Professional Documents
Culture Documents
B
BULETIN
Bawaslu
Peringati HUT
Kemerdekaan RI
ke-69
Mengawasi Pemilu,
Menjaga Integritas,
Netralitas, dan
Objektifitas
MK Putuskan
Tolak Seluruh
Permohonan
Prabowo-Hatta
BULETIN
Bawaslu
Peringati HUT
Kemerdekaan RI
ke-69
Mengawasi Pemilu,
Menjaga Integritas,
Netralitas, dan
Objektifitas
MK Putuskan
Tolak Seluruh
Permohonan
Prabowo-Hatta
Salam Awas
Daftar isi:
BADAN
UM
UM
SI
IK INDO
A S L U
BL
RE
Divisi Update
Divisi Organisasi dan SDM
Bawaslu Gelar Rakor Persiapan Evaluasi Pengawasan Pemilu di
Luar Negeri ..................................................................................................... 15
Divisi Pengawasan
Bawaslu Evaluasi Program Pengawasan Pemilu ............................. 17
Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran
Sidang Sengketa PHPU Pilpres di Makamah Konstitusi ..... 18
Sudut Pandang
Pengawas Pemilu Berperan terhadap Perkembangan
Demokrasi Indonesia .............................................................................. 20
Putusan MK dan DKPP TIdak BIsa Dibandingkan ..................... 21
Ekspose Daerah ............................................................................................ 22
Hentikan Perkara Wabup, Bawaslu Jateng Sayangkan
Sikap Polres Purbalingga ................................................................... 22
Ketua Bawaslu Apresiasi Sentra Gakkumdu Sulteng ........ 24
Masyarakat Kaltim Menolak Pilkada Melalui DPRD ................ 24
Galeri ................................................................................................................ 24
Buletin BAWASLU ini diterbitkan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum, sebagai wahana informasi kepada
khalayak serta ajang komunikasi keluarga besar pengawas Pemilu di seluruh tanah air. Terbit satu bulan sekali.
AS PEMIL
AW
IH
A
NG
PE
Penerbit: Bawaslu RI Pengarah: Dr. Muhammad, S.IP., MSi, Nasrullah, SH., Endang Wihdatiningtyas, SH., Daniel Zuchron, Ir. Nelson
Simanjuntak ; Penanggung jawab: Gunawan Suswantoro, SH, M.Si Redaktur: Jajang Abdullah, S.Pd, M.Si, Tagor Fredy, SH, M.Si, Drs.
Hengky Pramono, M.Si, Ferdinand ET Sirait, SH, MH, Pakerti Luhur, Ak, Nurmalawati Pulubuhu, S.IP, Raja Monang Silalahi, S.Sos, Hilton
Tampubolon, SE, Redaktur Bahasa: Saparuddin, Ken Norton Pembuat Artikel: Falcao Silaban, Christina Kartikawati, Muhammad Zain,
Ali Imron, Hendru, Irwan; Design Grafis dan Layout: Christina Kartikawati, Muhammad Zain, Muhtar Sekretariat: Tim Sekretariat Bawaslu
Alamat Redaksi: Jalan MH. Thamrin No. 14 Jakarta Pusat, 10350. Telp./Fax: (021) 3905889, 3907911. I www.bawaslu.go.id
Pengadilan terhadap
Proses Demokrasi Indonesia
MUHTAR
Didi Supriyanto
MUHTAR
Pimpinan Bawaslu, Nasrullah (kanan) dan Pimpinan Bawaslu, Nelson Simanjuntak hadir dalam Sidang PHPU di Mahkamah Konstitusi
Apakah pembukaan kotak suara
itu hasilnya bisa dipertanggungjawabkan atau tidak? Ada berita acara yang
menunjukkan pembukaan itu adalah pekerjaan yang bisa dipertanggungjawabkan. Maka ini tidak melanggar dimensi
etis tata kelola yang baik yang dijabarkan dalam peraturan tentang kode etik,
tutur Sigit.
Bawaslu juga tidak luput dari tudingan melakukan kecurangan. Hal itu
segera dibantah Nelson Simanjuntak.
Menurut Nelson, lembaganya sudah
memetakan potensi pelanggaran, termasuk yang dilakukan kepala daerah.
