You are on page 1of 5

Vaksinasi

Cara Kerja :
1. Menyiapkan vaksin ND untuk 100 ekor (100 dosis), membuka segel
jangan sampai tutup dari karet terbuka.
2. Mengambil sebagian cairan methyline blue melalui spuit, lalu
meyuntikkan cairan tersebut ke dalam vaksin.
3. Setelah tercampur, menggoyangkan dengan arah angka delapan botol
vaksin tersebut.
4. Setelah campuran homogen, memasukkan ke dalam botol methyline blue.
5. Campuran tersebut sudah siap untuk dilakukan vaksinasi melalui tetes
mata atau hidung.
6. Cara meneteskan pada mata atau hidung anak ayam yaitu memegang
bagian tubuh anak ayam oleh tiga jari yaitu kelingking, jari manis, jari
tengah tangan kiri, serta jari telunjuk dan jempol tangan kiri memegamg
kepala anak ayam.
7. Setelah posisi tersebut, meneteskan satu tetes pada salah satu matanya,
jangan dilakukan pada kedua matanya.
8. Indikator bahwa vaksin sudah masuk yaitu adanya gerakan menelan.
9. Prosedur pembuatan vaksinasi ND untuk ayam dewasa sama dengan pada
vaksinasi ND ayam, hanya yang menjadi pelarut selain methyline blue
biasanya pelarut aquadest.
10. Dalam membuat vaksinasi ND untuk ayam dewasa, pelarut harus
diperhitungkan. Misal vaksin ND untuk 100 dosis, maka pelarut yang
digunakan jangan melebihi 1 ml per ekornya.
11. Setelah larutan vaksin ND selesai dibuat, maka vaksin siap disuntikkan
melalui intramuscullar atau subcutan.
12. Cara vaksinasi ND untuk ayam dewasa bisa dilakukan oleh seseorang atau
dua orang.
13. Vaksinasi ND yang dilakukan seorang yaitu tangan kiri memegang kedua
kaki ayam sambil bagian tubuh dan kepala ayam dikepit oleh lengan
tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegag spuit untuk siap
disuntikkan.
14. Vaksinasi ND yang dilakukan oleh dua orang yaitu seorang memegang
ayam dan seorang lagi menyuntikkan. Orang yang memegang ayam yaitu
tangan kiri memegang kedua kaki ayam dan tangan kanan memegang
kepala dan tubuh ayam.
15. Setelah siap pada posisi menyuntik, vaksinasi dilakukan pada otot
disebelah tulang dada mentok (sternum) atau bagian paha.
Alat dan Bahan
Alat

1. Spuit atau alat suntik dari plastik


2. Botol tetes mata
Bahan
1.
2.
3.
4.
5.

Anak ayam (DOC)


Ayam dewasa (dara)
Vaksin ND dosis 100 ekor
Methyline Blue
Biaquadest

Pencatatan
Cara Kerja

1. Membuat beberapa format tabel recording (catatan) yang diperlukan pada


pemeliharaan ayam petelur atau ayam broiler.
2. Memberikan judul untuk masing-masing format tabel recording (catatan).
Alat dan Bahan
Alat
1. Alat tulis
2. Mistar
Bahan
1. Kertas bergaris

Pemeliharaan
Cara Kerja

1. Membersihkan kandang dari bekas kotoran atau litter dengan


menggunakan sekop.
2. Setelah bersih, mencuci kandang dengan air sabun sampai bersih, lalu
keringkan satu sampai dua hari.
3. Mengapur kandang yang telah kering sampai merata.
4. Mencuci peralatan kandang seperti tempat ransum dan tempat minum
dengan larutan desinfektan yang telah disediakan.
5. Mengukur dan menghitung luas lantai sesuai dengan jumlah broiler yang
akan dipelihara.
6. Memasang sekam sebagai litter pada lantai kandang, dan kemudian
memasang sekat pembatas (chick guard). Di atas sekam dilapisi kertas
koran.
7. Menyemprot semua peralatan kandang dan perlengkapannya seperti
tempat ransum, tempat minum, kertas koran, sekam dan brooder dengan
desinfektan sehari sebelum ayam datang.
8. Menyalakan pemanas dan mengatur suhu sesuai dengan yang dibutuhkan
DOC setelah penyemprotan selesai dan kering.
9. Menyiapkan air minum yang dicampur dengan gula merah.
10. Mengeluarkan DOC dari boks dan memasukkan ke dalam kandang sambil
ditimbang beratnya, menghitung jumlahnya serta menyeleksi penampilan
dan kondisi fisiknya.
11. Mebiarkan DOC 30 menit di dalam kandang, jangan memberi makan atau
minum, agar anak ayam dapat mengurangi stress dalam perjalanan dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
12. Setelah 30 menit, memberi anak ayam (DOC) air minum yang telah
dicampur gula merah. Kegunaan air gula untuk menggantikan energi yang
hilang selama perjalanan.
13. Setelah 3 jam barulah meberi DOC ransum yang ditabur pada feed tray
atau bekas tutup boks anak ayam sebagan tempat ransum.
14. Pemeliharaan pada minggu pertama, memberikan ransum yang
adlibitum dan memberikan sehari 3 kali yaitu pagi, siang, dan sore, serta
mengontrol air minum agar tidak kehabisan.
15. Memberikan ransum yang ditabur pada feed tray atau tutup boks selama
seminggu pertama, serta mengganti kertas koran yang menutupi sekam
setiap hari selama seminggu pertama.
16. Melakukan vaksin ND dan vaksin gumboro pada minggu pertama yang
diberikan berbeda harinya, jangan melakukan secara bersamaan.
17. Mencatat konsumsi ransum, bobot badan, konversi dan kematian
(mortalitas) setiap minggunya.
18. Pemeliharaan pada minggu kedua, pada minggu kedua setiap harinya
sama yang dilakukan pada minggu pertama yaitu memberikan ransum tiga

kali, air minum secukupnya dan pencatatan, namun tidak melakukan


vaksinasi.
19. Pemeliharaan pada minggu ketiga, pada minggu ketiga kegiatan setiap
harinya sama dengan minggu kedua.
20. Pemeliharaan pada minggu keempat, pada minggu keempat kegiatan
setiap harinya sama dengan minggu ketiga, namun melakukan vaksinasi
ND pada awal minggu keempat melalui air minum.
21. Pemeliharaan pada minggu kelima, pada minggu kelima kegiatan setiap
harinya sama dengan minggu ketiga. menimbang berat badan masingmasing bila bobot badan ayam telah mencapai berat untuk dipasarkan
22. Membuat format tabel yang di dalamnya terdapat kolom bobot badan per
minggu, pertambahan bobot badan per minggu, konsumsi ransum per
minggu dan komulatif, konversi per minggu dan komulatif. Membuat pula
format tabel tersendiri mengenai data mortalitas, biaya produksi, hasil
penjualan sehingga dapat mengetahui keuntungan yang diperoleh.
Alat dan Bahan
Alat
1. Kandang ayam broiler
2. Tempat ransum
3. Tempat minum
4. Sekat kandang (seng)
5. Pemanas (lampu pijar atau sumber pemanas minyak tanah [semawar])
6. Sprayer
7. Timbangan
8. Sapu lidi
9. Thermometer ruang
10. Hygrometer ruang
Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Anak ayam broiler (DOC)


Ransum starter
Gula merah
Obat-obatan dan vitamin
Desinfektan
Sekam
Kertas koran

You might also like