Professional Documents
Culture Documents
KEDAULATAN RAKYAT
HALAMAN 11
PKL MALIOBORO:
Zona PKL Malioboro
Kota Yogyakarta
tetap menarik wisatawan
kendati masa
liburan sudah usai.
Di kawasan ini,
wisatawan dengan
mudah mendapatkan
aneka cinderamata khas
Yogya dengan harga
terjangkau.
Tampak sejumlah
pengunjung memilih
barang yang hendak
dibeli, Selasa (28/7).
KR-Bambang Nurcahya
Ekonomi Melambat,
BCA Belum Revisi Target
YOGYA (KR) - PT Bank Central Asia (BCA) Tbk masih bertahan dan belum melakukan revisi target pertumbuhan kredit
maupun Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2015. Meskipun
terjadi perlambatan ekonomi di kuartal I 2015, namun BCA optimis dan tidak mengubah rencana bisnis bank (RBB) dengan
pertumbuhan kredit bisa mencapai 12 persen sepanjang 2015.
Kepala BCA Kantor Cabang Utama (KCU) Yogyakarta Sabar
Purnomo mengatakan sejauh ini dari pusat belum menyampaikan revisi terkait target pertumbuhan kredit maupun DPK,
sehingga tidak ada perubahan target sepanjang 2015 ini. Hal ini
didasarkan pusat yang tetap optimis kuartal III 2015 ini akan
membaik meskipun dikuartal I melemah dan II stagnan.
"Dari pusat tidak ada revisi target penyaluran kredit maupun
DPK, masih sama sesuai target semula. Untuk BCA cabang
Yogyakarta masih ditargetkan penyaluran kredit sebesar Rp 4,8
triliun dan DPK Rp 2 triliun sepanjang 2015 ini," tutur Sabar
kepada KR, Selasa (27/7).
Sabar mengaku selama ini target pertumbuhan kredit
maupun DPK selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya, namun pihaknya mampu merealisasikan target tersebut.
Pelemahan perekonomian nasional memang berdampak dan
mempengaruhi kinerja perbankan. Namun BCA sejak awal sudah mengetahui akan terjadi pelambatan sehingga sudah
memasang target sesuai kemampuan.
"Sudah tiga tahun ini pencapaian kita maksimal, semua target tercapai jadi kita tetap optimis tumbuh. Meskipun sedikit berat karena tertekan perlambatan pertumbuhan perekonomian,
kami yakin target bisnis tercapai dan bagus tahun ini," imbuhnya.
Menurut Sabar, penyaluran kredit pada paruh pertama 2015
ini masih sesuai dengan ekspektasi, meskipun tidak secepat
tahun 2014 lalu. Kondisi ini masih dinilai normal karena secara
nasional memang terjadi perlambatan ekonomi akibat pengaruh global.
Sebelumnya berdasarkan data statistik Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), outstanding kredit perbankan hanya tumbuh
0,15 persen atau Rp 5,56 triliun pada Maret 2015, sedangkan
April tumbuh 1,72 persen menjadi Rp 3.747,3 trilun yang outstanding Rp 67,5 triliun. Sedangkan BCA mencatat, outsanding
kredit mencapai Rp 335,6 triliun pada Maret 2015 yang tumbuh
5,8 persen year on year (yoy). Realisasi kredit terakhir tumbuh
5,7 persen menjadi Rp 339,04 triliun pada April 2015 (yoy) de(R-4)-c
ngan posisi April 2014 sebesar Rp 320,53 triliun.
SEMESTER I 2015