You are on page 1of 5

ANAK KOS

YANG SUSAH MENABUNG


oleh: Mike Rini
Dikutip dari CBN CyberSHOPPING
Tony --- Bandung
Saya seorang mahasiswa Seni Rupa yang sedang menuntut ilmu di Bandung.
Di Bandung saya kost, Mbak. Setiap bulan, orang tua saya memberi saya
uang saku sebesar Rp. 500.000, sudah plus uang pembayaran kost tiap bulan
sebesar Rp. 200.000. Jadi untuk uang 'jajan' saya hanya tersisa Rp. 300.000.
Nah, terus-terang saya sering nggak merasa cukup dengan uang segitu untuk
hidup di Bandung: biaya transportasi dan biaya makan. Belum lagi biaya
'malam minggu', yang untuk anak muda jaman sekarang kan juga kudu,
Mbak. Malah kadang2 pacar saya yang membayari saya nonton, makan
malam atau jalan2. Tapi untuk minta lebih pada orangtua saya rasanya tidak
tega, karena selain saya tahu mereka tidak mampu, saya juga merasa kurang
bisa mengatur pengeluaran saya sehari2.
Jadi apa yang harus saya lakukan ya, Mbak? Maksud saya, bagaimana
caranya ya supaya saya dapat menabung, setidaknya untuk selalu mencukupi
kebutuhan sebulan saya dengan jumlah uang 'jajan' sebesar Rp. 300.000
tersebut. Kira2, bila saya harus mengencangkan ikat pinggang, apa yang
harus saya lakukan?
Jawaban:
Halo Tony, apa kabar? Semoga kuliahnya lancar-lancar saja ya. Hal paling
penting yang harus Anda kuasai adalah bagaimana mengatur jumlah
pengeluaran, sehingga tidak melebihi pemasukan. Caranya sangat mudah
dan sederhana, langkah-langkahnya adalah sbb:
1. Buat daftar pengeluaran, dan bagi pengeluaran tersebut menjadi
pengeluaran wajib dan tidak wajib. Buatlah sebuah anggaran
pengeluaran bulanan, seperti contoh dibawah ini :
a. PEMASUKAN ..................................
b.PENGELUARAN WAJIB, terdiri dari:
- Tabungan

- Biaya kost
- Transportasi
- Makan
- Belanja bulanan
- Buku & alat tulis
- Busana
Total: ......... (tidak boleh lebih dari Rp. 400.000)
c.PENGELUARAN TIDAK WAJIB, yang terdiri dari:
- Telpon
- Warnet
- Beli koran
- Rekreasi/ pacaran
Total: ......... (tidak boleh lebih dari Rp. 100.000)
Sisa: 0
2. Gunakan sistem amplop. Caranya, ambilah amplop sebanyak jumlah
pengeluaran wajib dan beri nama dengan spidol masing-masing amplop
sesuai dengan nama pengeluaran wajib. Cara ini bertujuan agar tidak
campur baur antara pos pengeluaran yang satu dengan yang lain.
Untuk pengeluaran tidak wajib Anda, satu amplop saja sudah cukup.
3. Karena Anda menerima uang kiriman sekaligus, maka kita juga akan
mengisi amplop pos pengeluaran saat Anda menerima kiriman.
Kemudian prioritas pengeluaran yang harus dibayar terlebih dahulu
adalah tabungan, setelah itu kost, barulah yang lain-lain. Dengan
menabung didepan maka Anda tidak akan kesulitan lagi untuk
menabung bukan?
4. Untuk amplop pos tabungan, mulailah dengan jumlah Rp. 10.000, s/d
Rp. 50.000,-; walaupun jumlahnya kecil, sebaiknya Anda tidak lihat dari
jumlahnya, tetapi lihat dari niat Anda untuk menabung dulu. Jika sudah
terbiasa, maka untuk selanjutnya akan lebih mudah untuk
meningkatkan jumlah setoran tabunganya. Setorkanlah uang Anda
setiap kali jumlah uang di amplop sudah mencapai Rp. 50.000,- ke
tabungan Anda yang lain (rekening lain pada bank yang sama atau
bank lain). Untuk itu Anda sebaiknya membuka suatu tabungan yang
terpisah dari rekening tempat Anda menerima kiriman uang. Tujuannya
dipisahkan adalah supaya rekening lain ini menjadi tempat investasi
Anda, dan supaya Anda tidak tergoda untuk memakainya.

