You are on page 1of 17

Universitas Indonesia

Analisis Dampak Kredibilitas Perusahaan dan Kredibilitas Selebriti pada


Reaksi konsumen terhadap iklan dan Merek ( Studi Kasus : Sinta-Jojo
dalam Iklan Sosis So Nice)

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh
Feri Zumaroh
0706164290

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2010

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TEMA SKRIPSI

Nama

: Feri Zumaroh

Nomor Mahasiswa

: 0706164290

Departemen

: Manajemen

Konsentrasi

: Manajemen Pemasaran

Tema Karya Akhir

Analisis

Dampak

Kredibilitas

Perusahaan

dan

Kredibilitas Selebriti pada Reaksi konsumen terhadap iklan dan Merek


( Studi Kasus : Sinta-Jojo dalam Iklan Sosis So Nice)

Menyatakan bahwa penelitian atas tema skripsi ini belum pernah dilakukan oleh pihak
lain. Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari pihak mana pun.

Jakarta, 12 November 2010

Feri Zumaroh

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dewasa ini, konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk


untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan
arus informasi yang sangat cepat ditunjang dengan keberadaan teknologi
membuat konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan
tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan keadaan seperti
ini, perusahaan harus tanggap dengan keinginan konsumen, perusahaan
harus dapat mengkomunikasikan produknya secara tepat, perusahaan
perlu memberikan informasi tentang produknya dengan baik kepada
konsumen sehingga konsumen akan memberikan tanggapan yang positif
terhadap produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan
adalah dengan melakukan bauran promosi yang mampu memberikan
informasi kepada konsumen yaitu iklan.
Iklan merupakan salah satu alat bauran promosi yang digunakan
sebagai alat pengantar pesan untuk membentuk sikap konsumen. Agar
penyampaian pesan dapat diterima oleh konsumen dengan baik maka
dibutuhkan media yang tepat. Berkembangnya media informasi di
Indonesia menyebabkan banyaknya iklan yang membanjiri media. Media
yang digunakan adalah televisi, radio, majalah atau surat kabar, dan lain
lain. Pengiklanan di media televisi hingga kini masih dianggap cara paling
efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia yang
masyarakatnya masih brand minded dimana merek yang pernah muncul
di iklan ditelevisi lebih digemari daripada yang tidak diiklankan di televisi.
Perusahaan harus memiliki cara kreatif dalam beriklan agar dapat menarik
perhatian konsumen dan menciptakan preferensi terhadap merek. Salah
satu cara kreatif dalam beriklan adalah dengan menggunakan endorser.

Sosok endorser dapat berasal dari kalangan selebriti dan orang


biasa/non-selebriti. Endorser sebagai opinion leader yang menyampaikan
pesan hingga sampai ke konsumen mengenai merek produk. Opinion
Leader berperan dalam memberikan informasi pada orang lain, pelaku
persuasi, dan pemberi informasi. Perusahaan harus memilih endorser
yang cocok dan untuk menyampaikan pesan iklan yang diinginkan kepada
target audience, sehingga pesan tersebut sampai kepada konsumen yang
dapat membentuk opini, dan mereka akan meneruskan opini tersebut
sesuai persepsi masing-masing, dengan demikian diharapkan akan
bertambahnya kesadaran terhadap produk.
Penggunaan endorser diharapkan dapat memberikan asosiasi positif
antara produk dengan endorser. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat
muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan pada
suatu merek. Keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat apabila
dilandasi

pada

banyak

pengalaman

untuk

mengkomunikasikannya.

Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga


membentuk citra tentang merek di dalam benak konsumen. Citra yang
baik merupakan salah satu cara yang efektif di dalam menjaring
konsumen, karena konsumen dengan sadar atau tidak sadar akan memilih
suatu produk yang memiliki brand image yang positif, sehingga tercipta
persepsi yang baik di mata konsumen, dan akan mempengaruhi
konsumen dalam proses keputusan pembelian yang pada akhirnya dapat
menciptakan loyalitas terhadap suatu merek produk tertentu. Kredibilitas
seorang selebriti dapat menyangkut 2 hal, yaitu Expertise (keahlian
selebriti

dalam

mengkomunikasikan

produk)

dan

Trustworthiness

(objektivitas selebriti dalam memberi keyakinan atau percaya diri pada


konsumen suatu produk).
Reputasi korporasi sering dikutip sebagai bahan penting dalam sebuah
perusahaan

sukses

(Fombrun

1996;

Goldberg

dan

Hartwick

1990). Fombrun (1996) mendefinisikan reputasi perusahaan sebagai


representasi persepsi dari perusahaan masa lalu tindakan dan prospek
masa depan yang merupakan agregat dari banyak penilaian pribadi

tentang

perusahaan. Fombrun

(1996,

hal

72)

secara

eksplisit

menggabungkan kredibilitas perusahaan sebagai salah satu aspek penting


dari reputasi perusahaan. Dalam konteks ini, kredibilitas adalah tingkatan
dimana konsumen, investor dan konstituen lain percaya dalam keahlian
perusahaan. Keller (1998, hal 426) mendefinisikan kredibilitas perusahaan
sebagai "sejauh konsumen yang percaya bahwa perusahaan dapat
merancang dan memberikan produk yang memuaskan kebutuhan dan
keinginan pelanggan". Pada intinya, kredibilitas perusahaan adalah
keahlian yang dirasakan dan kepercayaan dari suatu perusahaan; reputasi
perusahaan, di sisi lain, dalam lingkup jauh lebih luas, namun tidak
terbatas pada, dimensi keahlian dan dapat dipercaya.
Pt Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan
agribisnis-makanan terbesar dan yang paling terintegrasi di negara
ini. Kegiatan
pembibitan

usaha
ayam,

utamanya
pengolahan

adalah

memproduksi

unggas

dan

pakan

perikanan

ternak,

budidaya.

keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan ini adalah integrasi


vertikal dan skala ekonomi. Dengan menghubungkan operasi hulu dan
hilir, ia mampu menjamin keluaran kualitas unggul di setiap tingkatan dari pakan untuk produk makanan nilai tambah. Integrasi membawa
manfaat perlindungan terhadap volatilitas harga, biosekuriti tingkat tinggi
dan praktek customer-driven ditingkatkan. skala ekonomi telah membuat
Japfa salah satu produsen biaya terendah pangan di Indonesia.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. melalui anak perusahaannya, PT Supra
Sumber Cipta (SSC), yang merambah ke bisnis daging olahan atau nugget tahun
2000. Setelah mengeluarkan produk So Good untuk pertama kalinya, Japfa merambah
ke produk sosis. Tahun 2003, Japfa meluncurkan produk sosis siap makan dengan merek
Sozzis. Selain itu, untuk bertahan sebagai juara di sosis siap makan ini pihaknya juga
membuat second brand yaitu So Nice. Tetapi malah So Nice mampu berlipat hingga
puluhan kali dibanding Sozzis. Saat ini, kontribusi So Good ke Grup Japfa mencapai 7%
yang mana 70%-nya disumbang Sozzis dan So Nice. (http://swa.co.id/2009/10/tradisi-

pionir-japfa-comfeed/)
Japfa berpendapat harus menempatkan lebih banyak spot iklan di televisi. Karena,
beriklan di televisi persaingannya sangat keras. Tidak semata menghadapi lawan di

kategori produk yang sama, melain kan,

semua industri bisa berhadapan. Oleh

karena itu, dalam waktu belakangan ini dipilihlah sinta-jojo sebagai


celebrity endorser untuk produk sosis So Nice.
Iklan sosis So Nice versi terbaru yang dibintangi Sinta-Jojo tayang di
beberapa

stasiun

televisi.

