You are on page 1of 6

Tugas I

Komputasi DinamikaFluida
Resume Jurnal
Computational fluid dynamic simulation of oxyfuel combustion in gas-fired
water tube boilers

Nama : Achmadda Febiyono


NIM : 21050111140137
Dosen : MSK Tony SU., PhD

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

Simulasi komputasi dinamika fluida pada pembakaran oxy-fuel dalam gasfired water tube boiler
M.A. Habib, R. Ben-Mansour, H.M. Badr, S.F. Ahmed, A.F. Ghoniem
Penyerapan karbon sangat penting untuk memungkinkan penggunaan bahan bakar fosil sekaligus
mengurangi emisi CO2 ke atmosfer. Diantara berbagai metode penyerapan dan penyimpanan
CO, teknologi oxy-fuel memberikan pilihan yang menjanjikan untuk sistem pembangkit tenaga
listrik dan tenaga uap. Dalam teknologi ini, bahan bakar dibakar dalam oksigen murni yang
berfungsi sebagai pengganti udara, dan gas buang yang terutama terdiri dari CO2 dan H2O dapat
dengan mudah dipisahkan melalui kondensasi. Dalam rangka untuk mengatur temperatur tungku
dengan tidak adanya N2, sebagian kecil dari gas buang didaur ulang di dalam ruang bakar. Dalam
penelitian ini, karakteristik dari pembakaran oxy-fuel dibandingkan dengan pembakaran air-fuel
dalam gas fired water tube boiler dan hasilnya dapat diterapkan pada boiler yang lebih besar
seperti boiler industri. Persentase dari CO2 yang didaur ulang dipertimbangkan dalam penelitian
ini yaitu 83.8% dan 77% berdasarkan massanya. Yang pertama berkaitan dengan 21% O2 dan
yang kedua berkaitan dengan 29% O2 berdasarkan volumenya. Validasi untuk pembakaran oxyfuel dan pembakaran air-fuel dilakukan melalui perbandingan dengan data eksperimen yang
tersedia. Hasil menunjukkan bahwa tingkat suhu menurun pada pembakaran oxy-fuel.
Sebagaimana persentase dari CO yang diresirkulasikan meningkat, maka tingkat suhu akan
menurun. Ditemukan juga bahwa tingkat konsumsi bahan bakar dan oksigen lebih lambat pada
pembakaran oxy-fuel relatif terhadap pembakaran air-fuel. Perpindahan panas dari gas terbakar
(burnt gases) menuju water jacket di sepanjang permukaan yang berbeda dari tungku
diperhitungkan. Hal ini menunjukkan bahwa energi yang diserap jauh lebih tinggi dalam kasus
pembakaran air-fuel di sepanjang seluruh permukaan kecuali untuk bagian ujung dari tungku
yang dekat dengan dinding tungku belakang. Perpindahan panas pada return chamber (tube
bank) juga dihitung dan hasilnya mengindikasikan perpindahan panas yang lebih tinggi dalam
kasus oxy-fuel dibandingkan dengan kasus air-fuel sebagai hasil dari keterlambatan pengapian di
sekitar pintu masuk tungku.

Gambar 1. Pandangan tiga dimensi dari typical package boiler (gas fired water tube boiler)

Gambar 2. Kontur suhu (K) untuk pembakaran air-fuel dan pembakaran oxy-fuel pada bidang
vertikal melalui 2 burner (y = -2.24 m). (a). Pembakaran air-fuel. (b). Pembakaran oxy-fuel, Oxy
II (29% O2 dan 71% CO2 berdasarkan volume). (c). Pembakaran oxy-fuel, Oxy I (21% O2 dan
79% CO2 berdasarkan volume).

Gambar 3. Kontur suhu (K) untuk pembakaran air-fuel dan pembakaran oxy-fuel pada bidang
horisontal melalui 2 burner (z = 2.198 m). (a). Pembakaran air-fuel. (b). Pembakaran oxy-fuel,
Oxy II (29% O2 dan 71% CO2 berdasarkan volume). (c). Pembakaran oxy-fuel, Oxy I (21% O2
dan 79% CO2 berdasarkan volume).

Gambar 4. Kontur dari fraksi massa CH4 untuk pembakaran air-fuel dan pembakaran oxy-fuel
pada bidang vertikal melalui 2 burner (y = -2.24 m). (a). Pembakaran air-fuel. (b). Pembakaran
oxy-fuel, Oxy II (29% O2 dan 71% CO2 berdasarkan volume). (c). Pembakaran oxy-fuel, Oxy I
(21% O2 dan 79% CO2 berdasarkan volume).

Gambar 5. Kontur dari fraksi massa CO2 untuk pembakaran air-fuel dan pembakaran oxy-fuel
pada bidang vertikal melalui 2 burner (y = -2.24 m). (a). Pembakaran air-fuel. (b). Pembakaran
oxy-fuel, Oxy II (29% O2 dan 71% CO2 berdasarkan volume). (c). Pembakaran oxy-fuel, Oxy I
(21% O2 dan 79% CO2 berdasarkan volume).

Gambar 6. Total heat flux (W) untuk pembakaran air-fuel dan pembakaran oxy-fuel dalam
bidang termasuk sisi dinding dan belakang dinding. (a). Pembakaran air-fuel. (b). Pembakaran
oxy-fuel (29% O2 dan 71% CO2 berdasarkan volume). (c). Pembakaran oxy-fuel (21% O2 dan
79% CO2 berdasarkan volume).

Gambar 7. Radiasi heat flux (W) untuk pembakaran air-fuel dan pembakaran oxy-fuel dalam
bidang termasuk sisi dinding dan belakang dinding. (a). Pembakaran air-fuel. (b). Pembakaran
oxy-fuel (29% O2 dan 71% CO2 berdasarkan volume). (c). Pembakaran oxy-fuel (21% O2 dan
79% CO2 berdasarkan volume).

You might also like