You are on page 1of 27

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul SISTEM
PELUMASAN PADA MOTOR BENSIN ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas Teknologi Motor Bensin.
Makalah ini ditulis dari hasil searching di internet dan diperoleh dari buku panduan
yang berkaitan dengan Sistem Pelumasan, Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada
Bapak Warju S.Pd., S.T., M.T. selaku dosen pengajar matakuliah Teknologi Motor Bensin
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dalam makalah ini, dan
dapat menambah wawasan kita mengenai sistem pelumasan pada kendaraan bermotor bensin.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Surabaya, 7 Januari 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar belakang

Tuntutan kemajuan dalam bidang teknologi merupakan imbas dari


Perkembangan zaman yang semakin pesat, Kemajuan di dalam bidang teknologi
dapat memudahkan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. bidang
teknologi yang mengalami kemajuan cukup pesat adalah otomotif. Kemajuan
didalam bidang ini dapat kita lihat pada kendaraan-kendaraan sekarang selalu
ingin meningkatkan rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap
lingkungan.
Usaha di dalam peningkatan rasa kenyamanan, keamanan, dan
ramah terhadap lingkungan salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas
sistempelumasan. Kualitas sistem pelumasan yang baik dapat membuat mesin
menjadi lebih awet dan kinerja mesin juga lebih baik. Sebaliknya, kualitas system
pelumasan yang tidak baik dapat menjadikan mesin menjadi lebih
cepat mengalami kerusakan dan kinerja mesin tidak optimal. Pelumasan dapat
diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan bertujuan
untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan yang
bergerak.
Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting padasuatu mesin dan
peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang salingbergesekan
yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal. Pelumasan
memiliki fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang pendeknya umur
mesin. Fungsi dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya gesekan
antara metal dan komponen-komponen mesin lainnya sehingga dapat
meminimalkan resiko terjadinya kerusakan pada mesin. Sedangkan pelumasan
itu sendiri berguna untuk mencegah atau mengurangi terjadinya keausan pada
komponen-komponen mesin yang saling bergesekan. Sistem pelumasan berguna
untuk melumasi bagian bagian yang bergesekan satu sama lainnya.
Dengan adanya minyak pelumas, maka yang terjadi nantinya adalah
pergesekan antara minyak pelumas dengan logam. Minyak pelumas harus
mempunyai sifat sifat tertentu, agar tetap eksis ketika pergesekan terjadi,
sehingga memungkinkan terjadi pelumasan yang sebaik- baiknya.

B.

Perumusan masalah

Setelah mengetahui permasalahan


khususnya pada sistem pelumasan, maka
menjelaskan hal-hal di bawah ini, seperti

tentang mesin motor bakar


peserta didik harus mampu

1. Hakikat sistem pelumasan


2. Prinsip kerja sistem pelumasan.
3. Karakteristik dari sistem pelmasan itu sendiri.
4. Implikasi sistem pelumasan motor bakar dalam pendidikan

Tujuan
1. Mengetahui apa itu sistem pelumasan tekan
2. Mengetahui apa itu oil pump
3. Mengetahui apa itu saringan oli

BAB II
PEMBAHASAN

1.Sistem pelumasan
Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin
otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian
yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan
lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di sini terdapat panas
terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang
pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah
untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari
pelumasan pada motor bakar adalah:
1. Menyerap dan memindahkan panas.
2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak
bocor
dari ruang pembakaran.
3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang
bergerak.
Pada sisitem pelumasan terdapat beberapa macam sistem yang saling
melengkapi agar terjadinya pelumasan yang baik di dalam suatu kendaraan.
Prinsip kerja sistem pelumasan:
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang
digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran
poros
engkol,
melalui
pipa
hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu
media pelumasan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 )
lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga
proses pelumasan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli
atau tanpa kedua sistem pelumasan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup
pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar
maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm
dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung
menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian
4

menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod
dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk
pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan
melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga
masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)

FUNGSI PELUMASAN

Untuk megurangi keausan


dengan
dan gesekan bagian-bagian
panas

Untuk mendingkan
menghanyutkan

yang bergerak

Untuk menyumbat dengan baik


memberihkan
rongga-rongga yang terdapat pada

Untuk membantu
bidang-bidang lumas

cincin-cincin torak dengan dinding silinder.

MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN :


> SISTEM PELUMASAN CAMPUR
> SISTEM PELUMASAN AUTOLUBE DAN CCI
> SISTEM PELUMASAN CIPRAT
> SISTEM PELUMASAN SIRKUIT TEKAN

1.

Pelumasan Sistem Campur

Cara kerja
Oli dicampur dengan bahan bakar, maka oli ikut aliran gas keruang engkol dan
silinder dimana oli terbakar

Sifat-sifat

Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana

Pemakaian oli boros, timbul polusi


6

Dipergunakan pada motor 2 Tak kecil

Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan


bensin

Perbandingan campuran
Bagian oli 2 4% ( Perhatikan spesifikasi pabrik )

2.

Pelumasan sistem autolube dan CCI

Cara kerja
Sistem Autolube

Oli dipompakan dari tangki oli menuju saluran masuk

Sistem CCI

Seperti autolube dengan saluran-saluran


tambahan ke bantalan poros engkol

Aliran oli tergantung pada :

1. Putaran mesin
2. Posisikatup

Sifat-sifat

Pemakaian oli lebih ekonomis daripada pelumasan campur ( langsung


ditangki )

Penyetelan salah pada pompa oli mengakibatkan kerusakan pada motor


7

3.

Dipergunakan pada sepeda motor 2 Tak

Pelumasan Sistem Ciprat

Cara kerja
Oli didalam panci dijilat oleh sendok pada pangkal batang torak untuk melumasi
bagian-bagian motor.
Sifat-sifat

Sistem pelumasan jenis panci yang paling sederhana

Pelumasan bantalan luncur kurang sempurna

Hanya dapat dipergunakan pada motor jenis pengggerak katup samping


(SV Side Valve)

Pada saat ini hanya dipergunakan pada motor penggerak kecil.


8

4. sistem Pelumasan sirkuit tekan


Fungsi :
Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang
diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan
menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan
keausan, menghasilkan kotoran dan panas. Guna mengurangi gesekan maka
antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).

Sebagai peredam
Piston, batang piston dan
poros engkol merupakan
bagian mesin
menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang
besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan
suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan
meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.

Sebagai anti karat


Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah
kontak langsung antar logam dengan udara maupun maupun air dan
terbentuknya karat dapat dihindari.

Bagian-bagian yang penting dari mobil yang memerlukan pelumasan


ialah:

a) dinding silinder dan torak

b) bantalan poros engkol dan batang penggerak


c) bantalan poros kam
d) mekanisme katup
e) pena poros
f) kipas angin
g) pompa
h) mekanisme pengapian

1.1.Sisitem pelumasan tekan


Minyak pelumas diberi tekanan dengan pompa, sehingga masuk pada bagian
bagian yang diberi minyak pelumas. Pada tangki minyak pelumas, terdapat
pompa, yang memompa minyak pelumas sampai ke tempat pergeseran antara
poros engkol dengan bantalannya. Poros engkol dibuat berlubang (dilubangi)
dengan tujuan untuk menyalurkan minyak pelumas hingga sampai ke tempat
pergeseran pen engkol batang torak. Dari tempat pergeseran pen engkolbatang torak tersebut, minyak pelumas dipercikkan hingga ke bagian atas, yaitu
tempat
pergeseran
batang
torak
pen
torak,
dan
torak-dinding
silinder. Pelumasan juga berfungsi sebagai pendingin bagian bagian yang
bergeser (tempat pergeseran). Sistem ini yang paling baik dari semua sistem
yang ada,karena minyak pelumas disalurkan ke bagian yang dilumasi dengan
memakai pompa sehinnga pelumasannya akan lebih merata dan sempurna.

10

Gbr.sirkulasi pelumasan tekan


Cara kerja nya:
Oli dari karter dipompakan oleh pompa oli menuju ke saluran-saluran untuk
bagian motor yang memerlukan pelumasan dan turun dengan sendirinya
kembali ke karter melalui mekanisme nya itu sendiri, sirkulasi ini lah yang
disebut sebagai sistem pelumasan tekan, sebab sistem ini di sebut pelumasan
tekan adalah dikarenakan adanya pompa oli yang menekan oli atau juga bisa di
sebut
menyuplai
minyak
pelusan
ke
bagian
yang
membutuhkan
pelumasan.berbeda dengan sistem ciprat oli didalam panci yang dijilat oleh
sendok pada pangkal batang torak untuk melumasi bagian-bagian motor yang
membutuhkan pelumasan.

