Professional Documents
Culture Documents
HALAMAN 10
CMYK
CMYK
PENDIDIKAN
PENDAPAT GURU
MOS MENDIDIK:
Mengawali kegiatan
masuk sekolah, sejumlah
siswa baru SMP Negeri 2
Kota Yogyakarta mengunjungi objek-objek wisata
terdekat, Selasa (28/7)
pagi. Kunjungan tersebut
bagian dari MOS yang
dikemas sangat mendidik
dan menyenangkan.
Para siswa baru ini pun
tampil menarik dengan
seragam SD
yang masih dikenakan.
CMYK
YOGYA (KR) - Keberhasilan pembangunan tidak bisa dipisahkan dari kualitas SDM, sebagai aset bangsa. Keberadaan
SMK merupakan salah satu bagian dari pendidikan formal yang
berfungsi menyiapkan SDM agar siap memasuki dunia kerja dan
menjadi tenaga kerja produktif. Karena lulusan SMK, idealnya
merupakan tenaga kerja yang siap pakai, dalam artian bisa langsung bekerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Tahun 2014 di Disdikpora DIY terdapat 221 SMK dengan 7 bidang keahlian yang mencakup 70 kompetensi keahlian. Untuk
meningkatkan kualitas lulusan Disdikpora DIY terus berupaya
mengembangkan kemitraan SMK dengan DUDI. Salah satunya
dengan melakukan nota kesepakatan bersama (MoU) dengan DUDI, kata
Kepala Bidang Dikmenti Disdikpora DIY, Dra Triana Purnamawati MM di kantornya, Senin (27/7). Penandatanganan MoU
tersebut dilakukan langsung oleh Kepala Disdikpora DIY, Drs K
Baskara Aji dengan perwakilan dari DUDI.
Triana mengatakan,MoU tersebut akan ditindaklanjuti dengan
kesepakatan kerja sama antara sekolah dan DUDI. Meliputi pengembangan kurikulum, tenaga pendidik, sarana prasarana, guru
tamu, praktik kerja industri sampai penyaluran tenaga kerja.
Bahkan supaya hasilnya maksimal, Disdikpora DIY akan meningkatkan kerja sama dengan berbagai perusahaan dan dunia
industri.
Kepala Disdikpora DIY, Drs K Baskara Aji mengungkapkan, keberadaan DUDI sangat dibutuhkan untuk mendukung lulusan
SMK yang berkualitas. Terlebih dengan diberlakukannya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan yang harus dihadapi semakin kompetitif. Jadi selain kecerdasaan akademik lulusan harus dibekali dengan keterampilan dan kompetensi yang
andal. Semua itu bisa diwujudkan apabila ada asinergitas antara
(Ria)-s
Dinas Pendidikan, sekolah dan DUDI.
KR-Riyana Ekawati
KR-Bambang Nurcahya
rakhlak mulia
Dengan alasan apapun MOS tidak
boleh mengarah pada perpeloncoan
atau kekerasan. Apabila hal itu sampai
terjadi, sekolah harus ditindak tegas,
ujar Reni.
Terpisah Kepala MTs Yaketunis, Agus
Suryanto mengungkapkan, kegiatan
MOS di sekolahnya dikemas dengan
mengedepankan nuansa edukatif. Dengan cara itu, sekolah berharap siswa
bisa merasa lebih nyaman di tempat belajar yang baru. Oleh karenanya, selain
pengenalan lingkungan sekolah, mendatangkan alumni yang sukses, siswa
akan diajak mengunjungi museum.
Kunjungan ke museum perjuangan dan
museum Soeharto itu rencananya akan
dilaksanakan pada Kamis (30/7) mendatang. Lewat kegiatan tersebut, pihak-
Penyelarasan gerak dan langkah tersebut tidak mudah lantaran harus benar-benar sesuai.
Pasalnya, saat masa pengibaran bendera durasi
yang disediakan hanya 28 menit, tidak boleh kurang maupun lebih. Makanya anggota TNI dan
Polri harus menurunkan langkah, tapi anggota
Paskibraka juga harus bisa meningkatkan
langkah agar sesuai, imbuh Wisnu.
Sedangkan selama masa karantina, seluruh
anggota Paskibraka akan ditempa secara langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0734
Yogyakarta, Kepala Polresta Yogyakarta serta
Walikota Yogyakarta maupun piskolog. Selain
itu, masa istirahat hingga menu makan seharihari turut diatur porsinya.
Wisnu menambahkan, selama proses latihan
serta karantina pihaknya menerapkan aturan
ketat. Hal ini guna kedisiplinan mampu menjadi
kebiasaan. Pola latihan serba disiplin tersebut
mampu menghantarkan prestasi bagi Kota Yogyakarta. Pasalnya, selama dua tahun berturutturut, dua orang yang didelegasikan DIY ke nasional seluruhnya dari Kota Yogyakarta. Tahun
ini ialah Krisna Noven Pratama dari SMAN 3
dan Varadiva Ayu Kinasih dari SMAN 1. (Dhi)-s
INOVASI EDUKASI
SEMARANG (KR)- Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi tempat mahasiswa mendarmabaktikan ilmu yang diperolehnya di
bangku kuliah karena dari KKN mahasiswa akan langsung bersentuhan dengan masalah sosial yang ada di masyarakat.KKN
merupakan laboratorium sosial bagi mahasiswa karena di lapangan mahasiswa akan menjadi seorang leadership, komunikator sekaligus perancang, pelaksana dan pengevaluasi program kerja.
