Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
WIDYA ADRIANI
1008120616
Pembimbing:
dr. HENDRA ASPUTRA, Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD ARIFIN ACHMAD
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
LAPORAN KASUS
PENDAHULUAN
Systemic
Lupus
jelas
penyebabnya,
memiliki
Penyakit
untuk
tampilan
pengelolaannya.
penyakit
yang
beragam.1,2
Penyakit lupus dapat ditemukan
pada semua kelompok usia dimana banyak
mengenai usia produktif yaitu antara usia
dikategorikan
SLE
mempermudah
proses
stabil,
jantung,
dunia.
Perbandingan
antara
laki-laki
yaitu:
ginjal,
atau
gastrointestinal,
Contohnya
SLE
sulit
untuk
dengan
SLE
paru,
vaskulitis
koronaria,
arteri
miokarditis,
maligna.
b. Paru-paru: hipertensi pulmonal,
emboli
lung.
c. Gastrointestinal: pankreatitis,
d. Ginjal: nefritis proliferatif dan
lebih
lanjut
untuk
meningkatkan
paru,
infark
paru,
atau membranous
e. Kulit: vaskulitis berat, ruam
difus disertai ulkus atau lepuh
f. Neurologi:
stroke,
kejang,
mielopati
mononeuritis,
neuritis
koma,
transversa,
polineuritis,
optik,
penelitian
telah
psikosis,
sindroma demielinasi.
g. Hematologi: anemia hemolitik,
neutropenia,
trombositopenia,
purpura
trombolitik
ETIOLOGI
anti-DNA.5
Penyebab
lingkungan
terhadap
ibu
menderita
SLE,
maka
dan
defisiensi
komponen
awal
lainnya)
Sel
memainkan
telah
peran
lama
difikirkan
sentral
dalam
complement
PATOGENESIS
juga
menunjukkan
kecacatan
pada
fungsi
pada
fungsi
sinyal
disebabkan
oleh
perubahan
DIAGNOSIS
ataupun psikologis
SLE
b.
menurut
American
Reumatism
Anti
ds-Deoxyribonucleat
Acid
ultraviolet A dan B)
5. Bercak diskoid
a. Anemia hemolitik
bukan SLE.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan SLE berdasarkan aktivitas penyakitnya:
Derajat beratnya SLE
Ringan
Manifestasi kulit
Artritis
Terapi
Hidroksiklorokuin/
klorokuin atau
MTX KS (dosis
rendah) OAINS
Sedang
Berat
sedang
Trombositopenia
(trombosit 2050x103/mm3
Terapi Induksi
MP iv (0,5-1 gr/hari selama 3
hari diikuti oleh:
AZA (2 mg/kgBB/hr) atau MMF
(2-3 gr/hr)
+
KS (0,5-0,6 mg/kg/hr selama 46 minggu lalu diturunkan
bertahap)
TR
Terapi pemeliharaan
AZA (1-2 mg/kgBB/hr) atau
MMF (1-2 gr/hr)
+
KS (KS diturunkan sampai dosis
0,125 mg/kg/hr selang sehari)
Terapi Induksi
MP iv (0,5-1 gr/hari selama 3 hari)
+
CYC iv (0,5-0,75 gr/m2/bln x 7
dosis)
RP
RS
Terapi pemeliharaan
CYC iv (0,5-0,75 gr/m2/
3 bulan selama satu
tahun
TR
Tambahkan
Rituximab inhibitor
calsineurin
(siklosporin) IVIg
(imunoglobulin
intravena)
Bagan 1. Algoritme penatalaksanaan lupus eritematosus sistemik. Terapi SLE sesuai dengan
keparahan manifestasinya. TR (tidak respon), RS (respon sebagian), RP (respon penuh) KS
(kortikosteroid setara prednison), MP (metilprednisolon), AZA (azatioprin), OAINS (obat
anti in lamasi steroid), CYC (siklofosfamid), NPSLE (neuropsikiatri SLE).
LAPORAN KASUS
I. Identitas pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pekerjaan
: Ny. N
: 31 tahun
: perempuan
: ibu rumah tangga
Alamat
No. RM
Masuk RS
Pasien
: Rokan Hulu
: 893565
: 16 Juni 2015
sebelumnya
tidak
pernah
juga
mengaku
muncul
ruam
rambutnya rontok.
berolahraga
dan
mengaku
jarang
Pemeriksaan fisik
: Komposmentis
Berat badan
: 58 kg
: 21,30 (normoweight)
TD
: 120/80 mmHg
Nadi
Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,7C
Status general :
Kepala
Wajah
Inspeksi
Palpasi
telinga.
Perkusi
Mata
sternalis dekstra
-
Pupil isokor
klavikula sinistra
Mulut
Auskultasi
berwarna putih.
Abdomen
Leher
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Ekstremitas
Thorax
Paru-Paru
Inspeksi
-
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Akral hangat,
Edema (-)
Penatalaksanaan
IVFD RL 20 tpm
Ht 27,74%,
turut)
mg
Meloxicam 1x15 mg
normokrom
RDW 15,00%,
minggu
lalu
diturunkan
secara
bertahap.
PCT 0,0870%,
PDW 17,78.
Kimia darah
GLU1 88 mg/dl,
URE 58,9 mg/dl (10-50 mg/dl)
CRE 1,4 mg/dl (0,5-1,3 mg/dl)
AST 65,8 U/L (<38 U/L)
ALT 61 U/L (<41 U/L)
BUN 27,5 mg/dl.
Sel LE positif.
FOLLOW UP PASIEN
17 Juni 2015
S : badan masih terasa lemas, ruam pada
kulit masih memerah, tidak demam lagi,
nyeri sendi sudah mulai berkurang, rambut
masih rontok.
O : Kesadaran : Komposmentis
TD : 110/80 mmHg
RR : 22 x/mnt
N : 88 x/menit
T : 36,9 0C
DAFTAR MASALAH
1. SLE
DIAGNOSIS
SLE
Rencana pemeriksaan
Anti dsDNA, ANA
IVFD RL 20 tpm
PEMBAHASAN
Berdasarkan
mg
anamnesis,
Meloxicam 1x15 mg
pemeriksaan
IVFD RL 20 tpm
dan
kerusakan organ.
Pada kasus ini, dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang dilakukan, di
dapatkan
ruam
malar
pada
kulit,
adanya
pemeriksaan
artritis.
Sedangkan
penunjang
dari
didapatkan
gangguan
hematologik,
kadar
ini
sudah
renal,
mengalami
sehingga
pada
konseling,
mg
pengobatan
Meloxicam 1x15 mg
antimalaria,
pemeriksaan
Cek Hb
18 Juni 2015
fisik
program
rehabilitasi,
medikamentosa:
steroid,
OAINS,
imunosupresan/
Cek Hb
pemeriksaan
fisik
dan
penunjang
sebagainya.2
kemungkinan
penyakit
SLE
dan
pada
dan
(AZA)
dilanjutkan
diikuti
oleh
(2mg/kgBB/hr)
Azatioprin
kemudian
kasus
SLE
serta
melakukan
DAFTAR PUSTAKA
dosisnya
hingga
0,125
pasien
ini
dikakukan
pengobatan.
Proses
pemantauan
http://yayasanlupusindonesia.org/le
s/ (diakses 21 juli 2015).
5. Bartels
CM,
Diamond
HS. Systemic Lupus Erythematosus
(SLE). [ONLINE] Available at:
http://emedicine.medscape.com/arti
cle/332244overview#aw2aab6b2b4 (accessed
20 Juli 2015).