Sifat-sifat sisitem pelumasan tekan:


1.Pelumasan teratur dan merata
2. Memberi pelumasan dan pembersihan pada tiap-tiap bagian yang di akhiri
3. Karena pompa digerakkan oleh motor, hasil pemompaaannya tergantung pada
putaran motor
4. Digunakan pada kebanyakan motor 4 Tak dan motor Diesel 2 Tak

11

5. Oli perlu diganti Setiap 5.000 km pada motor bensin ( Oli Pertamina ) dan
setiap 3000 km pada motor Diesel ( Oli Pertamina )

Fungsi bagian-bagian:
1. Karter: adalah sebagai tempat persediaan minyak pelumas
2. Saringan kasar: sebagai alat mencegah pompa dari kotoran kasar
3. Pompa oli: berfungsi menghisap dan menekan oli ke pemakai
4. Katup pelepas: berfungsi mencegah kelebihan tekanan oli
5. Saringan halus: berfungsi sebagai alat untuk menyaring oli sebelum pemakai
6. Katup by pass: berfungsi untuk menjamin pelumasan sewaktu saringan halus
tersumbat
7. Sakelar tekanan : berfungsi untuk mengaktifkan lampu kontrol, jika tekanan
oli kurang

Untuk cara kerjanya adalah pada skema diatas Setelah saringan halus, oli masuk
ke saluran utama, yang membagikan oli ke beberapa bagian mesin di antaranya
adalah:
Masing-masing bantalan poros engkol
Mekanisme katup
Tempat lain memerlukan pelumasan misal : bagian bawah torak atau tekanan,
misal : tensioner rantai, pengatur celah katup Automatis
12

A.Pelumasan bantalan-bantalan poros engkol


Pelumasan pada bantalan engkol untuk sistem tekan ialah melalui lubang-lubang
yang di buat khusus untuk melumasi batang engkol.
Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol untuk melumasi bantalan batang
Untuk memperoleh aliran oli, bantalan luncur poros engkol dilengkapi alur

Gbr ,pelumasan
poros engkol

pada

bantalan

B. Pelumasan torak dan dinding silinder


Pada sisitem tekan pelumasan untuk bagian torak dan dinding silinder di
cipratkan melalui lubang-lubang poros engkol.
Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak
Oli
ditekan
melalui
lubang-lubang
poros engkol, melumasi
batang torak,sebagian keluar dicipratkan kedinding silinder

bantalan

Lubang penyemprot pada pangkal batang torak:


Untuk memperbaiki pelumasan pada dinding silinder, pangkal batang torak
diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinderyang mengarah pada
daerah sisa kerja.

13

Gbr, pelumasan torak dan dinding silinder

Gbr, Lubang penyemprot

C. Pelumasan pada mekanisme katup


Pada sisitem pelumasan tekan untuk melumasi mekanisme katup adalah oli di
salurkan ke poros tuas katup kemudian dibagikan ketempat tempat yang harus
dilumasi melalui lubang-lubang saluran oli yang telah di disine sedemikian rupa
sederhananya.ini dapt dilihat dari gambar dibawah ini:

Gbr, saluran oli menuju mekanise katup


pelumasan di sepatu klep

Gbr, saluran

Oli di salurkan ke poros tuas katup, kemudian dibagikan ketempat tempat yang
harus dilumasi secara merata. Bantalan poros kam menerima pelumasan tekan,
kadang-kadang dilumasi dengan semprotan oli. Pada penggerak poros kam yang
menggunakan rantai tensioner, biasanya bekerja dengan tekanan oli roda gigi
dilumasi dengan semprotan pada bagian-bagian nya.

14

Gbr.cam yang menggunakan tensioner


poros cam

Gbr, pelumasan bantalan

Sistem Pendingin torak

Oli dari saluran utama disemprotkan kebagian bawah torak, bila tekanan oli
melebihi 200 Kpa (2 Bar), yaitutekanan pembukuan katup pada nosel
penyemprot.
Katup ini mencegah kerendahan tekanan oli pada putaran yang rendah (misal
idle).

Tempat lain yang memerlukan pelumasan ( misal : pompa injeksi pada


motor diesel ), atau pendinginan misalnya ; bagian bawah torak atau tekanan,
misal : tensioner rantai, pengatur celah katup ( rocker arm ).

