You are on page 1of 13

Effect Of Probiotics On The

Treatment Of Children With Atopic


Dermatitis
Disusun oleh :
Evi Meilisa
2010730132
Pembimbing :
Dr. Endang Tri Wahyuni, Sp. KK

Abstrak
Latar Belakang: Dermatitis Atopik (DA) merupakan penyakit
kronis dan berulang yang sering dijumpai dalam praktek klinis.
Dalam 30 tahun terakhir, prevalensi dermatitis atopik telah
meningkat drastis karena industrialisasi.
Tujuan: Dalam penelitian double-blind, randomized, placebocontrolled, kombinasi Bifidobacterium bifidum, Lactobacillus
acidophilus, Lactobacillus casei, dan Lactobacillus salivarius,
dievaluasi pada pasien anak dalam pengobatan dermatitis
atopik.
Metode: Terdaftar 40 pasien anak-anak . Kelompok probiotik
diberikan sebuah kompleks yang mengandung probiotik B.
bifidum, L. acidophilus, L. casei, dan L.salivarius selama 8
minggu. Sedangkan, kelompok plasebo, diberikan susu bubuk
skim dan dekstrosa.

Hasil: Intervensi Probiotik pada pasien anak dengan


dermatitis atopik efektif menurunkan indeks SCORAD
dan serum interleukin sitokin (IL) -5, IL-6, interferon
(IFN) - , dan total serum IgE, tetapi tidak mengurangi
kadar sitokin IL-2, IL-4, IL-10, ECP, atau tumor necrosis
factor- (TNF-) dibandingkan dengan kelompok
plasebo.
Kesimpulan: penelitian ini menemukan bahwa probiotik
efektif dalam mengurangi indeks SCORAD, IL-5, IL-6,
IFN-, dan total serum IgE pada pasien dermatitis
atopik, tetapi tidak efektif dalam mengurangi IL-2, IL-4,
IL-10, ECP, atau TNF-.

Pendahuluan
Dermatitis atopik (DA) merupakan penyakit pada bayi
dan anak usia dini yang umum terjadi, genetik
merupakan faktor disposisi, selain itu dipicu oleh
berbagai antigen
DA ditandai dengan inflamasi dermatitis yang kronis
atau kambuh
Sementara itu probiotik berarti untuk kehidupan,
penyakit alergi (DA, rinitis alergika, asma, dll) telah
banyak terjadi dibanyak pengobatan untuk berbagai
macam pengobatan sistemik

Bahan dan Metode

Empat puluh pasien anak (23 laki-laki dan 17


perempuan) berusia 1-13 tahun berpartisipasi dalam
penelitian antara Oktober 2007 sampai April 2008
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: penilaian
dengan indeks SCORAD, usia 1-13 tahun, tidak ada
penyakit lain, tidak menggunakan obat seperti
antihistamin dan kortikosteroid selama empat belas hari
sebelum penelitian, dan tidak ada gangguan malabsorpsi
gastrointestinal.

Sampel darah dikumpulkan pada awal dan sepuluh


minggu kemudian diikuti oleh penyimpanan plasma yang
dibekukan padasuhu -80oC sampai semua analisis sitokin
dilakukan
Kadar IgE total dianalisis menggunakan tes total dan tes
3gAlergi kadar sitokin ditentukan dengan menggunakan
enzyme-linked immunosorbent assay

Analisis Statistik

Semua analisa dilakukan dengan menggunakan program


statistik SPSS 11.5
Perbedaan pre- dan pasca- pengobatan penilaian sitokin
serum, IgE total, ECP, dan perubahan indeks SCORAD
dibandingkan dengan menggunakan paired t-test

Hasil

Kadar total setum IgE menurun dari 427 500


IU / ml menjadi 281,9 405 IU / ml pada
kelompok probiotik

Pada kelompok plasebo, serum total IgE


meningkat dari 337,3 298 IU / ml menjadi
347,7 271,3 IU / ml.

Perbandingan antara probiotik dan pacebo


terhadap kadar serum IgE setelah perawatan
secara statistik signifikan

Pembahasan
Probiotik mempengaruhi kondisi alergi pada sejumlah
tingkatan. Dalam sistem intestinal, mereka menghambat
kepatuhan epitel dan mukosa patogen dan mencegah
invasi melalui epitel
Probiotik berkompetisi dengan patogen untuk loci yang
terbatas atas kemampuan mereka untuk mematuhi
epitel usus dan mucus
Probiotik juga menghambat proliferasi patogen dengan
mengkonsumsi nutrisi dalam usus
Selain itu, potensi antibakteri dari probiotik tertentu
melibatkan sekresi hidrogen peroksida, asam organik,
dan bakteriosin yang menghambat pertumbuhan
patogen.

Dari hasil penelitian menunjukkan perbaikan pada kedua


kelompok dengan indeks SCORAD, tetapi hasilnya
probiotik lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
plasebo (65% : 46%)
Pada kelompok probiotik, menurunkan lebih besar dari
skor indeks SCORAD setelah perawatan
Penelitian ini menunjukkan bahwa probiotik efektif
dalam mengurangi IL-5, IL-6, dan IFN-.

Penelitian ini merupakan penelitian yang double-blind,


placebo-controled, namun, tidak menemukan efek klinis
atau imunologi dari probiotik Lactobacillus dalam serum
IL-4, IL-5, dan IFN- pada bayi dengan DA dibandingkan
dengan kelompok plasebo setelah tiga bulan pengobatan
Hasil penelitian ini menemukan bahwa probiotik lebih
efektif dalam mengurangi nilai pada indeks SCORAD,
menurunkan serum IL-5, IL-6, IFN-, dan kadar serum
total IgE pada pasien DA, tetapi tidak efektif dalam
mengurangi IL-2, IL-4, IL-10, ECP, dan TNF-.

Thank You
^____^

You might also like