5. Jika ada anggaran pengeluaran wajib yang belum digunakan atau tidak
habis untuk bulan ini, jangan dihabiskan untuk pengeluaran tidak wajib.
Sebaiknya masukkan ke tabungan.
6. Pertimbangkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, misalnya
dengan menjual keahlian Anda. Saya yakin bahwa sebagai mahasiswa
seni rupa, banyak potensi kreatifitas Anda yang bisa dijual sehingga
menghasilan income. Dengan demkian Anda tidak perlu sepenuhnya
tergantung dari kiriman orang tua. Lagi pula sekali waktu
membahagiakan sang pacar dari income Anda sendiri tentu lebih
membanggakan bukan?
Demikian beberapa saran dari saya untuk mengelola keuangan Anda, agar
lebih sistematis dan disiplin. Semoga bermanfaat.
Salam saya untuk teman-teman Anda di Bandung,
Mike Rini,
Perencana Keuangan
TIPS BAGI ANAK KOST YANG SUSAH MENABUNG
Tulisan ini mencoba membantu para mahasiswa khususnya teman-teman, rekan, para mahasiswa
yang plesiran bertaun-taun dikampung orang, sahabat, blogger de el el yang masih nge-kost
terutama yang jauh dari kampuang halaman (kampong kalo makassarnya)..
Banyak para kost-er merasa tidak cukup dan selalu kekurangan dengan uang kiriman ortu baik
itu yang dikirim awal bulan ataupun tengah dan akhir bulan. Selalu saja merasa tidak cukup...dan
pengen minta tambahan lagi selain rasa tidak tega (kecuali yg banyak duit dan mampu sih) juga
ada perasaan malu terhadap ortu sendiri sebagai anak yang sudah mencoba tuk blajar mandiri
hidup jauh dari orang tuanya. Selain itu rasa susah semakin hari semakin bertambah dengan
makin menipisnya jumlah kiriman yang sudah terpakai, belum lagi tuntutan internal perasaan
sebagai tidak mampu dikalangan sesama mahasiswa terkadang menjadikan semangat untuk
menuntut ilmu menjadi setengah-setengah hati..iya nggak?
Banyak pikiran yang timbul bila seseorang sudah mulai di desak dengan keadaan seperti
ini..macam-macamlah, ada yang merasa memang tidak mampu mengelola duit kiriman ortu, ada
yang merasa harus mencari pekerjaan sambilan, ada juga yang hanya merenungi nasib tanpa
mencari pemecahan masalah yang dihadapinya...(wah kacian nih kalo dah begini...ayo semangat
boss!!)
Nah hal yang paling penting harus anda kuasai adalah bagaimana mengatur jumlah pengeluaran
sehingga tidak melebihi pemasukan. Untuk itu anda harus terbiasa untuk membuat rencana

penggunaan uang agar anda mempunyai panduan dalam membelanjakannya. Lebih baik lagi jika
rencana tersebut dibuat secara tertulis agar tidak mudah lupa, seperti membuat anggaran. Buatlah
anggaran sebelum anda menerima kiriman uang dari orang tua. Dengan demikian anda
mempunyai rencana bagaimana agar pengeluaran anda tidak melebihi uang kiriman orang tua.
Contoh anggaran bulanan sebagai berikut :
Keterangan
A

Pemasukan/kiriman ortu

Contoh
500.000

Anda
.............