Data-data Pelumasan Tekan


Isi panci oli

Sedan/colt

3 6 liter

Truk/Bus

5 20 liter

Hasil pemompaan pompa oli


15

rpm idle
rpm tinggi
Tekanan oli maksimum ( katup pelepas terbuka )

2 5 liter / menit
20 50 liter / menit
300 500 Kpa ( 3 5 bar )

Tekanan oli minimum ( untuk beban penuh )

150 Kpa ( 1,5 bar )

Lampu kontrol mulai menyala

50 Kpa ( 0,5 bar )

1.2 saringan oli


Salah satu tugas dari sistem pelumasan adalah untuk menyapu semua kotoran
dari titik-titik pelumasan engine dan permukaan bearing. Oli kemudian menjadi
kotor dan harus dibersihkan sebelum kembali ke titik-titik pelumasan tersebut.
Oli telah disaring saat melalui strainer pada pompa oli. Untuk menangkap
partikel kotoran yang lebih halus, sistem pelumasan dilengkapi dengan tiga filter,
tergantung pada tipe engine. Oil filter terdiri dari cartridge (wadah) filter yang
dapat diganti (replaceable) yang berisi lipatan kertas.
Semua oli dari pompa harus melewati filter-filter tersebut untuk dibersihkan
sebelum memasuki engine kembali. Bila terjadi penyumbatan pada oil filter, oli
yang belum disaring dapat menuju ke engine melalui by-pass valve.
Fungsi : Menyaring oli sebelum mencapai pemakai yang di butuhkan oleh
komponen-komponen yang akan dilumasi sehingga :
Keausan motor diperkecil dan Umur motor diperpanjang
Letak pemasangan saringan oli :
Pada saluran tekan pompa oli
Pada blok motor bagian luar, dengan tujuan untuk memudahkan sewaktu
penggantian saringan oli.

16

Gbr, Saringan oli jenis elemen


cartridge

Gbr. Saringan oli jenis

Cara kerja saringan oli ialah minyak pelumas masuk melalui lubang masuk
kemudian di saring melalui elemen/saringan kemudian keluar melalui saluran
keluar. Cara kerja yang sangat sederhana.di dalam saringan oli juga terdapat
sisitem katup by pas untuk mengantisipasi seandainya saringan oli tersumbat
oleh kotoran yang terlalu banyak.agar supaya sisitem peredaran atau
penyuplaian minyak pelumas tetap berjalan lancar maka dari itu di taruh lah
katup by-pass.

Gbr, saat saringan tidak tersumbat


saringan tersumbat

Gbr, saat

Letak katup by-pass:


a) Dalam saringan

b) Pada

flens
17

Aliran

Aliran saat
saringan
tersumbat

Katup anti balik


Fungsi :
Mencegah oli dalam saringan tidak mengalir kembali dalam karter saat motor
mati
Diperlukan katup anti balik,bila sambungan saringan oli menghadap ke bawah /
miring kebawah (seperti gambar)

Cara kerja nya:

Saat motor hidup oli menekan katup anti balik, katup terbuka oli mengalir
kedalam saringan menuju pemakai
Saat moto mati katup anti balik tertutup karena dorongan pegas katup anti balik
serta berat grafitasi dari oli itu sendiri

1.3 pompa oli

18

Adalah pompa yang berfungsi mensuplai oli ke bagian-bagian engine yang


memerlukan
Pelumasan. Biasanya digunakan jenis Gear atau Gearotor Pump, yang diletakkan
pada Bagian bawah engine ( di dalam Karter ) dan pada bagian hisapnya
dipasang saringan kasar
( Strainer ) untuk menghindari benda-benda kasar masuk ke dalam sistim. Pada
beberapa engine, Oil Pumpnya mempunyai 2 pasang gear ( Double Pump ),
dimana sepasang pump untuk Main Pump dan yang satunya sebagai Scavenging
Pump yang berfungsi untuk selalu mensuplai Oil agar tetap Stand By di saluran
hisap Main Pump.

