Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aswaja sebagai sebuah aliran yang pada mulanya merupakan suatu
kelompok kecil yang pada masa berdirinya dirintis oleh abu hasan al asyari,
sejalan dengan perkembangan jaman menjadi kelompok yang besar dan bahkan
kelompok terbesar di seluruh dunia.
Pergeseran dunia membawa aswaja pada perubahan yang menuntut
aswaja bukan hanya menjadi sebuah madzhab yang menjadi Pemahaman
kepada para pemeluknya, akan tetapi berkembang menjadi sebuah pandangan
hidup. Dengan perubahan dari waktu ke waktu kontribusi aswaja menjadi
sangat mempengaruhi para pemeluknya dalam beraktifitas dalam keseharian
baik dalm aktifitas ekonomi, sosial politik, maupun kebudayaan secara
keseluruhan kehidupan.
Dari makalah yang akan kami presentasikan kami berharap mampu
memberikan kontribusi yang positif akan gambaran aswaja dimasa yang akan
datang yang lebih dapat diaplikasiskan dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara, aswaja sebagai manhaj al fikr harapan kami dapat
memberikan warna dalam berbagai bidang kehidupan di dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Ahlussunah waljamaah (Aswaja)?
2. Bagaimanakah Pemahaman Aswaja Dalam Bidang Aqidah?
3. Bagaimanakah Pemahaman Aswaja Dalam Bidang Syariah (Fiqh)?
4. Bagaimanakah Pemahaman Aswaja Dalam Bidang Tasawuf?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengerti Ahlussunah waljamaah (Aswaja)
2. Bagaimanakah Pemahaman Aswaja Dalam Bidang Aqidah?
3. Bagaimanakah Pemahaman Aswaja Dalam Bidang Syariah (Fiqh)?
4. Bagaimanakah Pemahaman Aswaja Dalam Bidang Tasawuf?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ahlussunah waljamaah (Aswaja)
B.
Wujud
Qidam
Baqa
Mukhalafatu li al-hawadisi
Qiyamuhu bi nafsihi
Wah}daniyah
Qudrat
Iradah
Ilmu
H{ayat
Sama
Bas}ar
Kalam
Qadiran
Muridan
Aliman
Hayyan
Samian
Basiran
Mutakalliman
(Maha Ada)
(Dahulu)
(Kekal)
(Berbeda dengan yang lain)
(Berdiri sendiri)
(Satu)
(Kuasa)
(Berkehendak)
(Mengetahui)
(Hidup)
(Mendengar)
(Melihat)
(Berbicara)
(Maha Kuasa)
(Maha Menentukan)
(Maha Mengetahui)
(Maha Hidup)
(Maha Mendengar)
(Maha Melihat)
(Maha Berfirman)
hukum
internasional
seperti
perang,
perjanjian,
dan
perdamaian.
Dalam masalah tersebut di atas, muslim Ahlussunnah wal Jamaah
mengikuti salah satu dari maz}hab yang empat, Imam Hanafi, Syafii, Maliki,
dan Imam Hambali. Dan masing-masing Imam ini mempunyai dasar tersendiri
yang sumber utamanya tetap bermuara pada al-Quran dan as- Sunnah.
D.
yaitu
lepasnya
pandangan
kedunian
atau
usaha
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian ahlussunah waljamaah secara bahasa Ahlun
: keluarga, golongan atau pengikut. Ahlussunnah : orang
orang yang mengikuti sunnah Wal Jamaah : Mayoritas ulama
dan jamaah umat Islam pengukut sunnah Rasul. Dengan
demikian secara bahasa /aswaja berarti orang orang atau
mayoritas para Ulama atau umat Islam yang mengikuti
sunnah Rasul dan para Sahabat atau para Ulama. Secara
Istilah Berarti golongan umat Islam yang dalam bidang Tauhid
menganut pemikiran Imam Abu Hasan Al Asyari dan Abu
Mansur Al Maturidi, sedangkan dalam bidang ilmu fiqih
menganut Imam Madzhab 4 (Hanafi, Maliki, Syafii, Hambali)
serta dalam bidang tasawuf menganut pada Imam Al Ghazali
dan Imam Junaid al Baghdadi.
Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah terbagi atas beberapa
bagian yang terkandung dalam Arkan Al-Iman yaitu iman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasulrasul-Nya, Hari Akhir, qada dan qadar-Nya. Keimanan kepada
Allah berarti percaya dengan seutuhnya kepada- Nya. Dalam
bidang syariah Ahlussunnah wal Jamaah menetapkan 4
(empat) sumber yang bisa dijadikan rujukan bagi pemahaman
keagamaannya,
yaitu
al-Quran,
Sunnah
Nabi,
Ijma
tasawuf
adalah
Bidang
yang
berkaitan
upaya
ibadah
dan
memperbaiki
akhlak.
Pada
Saran
Semoga makalah ini menjadi salah satu rujukan dalam kehidupan
masyarakat pada umumnya dan khususnya dalam perkuliahan Aswaja 1.
A. DAFTAR PUSTAKA
B.
C.
D.
E.
Mas Jakarta.
Hasby As-Shiddiqy, 1998, Pengantar Hukum Islam, Bulan Bintang ,
Jakarta.
F.
Muhammad bin Abdul Wahab, Bersihkan Tauhid Anda Dari Noda
Syirik.
G.
Yusuf M. Shadiq, Aqidah Menurut Empat Mazhab
H.