You are on page 1of 13

BAB II

ANALISIS KONDISI RIIL SEKOLAH


Dalam menyelenggarakan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik pada
satuan pendidikan menengah atas di SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar diperlukan kondisi
satuan pendidikan yang mengacu kepada delapan standar nasional pendidikan dan kurikulum
tingkat satuan pendidikan.
A. Kondisi Satuan Pendidikan
Kondisi riil satuan pendidikan SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar, secara umum
meliputi:
1. Peserta didik, yaitu jumlah per rombongan belajar (rombel) 4 sampai dengan 48 orang
dengan jumlah keseluruhan 274 orang.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu jumlah keseluruhan guru sebanyak 51 orang
yang terdiri dari 10 orang guru tetap dan 41 orang guru honor. Rasio jumlah guru mata
pelajaran terhadap jumlah jam tatap muka minimal terjadi kesenjangan. Kualifikasi
pendidikan S2 sebanyak 8 orang, S1 sebanyak 43 orang. Tenaga administrasi
sekolah/pegawai sekolah berjumlah 3 orang.
3. Sarana dan prasarana, yaitu luas lahan sekolah 3.240 m 2, luas lahan sekolah per peserta
didik 20 m2, luas bangunan per peserta didik adalah 12 m 2, rombel sebanyak 7 kelas dan
kelengkapan sarana prasarana memadai.
4. Pembiayaan, yaitu biaya investasi dan operasi dengan sumber biaya dari orang tua
siswa, pemerintah, dan donator.
5. Program kerja satuan pendidikan, yaitu Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan
Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS).
6. Lingkungan sekolah dengan kondasi asri, bebas dari kebisingan/keramaian kota, bebas
dari polusi asap pabrik dan asap rokok.
7. Kondisi ideal satuan pendidikan mengacu pada SNP yang terdiri dari delapan standar
nasional pendidikan tersebut adalah: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar
proses, standar pendidik, standar pembiayaan, standar pengelolaan, standar proses,
standar penilaian. Secara rinci kondisi nyata dan ideal satuan pendidikan SMK
Pariwisata Bali Dewata Denpasar tertuang dalam hasil analisis konteks satuan
pendidikan.
B. Kurikulum
1. Kurikulum 2013

Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien serta mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus memiliki stamina
yang tinggi, menguasai keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki
etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta
memiliki kemampuan mengembangkan diri. Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal
ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diarahkan
untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK/MAK berisi mata pelajaran wajib, dan mata
pelajaran peminatan. Mata pelajaran wajib terdiri atas 9 (sembilan) mata pelajaran, yaitu
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan Kesehatan, dan Prakarya dan Kewirausahaan. Mata pelajaran wajib tersebut
bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.
Mata pelajaran Peminatan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan untuk
menunjang pembentukan kompetensi kerja dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri
dalam bidang keahliannya.
Struktur kurikulum SMK/MAK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun mulai
kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII.
Kurikulum SMK/MAK dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
dapat belajar sesuai dengan minat mereka. Struktur kurikulum SMK/MAK member peluang
kepada peserta didik melakukan pilihan mulai pada Kelompok Program Keahlian sebagai
program peminatan dan kemudian berlanjut melakukan pilihan program pendalaman peminatan
pada Kelompok Paket Keahlian. Pada SMK/MAK terdapat 47 Program Keahlian (Peminatan)
dengan 134 Paket Keahlian (Pendalaman Peminatan).
Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK
pada dasarnya adalah satu entitas pendidikan menengah, perbedaannya hanya pada
pengakomodasian minat peserta didik. Oleh karena itu, struktur kurikulum SMK/MAK sama
dengan struktur umum kurikulum SMA/MA, berisi tiga kelompok mata pelajaran: Kelompok A,
B, dan C.
STRUKTUR KURIKULUM SMK

BIDANG STUDI KEAHLIAN


PROGRAM STUDI KEAHLIAN

: PARIWISATA
: AKOMODASI PERHOTELAN

KELAS
X

MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
1 Seni Budaya
2 Prakarya dan Kewirausahaan
3 Pendidikan Jasmani, Olah Raga &
Kesehatan
Kelompok C (Peminatan)
C1- Bidang Studi Keahlian ( BSK)
1
1.1 IPA Aplikasi
1.2 Pengantar Kepariwisataan
C2