Gbr, bagian-bagian pompa oli

1. Saringan oli kasar

5. Pen pengunci

2. Tutup pompa oli

6. Penahan katup pelepas oli

3. Rotor yang digerakkan

7. Pegas katup pelepas

4. Rotor penggerak

8. Katup pelepas

cara kerja pompa oli


Oil pump digerakkan oleh timing gear, menghisap oli dari oil pan . Oli kemudian
mengalir melalui strainer yang berada pada oil pan dan pompa, dan kemudian
dipompakan melewati relief valve . Oli yang kembali ke oil pan melalui oil cooler
untuk didinginkan. Saat engine distart, oli masih dingin, oli tidak akan mengalir
oil cooler melainkan langsung melalui bypass valve untuk mempercepat proses
pemanasan engine untuk mencapai suhu kerjanya. Saat tekanan oli mencapai
harga tertentu, piston cooling valve membuka dan mengalirkan oli ke piston
cooling jet .
19

Oli mengalir dari filter menuju jalur utama oli yang dibuat sepanjang
cylinder block. Dari jalur tersebut oli didistribusikan lewat lubang-lubang menuju
camshaft bearing , main bearing dan ke crankshaft. Sebagian oli dipompakan
menuju rocker arm shaft. Akibatnya, mekanisme valve terlumasi. Sebelum
mencapai turbocharger , oli mengalir melewati pipa external / external pipe
yang terhubung dengan cylinder block. Turbocharger membutuhkan banyak oli
karena unit turbin beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, lebih dari
85.000 RPM. Fuel injection pump dan air compressor mendapatkan pelumasan
dari pipa eksternal pula. Karena salah satu dari timing gear terhubung dengan
saluran sistem pelumasan, oli juga didistribusikan padanya dengan
semburan(splashing).

Jenis-jenis pompa oli:


1.Pompa oli bentuk rotor

Gbr, Pompa oli bentuk rotor

1. Rotor bagian dalam / Rotor penggerak

4. Poros pemutar

2. Rotor bagian luar / Rotor yang digerakkan

5. Saluran masuk

3. Rumah pompa

6. Saluran keluar

Cara kerja:
Rotor berputar menghisap oli kedalam ruangan yang dibentuk antara dua roda
gigi rotor. Oli terdesak kearah putaran roda gigi rotor dan di tekan keluar menuju
pemakai.

20

2. Pompa oli bentuk gigi luar

1. Roda gigi pemutar


Saluran keluar

5.

2. Roda gigi bebas 6. Poros


pemutar
3. Rumah pompa

7. Poros tetap

4. Saluran masuk

Gbr, Pompa oli bentuk gigi luar


Cara kerja : Roda gigi berputar menghisap oli masuk kesamping kanan/kiri dari
kedua roda gigi. Oli ditekan keluar menuju pemakai

3. Pompa oli bentuk roda gigi dalam

1. Roda gigi dalam 4. Saluran


keluar
2. Roda gigi luar
Saluran masuk
3. Pemisah

5.
6. Spi / pasak

Gbr, Pompa oli bentuk roda gigi dalam


Cara kerja: Roda gigi berputar, oli terhisap masuk kedalam ruangan yang
dibentuk oleh dua roda gigi. Oli didesak keluar menuju pemakai.

21

Susunan oli
Oli motor terdiri dari :
a) Oli pelumas yang diproses dari minyak mentah ( Base oil )
b) Bahan tambahan yang meningkatkan kemampuan minyak pelumas ( Additive )
Bahan-bahan tambahan

Oli pelumas murni tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan motor. Oleh


karena itu ditambah zat-zat yang memperbaiki prestasinya antara lain :
Anti karat
Untuk melindungi motor dari karatan
Detergen
Untuk melepas kerak-kerak sisa pembakaran
Anti oksidasi ( pelindung hangus )
Untuk memperpanjang umur oli
Penahan tekanan tinggi
Untuk mencegah lapisan oli menjadi pecah akibat tekanan tinggi
Pengental
Untuk menahan oli menjadi encer akibat suhu yang tinggi

22

KLASIFIKASI OLI

Pada oli motor tercantum dua klaksifikasi yang diukur menurut standar
tertentu, yaitu :
Klaksifikasi SAE : Viskositas ( kekentalan )
Contoh : SAE 20, SAE 30, SAE 40, SAE 20W/50
Semakin tinggi SAE, semakin kental oli tersebut. Oli
dengan dua batas indeks disebut Oli
Multigrade
Klaksifikasi API : Mutu ( petunjuk penggunaan )
Contoh : SA, SB, .............SJ, .........CA,CB, .............CF
Huruf pertama
S : Motor bensin
C : Motor Diesel
Huruf kedua
A

