Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Anatomi Leher
Leher atau collum terletak antara cranium dan thoraks. Batas atas dibentuk
oleh tepi bawah mandibular, angulus mandibular,prosesus mastoideus,linea nuchae
superior dan protuberantia occipitalis eksterna. Sedangkan batas bawah adalah
incisura jugularis sterni, dataran atas clavicula, articulation acromioclavicularis,
margo superior scapula dan proccesus spinorus vertebra cervicalis VIII.1
Tulang- tulang (Ossa), yang perlu dikenal kembali baik bentuk,letak dan
bangunan- bangunannya adalah vertebra cervicalis I sampai dengan VII, sebagian
sternum (manubrium sterni), clavicula,scapula. Tulang- tulang basis cranii,mandibula
dan os hyodeum.
Tulang tulang rawan ( cartilagiae). Cartilage yang membentuk larynx, antara
lain cartilage thyroidea, cartilage criodea,cartilage arytenoidea,cartilage corniculata
dan cartilage cuniofome serta cartilage yang membentuk dinding trachea.
Region colli oleh m.sternomastoideus dibagi menjadi dua region colli anterior
yang terletak didepan (ventral) dan region colli posterior yang terletak dibelakang
( dorsal ) otot tersebut pada otot dikenal sebagai region sternomastoideus. Region
colli anterior dibagi dalam beberapa region antara lain :
Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology.5th ed. US: FA Davis
Company; 2007
1
Trigoni leher
Leher apabila dilihat dari lateral terbentuk empat persegi panjang yang oleh
m.sternomastoideus dibagi dua yaitu trigonum colli anterior dan trigonum colli
posterior.
Trigonum colli anterior oleh m.omohyodeus dibagi menjadi 4 trigonum :
1. Trigonum submentalis yang dibagi :
pars descendens.
Otot- otot infrahyoideus
Otot- otot suprahyoideus
Gambar 3
B. Otot otot profundi yaitu :
Otot- otot scalene
- M.Scaleni Anterior
Otot ini berbentuk pipih, kuadrangular, terletak diregio colli posterior
anterior terpisah oleh suatu celah yang disebut sebagai fissure scalene.
M.Scalenus Posterior
Otot ini berbentuk pipih, kuadrangular, terletak disebelah lateral
m.scalenus anterior.
Otot otot Praevertebralis
- M. Longus Capitis
Otot ini berbentuk pipih,triangular, terletak lateral collumna vertebra
-
cervicalis atas.
M.Longus colli
Otot ini berbentuk pipih, lebar ditengah, terletak lateroventral corpus
Fascia
Fascia di region colli dibedakan dalam tiga lapisan yaitu :
A.thyroidea superior
Dipercabangkan dari dinding depan tepat permulaan a.carotis eksterna
melengkung kedepan bawah sampai sebelah lateral lobus glandulae
thyreoidea. Arteri ini sebagian tertutup oleh venter superior m.omohyoideus
memberi cabang- cabang yaitu :
a. Ramus hyoldeum, berjalan menuju os hyoldeum.
b. Ramus sternocidomastoideus, berjalan ke lateral bawah datang pada
sternomastoideus.
c. A.laryngea superior,
berjalan
disebelah
medial
m.thyrohyoideus
disebelah
medial
m.hyoglossus
m.stylohyoideus
kedepan
seperti
huruf
diatas
permukaan
a.sublingualis.
d. r.glandularis, ke gld.submandibularis
e. a.labialis inferior,a. labialis superior dan a.angularis.
A.temporalis superfisialis (dibicarakan di region muka atau kepala)
A.sternocleidomastoidea
Dipercabangkan setelah mempercabangkan a.maxillaris externa,berjalan ke
lateral dan dorsal sampai pada m.sternomastoideus.
A.occipitalis
Dipercabangkan dari dinding belakang dan menurut letaknya terhadap
m.sternomastoideus,dibagi tiga bagian :
a. Anterior, terletak di irigonum caroticum dibawah venter posterior
m.digastricus,
menyilangi
carotis
interna,v.jugularis
N.X,XI,XII.
b. Medial, melalui sulcus occipitalis ossis temporalis
interna
dan
parotis,
diantara
proccesus
mastoideus
dan
auricular
memberi
cabang-
cabang
rr.pharingei,a.meningea
posterior,dan
a.tympanica inferior.
