Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
1. HABIBI
2. JOKO SUTEKAD
15461009
15461010
KEINSPEKTURAN TAMBANG / IV A
I.
efektifitas
keselamatan
pertambangan
yang
terencana,
d. Menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, nyaman, dan efisien untuk
meingkatkan produktivitas.
Perusahaan wajib menerapkan SMKP Mineral dan batubara di perusahaannnya,
yaitu :
a. Perusahaan pertambangan, yaitu pemegang :
-
Kontrak karya;
IMPLEMENTASI.
a.
Prosedur Operasi/Kerja
Perusahaan
wajib
menyusun,
menetapkan,
menerapkan,
hanya terbatas pada SOP, Safe working procedure, Intruksi Kerja, dan Buku
Manual.
Prosedur operasi/kerja yang disusun sekurang-kurangnya memenuhi hal-hal
berikut :
1) Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
2) Seusi dengan kebijakan Keselamatan Pertambangan Perusahaan;
3) Dikomunikasikan kedapa pihak-pihak terkait;
4) Disahkan oleh Kepala Teknik Tambang untuk perusahaan pertambangan
atau PJO untuk perusahaan jasa pertambangan;
5) Diberi nomor, didokumentasikan, dan ditinjau ulang secara berkala.
Dalam hal prosedur operasi/kerja untuk suatu pekerjaan atau tugas
belum ata tidak sedia, job safety analysis haris dibuat dan digunakan. Job
safety analysis menjadi dasar dalam pembuatan prosedur operasi/kerja untuk
pekerjaan atau tugas tersebut.
Dalam
penyusunan
memperhatikan
prosedur
syarat-syarat
operasi/kerja,
keselamatan
perusahaan
pertambangan.
harus
Prosedur
- Penilaian kebutuhan alat pelindung diri dan alat keselamatan yagn sesuai
dengan jenis pekerjaan dan bahaya yang timbul;
- Penentuan dan penyediaan alat pelindung diri dan alat keselamatan dengan
jumlah yang memadai secara Cuma-Cuma;
- Pembuatan matriks alat pelindung diri untuk setiap pekerjaan dan area
khusus;
- Evaluasi kepatuhan terhadap penggunaan dan perawatan APD dan alat
keselamatan;
- Pelaksanaan pelatihan untukpekerja tambang yang terkait dengan fungsi,
manfaat, penggunaan, dan perawatan alat pelindung diri dan alat
keselamatan.
2.
harus
menetapkan
prosedur
pengelolaan
lingkungan
kerja,
3.
rangka mencegah terjadinya sakit dan penyakit akibat kerja serta menciptakan
budaya hidup bersih dan sehat. Pengelolaan kesehatan kerja sekurang-kurangnya
terdiri atas pemeriksaan kesehatan pekerja yang terpapar bahaya kesehatan di
tempat kerja, antara lain seperti debu, uap, gas, asap, uap air, atau gangguan
kebisingan, evaluasi efektivitas langkah-langkah pengendalian esiko kesehatan
yang teridentifikasi, serta penyediaan data diagnosa dasar untuk penentuan
kategori sakit atau penyakit akibat kerja.
Pengelolaan dan pengembangan kesehatan ditempat kerja oleh perusahan,
dengan menggunakan empat pilar kesehatan kerja yaitu promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Dan melakukan pengelolaan kesesuaian tempat kerja,
peralatan, dang lingkungan tempat kerja dengan psotur tubuh pekerja.
KTT harus menetapkan pengelolaan keselamatan makanan dan minuman
(food safety) untuk menjaga kesehatan pekerja, mencegah kasus keracunan
makanan dan minuman, seta memastikan pekerja mendapat asupan gizi yang
memadai ketika disediakan makanan dan minuman oleh perusahaan.
Perusahan harus menyediakan Unit Pelayanan Kesehatan Kerja, dan
dokter hiperkes untuk memeriksa kesehatan pekerja dan melakukan diagnosis
penyakit akibat kerja. Perusahaan harus melakukan pemeriksaan awal, berkala dan
pemeriksaan khusus terhadap kesehatan pekerja tambang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan oleh KAIT. Perusahaan harus melakukan
pemantauan kesehatan secara berkala terhadap pekerja tambang yang bekerja pada
tempat kerja yang memiliki resiko tinggi terhadap kesehatan kerja termasuk
tingkat kelelahan (fatigue). Catatan kesehatan pekerja tambang harus dibuat,
didokumentasikan, dan dievaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
4.
dan
mengevaluasi
prosedur
pelaksanaan
pemeliharaan/perawatan
sarana,
harus
melakukan
evaluasi
secara
berkala
dan
Instalasi kelistrikan;
Instalasi hidraulic ;
Instalasi penumatic;
Instalasi gas;
Instalasi komunikasi.
Perusahan
harus
menetapkan
program
dan
jadwal
pemeriksaan
wajib
menyusun,
menetapkan,
menerapkan,
dengan
ketentuan
Perusahaan harus
peraturan
perundang-undangan
kepada
KAIT.
pertambangan.
