Professional Documents
Culture Documents
Ditulis oleh
Soewandi 1947
boekoe
buku
malum
maklum
adil
adil
mulai
mulai
masalah
masalah
tida
tidak
pende
pendek
Penetapan
ejaan
oleh satu badan yang
3.
Ejaan
praktis tetapi ilmiah.
itu
hendaknya
huruf
baru
memengaruhi
Indonesia.
yang
tidak
praktis,yang
dapat
perkembangan
ejaan
bahasa
yang
sudah
diresmikan
1.
2.
3.
4.
4.Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan
(1975)
Sistem ejaan yang belum atau
diresmikan oleh pemerintah
adalah :
1.
2.
3.
tidak
sempat
1.
Huruf j untuk menuliskan kata-kata
jang, pajah, sajang.
2.
Huruf oe untuk menuliskan katakata goeroe, itoe, oemoer.
3.
Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda
trema, untuk menuliskan katakata mamoer, akal, ta, pa, dinamai.
2. Ejaan Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 ejaan Soewandi
diresmikan menggantikan ejaan van Ophuijsen. Ejaan
baru itu oleh masyarakat diberi julukan ejaan
Republik. Hal-hal yang perlu diketahui sehubungan
dengan pergantian ejaan itu adalah sebagai berikut.
1.
Huruf oe diganti dengan u, seperti
pada guru, itu, umur.
2.
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis
dengan k, seperti pada katakata tak, pak, maklum, rakjat.
3.
Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2,
seperti anak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
4.
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya
ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
seperti kata depan di padadirumah, dikebun,
disamakan dengan imbuhan dipada ditulis,dikarang.
3. Ejaan Melindo
Pada akhir 1959 sidang perutusan Indonesia dan
Melayu (Slametmulyana-Syeh Nasir bin Ismail,
Ketua) menghasilkan konsep ejaan bersama yang
kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo
(Melayu-Indonesia). Perkembangan politik selama
tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian
ejaan itu.
4. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik
Indonesia meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa
Indonesia. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan
Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil
yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan
itu.