3. Arteri carotis interna
Tepat setelah dipercabangkan arteri ini mengadakan pembesaran disebut
sinus caroticus.pada dinding sinus terdapat baroreceptor yang dapat terpacu oleh
perubahan tekanan darah. Dipercabangkan antara a.carotis externa dan interna
terdapat
bangunan
disebut
carotid
glomus
caroticus
yang
merupakan
chemoreceptor, yang dapat terpacu oleh perubahan didalam darah (misalnya pada
anoxia akan menyebabkan pacuan terhadap jantung dan respirasi). A.carotis
interna berjalan didepan mm.longicapitis dan longi cervicis didepan tuberculum
anterius proccesus transversus disebelah lateral pharynx, dibelakang v.jugularis
interna terpisah oleh m.styloglossus dan stylopharyngeus dan a.carotis cranii
masus ke cavum cranii melalui canalis caroticus.
4. Arteri sublavia
Merupakan pembuluh nadi utama yang memvaskularisasi membrum
superius.
A.sublavia
dipercabangkan
oleh
a.anonyma
(truncus
m.sternoceoideus,v.jugularis
interna,ductus
thoracicus,
n.vagus rr.Cardiacl n.vagi, ansa sublavia dan n.phrenicus (untuk yang kiri
saja), didepan apex pulmonis, pleurae,truncus sympaticus, ganglion cervicalis
inferior dan n.recurrent memberi cabang- cabang :
1) A. vertebralis
Setelah dipercabangkan, berjalan kecraniodorsal lateral m.longus masuk
pada foramina ke medial disulcus a.vertebralis dibelakang massa lateralis
atlantis masuk ke foramen magnum dating di cilvus kanan kiri bersatu
sebagai arteri basilaris. Berdasarkan letaknya a.vertebralis dibagi empat
bagian :
- Pars cervicalis, bagian sebelum masuk foramen transversum
- Pars vertebralis, pada waktu masuk foramen transversum
- Pars occipitalis sebelum masuk cavum cranii
- Pars intracranialis setelah berada di cavitas cranii
2) A.thoracalis interna (a.mammaria interna)
3) Truncus theocervicaks
Truncus ini langsung mempercabangkan a.thyreoidea inferior, a.cervicalis
ascendens, a.cervicalis superfisialis dan a.transversa scapulae
b. Bagian kedua
Terletak diatas sulcus subclavius yaitu alur pada costa antara perlekatan
m.scalenus anterior dan m.scalenus medius, didepan apex puirnonalis, copula
pleurae, membrane suprapleuralis dan m.scalenus medius membentuk cabangcabang :
- Truncus
-
costocervicalis,
setelah
dipercabangkan
truncus
ini
c. Bagian ketiga
Terdapat pada trigonum supraclavicularis, dibelakang v.jugularis interna,
clavicula, m.subclaus dan m.sublavia, didepan flexus brachiaks dan
m.scalenus medius memberi cabang- cabang a.dorsalis scapulae.
5. Vena jugularis externa
V.jugularis externa merupakan pembuluh darah balik,membawa darah dari
sebagian muka dan atap kepala serta sebagian region colli superficialis.letak vena
ini kira- kira dari angulus mandibulae ke kaukodorsal pada pertengahan clavicula,
diluar m.sternomastoideus dan dibawah platysma myoideus. Vena ini mendapat
darah dari v.temporalis superficialis, v.facialis, v.maxillaris, v.auricularis anterior.
V.jugularis anterior, jugularis externa posterior dan v.retromandibularis. vena
jugularis externa bermuara pada subclavia.
6. Vasa lymphatica
Vasa lymphatica dileher terdapat lymphonodi cervicalis superficialis dan
lymphonodi cervicalis profundi.
Lymphonodi (Inn) cervicalis superficialis, berdasar letaknya dibedakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penegakan Diagnosis2
Anamnesis :
Evaluasi berbagai massa pada leher dimulai dengan anamnesa yang
teliti.serangkaian pertanyaan- pertanyaan yang logik dapat mempersempit
kemungkinan diagnostic secara cepat dan pemeriksaan dan penatalaksanaan
selanjutnya :
1. Berapa usia penderita? Lesi kongenital sering terjadi pada individu yang lebih muda,
sedangkan lesi keganasan lebih sering pada yang lebih tua.
2. Apakah massa tumbuh dengan cepat? Tidak adanya tanda- tanda infeksi, lesi
keganasan (limfoma, kanker metastasis) jauh lebih mungkin mengalami
pertunbuhan, yang cepat dibandingkan massa yang jinak.
3. Apakah terdapat tanda- tanda infeksi atau peradangan? Sementara berbagai massa
dileher dapat menjadi infeksi, massa- massa tersebut yang tampak meradang atau
terinfeksi jauh lebih mungkin menunjukan massa yang jinak.
4. Di manakah letak massa pada leher? Letak massa sebaiknya digambarkan secara
teliti dengan istilah- istilah berikut : Apakah massa tersebut terletak pada garis
tengah atau lateral?