C3

Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK)


2.1. Industri Perhotelan
2.2. Sanitasi Hygyene dan
Keselamatan Kerja
2.3. Simulasi Digital
2.4. Public Relation (PR)
Kompetensi Kejuruan (KK)
3.1. Kantor Depan
3.2. Tata Graha
3.3. Binatu
TOTAL

XI

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

2
2
3

2
2
3

2
2
3

2
2
3

2
2
3

2
2
3

24

24

24

24

24

24

2
2

2
2

2
2

2
2

4
6

4
6

3
7

3
7

8
8
4
24
48

UN
8
8
4
24
48

8
10
6
24
48

UK
8
10
6
24
48

24
48

24
48

STRUKTUR KURIKULUM
Bidang
Keahlian
Program
Keahlian

XII

Teknologi Komunikasi dan Informasi

Teknik Komputer dan Informatika

Paket
Keahlian

Multimedia
KELAS / SEMESTER

MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia

6 Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7
1 Seni Budaya
8
2 Prakarya dan Kewirausahaan
Pendidikan Jasmani, Olah Raga
9
3 dan Kesehatan

2
4
4
2

2
4
4
2

2
4
4
2

2
4
4
2

2
4
4
2

2
4
4
2

2
2

2
2

2
2

2
2

2
2

2
2

2
2
2

2
2
2

2
4
4
4
4

2
4
4
4
4

Kelompok C (Peminatan)
C1 Dasar Bidang Keahlian
10
11
12

1
2
3

13
14

C2
1
2

15
16
17

3
4
5

18
19
20
21
22

C3
1
2
3
4
5

23
24
25
26

6
7
8
9

27

10

Fisika
Pemrograman Dasar
Sistem Komputer

DBK.01
DBK.02
DBK.03

2
2
2

2
2
2

Dasar Program Keahlian


Perakitan Komputer
Simulasi Digital

DPK.01
DPK.02

4
3

4
3

Sistem Operasi
Jaringan Dasar
Pemrograman Web

DPK.03
DPK.04
DPK.05

3
4
4

3
4
4

Paket Keahlian Multimedia


Dasar Multimedia
Pengolahan Citra Digital
Teknik Animasi 2 Dimensi
Teknik Animasi 3 Dimensi
Komposisi Foto Digital
Teknik Pengambilan Gambar
Bergerak
Teknik Pengolahan Audio
Teknik Pengolahan Video
Desain Multimedia Interaktif
Kerja Proyek

PKM.01
PKM.02
PKM.03
PKM.04
PKM.05
PKM.06
PKM.07
PKM.08
PKM.09
PKM.10

4
4
4
4
4

4
4
4
12

TOTAL

48

48

48

48

48

48

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Salah satu amanat yang harus dijalankan oleh satuan pendidikan dalam rangka
mengimplementasikan kebijakan pencapaian SNP sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 16 dan 17, adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah seperangkat rencana satuan pendidikan
yang memuat pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu yang dimaksud meliputi: tujuan pendidikan nasional, kesesuaian
dengan kekhasan daerah (kondisi dan potensi), kesesuaian dengan satuan pendidikan, dan
kebutuhan peserta didik. Oleh sebab itu KTSP SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan KTSP SMK Pariwisata Bali Dewata
Denpasar mengacu pada delapan standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di
SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar apabila proses pembelajaran mampu membentuk pola
tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan dan dapat dievaluasi melalui
pengukuran dengan menggunakan tes maupun non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila
dilakukan melalui persiapan yang cukup dan terencana dengan baik supaya dapat diterima untuk
memenuhi:
1. Kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global dalam memperoleh
pendidikan yang layak;
2. Kebutuhan peserta didik sebagai persiapan menghadapi perkembangan dunia global;
dan
3. Kebutuhan peserta didik sebagai persiapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi.
SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar memiliki luas lahan 3.240 m2 yang
memungkinkan berpotensi untuk mengembangkan penyelenggaraan pendidikan berwawasan
lingkungan melalui muatan lokal mata pelajaran lingkungan dan pengembangan diri melalui

kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar berada di kawasan
daerah Bali yang memiliki kearifan lokal seni budaya dan dekat dengan kawasan pariwisata,
maka sangat memungkinkan juga berpotensi untuk mengembangkan pendidikan melalui
pengembangan diri ekstrakurikuler sesuai dengan seni budaya setempat dan pengernbangan
mata pelajaran bahasa asing. Hal tersebut, menunjukkan satuan pendidikan SMK Pariwisata
Bali Dewata Denpasar memiliki karakteristik pendidikan berwawasan lingkungan dan budaya.
C. Hasil Analisis Konteks Tahun Pelajaran 2014/2015
Hasil analisis terhadap Standar Nasional Pendidikan, kondisi intemal dan kondisi
ekstemal lingkungan satuan pendidikan SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar tahun pelajaran
2014/2015, yaitu :
1.

Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dilakukan agar guru mata pelajaran
memahami hubungan antara SK-KD dengan SKL, untuk pengembangan silabus dan RPP.
Analisis SKL mencakup SKL satuan pendidikan, SKL kelompok mata pelajaran, dan SKL
mata pelajaran. Hasil analisis terhadap SKL di SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar,
dapat disampaikan sebagai berikut: a) pada SKL satuan pendidikan dan kelompok mata
pelajaran belum dilakukan pengkajian terhadap visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan
agar sesuai dengan SKL dalam kurikulum, b) beberapa guru mata pelajaran masih kesulitan
melakukan analisis SKL terhadap SK-KD, dan c) segera dilakukan pembinaan dan
pengkajian SKL untuk upaya perbaikan.

2.

Analisis Standar Isi


Analisis standar isi mencakup struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, tujuan mata
pelajaran, ruang lingkup, dan pemetaan SK-KD. Hasil analisis terhadap standar isi di SMK
Pariwisata Bali Dewata Denpasar, dapat disampaikan sebagai berikut: a) pada kerangka
dasar kurikulum untuk akhlak mulia belum memiliki sistem pengamatan dan perekaman
yang mencakup etika dan budi pekerti, b) pada muatan kurikulum belum memiliki
analisis/pemetaan SK-KD, c) pada beban belajar untuk kegiatan pembelajaran tatap muka
(TM), penugasan terstruktur (PT), dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) belum
terimplementasi pada silabus dikarenakan sebagian besar guru belum memahami PT dan
KMTT, d) pada kalender pendidikan untuk beberapa kegiatan di luar efektivitas

pembelajaran perlu dilakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan e) segera dilakukan
pengkajian untuk upaya perbaikan.
3.

Analisis Standar Proses


Analisis Standar Proses mencakup substansi perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil
belajar, dan pengawasan. Hasil analisis standar proses di SMK Pariwisata Bali Dewata
Denpasar dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1) Perencanaan: (1) penyusunan silabus belum mengacu pada pemetaan SK-KD, silabus
yang disusun belum dilengkapi dengan PT dan KMTT, (2) beberapa guru dalam
menyusun RPP belum dilengkapi dengan pedoman penilaian dan penskoran, dan (3)
beberapa guru dalam menyusun RPP belum mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis, terintegrasi, dan efektif sesuai
dengan situasi dan kondisi.
2) Pelaksanaan: (1) jumlah peserta didik dalam rombel melebihi jumlah maksimal 32
orang, (2) beberapa guru belum memenuhi beban kerja minimal 24 jam tatap muka
dalam seminggu, (3) pada awal tahun pelajaran masih ada beberapa guru yang belum
menyampaikan silabus pelajaran yang diampunya, dan (4) beberapa guru belum
memahami tentang mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan
dalam kegiatan pembelajaran.
3) Penilaian hasil belajar: perumusan nilai akhir hasil belajar belum memiliki pedoman
pembobotan yang memadai terhadap nilai ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
4) Pengawasan: (1) pemantuan dan supervisi proses pembelajaran belum dilakukan secara
menyeluruh pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar dan (2)
Supervisi pembelajaran belum dilakukan dengan cara pemberian contoh, diskusi,
pelatihan, dan konsultasi.