Terstruktur itu harus ada tindakan dari
orang yang bersifat struktural, tapi kami
tak terima laporan, ujarnya.
Hampir dua pekan persidangan berlangsung, pemohon dan termohon saling adu alat bukti. Sebagai termohon,
KPU juga didukung alat bukti yang
diajukan Bawaslu baik di tingkat pusat
maupun daerah. Atas dasar alat bukti
dan keterangan saksi di persidangan,
MK akhirnya memutuskan menolak seluruh permohonan kubu Prabowo-Hatta.
Terhadap dalil pengabaian Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4)
dalam penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan Daftar Pemilih tetap
Opini
Opini
GOOGLE.COM
menjadi kebenaran. Saya jadi ingat katakata yang konon milik Hitler. Kebohongan yang terus menerus diucapkan lambat
laun akan menjadi kebenaran.
Buya Syafii Maarif mengatakan di
kampungnya, Sumatera Barat, banyak
yang percaya Jokowi adalah non-Muslim.
Teman-teman saya banyak yang percaya
Prabowo berpisah dengan mantan istrinya
Titiek Soeharto karena presiden kedua RI,
Soeharto, mertuanya, tidak menyukainya.
Macam-macam berita konyol beredar
dan gilanya yang menyebarkan tementemen sendiri, yang menurut saya (seharusnya) terdidik. Mereka kirim alamat
situs-situs berita tidak jelas, dengan narasumber anonim atau yang kredibilitasnya meragukan, akun-akun anonim yang
kualitas informasinya payah.
Beberapa kali sebuah kabar sudah terbukti kebohongannya, misalnya foto surat suara yang tidak ada foto Jokowi-JK.
Kesan yang ditimbulkan, penyelenggara
pemilu curang, berpihak pada PrabowoHatta. Belakangan diketahui, foto tersebut palsu, hanya hasil rekayasa gambar.
Kemudian ada juga foto Jokowi sedang menjalani ibadah umroh, yang
katanya mengenakan irham terbalik.
Belakangan diketahui, itu juga hasil
rekayasa. Lalu, ada foto tim sukses Prabowo bagi-bagi nasi bungkus berisi uang Rp
50 ribu. Setelah diselidiki ternyata tidak
benar, karena foto uang di dekat kotak
nasi ternyata gambar tempelan.
Meski sudah banyak kejadian tipu menipu lewat gambar, kawan-kawan yang
seharusnya pintar menimbang informasi
KOMPAS.COM
Aswanto.
Diketahui, ada dua sistem noken yang
biasa digunakan masyarakat di pegunungan Papua. Salah satunya adalah pola big
men, yakni seluruh suara diserahkan atau
diwakilkan kepada ketua adat. Pola kedua
adalah pola noken gantung, yaitu warga
dapat melihat kesepakatan dan ketetapan
suara.
Berdasarkan putusan MK Nomor
6/32/PHPU.DPD/XII/2012
tertanggal
25 Juni 2012, sistem itu tak boleh dilaksanakan di tempat yang selama ini tidak
menggunakan sistem noken. Untuk daerah yang tidak lagi menggunakan sistem
noken, tidak disahkan menggunakan
sistem itu lagi. Menurut MK, sampai saat
ini masih terdapat di dearah tertentu.
Semua sistem noken harus diaplikasikan baik oleh penyelenggara pemilu.
Sistem noken atau ikat hanya dapat diakui
di tempat yang dilaksanakan secara terusmenerus. Tidak boleh dilaksanakan di
tempat yang tidak lagi menggunakan no-
MK Putuskan
Tolak Seluruh Permohonan Prabowo-Hatta
WISNU
sangat jauh dari substansi dan tidak mencerminkan kebenaran. MK tidak sekedar menjadi juru bicara KPU, tetapi juga
telah menciderai saksi-saksi dan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa kecurangan tersebut ada, tuturnya. Sementara itu,
Anggota KPU Arief Budiman mengatakan menghargai putusan
MK yang final dan mengikat tersebut. Pihaknya akan segera
melakukan rapat pleno untuk menindaklanjuti putusan tersebut,
dan merencanakan langkah selanjutnya. [FS]
FOTO: HUMAS
10
Selasa (19/8/2014).