B
Pengeluaran wajib

.............
30.000

- tabungan

.............
200.000

- biaya kos

.............
50.000

- transport

.............
150.000

- makan dan transport

.............
20.000

- belanja bulanan

.............
450.000

Total pengeluaran wajib


C

Pengeluaran tidak wajib

............
30.000

- telepon

............
20.000

- warnet

............
50.000

Total Pengeluaran tdk wajib


D

Surplus/defisit ( A-(B+C))

Dengan membuat anggaran seperti contoh anda akan dimudahkan dalam menggunakan uang.
Dapat kita lihat bahwa pengeluaran anda terbagi dalam pengeluaran wajib dan pengeluaran tidak
wajib. Prioritaskalah pengeluaran wajib terlebih dahulu dengan mengutamakan setoran tabungan,
setelah itu baru sewa kos dan seterusnya. Dengan menabung didepan, mudah2an anda tak akan
mendapat kesulitan untuk menabung. Simpan tabungan ini, untuk keperluan darurat. Jika ada

pengeluaran mendadak yang tidak terdapat dalam anggaran, seperti beli buku, fotocopy, dan
sebagainya, ambillah dari tabungan ini. Jangan lupa! Jika terjadi defisit dalam anggaran,
lakukanlah penghematan pada pos-pos pengeluaran yang tidak terlalu penting (tidak wajib).
Untuk memudahkan anda mengatur keuangan, gunakanlah sistem amplop. Ambil amplop
sebanyak jumlah pengeluaran wajib. Beri nama masing-masing amplop sesuai dengan nama
pengeluaran wajib. Hal ini untuk mencegah pos pengeluaran satu dengan yang lain tercampur
aduk. Untuk pengeluaran tidak wajib anda dapat mengumpulkannya ke dalam satu amplop saja.
Selanjutnya berusahalah menabung dalam kondisi apapun dan dalam jumlah berapa pun.
Menabunglah sesuai dengan kemampuan anda. Jangan pesimis melihat jumlahnya yang kecil.
Hal yang terpenting adalah menumbuhkan kebiasaan gemar menabung. Jika sudah terbiasa,
selanjutnya akan lebih mudah untuk meningkatkan jumlah setoran tabungan.
Berusaha mendapatkan penghasilan sendiri lebih baik lagi misalnya dengan membuka biro
pengetikan skripsi bersama teman atau mengajar. Dengan demikian anda tidak sepenuhnya
bergantung pada kiriman orang tua.
( Disadur dari Buku : 120 Solusi Mengelola Keuangan Pribadi oleh penulis Mike Rini, pakar
perencanaan keuangan ; Elex Media Komputindo)
Nah saya harap para sahabat, rekan, tman2 mahasiswa tidak kebingungan lagi dengan uang
kiriman ortu untuk dapat dikelola lebih baik..dan tentu saja please jangan hanya bisa merenungi
nasib...masih banyak cara untuk memecahkan hal tersebut..eits tentunya dengan hal yang positif
lho...
Nah saya juga memegang satu prinsip nih...ini ajarannya TDW (Tung Desem Waringin) bapak
Motivator Indonesia. Begini..Otak ini bisa kita atur untuk memikirkan hal yang positif, kalau
otak kita sudah berpikir akan hal yang positif maka perilaku kita akan positif juga (paham gak
friend?)..Maksudnya begini, kalo teman2 mendapatkan masalah cobalah untuk berpikir positif,
karena dengan berpikir positif maka kita akan otomatis mencari jalan (hal positif) untuk
memecahkan masalah tersebut..Yakin! soalnya itu sudah aku buktikan, pasti ada aja jalan untuk
pemecahannya..dan pasti positif dan hasilnya memuaskan..Ok..yakini ya..
Semoga bermanfaat...
http://hidayatweblog.blogspot.com/2006/12/tips-bagi-anak-kost-yang-susah.html

You might also like