You are on page 1of 6

Statistik Bisnis

Kelompok 1 :

Muhammad Maulana Sidiq


Bayu Dwi Laksana Putra
Heru Ramadhon
Reinaldo Kadarisman

RANGKUMAN STATISTIK BISNIS


Bab 11
1. Penarikan sampel secara sistematis (Systematic Random Sampling) :
Penarikan sampel sistematis adalah teknik penarikan sampel berdasarkan urutan dari
angka populasi yang telah diberi nomor urut.
Sebagai contoh, apabila akan dipilih 5 perusahaan reksa dana dari 40 perusahaan reksa
dana yang ada, maka perusahaan yang akan menjadi sampel dipilih dengan menggunakan
metode sistematis.
Langkah-langkah yang dapat diperlukan dalam penarikan sampel adalah :
a. Memberikan nomor urutan, misalnya dari aset terbesar sampai terkecil.
b. Jumlah populasi ada 40 dan jumlah sampel 5, maka jarak antara sampel adalah 8
c. Nomor urut sampel adalah 1, 9, 17, 25, dan 33.
2. Penarikan sampel kuota (Quote Sampling) :
Penarikan sampel kuota adalah pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai cara
tertentu sampai jumlah atau kuota yang diinginkan.
Sebagai contoh, apabila akan dilakukan penelitian terhadap kinerja perbankan tahun 2008
dari 128 populasi bank dan ditentukan kuotanya adalah 50 bank. Kalau pengumpulan data
belum mencapai 50, maka penelitian dianggap belum selesai dan penelitian harus
diteruskan sampai mencapai kuota. Apabila dalam penelitian tersebut harus mempunyai
kuota, perbankan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu 15% bank beraset
besar, 36% bank beraset sedang, dan 49% bank beraset kecil.
Kuota setiap kelompok menjadi 7 bank besar (15% X 50), 18 bank sedang (36% X 50),
dan 25 bank kecil (49% X 50).
3. Penarikan sampel purposive (Purposive Sampling) :
Penarikan sampel purposive adalah penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Penarikan sampel purposive dapat dibagi menjadi 2 cara yaitu convenience sampling,
yaitu penarikan berdasarkan keinginan peneliti sesuai dengan tujuan penelitian, dan
judgment sampling yaitu penarikan sampel berdasarkan penilaian terhadap karakteristik
anggota sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang bersifat kualitatif.
Sebagai contoh, penelitian tentang budaya Badui, maka seorang peneliti akan memilih
sampelnya secara sengaja, yaitu orang Badui; penelitian sampel tentang tepung terigu,
maka sengaja dipilih adalah PT Bogasari dengan alasan atau judgment bahwa PT
Bogasari merupakan perusahaan yang paling besar dan mendominan dalam industri terigu
dengan panga pasar lebih dari 40%.
4. Kesalahan penarikan sampel (Sampling Error) :
Sampling error merupakan perbedaan statistik induktif dengan parameter.
Contohnya :
Bank Indonesia ingin melihat kinerja dari 5 Bank Daerah (BPD) dengan melihat laba
yang diperoleh selama tahun 2007 dengan hanya mengambil sampel sebanyak 2 bank.
Hitunglah kesalahan sampel yang mungkin terjadi akibat dari proses pengambilan
sampel tersebut?

Bank BPD

Nilai Laba Tahun 2007 (dalam milyar)


73
50
64
61
123

BPD DKI
BPD Yogyakarta
BPD Kalimantan Selatan
BPD Sulawesi Utara
BPD Sumatera Barat

Jawab:
a. Rumus kombinasi :
N!
N
Cn =
n! ( N n ) !

5!
2 ! ( 52 ) !

5!
2 !3!

= 10

b. Setelah menemukan semua kombinasi, maka perlu dihitung rata-rata dan kombinasi yang
mungkin ( X ), dan rata-rata dari populasi ( )
c. Rumus kesalahan sampel : ( X
Bank

Nilai
Laba

Kombinasi

Jumlah

BPD DKI
BPD Yogyakarta
BPD Kalimantan Selatan
BPD Sulawesi Utara
BPD Sulawesi Barat

73
50
64
61
123

73 + 50
73 + 64
73 + 61
73 + 123
50 + 64
50 + 61
50 + 123
64 + 61
64 + 123
61 + 123