Kedua, ungkap Ali, kotak suara
tersebut dibuka dengan tujuan baik yakni
memberikan jawaban terkait dalil permohonan Prabowo-Hatta di MK sekaligus
juga kepada masyarakat. Ketiga, lanjut
dia, proses pembukaan kotak suara
dilakukan secara transparan dan terbuka
dengan mengundang pihak Bawaslu dan
Panwaslu.
Yang keempat, semua data tidak
kami ubah atau otak-atik. Kami kan
hanya menyampaikan datanya dan untuk
itu kami serahkan kepada Majelis, ujar
Ali.
Selain itu, lanjut Ali, KPU memiliki
dasar hukum membuka kotak suara berdasarkan Peraturan MK Nomor 4/2014
tentang Pedoman Beracara Dalam
11
Ketua DKPP, Jimly Asshiddiqie, Komisioner DKPP, Nur Hidayat Sardini, Saut Hamonangan Sirait, Valina Singka Subekti,
Anna Erliana dalam sidang kode etik penyelenggara Pemilu.
12
KARTIKA
Suasana sidang kode etik penyelenggara Pemilu yang dilaksanakan di Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta.
Pendapat berbeda (Dissenting
Opinion) untuk meminta pertanggungjawaban KPU RI, disampaikan
Anggota Majelis DKPP Nur Hidayat
Sardinimenyatakan Bahwa dalam
pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014, di Distrik Mapia
Tengah dan Mapia Barat Dogiyai Papua,
telah terjadi kegagalan dalam mendistribusikan logistik Pemilu atau tidak
tepat sasaran dan tepat waktu, sehingga
pemungutan dan penghitungan suara
(voting day) gagal dilakukan.
Hal ini berakibat hilangnya kesempatan untuk menggunaan hak pilih terhadap
KARTIKA
Ketua Bawaslu, Muhammad (tengah) didampingi Pimpinan Bawaslu Endang Wihdatiningtyas hadir dalam sidang kode
etik DKPP.
13
Mengawasi Pemilu,
Menjaga Integritas,
Netralitas dan Objektivitas
Menjadi Koordinator Divisi Hukum
Badan Pengawas Pemilu (Bawslu), membuat Nelson Simanjuntak menjadi Komisioner Bawaslu yang memiliki peran paling
besar dalam mengawal sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilu
Presiden (Pilpres) 2014.
Nelson bergelut dalam dunia pemilu
bukan hanya sejak dipercayakan menjadi
Anggota Bawaslu saja. Sejak 2004, lelaki
berdarah batak itu sudah mengurus pemilu.
Bahkan pada 2003 dia diminta untuk membantu Saut Sirait yang saat itu adalah Ketua
Panitia Pengawas Pemilu.
Karena saat itu banyak petinggi Panwaslu Nasional yang aktif di kelompok masyarakat sipil, Perkumpulan untuk Pemilu
dan Demokrasi (Perludem), Nelson pun
menceburkan dirinya di organisasi itu.
Biodata
Nama :
Nelson Simanjuntak
Tempat Tanggal Lahir :
Simargala, 15 Januari 1964
Pendidikan :
u Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian
Universitas Sumatra Utara, 1981
u Fakultas Hukum
Universitas Kristen Indonesia, 2009
Pengalaman kerja :
u Anggota, Bawaslu, 2012-2017
u Anggota, Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu dari unsur Bawaslu,
2012-2017
u Tim Asistensi, Bawaslu, 2008-2012
u Aktivis, Perludem, 2004-2012
u Relawan, UNDP, 2004
u Wartawan, Satu Net, 2001
u Wartawan, Suara Bangsa, 1999
u Wartawan, Suara Pembaruan 1989-1994
u Aktivis, LSM Pendampingan Rakyat Kecil,
1988
14
Dalam hal hukum pemilu, ia mengatakan harus ada aturan yang jelas yang dituangkan secara eksplisit di undang-undang
terkait pemilu. Pemilu ini konflik kepentingan politik karena pertarungan perebutan
kekuasaan, karena itu harus ada aturan tegas
supaya tegas dialankan asas luber dan jurdil
itu, kata Nelson.
Penyelenggara pemilu juga harus meningkatkan profesionalitas dan netralitasnya. Bukan hanya komisioner, tapi juga
sekretariat, supaya bisa kita menjaga integritas penyelenggaraan pemilu dan pemilu itu
sendiri, kata Nelson.
