Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sangat diperlukan suatu organisasi bisnis, yaitu
SDM yang memiliki kompetensi tertentu (meliputi: aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
perilaku) yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Kompetensi
SDM terkait dengan strategi pengelolaan bisnis suatu organisasi. Organisasi bisnis hidup di dalam
lingkungan yang kompetitif, untuk itu organisasi bisnis senantiasa melakukan upaya-upaya yang
dapat memperkokoh keberadaannya dengan menciptakan keunggulan bersaing di dalam
lingkungannya. Upaya ini dapat dimungkinkan jika organisasi bisnis memiliki SDM yang
kompeten. Namun, permasalahan yang seringkali dihadapi organisasi bisnis ialah kurang
tersedianya SDM yang memiliki kompetensi yang cukup untuk menjalankan strategi bisnis hingga
mampu menciptakan keunggulan bersaing. Disinilah peran dan tanggungjawab manajemen SDM
untuk mampu mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan paper ini ialah menjelaskan strategi
pengelolaan bisnis dalam rangka menciptakan keunggulan bersaing melalui kompetensi SDM.
Semakin meningkatnya SDM berbasis kompetensi, diharapkan akan semakin meningkat pula
kinerja organisasi (performance organization).
Kata kunci: kompetensi, strategi pengelolaan bisnis
PENDAHULUAN
Perhatian terhadap sumber daya manusia (SDM) semakin meningkat. Hal
ini disebabkan adanya peningkatan persaingan di lingkungan bisnis. Organisasi
bisnis melihat bahwa fungsi SDM merupakan kontributor utama terhadap
pencapaian visi dan misi suatu organisasi, serta sebagai sumber keunggulan
bersaing.
Organisasi bisnis hidup di dalam lingkungan yang kompetitif, untuk itu
organisasi bisnis senantiasa melakukan upaya-upaya yang dapat memperkokoh
keberadaannya dengan menciptakan keunggulan bersaing di dalam
lingkungannya. Upaya ini dapat dimungkinkan jika organisasi bisnis memiliki
SDM yang kompeten. Peran SDM dalam organisasi bisnis mempunyai arti yang
sama pentingnya dengan kegiatan usaha itu sendiri (Lertputtarak, 2012).
Strategi perusahaan akan menentukan keberhasilan suatu organisasi bisnis.
Strategi menunjukkan arahan umum yang hendak dicapai suatu organisasi untuk
mencapai tujuannya (Anoraga, 2007; Retnaningsih, 2007). Pengelolaan SDM
berbasis kompetensi merupakan salah satu penerapan strategi pengelolaan bisnis.
Kualitas kompetitif suatu organisasi bisnis sangat ditentukan oleh kualitas SDM
yang dimiliki. Oleh karenanya, SDM yang kompeten sangat diperlukan suatu
organisasi bisnis, yaitu SDM yang memiliki kompetensi tertentu (meliputi: aspek
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku) yang dibutuhkan untuk
menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
Definisi
Kompetensi
Niat
Tindakan
Hasil
Karakterist
ik Pribadi
Perilaku
Prestasi
Kerja
Motif
Watak
Konsep Diri
Pegetahuan
Keterampil
an
Risiko yang
Ditanggung
Perbaikan
Terus
Menerus
Kualitas
Produktifit
as
Penjualan
Penerimaa
n Inovasi
Produk
baru
Pelayanan
Proses
untuk
Tam
pak
Tid
ak
Tam
pak
Keter
ampil
Konse
an
p diri
Watak
Motif
Keter
ampil
Sikap,
Konse
an
NilaipPenge
Diri
Penge
nilai
Watak
tahua
tahua
Motif
n Keperibadi
n Permukaan
:
an Inti:
Mudah
Sulit
dikembang
dikembang
kan
kan
Gambar 2. The Ice Berg Model
Nilai &
Budaya
Perilaku
Progra
m/Bisni
s
Kompet
ensi
Komp
etensi
Kompete
Inti
nsi
Inti
Pendu
kung
memadai; (2) commitment terhadap organisasi; (3) selalu bertindak secara cost
efectiveness dalam setiap aktivitasnya; dan (4) congruence of goals, yaitu
bertindak sesuai dengan tujuan organisasi. SDM yang berkualitas merupakan
sumber keunggulan kompetitif (competitive advantage) untuk meningkatkan
keunggulan bersaing organisasi.
Bagaimana kompetensi SDM dapat menciptakan keunggulan bersaing?
Kompetensi SDM yang tercermin pada hasil karya atau kinerja individu yang
diciptakan melalui kemampuan (kecakapan) yang dimiliki (meliputi: pengetahuan,
keterampilan, perilaku, dan sikap) akan dapat membedakan antara mereka yang
berkualitas baik atau biasa-biasa saja. Bahwa, keunggulan kompetitif
bergantung pada tindakan individu yang berkualitas atas upaya pencapaian tujuan
organisasi (Hofrichter dan Spencer, 1996).
Terdapat 2 tantangan yang dihadapi organisasi bisnis dalam upaya
mencipatakan keunggulan bersaing melalui kompetensi SDM (Joko, 2005), yaitu:
1. Kompetensi harus berjalan dengan strategi bisnis; dan
2. Kompetensi perlu diciptakan. Terdapat lima cara untuk menciptakan
kompetensi, yait:
a. Buy. Cara ini dilakukan dengan mengganti SDM yang lama dengan
yang baru, yang memiliki kualitas yang lebih baik;
b. Build. Investasi dilakukan terhadap SDM untuk meningkatkan kualitas
SDM menjadi lebih baik;
c. Borrow. Mencari keluar SDM yang mampu memberikan ide atau
gagasan, kerangka kerja, dan alat-alat untuk menjadikan organisasi
lebih kompetitif;
d. Bounce. Mengeluarkan SDM yang gagal melakukan tugas;
e. Bind. Mengikat karyawan. Jika organisasi tidak menerapkan metode
ini, meskipun telah menerapkan buy dan build maka akan menciptakan
intellectual capital bagi pesaing.
Joko (2005) menyebutkan bahwa kinerja individu dapat optimal apabila
individu tersebut memiliki kompetensi yang handal dibidangnya. Kehandalan
kompetensi SDM dapat dibentuk, dimana pembentukannya sangat dipengaruhi
oleh kemampuan organisasi dalam mengelola SDM ke dalam beberapa spesifikasi
kompetensi individu, antara lain: (1) kompetensi pencapaian tujuan, (2)
kompetensi pemecahan masalah, (3) kompetensi interaksi terhadap sesama, dan
(4) kompetensi teamwork. Dengan demikian, sinergi kompetensi masing-masing
individu secara bersama-sama akan mengoptimalkan performance organisasi
secara keseluruhan. Pada akhirnya, peranan kompetensi SDM sangat menentukan
kemajuan organisasi dalam upaya menciptakan keunggulan bersaing.
KESIMPULAN
Kondisi lingkungan bisnis semakin kompetitif, untuk menghadapinya
diperlukan suatu strategi bersaing yang akan menentukan keberhasilan suatu
organisasi. Pengelolaan SDM berbasis kompetensi merupakan salah satu
penerapan strategi pengelolaan bisnis dalam rangka menciptakan keunggulan
bersaing. Sebab, SDM merupakan sentral dalam upaya mewujudkan eksistensinya
berupa tercapainya tujuan organisasi.
Organisasi bisnis memandang SDM sebagai kontributor utama terhadap
pencapaian visi dan misi suatu organisasi, serta sebagai sumber keunggulan