Professional Documents
Culture Documents
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul SISTEM
PELUMASAN PADA MOTOR BENSIN ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas Teknologi Motor Bensin.
Makalah ini ditulis dari hasil searching di internet dan diperoleh dari buku panduan
yang berkaitan dengan Sistem Pelumasan, Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada
Bapak Warju S.Pd., S.T., M.T. selaku dosen pengajar matakuliah Teknologi Motor Bensin
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dalam makalah ini, dan
dapat menambah wawasan kita mengenai sistem pelumasan pada kendaraan bermotor bensin.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
B.
Perumusan masalah
Tujuan
1. Mengetahui apa itu sistem pelumasan tekan
2. Mengetahui apa itu oil pump
3. Mengetahui apa itu saringan oli
BAB II
PEMBAHASAN
1.Sistem pelumasan
Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin
otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian
yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan
lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di sini terdapat panas
terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang
pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah
untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari
pelumasan pada motor bakar adalah:
1. Menyerap dan memindahkan panas.
2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak
bocor
dari ruang pembakaran.
3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang
bergerak.
Pada sisitem pelumasan terdapat beberapa macam sistem yang saling
melengkapi agar terjadinya pelumasan yang baik di dalam suatu kendaraan.
Prinsip kerja sistem pelumasan:
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang
digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran
poros
engkol,
melalui
pipa
hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu
media pelumasan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 )
lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga
proses pelumasan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli
atau tanpa kedua sistem pelumasan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup
pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar
maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm
dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung
menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian
4
menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod
dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk
pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan
melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga
masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)
FUNGSI PELUMASAN
Untuk mendingkan
menghanyutkan
yang bergerak
Untuk membantu
bidang-bidang lumas
1.
Cara kerja
Oli dicampur dengan bahan bakar, maka oli ikut aliran gas keruang engkol dan
silinder dimana oli terbakar
Sifat-sifat
Perbandingan campuran
Bagian oli 2 4% ( Perhatikan spesifikasi pabrik )
2.
Cara kerja
Sistem Autolube
Sistem CCI
1. Putaran mesin
2. Posisikatup
Sifat-sifat
3.
Cara kerja
Oli didalam panci dijilat oleh sendok pada pangkal batang torak untuk melumasi
bagian-bagian motor.
Sifat-sifat
Sebagai peredam
Piston, batang piston dan
poros engkol merupakan
bagian mesin
menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang
besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan
suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan
meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
10
11
5. Oli perlu diganti Setiap 5.000 km pada motor bensin ( Oli Pertamina ) dan
setiap 3000 km pada motor Diesel ( Oli Pertamina )
Fungsi bagian-bagian:
1. Karter: adalah sebagai tempat persediaan minyak pelumas
2. Saringan kasar: sebagai alat mencegah pompa dari kotoran kasar
3. Pompa oli: berfungsi menghisap dan menekan oli ke pemakai
4. Katup pelepas: berfungsi mencegah kelebihan tekanan oli
5. Saringan halus: berfungsi sebagai alat untuk menyaring oli sebelum pemakai
6. Katup by pass: berfungsi untuk menjamin pelumasan sewaktu saringan halus
tersumbat
7. Sakelar tekanan : berfungsi untuk mengaktifkan lampu kontrol, jika tekanan
oli kurang
Untuk cara kerjanya adalah pada skema diatas Setelah saringan halus, oli masuk
ke saluran utama, yang membagikan oli ke beberapa bagian mesin di antaranya
adalah:
Masing-masing bantalan poros engkol
Mekanisme katup
Tempat lain memerlukan pelumasan misal : bagian bawah torak atau tekanan,
misal : tensioner rantai, pengatur celah katup Automatis
12
Gbr ,pelumasan
poros engkol
pada
bantalan
bantalan
13
Gbr, saluran
Oli di salurkan ke poros tuas katup, kemudian dibagikan ketempat tempat yang
harus dilumasi secara merata. Bantalan poros kam menerima pelumasan tekan,
kadang-kadang dilumasi dengan semprotan oli. Pada penggerak poros kam yang
menggunakan rantai tensioner, biasanya bekerja dengan tekanan oli roda gigi
dilumasi dengan semprotan pada bagian-bagian nya.
14
Oli dari saluran utama disemprotkan kebagian bawah torak, bila tekanan oli
melebihi 200 Kpa (2 Bar), yaitutekanan pembukuan katup pada nosel
penyemprot.
Katup ini mencegah kerendahan tekanan oli pada putaran yang rendah (misal
idle).
Sedan/colt
3 6 liter
Truk/Bus
5 20 liter
rpm idle
rpm tinggi
Tekanan oli maksimum ( katup pelepas terbuka )
2 5 liter / menit
20 50 liter / menit
300 500 Kpa ( 3 5 bar )
16
Cara kerja saringan oli ialah minyak pelumas masuk melalui lubang masuk
kemudian di saring melalui elemen/saringan kemudian keluar melalui saluran
keluar. Cara kerja yang sangat sederhana.di dalam saringan oli juga terdapat
sisitem katup by pas untuk mengantisipasi seandainya saringan oli tersumbat
oleh kotoran yang terlalu banyak.agar supaya sisitem peredaran atau
penyuplaian minyak pelumas tetap berjalan lancar maka dari itu di taruh lah
katup by-pass.