Untuk itu setelah selesai KKN, mahasiswa diharapkan menjadi
insan cendekia dan semakin peka terhadap permasalahan sosial
di masyarakat kata Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama SH
MHum saat memberangkatkan 2.722 mahasiswa Tim II KKN
Undip Tahun 2015, Senin (27/7), di lapangan Widyapuraya kampus Undip Tembalang.
Menurut Rektor Undip, munculnya KKN-PPM (KKN Pembelajaran Masyarakat) merupakan jawaban atas kebutuhan pemberdayaan masyarakat. Dengan menerjunkan lebih kurang 2.722
mahasiswa KKN di tahun 2015, Rektor berharap usai menunaikan tugas pengabdian di masyarakat, mahasiswa lebih siap
dalam menghadapi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sementara itu Kepala Pusat Pelayanan KKN (P2KKN) Undip
Dr Ir Edy Prasetyo menyatakan KKN Tim II Undip Tahun 2015
ini mengambil tema Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
(PPM) dengan sejumlah obyek seperti Pemberdayaan Potensi
Unggulan Wilayah, Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM), Pemberdayaan/Pengembangan Sumber Daya Manusia,
(Sgi)-s
dan Konservasi Lingkungan.
KR-M Adhisupo
CMYK
MASA Orientasi Siswa atau lebih dikenal dengan MOS baik ditingkat
SMP/MTsN maupun SMA/SMK/MAN baik negeri maupun swasta dimulai 27 sampai 29 Juli 2015. Hal tersebut juga bertepatan hari pertama
dimulainya tahun ajaran baru 2015 - 2016. Di dalamnya, siswa baru menerima materi tentang wawasan wiyatamandala, pengenalan sekolah,
pengenalan dengan warga sekolah sampai kegiatan bakti lingkungan.
Belum lagi, kegiatan - kegiatan atau tugas - tugas yang diberikan oleh
OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) di sekolah tersebut. Bahkan tugas
yang diberikan sering yang aneh - aneh, seperti membawa topi kerucut,
bagi perempuan rambutnya dikepang dua, membawa tas dari bekas
gandum dan masih banyak tugas yang diperuntukkan bagi siswa baru
yang tiap harinya berganti selama pelaksanaan MOS. Tidak mengherankan bila anaknya MOS, orangtuanya juga ikut MOS dengan mencarikan barang - barang yang menjadi tugas peserta MOS.
Sepanjang penulis melihat MOS dari tahun ke tahun tampilan
kegiatannya selalu sama dan belum variatif. Dilihat segi kemanfaatannya
apa yang dilaksanakan saat MOS, menurut penulis masih sedikit manfaatnya bagi siswa baru. Bagaimana kegiatan yang variatif di samping
bernilai edukatif ? Pertama, kegiatan MOS tersebut adalah yang mempunyai manfaat baik secara kelompok maupun individu, seperti
menanamkan sikap hormat - menghormati dan bekerjasama antara
pemuluk agama lain, sikap saling mencintai sesama manusia maupun
berani membela yang benar dan keadilan. Bisa dilakukan melalui bentuk
diskusi tentang nilai - nilai luhur suatu budaya dan agama, mengkombinasikan pentas seni agama peserta MOS, pentas seni kelompok
bertema budaya, studi kasus mengenai ketidakadilan dan mengunjungi
ke panti jompo, panti asuhan maupun orang lumpuh.
Kedua, kegiatan MOS tersebut dapat meningkatkan rasa cinta kepada
tanah air dan bangga terhadap tanah airnya atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika, mencerminkan sifat musyawarah mufakat dan setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama
serta mampu menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama. Bisa dengan mengadakan lomba
lagu - lagu nasional antar siswa baru peserta MOS, kegiatan - kegiatan
pemilihan ketua kelas favorit baik perempuan maupun laki - laki, mengadakan lomba kepemimpinan dengan cara setiap kelas memilih yang diajukan dalam lomba tersebut serta lomba kreatifitas dan teknologi.
MOS dengan kemasan edukatif akan lebih bermanfaat dan berarti
daripada tugas - tugas yang dapat memberatkan siswa. Walaupun tugas
- tugas tersebut bertujuan untuk mendidik dalam kedisiplinan dan tepat
waktu pada siswa baru, namun akan lebih baik kedisiplinan tersebut dapat diwujudkan dengan bernilai edukatif bagi masa depannya. - s
*)Dwi Prasetiawati, S.Pd, Guru SMP Karangmojo Gunungkidul