You are on page 1of 16

Produksi Bioetanol dari Bonggol

Jagung sebagai Bioenergi


Alternatif Terbarukan
Oleh kelompok IV
Mariati batma
Melika simbolon
Raudah ansari srg

pendahuluan
Bioenergi adalah energi yang
diperoleh dari biomassa sebagai
fraksi produk biodegradasi, limbah,
dan residu dari pertanian (berasal
dari nabati dan hewani), industri
kehutanan dan terkait, dan sebagian
kecil biodegradasi dari limbah
industri
Bioetanol dapat dikonversi dari
sumber daya alam terbarukan yang
mengandung bahan lignoselulosa.

metode
Metode yang digunakan dalam
mini riset ini adalah metode deskriptif
kualitatif
dengan
menggunakan
kajian teori dari berbagai literatur
media massa yang diperoleh dari
Internet sebagai salah satu sumber
informasi utama.

Hasil dan pembahasan

Tongkol pada jagung adalah bagian


dalam organ betina tempat bulir duduk
menempel. Istilah ini juga dipakai untuk
menyebut seluruh bagian jagung betina (buah
jagung). Tongkol terbungkus oleh kelobot (kulit
"buah jagung"). Secara morfologi, tongkol
jagung adalah tangkai utama malai yang
termodifikasi. Mulai organ jantan pada jagung
dapat memunculkan bulir pada kondisi tertentu.

bioetanol
Etanol dapat diperoleh dari bahan
baku nabati dengan melalui proses
fermentasi sehingga lebih dikenal dengan
sebutan bioetanol. Berdasarkan berbagai
penelitian
diperoleh
bahwa
bahan
lignoselulosa yaitu selulosa, hemiselulosa,
dan lignin juga dapat dikonversi menjadi
etanol yang dapat digunakan untuk
mensubtitusikan
bahan
bakar
minyak/bensin

Pembuatan Bioetanol dari bahan


Baku Bonggol Jagung

Secara umum produksi bioetanol


biasanya melalui 3 proses penting yaitu :

Pretreatment (Delignifikasi)
Produksi Gula (Sakarifikasi/ Hidrolisis)
Produksi Etanol (Proses Fermentasi)

Alat dan bahan yang digunakan


Alat

Bahan

talang, baskom plastik


besar Neraca analitik
(Adventure ohaus)
, blender (panasonic),
ayakan 60 mesh, kertas
saring, pH meter digital,
injector, sakarometer
, alkoholmeter,
autoclave (hiclave HTV
50), dan alat-alat gelas
(pyrex)

limbah jagung berupa


tongkol jagung,
asam sulfat, natrium
hidroksida, ragi roti,
aquadests, alginat
dan kalsium klorida.

Faktor faktor yang mempengaruhi


fermentasi

Konsentrasi Gula
Bahan nutrien
pH fermentasi
temperatur

Gambar Bagan Alir Proses Produksi


Bioetanol Secara Umum

Berikut proses reaksi fermentasi yang


terjadi dalam pembentukan bioetanol

Berikut mekanisme fermentasinya

Berdasarkan studi literatur di peroleh


bahwa ada beberapa industri bioetanol yang
telah dikembangkan di Indonesia, namun
kebanyakan produksi bietanol tersebut dari
tebu, pepaya, sagu, nira,dan aren dan
produksi nya dalam skala home industri
bukan merupakan industri skala besar. Hanya
ada satu industri bioetanol yang penulis
ketahui dengan berbahan dasar bonggol
jagung yaitu
Pabrik Bioetanol di Tuban
provinsi jawa timur

Daftar pustaka

Astuti,Puji,dkk.2013. Pembuatan Bietanol Dari Limbah Tongkol


Jagung Dengan Variasi Konsentrasi Asam Klorida Dan Waktu
Fermentasi.Palembang:UNSRI
Fitriani,dkk.2013.Produksi Bioetanol Tongkol Jagung (Zea Mays)
dari Hasil Proses Delignifikasi.Online Jurnal Of Natural Science:
Vol 2 (3) :66-74
Ruane,et. 2010. Bioenergy And
The Potential Contribution
Of Agricultural Biotechnologies In Developing Countries.
ScienceDirect. Biomas & Bioenergy.
Subekti, H.2006.Produksi Etanol dari Hidrolisat Fraksi Selulosa
Tongkol Jagung
oleh
Saccharomyces cerevisiae. Bogor:
Fakultas Teknologi Pertanian ITB
BPS.2014(
http://www.bps.go.id/-download_file/IP_Februari_2014.pdf)
diakses tanggal : 7september2014-09-08

TERIMA KASIH

You might also like