4.

Standar Pendidik dan Tendik


Kondisi internal satuan pendidikan SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar, meliputi:
1) Peserta didik:
- pada tahun pelajaran 2014/2015 memiliki peserta didik sebanyak 7 rombel dengan
jumlah peserta didik 274 orang.
- tindak lanjut: mengupayakan jumlah rombel dan siswa sesuai dengan SNP pada tahun
pelajaran berikutnya,

2) Pendidik dan tenaga kependidikan:


Pendidik:
- terdapat 1 orang guru tidak memenuhi kualifikasi S1 (D-III), 58 guru yang kualifikasi
S1 seperti yang diamanatkan dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007, dan 19 orang
guru yang kualifikasi S2.
- ada beberapa guru mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, pada
mata pelajaran TIK dan mata pelajaran muatan lokal
- ada beberapa guru tingkat kehadiran dalam mengajar berkategori cukup dilihat dari
tingkat kehadirannya sebagian guru belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran
- tindak lanjut: segera melakukan menyesuaian khususnya pada pemanfaatan TIK
dalam proses pembelajaran melalui pelatihan.
Tenaga Administrasi Sekolah/Pegawai Sekolah:
- tenaga administrasi dapat melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya
- tenaga administrasi sangat membantu dan mendukung pelayanan yang baik kepada
warga sekolah
- tenaga administrasi belum memahami substansi pencapaian SNP, bertugas bersifat
rutinitas tanpa mengetahui tuntutan SNP
- tenaga administrasi belum maksimal mernanfaatkan TIK dalam melakukan pekerjaan
administrasi
- tindak lanjut melaksanakan sosialisasi SNP yang melibatkan seluruh warga sekolah,
melaksanakan pelatihan TIK.
5.

Analisis Standar Sarana dan Prasarana


Analisis Standar Sarana dan Prasarana mencakup substansi Rombel, Lahan, Bangunan dan
Kelengkapan prasarana dan sarana. Hasil analisis standar sarana dan prasarana di SMK
Pariwisata Bali Dewata Denpasar dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1) Rombel: SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar memiliki 7 rombel dengan jumlah
peserta didik per rombel lebih dari 32 orang, hal ini melebihi standar yang diatur dalam
Permen 24 tahun 2007. Secara bertahap akan dilakukan penyesuaian jumlah rombel dan
peseta didik.

2) Lahan; Hasil analisis sarana prasarana terkait dengan ketersedian lahan belum memadai
dengan luas lahan sekolah 3.240 m2. Posisi lahan aman dari banjir, tanah longsor, dan
jauh dari kebisingan jalan.
3) Bangunan gedung: Luas bangunan secara keseluruhan telah cukup memadai, namun
pada luas ruangan ruang guru belum memenuhi rasio jumlah guru. Penataan bangunan,
syarat keselamatan, kesehatan, fasilitas aksebilitas, dan kenyamanan cukup memadai,
namun dari segi pemeliharaan kurang optimal yang memerlukan penanganan lebih
serius.
4) Kelengkapan prasarana dan sarana:
~ Rak 7 ruang kelas belum tersedia rak. Pemenuhan rak per ruang kelas akan segera
dilengkapi secara bertahap.
~ Perpustakaan: belum tersedia ruang perpustakaan dan buku paket pelajaran sesuai
rasio yang ditentukan. Pemenuhan ruang perpustakaan dan buku paket pelajaran
akan segera dilengkapi secara bertahap.
~ Laboratorium: Ruang Laboratorium Housekepping, Kitchen,Restauran, Laundray
dan Multimedia sudah ada. Fasilitas keempat ruang laboratorium tersebut perlu
ditambah.
~ Jamban: sudah memiliki jamban tetapi belum memenuhi jumlah rasio dan secara
bertahap akan menambah jumlah jamban serta melakukan pemeliharaan.
~ Tempat bermain dan berolahraga cukup memadai dan hanya melengkapi fasilitas
serta pemeliharaan.
6.