Di sisi lain, pemilih harus memilih kandidat peserta pemilu yang memang memperjuangkan aspirasinya, bukan yang memberi
suap atau memiliki kedekatan emosional
dengannya. (dey)
KARTIKA
Pimpinan Bawaslu, Endang Wihdatiningtyas Inspektur Jenderal Kementerian Luar Negeri, Ibnu Said, Sekretaris
Inspektorat Kemlu, Bambang Antarikso
bahwa setelah melihat proses pengawasan tahun 2014 ini, ada peningkatan
baik dari proses bimtek maupun komunikasi. Kami memutuskan di pleno untuk
melakukan evaluasi secara keseluruhan,
baik dari pengawasan maupun kesekretariatannya. Pengawasan Pemilu di luar
negeri ditekankan pada dropbox dan pos
hantaran, serta memetakan lokasi TPS.
Kami berencana membagi evaluasi di
dua titik, agar dalam segi waktu, pengganggaran dan perencanaan bisa lebih
pantas, jelas Endang.
Sementara itu Inspektur Jenderal
Kementerian Luar Negeri, Ibnu Said
mengatakan bahwa evaluasi sangat
penting karena pemilu tidak akan pernah
berhenti dan selalu ada perbaikan. Selain
itu Ibnu Said mengusulkan agar di setiap
perwakilan Indonesia di luar negeri
15
HUMAS
Pimpinan Bawaslu, Nasrullah dan Nelson Simanjuntak hadir dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Presiden 2014 di MK.
Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang ke-8 perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden tahun 2014 yang dimohonkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa pada hari Senin tanggal 18 Agustus 2014
diruang sidang Mahkamah Konstitusi. Agenda sidang ke-8 ini
yaitu pengesahan alat bukti dari para pihak.
Dalam sidang ke-7 yang diselenggarakan hari Jumat (15/8)
lalu, beberapa ahli hukum tata negara dan politik telah memberikan keterangannya terkait materi permohonan. Salah seorang
ahli dari pihak pemohon, Yusril Ihza Mahendra meminta agar
MK dapat memutus konstitusionalitas dari pemilihan umum khususnya pemilihan Presiden dan wakil Presiden tahun 2014. Yusril mengharapkan MK RI dapat bertindak seperti MK Thailand
yang dapat menilai apakah pemilu yang dilaksanakan itu konstitusional atau tidak, sehingga putusan tidak hanya menyangkut
persoalan perselisihan mengenai angka-angka belaka. Di lain
pihak, mantan Hakim Konstitusi, Harjono selaku ahli dari pihak
Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku termohon menjelaskan
bahwa dalil mengenai pelanggaran terstruktur, sistematis dan
masif, membutuhkan pembuktian yang kuat. Menurut Harjono,
harus ada suatu kaitan antara maksud untuk bisa menang dengan
cara yang curang. Sejauh ini ia menganggap bahwa kasus TSM
tidak bisa dibuktikan. Maka itu tidak termasuk sebagai alasan
terstruktur, sistematis dan massif yang akan mendorong MK
mengambil keputusan untuk dilakukannya pemungutan suara
ulang (PSU).
16
1
2
62.576.444
46,85%
70.997.833
53,15%
133.574.227
100,00%
Jumlah
1
2
Dalam permohonannya yang dibacakan pada sidang pertama Rabu (6/8) lalu, pasangan Prabowo Hatta menerangkan
pendapatnya bahwa penetapan rekapitulasi hasil penghitungan
suara tersebut tidak sah menurut hukum, karena perolehan suara
pasangan calon Presiden dan wakil Presiden nomor urut 2 atas
nama Joko Widodo Jusuf Kalla diperoleh melalui cara-cara
melawan hukum atau dengan disertai tindakan penyalahgunaan
kewenangan oleh KPU.
Selanjutnya dalam perbaikan permohonan yang diserahkan
kepaniteraan MK, Kamis (7/8) pada pukul 11.30 WIB. Pemohon menjelaskan bahwa selisih suara sebanyak 8.421.389 telah
diperoleh pasangan pemenang Pilpres melalui cara-cara yang
tidak benar, melawan hukum dan dengan disertai tindakan penyalahgunaan kewenangan oleh KPU selaku penyelenggara.