Iklan

yang

dibintangi

Sinta-Jojo

itu

menggantikan versi lama dengan bintang ternama seperti Nasyila Mirdad,


Deddy Mizwar, dll. Tak seperti bintang iklan sebelumnya yang bergaya
standar, Sinta-Jojo bergaya ala Keong Racun. Tangan kiri bergerak penuh
gaya

dengan

sesekali

memainkan

rambutnya

dan

tangan

kanan

memegang sosis, sambil sesekali memakannya. Kenyataan menjadi model


iklan untuk pertama kalinya itu, setidaknya indikasi keberadaan Sinta-Jojo
semakin diterima di dunia bisnis hiburan Indonesia.
Penelitian ini di latarbelakangi oleh gencarnya penggunaan selebriti
endorser di berbagai iklan dan juga kredibilitas suatu perusahaan yang
tercermin pada iklan dan mereknya. Peneliti ingin mengetahui efek
gabungan dari kedua bentuk kredibilitas yaitu kredibilitas perusahaan dan
selebriti pada sikap konsumen dalam hal attitude-toward-the-ad, attitudetoward-the-brand dan purchase intention.
1.2

Landasan Teori

Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal,


karena daya jangkaunya yang luas. Iklan yang disenangi konsumen
terlihat menciptakan sikap merek yang positif dan keinginan untuk
membeli

yang

lebih

ketimbang

iklan

yang

tidak

mereka

sukai.

(Peter&Olson, 2000:195).
Penggunaan nara sumber (source) sebagai figur penarik perhatian
dalam iklan merupakan salah satu cara kreatif untuk menyampaikan
pesan (Kotler dan Keller, 2006 : 506). Pesan yang disampaikan oleh nara
sumber

yang

menarik

akan

lebih

mudah

dan

menarik

perhatian

konsumen. Shimp (2003: 460) membagi endorser ke dalam dua tipe, yaitu
celebrity endorser dan typical-person endorser. Penggunaan selebriti di
dalam mendukung iklan memiliki empat alasan utama, yaitu pemasar rela

membayar tinggi selebriti yang banyak disukai oleh masyarakat. Selebriti


digunakan

untuk

menarik

perhatian

khalayak

dan

meningkatkan

awareness produk. Pemasar mengharapkan persepsi konsumen terhadap


produk tersebut akan berubah. Penggunaan selebriti menimbulkan kesan
bahwa konsumen selektif dalam memilih dan meningkatkan status
dengan memiliki apa yang digunakan oleh selebriti. ). Sedangkan pemasar
memilih typical-person endorser untuk mendukung iklan, dengan alasan:
Typical-person endorser biasanya digunakan sebagai bentuk promosi
testimonial untuk meraih kepercayaan konsumen. Typical-person endorser
dapat lebih diakrabi oleh konsumen karena mereka merasa memiliki
kesamaan konsep diri yang aktual (actual-self concept), nilai-nilai yang
dianut, kepribadian, gaya hidup (life styles), karakter demografis, dan
sebagainya.
Pemasang iklan harus sangat hati-hati dalam melakukan pemilihan
endorser. (Belch dan Belch, 2001 : 172) Masing-masing faktor memiliki
mekanisme yang berbeda di dalam mempengaruhi sikap danperilaku
konsumen, yaitu :
1. Source credibility, menggambarkan persepsi konsumen terhadap
keahlian, pengetahuan. dan pengalaman yang relevan yang dimiliki
endorser mengenai merek produk yang diiklankan serta kepercayaan
konsumen terhadap endorser untuk memberikan informasi yang tidak
biasa dan objektif. Kredibilitas memiliki dua sifat penting, yaitu: (a).
Expertise, merupakan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang
dimiliki

endorser

Trustworthiness,

berkaitandengan
mengacu

kepada

produk

yang

kejujuran,

diiklankan.
integritas,

(b).
dapat

dipercayainya seorang sumber.


