You are on page 1of 1

ABSTRAKSI

PENGARUH RASIO BENTANG GESER dan TINGGI EFEKTIF (a/d) TERHADAP


PERILAKU GESER BALOK TINGGI
Nama
: Alina Septika Hapsari
Dosen Pembimbing : 1. Ir. Hariadi
2. Ninik Catur EY.,ST.,MT
Pemakaian balok tinggi pada konstruksi beton bertulang makin banyak digunakan.
Selain untuk kepentingan estetika, pertimbangan lain yang dipakai adalah nilai kekakuan
lenturnya (EI) yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan balok biasa. Balok tinggi pada
beton bertulang pada umumnya didesain hanya dengan pemakaian tulangan minimum saja,
baik untuk tulangan lentur maupun tulangan geser. Akibat pemakaian tulangan minimum
ini seringkali terjadi keruntuhan struktur yang terlalu dini apabila balok tinggi ini
difungsikan sebagai pemikul beban utama pada elemen portal gedung bertingkat. Oleh
karena itu, penelitian ini diperlukan untuk dapat menentukan desain penulangan yang
optimal pada balok tinggi untuk menghindari keruntuhan dini.
Pada penelitian ini akan digunakan balok uji yang dimodelkan karena kapasitas alat
pengujian yang terbatas. Uji eksperimen dilakukan pada 12 (duabelas) balok beton
bertulang mutu 25 MPa yang ditumpu sederhana (sendi-rol) dengan panjang balok 100 cm ;
penampang (13x40) cm yang merupakan hasil pemodelan dengan perbandingan skala
geometrik 1 : 4 terhadap kondisi nyata di lapangan. Penulangan lentur diberikan sama pada
setiap balok, masing-masing 4 10 mm untuk sisi tarik dan 2 10 mm untuk sisi tekan,
sedangkan untuk penulangan geser balok diberikan 6100 mm pada keseluruhan
panjang balok untuk masing-masing balok-uji. Variabel penelitian yang diambil adalah
dengan memberikan penulangan geser arah longitudinal mulai ; tanpa tulangan geser
longitudinal sebanyak 3 balok, 2 6 mm sebanyak 3 balok, 4 6 mm sebanyak 3 balok
dan 6 6 mm juga sebanyak 3 balok, dimana untuk masing-masing balok diberi beban dua
titik simetris dengan rasio bentang geser terhadap tinggi efektif balok bervariasi (a/d) yakni
mulai 0,6 ; 0,8 dan 1,0. Data beban retak, beban ultimit serta displacemen pada titik beban
disisi atas dan bawah balok diukur untuk setiap pengujian balok.
Dari hasil penelitian ini diperoleh Semakin mengecilnya variasi rasio a/d, maka
kemampuan balok untuk menerima beban juga semakin besar sehingga nilai kekakuan juga
semakin besar. Peningkatan kemampuan balok untuk menerima beban menyebabkan
regangan yang terjadi juga semakin besar. Dengan membandingkan nilai regangan pada
tiap BTTB dengan rasio a/d 0,8 terlihat terjadinya penurunan regangan pada sengkang
namun pada tulangan pokok terjadi peningkatan, dengan kondisi yang seperti ini maka
perilaku geser berubah menjadi lentur. Pada variasi rasio a/d 0,6 didapatkan nilai Pcrack
dan Pulltimit yan terbesar, baik dari BTTB-0 sampai dengan BTTB-3.
Kata Kunci : Balok Tinggi, tulangan geser longitudinal, rasio bentang geser

You might also like