You are on page 1of 5

Introduction

Prinsip dasar perancangan / desain kaki prostesis mengacu pada konsep-konsep


biomekanika (mekanisme kerja & gerakan) anatorni kaki dalam keadaan normal. Sumbu-x
tegaklurus dengan kaki (leg) dan telapak kaki (foot) arah memanjang yang menembus bagian
samping ankle (menembus mata kaki). Pada bagian kaki sekitar ankle dikenal beberapa gerakan
umum yang biasa dilakukan oleh kaki normal, yaitu: dorsiflexion dan planiflexion (plantar
flexion), yaitu gerakan tumit kaki berturut-turut ke atas dan ke bawah dengan garis-x sebagai
sumbu putarnya.

Sumbu-y tegaklurus terhadap kaki (vertikal) dan parallel dengan arah memanjang telapak kaki
(foot). Sementara itu, inversion dan eversion adalah gerakan telapak kaki yang memutar/
memelintir mengitari sumbu longitudinal. Sumbu-z sejajar dengan kaki (leg). Gerakan tranverse
rotation (rotasi telapak kaki terhadap sumbu longitudinal dari kaki, seperti diilustrasikan pada
Gambar 2.3 di bawah ini.

Klasifikasi Produk

1. Conventional feet
2. ESR feet
Berbagai desain transfemoral amputee telah dikembangkan, salah satu yang sedang trend
saat ini adalah kaki prostesis yang berkemampuan menyimpan energi mekanik atau biasa
dinamakan energy storing and returning foot
- Early ESR
- Advanced ESR

Articulated ESR

Kaki prostetik jenis ini didesain untuk digunakan oleh individu dengan lower
extremity amputation. Kaki (telapak) memiliki full-length toe lever dan multi-axiat
dynamic response, dan transverse rotation functions. Agar dapat berjalan dengan
baik, maka prostetik ini memiliki adjustable plan tarflexion-dorsiflexion, lnVerSlOn
eversion, transverse rotation, dan stride control

3. Bionic feet
- Stabilizing

Propulsive

From left to right: 2 ankle-foot prototypes leading to the Herr et al.s first operating powered
foot. 2 prototypes leading to the design of the PowerFootOne.An extra prototype followed by the
commercialized ankle prosthesis BiOM.
Kelemahan Indonesia
Faktor-faktor yang mungkin menghambat perkembangan teknologi khususnya dalam pembuatan
kaki prostesis adalah masih rendahnya visi inovasi, tantangan desain produk terhadap permintaan
pasar dan sarana engineering yang belum terbangun dan terintegrasi dengan baik.
Material Yang Digunakan

Tujuan dari kajian material prostetik ini adalah untuk mempelajari material yang digunakan
dalam pembuatan kaki prostetik hingga saat ini. Kegiatan pengkajian material prostetik dibatasi
pada normal ambulation yang paling umum digunakan untuk kaki buatan. Karakteristik dari kaki
manusia dan kaki prostetik yang diselidiki dalam kegiatan ini disimpulkan bahwa dorsi/ plantar
flexion, inversion dan eversion, torque yang terjadi pada ankle dan impak terjadi pada heel
strike. Cakupan dalam penyelikan ini tidak termasuk produksi protetik yang ideal, walaupun
prostetik yang ada hingga saat ini sudah mendekati pada kaki palsu yang ideal.
Desain
1. Keel
Fungsi dari keel dalam system prostesis adalah untuk memberikan transfer energi dari
heel strike melalui toe off dan dorsiflexion yang diperlukan untuk pergerakan alami kaki.
Bergantung pada kuantitas foam yang ada di sekelilingnya , keel ini dapat memberikan
gerakangerakan seperti eversion dan torsion.
2. Heel
Kegunaan heel dalam prosthetic adalah untuk memberikan penyerapan terhadap irnpak
pada saat melakukan heel strike dan juga menyediakan energi kinetic yang diperlukan
dalam memperhalus transisi diantara gerakan heel strike dan toe off.
3. Filler Materials
Fungsi dari filler / pengisi adalah untuk memperpanjang usia keawetan dan keindahan
pada penampilan, juga sebagai pengganti komponen lainnya yang melakukan fungsi
serupa sesuai dengan yang diinginkan dalam kaki prostesis. Seattle Natural Foot
menggunakan high grade, medium density polyurethane foam. Filler density dan quantity
baik pada bagian pinggir dari keel, memberikan sifat-sifat eversion pada prostesis.

You might also like