2. Source attractiveness, endorser dengan tampilan fisik yang baik
dan/atau karakter non-fisik yang menarik dapat menunjang iklan dan
dapat menimbulkan minat audiens untuk menyimak iklan. daya tarik
endorser

mencakup:

(a).

Similarity,

merupakan

persepsi

khalayak

berkenaan dengan kesamaan yang dimiliki dengan endorser, kemiripan ini

dapat berupa karakteristik demografis, gaya hidup, kepribadian, masalah


yang dihadapi sebagaimana yang ditampilkan pada iklan, dan sebagainya.
(b). Familiarity, adalah pengenalan terhadap nara sumber melalui
exposure.

sebagai

contoh,

dinilai berdasarkan tingkat


penggunaan

penggunaan

keseringan

typical-person

endorser

tampil
dinilai

di

celebrity

endorser

publik,

sedangkan

berdasarkan

keakraban

dengan sosok yang ditampilkan karena sering dijumpai di kehidupan


sehari-hari. (c). Likability, adalah kesukaan audiens terhadap nara sumber
karena penampilan fisik yang menarik, perilaku yang baik, atau karakter
personal lainnya.
3. Source power, adalah karisma yang dipancarkan oleh narasumber
sehingga dapat mempengaruhi pemikiran, sikap, atau tingkah laku
konsumen karena pernyataan atau pesan endorser tersebut.
Selebriti diasumsikan lebih kredibel daripada non selebriti. Tampilan fisik
dan karakter non fisik selebriti membuat sebuah iklan lebih menarik dan
disukai oleh konsumen. Performa, citra, dan kepopuleran selebriti dapat
lebih menarik perhatian target audience untuk menyaksikan iklan yang
dapat mempengaruhi persepsi mereka untuk membuat keputusan dalam
melakukan pembelian. Sedangkan, dengan menampilkan pendukung non
selebriti atau orang biasa dapat membuat konsumen merasa lebih
dekat dan merasa familiar, akan menghasilkan keterlibatan pesan yang
cukup tinggi, dan akhirnya akan mempengaruhi persepsi konsumen,
sehingga tercipta persepsi yang positif terhadap produk yang diiklankan.
Sikap (attitude) didefinisikan Schiffman dan Kanuk sebagai kecenderungan yang
dipelajari untuk berperilaku suka atau tidak suka secara konsisten terhadap objek tertentu.
Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, artinya sikap terbentuk sebagai akibat dari
pengalaman langsung dengan produk, informasi dari orang lain, atau terekspos suatu iklan.
Lebih lanjut, Schiffman dan Kanuk mengatakan bahwa sikap konsumen terdiri dari dua
aspek: kekuatan sikap tersebut dan derajat perbedaannya dengan sikap terhadap merek
kompetitor. Schiffman (2000: hal 208)

Attitude-toward-the-ad adalah model sikap seorang konsumen membentuk


bermacam perasaan dan penilaian sebagai akibat terekspos sebuah iklan.
Perasaan dan penilaian ini akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan
dan kepercayaan mereka terhadap merek yang diiklankan, hingga akhirnya, akan
mempengaruhi sikap konsumen terhadap merek (attituted-toward-the-brand)
tersebut. Schiffman (2000: hal 208)

1.3

Permasalahan Penelitian

Pertanyaan riset yang utama dalam proposal kami adalah : Apakah


ada pengaruh Kredibilitas Perusahaan dan Kredibilitas Selebriti
pada Reaksi konsumen terhadap iklan dan Merek ?
Melihat fokus studi kami, kami berharap studi ini dapat menjadi langkah
awal untuk melahirkan riset-riset selanjutnya guna menangkap gambaran
yang lebih besar tentang industri makanan di Indonesia pada khususnya.