Gbr, saat
b) Pada
flens
17
Aliran
Aliran saat
saringan
tersumbat
Saat motor hidup oli menekan katup anti balik, katup terbuka oli mengalir
kedalam saringan menuju pemakai
Saat moto mati katup anti balik tertutup karena dorongan pegas katup anti balik
serta berat grafitasi dari oli itu sendiri
18
5. Pen pengunci
4. Rotor penggerak
8. Katup pelepas
Oli mengalir dari filter menuju jalur utama oli yang dibuat sepanjang
cylinder block. Dari jalur tersebut oli didistribusikan lewat lubang-lubang menuju
camshaft bearing , main bearing dan ke crankshaft. Sebagian oli dipompakan
menuju rocker arm shaft. Akibatnya, mekanisme valve terlumasi. Sebelum
mencapai turbocharger , oli mengalir melewati pipa external / external pipe
yang terhubung dengan cylinder block. Turbocharger membutuhkan banyak oli
karena unit turbin beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, lebih dari
85.000 RPM. Fuel injection pump dan air compressor mendapatkan pelumasan
dari pipa eksternal pula. Karena salah satu dari timing gear terhubung dengan
saluran sistem pelumasan, oli juga didistribusikan padanya dengan
semburan(splashing).
4. Poros pemutar
5. Saluran masuk
3. Rumah pompa
6. Saluran keluar
Cara kerja:
Rotor berputar menghisap oli kedalam ruangan yang dibentuk antara dua roda
gigi rotor. Oli terdesak kearah putaran roda gigi rotor dan di tekan keluar menuju
pemakai.
20
5.
7. Poros tetap
4. Saluran masuk
5.
6. Spi / pasak
21
Susunan oli
Oli motor terdiri dari :
a) Oli pelumas yang diproses dari minyak mentah ( Base oil )
b) Bahan tambahan yang meningkatkan kemampuan minyak pelumas ( Additive )
Bahan-bahan tambahan
22
KLASIFIKASI OLI
Pada oli motor tercantum dua klaksifikasi yang diukur menurut standar
tertentu, yaitu :
Klaksifikasi SAE : Viskositas ( kekentalan )
Contoh : SAE 20, SAE 30, SAE 40, SAE 20W/50
Semakin tinggi SAE, semakin kental oli tersebut. Oli
dengan dua batas indeks disebut Oli
Multigrade
Klaksifikasi API : Mutu ( petunjuk penggunaan )
Contoh : SA, SB, .............SJ, .........CA,CB, .............CF
Huruf pertama
S : Motor bensin
C : Motor Diesel
Huruf kedua
A
Indeks
SAE 10
Keterangan
Encer sekali, digunakan untuk sistem hidrolis
SAE 20
SAE 30
SAE 40
SAE 50
Oli Multigrade
Viskositas oli bukan tetap, semakin tinggi temperatur semakin encer oli
motor. Pada oli multigrade diberi zat tambahan yang mengatasi efek ini
Keterangan
SA........SD
SE....... SF
SG........SJ
Motor diesel
Indeks
Keterangan
CA........CB
CC.......CD
CE.......CF
Contoh penggunaan
Toyota Corrola GL 84
: SE SF
24
Colt L 300 90
: SF SG
BMW - MERCEDES
: SH SJ
Dyna Diesel
: CC CD
Colt Diesel
: CB CD
Bus
: CE CF
Truk Besar
: CE - CF
Catatan
Berdasarkan hasil penelitian dari pabrik, maka tiap beberapa tahun sekali akan
muncul oli baru yang lebih baik mutunya, dan huruf ke dua juga akan meningkat.
Penggantian oli
Alasan
Dalam waktu pemakaian yang sedikit lama, mutu oli akan berkurang, hal
tersebut disebabkan :
1. Oksidasi
Di timbulkan karena reaksi oksigen dengan hidrogen yang tergantung dalam
minyak pelumas timbul lumpur / endapan
2. Kelemahan bahan tambahan
Bahan tambahan tidak menambah daya pelumasan secara permanen, tapi
hanya memberi bahan tambahan dalam kurun waktu pemakaian tertentu.
3. Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu karbon, bercampur dengan minyak pelumas
timbul gumpalan karbon
Interval Penggantian Oli Motor
Motor bensin : 5.000 10.000 km ( tergantung oli motor yang digunakan )
Motor Diesel : 3.000 6.000 km ( tergantung oli motor yang digunakan )
Informasi
25
Tiap jenis oli motor yang diproduksi dari pabrik yang berlainan, masa
pemakaian oli motor juga akan berbeda.
Pemakaian oli
Dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup juga perlu
dilumasi ! Akibatnya, sebagian kecil oli dapat masuk ruang bakar
dan ikut terbakar.
Kehilangan oli
Kehilangan oli
PENUTUP
26
Kesimpulan
Sistem pelumasan adalah sistem yang sangat penting bagi suatu mesin agar
bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus, didalam komponen
mesin banyak sekali persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh
karena itu dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya
Fungsi lain sitem pelumasan (oli)
1. Oli harus membentuk lapisan antara dua logam untuk mencegah kontak
secara langsung antara dua permukaan logam sehingga bisa mengurang
keausan dan panas yang berlebihan
2. Oli mendinginkan bagian mesin lain.
3. Berfungsi sebagai seal antara piston dan lubang dinding silinder
4. Mengeluarkan kotoran-kotoran dari bagian mesin
5. Mencegah karat pada bagian mesin
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem
percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan .
untuk gambar disamping memperlihatkan sistem pelumasan dengan tekanan.
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem
percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan.
Saran
Di harapkan unuk para mahasiswa untuk lebih mendalami mengenai sistem
pelumasan itu sendiri agar bisa lebih bermanfaat bagi pengaplikasian di dunia
industri.
27