Cara-cara tersebut berupa perbuatan melakukan kecurangan dan
pelanggaran serius, yang bersifat terstruktur, sistematis dan masif, sehingga mempengaruhi hasil perolehan suara yang berakibat merugikan pemohon.
Lebih lanjut pemohon menjelaskan pendapatnya bahwa telah
terdapat kese-ngajaan dari penyelenggara ditingkat bawah untuk
merubah hasil penghitungan suara secara sistematis dan terstruktur dengan tidak menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi dari Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau Bawaslu Provinsi
agar dilakukan pemungutan atau menghitungan suara ulang di
TPS yang terbukti/terdapat pelanggaran. Sehingga terjadi atau
diperoleh hasil penghitungan suara yang akhirnya memenangkan pasangan calon nomor urut 2 Joko Widodo Jusuf Kalla.
Pemohon juga mendalilkan, bahwa berdasarkan bukti-bukti
yang ada pada pemohon sesuai Form C1-DA1 dan DB1 diseluruh
Provinsi dan seluruh Kabupaten/Kota hasil rekapitulasi perolehan suara versi pemohon. dapat ditemukan adanya penambahan
perolehan suara pasangan calon Presiden dan wakil Presiden
nomor urut 2 sebanyak 1,5 juta suara dan ditemukannya pengurangan perolehan suara pasangan calon nomor urut 1 sebanyak
1,2 juta suara yang terdapat di 155.000 TPS seluruh Indonesia.
Berdasarkan dalil-dalil tersebut, pasangan calon nomor urut
1 memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menyatakan
batal dan tidak sah atas keputusan Komisi Pemilihan Umum nomor 535/Kpts/KPU/Tahun 2014 tentang penetapan rekapitulasi
67.139.153
50,26%
66.435.124
49,74%
33.574.277
100,00%
Jumlah
Dengan demikian, pemohon pun meminta MK untuk menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut
1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai presiden dan wakil
presiden terpilih periode 2014-2019 dan memerintahkan kepada
termohon untuk mengeluarkan surat keputusan tentang penetapan pasangan calon yang terpilih yaitu Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa periode tahun 2014-2019.
Dalam persidangan selanjutnya yang diselenggarakan pada
hari Jumat (8/8). KPU menyampaikan jawabannya bahwa permohonan Prabowo-Hatta tidak jelas atau kabur (obscuur libel).
Ali Nurdin kuasa hukum KPU selaku pihak termohon menjelaskan anggapannya, bahwa gugatan pemohon mengenai adanya
pelanggaran dalam proses rekapitulasi perhitungan suara tidak
disebutkan kapan, dimana, bagaimana dan pada tingkat apa
rekapitulasi penghitungan suara secara berjenjang yang dilanggara oleh pemohon. Baik pada tingkat TPS, PPS dan PPK
Provinsi atau Kabupaten/Kota.
Sedangkan terkait adanya pelanggaran terstruktur, sistematis dan masif. KPU menjelaskan, pemohon ternyata tidak dapat
menunjukan adanya perencanaan secara matang yang dilakukan
oleh termohon untuk melakukan pelanggaran, pemohon juga
tidak mampu menunjukan keterlibatan pemohon dari berbagai
tingkatan penyelenggara pemilu dalam melakukan pelanggaran
yang dituduhkan.
Senada dengan KPU, kuasa hukum pasangan calon nomor
urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pihak terkait menilai
pasangan calon nomor urut 1 tidak memiliki kedudukan hukum
dalam mengajukan permohonannya. Hal ini disebabkan adanya
pernyataan Prabowo pada rapat pleno penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara dan hasil pemilihan umum presiden dan
wakil presiden tahun 2014 yang dilaksanakan Selasa (22/7) lalu
yang menyatakan menolak pelaksanaan pilpres dan menarik diri
dari proses rekapitulasi yang masih berlangsung.
17
Divisi Pengawasan
18
Divisi Pengawasan
Didik Supriyanto hadir dalam Diskusi Publik Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan Pemilu di Hotel Red Top Jakarta, Senin (25/8).
Ketua Bawaslu,
Muhammad
dak ketika laporan masuk, Bawaslu diberi
kewenangan untuk menyidik, tandasnya.