5.
wajib
menyusun,
menetapkan,
menerakan,
a.
persetujuan dari KAIT. Gudang bahan peledak harus mendapatkan izin dari
KAIT. Gudang bahan peledak hanya dapat digunakan untuk menyimpan bahan
peledak sesuai dengan jenis dan kapasitas sesuai dengan izin dan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Gudang bahan peledak yang terletak di luar
Wilayah
Izin
Usaha
Khusua/wilayah
Pertambangarr/Wilayah
kontrak
dan
akan
Izin
digunakan
Usaha
khusus
Pertambangan
untuk
kegiatan
wajib
menyusun,
menetapkan,
menerapkan,
dan
wajib
menyusun,
menetapkan,
menerapkan,
dan
untuk
menangani
pengangkutan,
pemindahan,
dan
d. Pekerjaan Peledakan
KIT wajib menyusun, menetapkan, menerapkan, dan mendokumentasikan
prosedur pelaksanaan pekerjaan peledakan yang mencakup penanganan dan
pengamanan peledakan mangkir. KIT harus menyediakan peralatan yang sesuai
dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan peledakan. Peralatan
untuk pelaksanaan pekerjaan peledakan harus disimpan, diperiksa, dan dipelihara
agar tetap dapat digunakan dengan aman. Hasil pemeriksaan peralatan peledakan
harus didokumentasikan
KIT
harus
meriunjuk
orang
yang
memiliki
kompetensi
dalam
a.
kompetensi
untuk
melakukan
10
verifikasi
dan
orang
yang
b. Perubahan
Perusahaan wajib menetapkan prosedur yang mengatur bahwa semua
perubahan dan modifikasi perancangan dan rekayasa yang mempunyai risiko
Keselamatan Pertambangan dan z atau mempunyai implikasi terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan harus diidentifikasi, didokumentasi, ditinjau
ulang, dan disetujui oleh orang yang berwenang.
Prosedur tersebut sekurang-kurangnya mencakup mengenai petugas yang
memiliki kompetensi untuk melakukan identifikasi dan tinjauan ulang.
Perusahaan harus mengkomunikasikan kepada pekerja tambang setiap perubahan
perancangan dan rekayasa terhadap sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan, serta penambangan.
7.
untuk
menjamin
bahwa
spesifikasi
teknik,
persyaratan
Keselamatan
b.
c.
Pada saat sarana pertambangan, bahan kimia, dari/ atau jasa diterima di
tempat kerja, Perusahaan harus menjelaskan kepada semua pihak terkait yang
akan menggunakan sarana pertambangan, bahan kimia, dan/ atau jasa tersebut,
terkait dengan identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko kecelakan serta
penyakit akibat kerja.
8.
a.
seleksi,
dan
penetapan
terhadap
Perusahaan
Jasa
mematuhi
persyaratan
Keselamatan
Pertambangan
Perusahaan
penyediaan alat pelindung diri dan alat keselamatan kerja memenuhi kriteria
yang ditetapkan Perusahaan Pertambangan; dan
industrial hygiene.
Perusahaan Jasa Pertambangan harus memastikan seluruh pekerja tambang
13
c.
pemeriksaan,
pengujian,
pengukuran,
dan
audit.
Perusahaan
a.
yang mungkin timbul. Proses identifikasi dan penilaian keadaan darurat harus
mengacu kepada prosedur penilaian risiko yang dimiliki oleh Perusahaan.
Berdasarkan penilaian potensi keadaan darurat, Perusahaan harus menyusun
prosedur untuk menetapkan kategori dan jenis keadaan darurat.
b. Pencegahan Keadaan Darurat
Perusahaan harus menetapkan rencana pencegahan setiap keadaan darurat
sesuai dengan hasil identifikasi dan penilaian potensi keadaan darurat.
14
c.
keadaan darurat dan mengalokasikan sumber daya, sarana, dan prasarana yang
diperlukan untuk menanggulangi keadaan darurat sesuai tingkatan/kategori
keadaan darurat yang teridentifikasi.
Perusahaan harus memiliki :
- Tersedianya Tim Tanggap Darurat yang memadai, memiliki kompetensi, dan
selalu siap siaga;
- tersedianya sarana dan prasarana keadaan darurat yang memadai dan selalu
siap digunakan;
- prosedur penanggulangan keadaan darurat dikaji secara berkala;
- setiap pekerja tambang memahami tat a eara pelaporan keadaan darurat dan
eara penyelamatan diri;
- latihan dan simulasi penanggulangan keadaan darurat dilakukan secara berkala;
dan
- tersedianya akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan
keadaan darurat.
Sarana dan prasarana keadaan darurat harus didaftar, diperiksa secara
berkala, mudah diakses, dan berfungsi baik setiap saat.
Tim Tanggap Darurat harus memastikan bahwa reneana penanggulangan
keadaan darurat termasuk reneana eadangan apabila reneana utama gagal, dibuat
secara tertulis, ditinjau, dan disetujui oleh KIT untuk Perusahaan Pertambangan
atau PJO untuk Perusahaan Jasa Pertambangan atau orang yang ditunjuk oleh KIT
atau PJO dan salinan rencana terse but tersedia bagi pihak-pihak terkait.
d. Respon Keadaan Darurat
Perusahaan
wajib
menyusun,
menetapkan,
menerapkan,
dan
mendokumentasikan prosedur penanggulangan keadaan darurat yang sekurangkurangnya meneakup peran dan tanggung jawab Tim Tanggap Darurat serta
pengaturan ruangan pusat pengendalian keadaan darurat.
15
mendokumentasikan
wajib
menyusun,
prosedur
menetapkan,
pemulihan
keadaan
menerapkan,
dan
darurat
yang
harus
menyusun,
menetapkan,
menerapkan,
dan
bahwa
16