Tugas ringan Tugas sedang Tugas berat


Catatan :
Huruf ke dua A............E............J, dapat juga digunakan berdasarkan tahun
pembuatan motor yang besangkutan
( SAE : Society of Automotiv Engineers )
23

Indeks
SAE 10

Keterangan
Encer sekali, digunakan untuk sistem hidrolis

SAE 20
SAE 30

Umumnya digunakan untuk kendaraan

SAE 40
SAE 50

Digunakan pada motor yang bekerja pada temperatur tinggi

Oli Multigrade
Viskositas oli bukan tetap, semakin tinggi temperatur semakin encer oli
motor. Pada oli multigrade diberi zat tambahan yang mengatasi efek ini

Klaksifikasi mutu API


( API : American Proteleum Institute )
Indeks mutu API merupakan petunjuk penggunaan oli motor
Motor bensin
Indeks

Keterangan

SA........SD

Tugas ringan, untuk motor daya rendah

SE....... SF

Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan

SG........SJ

Tugas berat, untuk motor daya tinggi

Motor diesel
Indeks

Keterangan

CA........CB

Tugas ringan, untuk motor daya rendah

CC.......CD

Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan

CE.......CF

Tugas berat, untuk motor Turbo

Contoh penggunaan
Toyota Corrola GL 84

: SE SF
24

Colt L 300 90

: SF SG

BMW - MERCEDES

: SH SJ

Dyna Diesel

: CC CD

Colt Diesel

: CB CD

Bus

: CE CF

Truk Besar

: CE - CF

Catatan
Berdasarkan hasil penelitian dari pabrik, maka tiap beberapa tahun sekali akan
muncul oli baru yang lebih baik mutunya, dan huruf ke dua juga akan meningkat.
Penggantian oli
Alasan
Dalam waktu pemakaian yang sedikit lama, mutu oli akan berkurang, hal
tersebut disebabkan :
1. Oksidasi
Di timbulkan karena reaksi oksigen dengan hidrogen yang tergantung dalam
minyak pelumas timbul lumpur / endapan
2. Kelemahan bahan tambahan
Bahan tambahan tidak menambah daya pelumasan secara permanen, tapi
hanya memberi bahan tambahan dalam kurun waktu pemakaian tertentu.
3. Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu karbon, bercampur dengan minyak pelumas
timbul gumpalan karbon
Interval Penggantian Oli Motor
Motor bensin : 5.000 10.000 km ( tergantung oli motor yang digunakan )
Motor Diesel : 3.000 6.000 km ( tergantung oli motor yang digunakan )
Informasi
25

Tiap jenis oli motor yang diproduksi dari pabrik yang berlainan, masa
pemakaian oli motor juga akan berbeda.
Pemakaian oli
Dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup juga perlu
dilumasi ! Akibatnya, sebagian kecil oli dapat masuk ruang bakar
dan ikut terbakar.
Kehilangan oli

: 0,1 1 liter / 1000 km

Kehilangan oli

: 0,2 2 liter / 1000 km

Alasan untuk pemakaian oli motor yang boros


1. Kelebihan oli dalam panci
Terjadi cipratan oleh poros engkol dikaburkan penghisapan melalui
vebtilasi karter
2. Kebocoran keluar motor
Misal pada paking kepala silinder,sil-sil poros engkol, sakelar lampu isyarat dsb
3. Kebocoran menuju ruang bakar ( oli ikut terbakar )

Pada penghantar katup

Pada cincin torak


BAB III

PENUTUP

26

Kesimpulan
Sistem pelumasan adalah sistem yang sangat penting bagi suatu mesin agar
bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus, didalam komponen
mesin banyak sekali persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh
karena itu dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya
Fungsi lain sitem pelumasan (oli)
1. Oli harus membentuk lapisan antara dua logam untuk mencegah kontak
secara langsung antara dua permukaan logam sehingga bisa mengurang
keausan dan panas yang berlebihan
2. Oli mendinginkan bagian mesin lain.
3. Berfungsi sebagai seal antara piston dan lubang dinding silinder
4. Mengeluarkan kotoran-kotoran dari bagian mesin
5. Mencegah karat pada bagian mesin
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem
percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan .
untuk gambar disamping memperlihatkan sistem pelumasan dengan tekanan.
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem
percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan.

Saran
Di harapkan unuk para mahasiswa untuk lebih mendalami mengenai sistem
pelumasan itu sendiri agar bisa lebih bermanfaat bagi pengaplikasian di dunia
industri.

27

You might also like