123
137
134
196
114
111
173
125
187
184

Rata-rata (

Rata-rata
( X
)
61.5
68.5
67.0
98.0
57.0
55.5
86.5
62.5
93.5
92.0
74.2

Kesalahan
Sampel
(
X
-12.7
-5.7
-7.2
23.8
-17.2
-18.7
12.3
-11.7
19.3
17.8

5. Distribusi sampel rata-rata dan proporsi :


Distribusi sampel merupakan probabilitas rata-rata hitung sampel dari populasi.
Contohnya :
Untuk melihat apakah suatu aset dianggap produktif atau tidak biasanya digunakan nilai
return on asset (ROA). Berikut adalah ROA tahun 2007 dari beberapa bank dalam
kategori Bank Terbaik 2008 di Indonesia menurut majalah investor :
Bank
ROA (%)
Bank Lippo Tbk.
2
Bank BRI Tbk.
4
Maybank Indocorp Tbk.
6
BPD Jawa Tengah
4

Bank BTPN
Berdasarkan data diatas :

Hitunglah berapa nilai rata-rata populasi!


a. Hitunglah nilai rata-rata sampel apabila diambil 2 bank dan 5 namk yang ada sebagai
sampel! Bagaimana kesimpulan dari nilai rata-rata populasi dan rata-rata sampel?
b. Buatlah distribusi sampel dari rata-rata hitung dan buatlah diagram poligonnya
menurut populasi dan sampel?
c. Hitungkah standar deviasi untuk populasi dan sampel?

Jawab:
a. Nilai rata-rata dari populasi :
2+ 4+ 6+4 +4
X
5
=
=
N
b. Kombinasi :

CnN

N!
n! ( N n ) !

20
5

=4

5!
2 ! ( 52 ) !

5!
2 !3!

= 10

Perhitungan rata-rata dari sampel :


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kombinasi
Lippo-BRI
Lippo- Maybank
Lippo-BPD Jateng
Lippo BTPN
BRI Maybank
BRI BPD Jateng
BRI-BPTN
Maybank BPD Jateng
Maybank-BTPN
BPD Jateng-BTPN

Kombinasi ROA
2+4
2+6
2+4
2+4
4+6
4+4
4+4
6+4
6+4
4+4

Rata-Rata Hitung (X)


(6/2) = 3
(8/2) = 4
(6/2) = 3
(6/2) = 3
(10/2) = 5
(8/2) = 4
(8/2) = 4
(10/2) = 5
(10/2) = 5
(8/2) = 4

Nilai rata-rata dari rata-rata hitung sampel :


1
X = N X
Cn

1
10

(3+4+3+3+5+4+4+5+5+4)

=4
Kesimpulan : dari soal a diketahui bahwa nilai rata-rata hitung populasi = 4 dan dari
soal b, juga diketahui bahwa nilai rata-rata hitung sampel adalah 4, jadi dapat
disimpulkan bahwa nilaiparameter sama dengan nilai statistik.
c. Distribusi populasi dan sampel dari rata-rata:

Populasi
Frekuensi
1
3
1
5

Nilai X
2
4
6
Jumlah

Probabilitas
(1/5)=0,20
(3/5)=0,60
(1/5)=0,20
1,00

Nilai X
3
4
5

Sampel
Frekuensi
3
4
3
10

Probabilitas
(3/10)=0,30
(4/10)=0,40
(3/10)=0,30
1,00

d. Standar deviasi populasi


( X )
=
N

( X )2

( X )

2
4
6
4
4

-2
0
2
0
0

4
0
4
0
0

X =20
=

( X )2=8

20
=4
5

( X )
N

=8/5=1,6
Standar deviasi sampel :
1
X
X
N
= C n (
- 2

X
3
4
3
3
5
4
4
5
5

-1
0
-1
-1
1
0
0
1
1

- X

( X
1
0
1
1
1
0
0
1
1

X
2

X =40

( X

X =40/10 = 4
=

X
2

1
CN

=6
X

X
2 =6/10= 0,6

6. Hubungan antara s dan

N n
s = n
N 1

untuk populasi terbatas dinyatakan sebagai berikut :

Contoh soal :
Hitunglah standar deviasi sampel (s) apabila diketahui standar deviasi populasi () adalah
1,3, jumlah anggota populasi (N) ada 5 dan jumlah anggota sampel (n) ada 2.
Jawab :
a. Jumlah sampel ada 5, maka termasuk ke dalam populasi yang terbatas.
b. Hubungan antara s dan untuk populasi yang terbatas :

1,3
N n
52
s = n
N 1 = 2
51 = 0,928 x 0,866 = 0,804

Jadi, standar deviasi sampel dapat diketahui dengan tidak harus menghitung satu per
satu dari kimbinasi sampel.

You might also like