Jika lateral, apakah pada segitiga anterior atau posterior? Disamping itu hubungan
massa terhadap berbagai struktur yang secara normal dapat diraba dan daerahdaerah pada leher yang dijelaskan diatas sebaiknya disebutkan.massa pada garis
tengah lebih mungkin mengarah pada penyakit keganasan.
5. Apakah massa kistik atau padat ? massa kistik sering kali merupakan lesi kongenital
seperti kista celah brankial dan kista duktus tiroglosus.
6. Apakah terdapat tanda- tanda sumber infeksi atau keganasan di tempat lain pada
kepala dan leher?
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi leher
Kemungkinan temuan : jaringan parut,massa,tortikolis
Palpasi kelenjar limfe
Kemungkinan temuan : limfadenopati servical karena inflamasi, keganasan
Inspeksi dan palpasi posisi trakea
Kemungkinan temuan : deviasi trakea karena massa dileher atau pneumotoraks
Inspeksi kelenjar tiroid :
- Pada saat istirahat
Ketika pasien menelan air ludah,dari belakang pasien, palpasi kelenjar tiroid,
Pembesaran menyebar :
Kemungkinan berkaitan dengan penyakit Grave,Tiroiditis Hashimoto,goiter
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan diagnostik untuk massa leher dapat dikelompokan menjadi dua kategori :
(1) pemeriksaan yang memberikan keterangan tentang sifat- sifat fisik yang khas atau
letak massa (pemeriksaan tidak langsung) dan (2) pemeriksaan yang mencari diagnosis
hiostologik (pemeriksaan langsung) . ultrasonografi,CT scan,MRI scan,dan angiografi
merupakan contoh pemeriksaan tidak langsung.
Ultrasonografi membedakan lesi padat dari lesi kistik dan sebaiknya digunakan pada
keadaan yang jarang dimana hanya keterangan ini yang dibutuhkan.angiografi saja
berguna untuk menilai pembuluh darah , aliran darah spesifik dari massa atau keadaan
arteri karotis tetapi memberikan sedikit keterangan tentang sifat- sifat fisik yang khas
dari massa tersebut.sebagai gantinya CT scan dan MRI scan dapat memberikan
keterangan baik menggenai sifat- sifat fisik yang khas maupun pembuluh massa dan di
samping itu juga menjelaskan hubungan nya dengan struktur- struktur yang berdekatan.
Pemeriksaan langsung melibatkan pemeriksaan histologic jaringan dari massa.
Jaringan ini dapat diperoleh pada satu dari tiga jalan yang berbeda : (1) aspirasi jarum
halus, (2) biopsy jarum atau (3) biopsy terbuka aspirasi jarum halus melibatkan
pemasukan jarum kecil (ukuran 23 sampai 25) yang dilekatkan pada spuit ke dalam
massa untuk memperoleh sel- sel yang cukup untuk pemeriksaan sitologik.
B. Definisi
1. Benjolan di Leher3
Adalah setiap massa baik kongenital maupun didapat yang timbul disegitiga anterior
atau posterior leher diantara klavikula pada bagian inferior, dan mandibular serta
dasar tengkorak pada bagian superior.
EMS
c. Gambaran Diagnostik
Anak anak
Banyak disebabkan oleh peradangan dan kelainan kongenital.
Higroma kistik : pada bayi, berada didasar leher, transiluminasi yang jelas
hilang timbul
Kista tiroglosus atau dermoid : digaris tengah, menyebar bergerak naik dengan
penjuluran lidah.
Tortikolis : massa keras lebih menonjol jika kepala fleksi, berhubungan
Dewasa muda
Banyak terjadi oleh massa leher karena peradangan dan keganasan tiroid.
faringitis)
Kanker tiroid
papiler
terisolasi,
tidak
ada
nyeri
tekan,
massa
tiroid,kemungkinan limfadenopati.
Usia di atas 40 tahun
Benjolan di leher dianggap sebagai keganasan sampai terbukti bukan.
terfiksasi.
75% primer berasal dari kepala dan leher (tiroid, nasofaring, tonsil,laring,
faring),25% primer berasal dari infraklavikula (lambung,pancreas, paru)
DAFTAR PUSTAKA
Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology.5 th ed. US: FA Davis
Company; 2007
Bates,dkk.2008.Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan, Ed 5.
Jakarta:EGC
Pierce A. Grace & Neil R. Borley. 2007. At a Glance ilmu Bedah,Ed 3.Jakarta: EMS
Adams, George L.Boies. 1997. Buku ajar penyakit THT (Boeis fundamentals of
otolaryngology) Edisi ke-6, Cetakan 2015.Jakarta: EGC
REFRESHING
DISUSUN OLEH :
Reni Apriyanti
Pembimbing :
dr. Rini Febrianti, Sp. THT-KL