Analisis Standar Pengelolaan


Analisis Standar Pengelolaan dilakukan untuk mengetahui hubungannya dengan standar
lainnya

dan

menyusun

perencanaan

program,

pelaksanaan

rencana

kerja,

dan

pengawasan/evaluasi. Hasil analisis standar pengelolaan di SMK Pariwisata Bali Dewata


Denpasar dapat disampaikan sebagai berikut:
1) Perencanaan program meliputi visi, misi, tujuan sekolah, dan rencana kerja sekolah.
Untuk RKJM satuan pendidikan belum memiliki, dalam hal ini staf wakasek harus
segera merumuskan RKJM.
2) Kepemimpinan sekolah sebagian besar telah sesuai dengan kriteria, namun beberapa
hal perlu mendapat perhatian: (1) pengelolaan sarana dan prasarana hendaknya
mempertimbangkan pelayanan kepada peserta didik dan pengelolaan SDM perlu

diprogramkan berkeadilan dengan memperhatikan jenjang kepangkatan, serta


kejahteraan.
3) Sistem informasi manajemen: (1) untuk mendukung administrasi pendidikan melalui
PAS belum maksimal, perlu melakukan pelatihan tenaga administrasi dan penempatan
SDM yang memiliki kompetensi, (2) fasilitas infomasi melalui WEB sekolah belum
maksimal karena sistem akses belum mampu menjangkau seluruh ruang kelas, perlu
dilakukan penambahan jangkuan akses, (3) melaporkan data informasi sekolah yang
telah terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan terkait, dan (4) komunikasi antar
warga sekolah di lingkungan sekolah dilaksanakan secara efisien dan efektif, namun
perlu ditingkatkan lagi komunikasi antar pendidik dan tenaga kependidikan melalui
pertemuan rapat rutin dalam mengevaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
untuk melakukan refleksi/perbaikan.
7.

Analisis Standar Pembiayaan


Pembiayaan sekolah diatur dalam RKAS sesuai kemampuan dan kebutuhan sekolah yang
disusun dalam program sekolah. Pembiayaan terdiri dari dua komponen yaitu biaya
operasional dan biaya yang bersumber dari yayasan, biaya rutin, dan komite. Mengingat
terbatasnya pendanaan yang dimilki, sekolah akan meningkatkan koordinasi dengan yayasan
dan pemerintah dalam memenuhi biaya pendidikan. Selain itu, sekolah melakukan
penggalian dana melalui donator/alumnus dan dunia usaha/dunia kerja yang bersifat tidak
mengikat.
Kondisi eksternal satuan pendidikan : SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar, meliputi:
1) Komite Sekolah
Komite Sekolah sudah berperan maksimal seperti yang digariskan dalam Kepmendiknas
no. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Isu pendidikan gratis
merupakan faktor penghambat dalam penggalangan dana, hal ini dipandang perlu untuk
meningkatkan koordinasi dan sosialisasi dengan Komite Sekolah terutama dalam
pemikiran dan penggalangan dana.
2) Dewan Pendidikan
Dewan pendidikan belum menunjukkan peran dalam menjembatani sekolah dengan
dengan instansi terkait terutama dengan Dunia Usaha.
3) Dinas Pendidikan

Dukungan Dinas Pendidikan dalam bidang pendanaan belum memadai Pembinaan


dalam hal monitoring belum optimal.
4) Asosiasi Profesi
Asosiasi Profesi belum terlibat secara langsung terhadap pengembangan sekolah dan
pengembangan profesi guru.
5) Dunia Industri dan Dunia Kerja
Kepedulian Dunia Usaha dan Dunia Industri terhadap program pendidikan masih
rendah. Sekolah perlu melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada dunia usaha dan
dunia industri dalam upaya meningkatkan mutu sekolah.
6) Sumber Daya Alam
Sumber daya alam lingkungan sekolah cukup memadai dalam mendukung pelaksanaan
pendidikan.
7) Sosial Budaya
Sosial budaya cukup mendukung dalam pelaksanaan pendidikan.
8.