1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memeriksa dan mengetahui pengaruh
Kredibilitas Perusahaan dan Kredibilitas Selebriti pada Reaksi konsumen
terhadap iklan dan Merek khususnya pada objek studi yang akan diteliti.
Secara lebih spesifik, penelitian ditujukan untuk menjawab permasalahan penelitian melalui
analisa yang dilakukan dengan metode statistika yang sesuai dari angket yang disebarkan
kepada calon responden dari penelitian ini.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.

Bagi penulis, manfaat bagi penulis adalah mengetahui dan memahami lebih
mendalam

tentang

pengaruh

pengaruh

Kredibilitas

Perusahaan

dan

Kredibilitas Selebriti pada Reaksi konsumen terhadap iklan dan Merek.


2.

Bagi Japfa,

penelitian ini akan sangat berguna untuk mengetahui bagaimana

sesungguhnya para konsumen menilai produk sosis So Nice ini dari segi keberhasilan

perusahaan dan celebrity endorser dalam membangun niat konsumen yang bagus dalam
hal attitude-toward-the-ad, attitude-toward-the-brand dan purchase itention di mata
konsumen. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi yang sangat berguna untuk
meningkatkan inovasi pada produknya dan menjadi input evaluasi dalam memperbaiki
aspek-aspek produk yang dirasa penting dan masih kurang.
3.

Bagi pihak ketiga, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian
selanjutnya mengenai peran kredibilitas perusahaan dan kredibilitas selebriti endorser
dalam menciptakan reaksi konsumen yang bagus terhadap suatu iklan dan merek.

1.5

Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1 Unit Analisis


Dalam penelitian ini unit analisis atau sampel yang kami gunakan adalah 100 orang
yang pernah melihat iklan So Nice versi Sinta-Jojo dan yang mengkonsumsi Sosis So
Nice
1.5.2 Cakupan Geograf
Penelitian dilakukan dalam lingkup geografi kota Jakarta. Area ini
dipilih karena unit analisis bertempat tinggal di berbagai penjuru
daerah di Jakarta.
1.5.3 Periode penelitian
Penelitian

dan

pengumpulan

data

untuk

penelitian

ini

akan

dilakukan mulai dari bulan November 2010 sampai dengan bulan


Desember 2010.

1.6

Kerangka dan Hipotesis Penelitian

Gambar 1 menyajikan konseptual model dan hubungan hipotesis yan akan


diuji
HI: Credibility endorser secara positif langsung berhubungan dengan
attitude toward the ad
H2: Credibility endorser adalah positif tetapi tidak langsung terkait dengan
attitude-towar-the-brand melalui pengaruhnya terhadap attitude-towardthe-ad
H3: Corporate credibility (reputasi perusahaan yang kuat) positif langsung
berhubungan dengan attitude-toward-the-ad.
H4: Corporate credibility secara positif langsung berhubungan dengan
attitude-toward-the-brand.
H5: Corporate credibility secara positif langsung berhubungan intensitas
pembelian.
H6a: Attitude-toward-the-ad secara positif langsung berhubungan dengan
attitude-toward-the-brand.
H6b: Attitude-toward-the-brand secara positif langsung berhubungan
dengan purchase intentions.

1.7

Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis data yang akan dikumpulkan yaitu
data primer dan data sekunder.
o Data

primer

adalah

data

yang

dihasilkan

untuk

memenuhi

kebutuhan penelitian yang sedang ditangani (Maholtra, 2007).


Untuk penelitian ini, data akan didapatkan dari penelitian lapangan
(survey) dan penyebaran online (e-mail list) terhadap responden
dengan menggunakan kuesioner.
o Data sekunder adalah data yang dikumpulkan untuk tujuan lain,
bukan untuk tujuan menyelesaikan masalah yang sedang ditangani
saat ini (Maholtra, 2007) yaitu merupakan data penunjang yang
akan diperoleh dari studi literatur, buku-buku pemasaran, jurnal
online, artikel-artikel terkait dari majalah, koran, situs-situs website
mengenai objek penelitian, dan studi kepustakaan lainnya.
Kuesioner

akan

diisi

sendiri

oleh

responden

(self-administered

questionnaire). Metode sampling yang akan digunakan adalah nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampling yang tidak
menggunakan prosedur kesempatan untuk memilih. Teknik nonprobability

sampling

yang

digunakan

adalah

dengan

teknik

convenience sampling. Metode tersebut artinya responden dipilih oleh

peneliti karena mereka berada pada tempat dan waktu yang tepat
sesuai ruang lingkup penelitian ini (Maholtra, 2007).