Dalam Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu, semua laporan terkait pelanggaran Pemilu apakah administrasi, pidana
atau etik itu masuk ke Pengawas Pemilu,
setelah dikaji maka Bawaslu memberikan
rekomendasi. Harapannya, untuk memperbaiki penyelenggaraan Pemilu adalah
adanya satu Lembaga Peradilan Pemilu
yang mengatur tentang regulasi Pemilu,
Disampaikan dalam diskusi yang
sama, Didik Supriyanto, Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), bahwa perlunya menghidupkan
19
KARTIKA
20
pemilu.
KPU juga disarankan
melakukan evaluasi teknis
dengan cara memperbaiki
manajemen penyelenggaraan pemilu. Untuk
memperbaiki kredibilitas
jajaran penyelenggara
pemilu di setiap level
manajemen. Perbaikan
manajemen ini sangat
penting menyangkut tata
kerja secara administratif
dan teknis, ujar Titi.
Menyongsong pelaksanaan pilkada, KPU juga
disarankan Titi untuk memperhatikan
aspek sosialisasi. Pelaksanaan pileg dan
pilpres menunjukkan, partisipasi masyarakat dalam setiap aspek mempengaruhi
pelaksanaan dan hasil pemilu.
Selain menyiapkan pelaksanaan
pilkada, evaluasi menyeluruh juga bisa
dijadikan KPU sebagai persiapan penyusuunan kerangka hukum. Menyambut
pelaksanaan Pilkada serentak pada 2019
RUMAHPEMILU.ORG
nanti. Khusus menyangkut kinerja penylenggaraan pemilu perorangan, Titi menyarankan KPU menyediakan mekanisme
reward dan punishment.
Putusan DKPP yang telah memberhentikan dan memberikan sanksi peringatan
harus dijadikan KPU untuk melakukan
perbaikan. Sekaligus menjadi mekanisme
kontrol internal dan deteksi dini terhadap
upaya penyimpangan yang dilakukan
jajaran KPU, ungkap Titi. [dey]
pemilu.
DKPP dan MK tidak bisa dibandingkan MK menilai sisi alat bukti apakah
alat bukti sah atau tidak, lalu di DKPP
meniai apakah melanggar kode etik tapi
kan kategori ringan tidak ada intensi
apa-apa, tidak ada maksud apa-apa untuk
kemudian melakukan kecuranganTerlalu membesarbesarkan kalau putusan dua
institusi itu dibandingkan,
kata Pengamat hukum tata
negara Refly Harun, Jumat
(22/8/2014).
Sebelumnya, tim kuasa
hukum Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden Prabowo SubiantoHatta Rajasa menilai MK
GOOGLE.COM
tidak konsisten karena
21
22
23
24
BULETIN
2014
BULETINBAWASLU,
BAWASLU,EDISI
EDISI08,
03,AGUSTUS
MARET 2014
Ketua Bawaslu, Muhammad, Pimpinan Bawaslu, Endang Wihdatiningtyas dan Sekjen Bawaslu, Gunawan Suswantoro.
25
Tarik tambang
Lomba
Memperingati
HUT RI
ke-69
Bermain Futsal
Pimpinan Bawaslu, Nasrullah, Sekjen Bawaslu, Gunawan Suswantoro, Kepala Biro Administrasi Bawaslu, Adhi Santoso, Kepala Biro
Administrasi DKPP, Ahmad Khumaidi, Kabag Humas dan Antar Lembaga, Hengky Pramono mengikuti lomba balap kelereng.
26
Koki-koki Bawaslu
Pimpinan
Bawaslu,
Nasrullah serius
memasak nasi
goreng
27
P
S
EMI
A
W
L
A
IH
G
A
N
WISNU
UM
BADAN
PE
HUMAS
UM
A S L U
WISNU
N
O
IK IND
SI
BL
IRWAN
RE
HENDRU
Ketua Bawaslu Muhammad berfoto bersama Panwaslu Kab/Kota SeSumatera Utara pada Rapat Koordinasi Evaluasi Sentra Gakkumdu
Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2014 di Hotel Grand Antares Medan, Senin (8/9)
HUMAS
Rapat persiapan Implementasi Perbawaslu Nomer 10 Tahun 2014 bertempat di Hotel Akmani Jakarta, juga dihadiri Kepala Biro Umum Bawaslu RI,
berlangsung selama 2 hari yaitu dari Tanggal 6 s.d 7 Agustus 2014.
28