Analisis Standar Penilaian


Penilaian proses pendidikan di SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan
kelas. Penilaian pendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik,
bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Hasil analisis terhadap standar penilaian menunjukkan sebagai berikut: a) beberapa guru
masih belum mencantumkan program penilaian pada RPP, b) sebagian besar guru belum
menyusun program penilaian afektif, c) sebagian besar guru belum menelaah instrumen
penilaian, d) sebagian besar guru belum melakukan analisis hasil belajar, e) sebagian besar
guru belum menyusun program remedial dan pengayaan, dan f) untuk mengatasi
permasalahan tersebut akan dilakukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif tentang
perencanaan dan pelaksanaan penilaian.

D. Identifikasi Tantangan Nyata


Tantangan nyata yang dihadapi sekolah dalam rangka mencapai tujuan satuan
pendidikan, antara lain :

NO
1.

Kondisi Saat Ini


Standar Kelulusan :

Kondisi yang diharapkan

Persentase

(Empat tahun ke depan)


Standar Kelulusan:

Tantangan

Prestasi akademik lulusan belum Prestasi


memenuhi

2.

standar

akademik

lulusan

nasional memenuhi standar nasional

pendidikan

pendidikan (KKM 85%)

(KKM 82,53%)
Standar Isi :

Standar Isi :

Penyusunan Dokumen

Analisis Standar Isi harus

Kurikulum baru mencapai 95%

disusun untuk semua mapel

2,47%

5%

pada setiap jenjang kelas,


3.

Pengembangan Proses

memenuhi 100%
Pengembangan Proses

Pembelajaran :

Pembelajaran :

a. Perangkat pembelajaran yang a.

yang disusun guru mata

mencapai 85%

pelajaran memenuhi 100%


b.

Efektivitas

pelaksanaan

proses pembelajaran mencapai

proses

85%

memenuhi 100%

c. Pengawasan proses

Pengembangan

Pendidik

15%

15%

pembelajaran

c. Pengawasan proses

pembelajaran mencapai 75%

25%

pembelajaran memenuhi

100%
dan Pengembangan Pendidik dan

Tendik :
a. Kualifikasi pendidik dan

Tendik :
a. Kualifikasi pendidik dan

tenaga kependidikan terdapat

tenaga kependidikan

98,50% memenuhi standar

memenuhi standar nasional

nasional pendidikan

pendidikan 100%

b. Profesional Pendidik terdapat


86,76% memenuhi standar
5.

pembelajaran

disusun guru mata pelajaran


b. Efektivitas pelaksanaan

4.

Perangkat

1,5%

b. Profesional memenuhi
standar nasional

nasional pendidikan
Pengembangan Prasarana dan

pendidikan 100%
Pengembangan Prasarana dan

Sarana :

Sarana :

13,24%
15%

6.

7.

8.

Prasarana, sarana, media

Prasarana, sarana, media

pembelajaran, bahan ajar,

pembelajaran, bahan ajar,

sumber belajar terdapat rata-rata

sumber belajar memenuhi

85% memenuhi standar nasional

standar nasional pendidikan

pendidikan
Pengembangan Pengelolaan :

100%
Pengembangan Pengelolaan :

Fungsi-fungsi pengelolaan

Fungsi-fungsi pengelolaan

sekolah baru memenuhi standar

sekolah memenuhi standar

nasional pendidik 75%


Pengembangan Pembiayaan :

nasional pendidikan 100%


Pengembangan Pembiayaan :

Pembiayaan memadai (500.000

Pembiayaan memenuhi

rupiah per bulan per anak atau

standar nasional (di atas

memenuhi 100%

standar nasional pendidikan

Pengembangan Penilaian :

per bulan per anak)


Pengembangan Penilaian :

Guru dan sekolah melaksanakan

Guru dan sekolah

sistem penilaian sesuai dengan

melaksanakan sistem

tuntutan kurikulum atau standar

penilaian sesuai dengan

nasional pendidikan mencapai

tuntutan kurikulum atau

85%

standar nasional memenuhi


pendidikan 100%

25%

0%

15%

You might also like