1.7.2 Metode Analisa Data


Untuk melakukan analisa di dalam penelitian ini, dilakukan serangkaian analisa
statistik menggunakan software SPSS yang mencakup serangkaian Descriptive Statistics
untuk menjelaskan profil responden yang diteliti, Cronbach

Analysis for Internal

Consistency untuk melakukan uji reliabilitas data.


Peneliti

menggunakan

LISREL

8.12A

untuk

WINDOWS

untuk

menganalisis korelasi matriks melalui path analysis untuk mempelajari


hubungan kausal antara variabel-variabel ini.

1.8

Sistematika Penulisan
Kerangka penelitian akan terdiri dari 5 bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, perumusan masalah, metode dan
uraian singkat sistematika penelitian. Selain itu, bab ini juga
mencakup ruang lingkup penelitian yang terdiri dari batasan
masalah, cakupan geografi, dan periode penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari tinjauan kepustakaan
atau riset data sekunder berupa teori yang sesuai untuk digunakan
sebagai landasan penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan gambaran mengenai metodologi yang akan
digunakan dalam melaksanakan penelitian ini, yaitu termasuk
metode

pengambilan

sampel,

penjelasan

mengenai

variable

penelitian, bagaimana cara pengumpulan data, metode pengolahan


dan analisis data, dan hipotesis penelitian.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai analisa terhadap hasil-hasil penelitian,
yang kemudian dibahas untuk menjawab atas masalah-masalah
penelitian yang telah dijelaskan diatas.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian ini berupa
pernyataan-pernyataan singkat yang merupakan jawaban atas
masalah-masalah penelitian dan juga penulis memberikan saran
untuk

pihak

perusahaan

agar

dapat

meningkatkan image dari perusahaan.

mengembangkan

dan

DAFTAR PUSTAKA

Goldsmith, Ronald E., Lafferty, Barbara A.,

Newell,Stephen J. The Impact of

Corporate Credibility and Celebrity Credibility on Consumer Reaction to


Advertisements and Brands. Journal of Advertising, Vol. 29, No. 3 (Autumn,
2000), pp. 43

Peter, J Jaul & Jerry C Olson. 1996/1999. Consumer Behaviour. 5th Edition ;
Alih Bahasa : Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, edisi ke-4.
Terjemahan: Damos Sihombing & Peter Remy Yossi Pasla. Jakarta :
Erlangga
George, Belch E & Michael A Belch. 2001. Advertising And Promotion : An Integrated
Marketing Communications Perspective. 12th edition. McGraw Hill
Keller,

Kevin

Lane.

1998.

Strategic

Brand

Management,

Building,

Measuring, and Managing Brand Equity. New Jersey : Prentice Hall


Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management. 12th
edition.. New Jersey : Prentice Hall
Leon G, Sciffman & Leslie Lazar Kanuk, 2004. International Edition
Consumer Behavior, 8th Edition, New Jersey ; Prentice Hall.
Shimp, Terence A. 2000/2003. Advertising Promotion and Supplement
Aspect of Integrated Marketing Communication 5th Edition ; Alih
Bahasa

Periklanan

Promosi

dan

Aspek

Tambahan

Komunikasi

Pemasaran Terpadu, edisi ke-5 , Terjemahan: Reyvani Syahrial. Jakarta :


Erlangga
Malhotra. Naresh K. Marketing Research An Applied Orientation. 5th ed. Prentice Hall. New
York. 2007.

You might also like