Professional Documents
Culture Documents
Diagram Fasa
Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam mikrostrukturnya adalah
suattu daerah (region) yang berbeda struktur atau komposisinya dari daerah lain
Diagram fasa (phase diagram) adalah:
suatu diagram yang menunjukkan fasa dalam suatu sistem material diberbagai suhu,
tekanan dan komposisi.
Diagram ini banyak digunakan oleh para insinyur dan peneliti untuk
memahami dan memperkirakan banyak aspek perilaku dari material.
Menunjukkan fasa yang ada pada komposisi dan temperatur yang berbeda
dalam kondisi pendinginan lambat.
Menunjukkan kesetimbangan pemadatan dari suatu elemen (atau
campuran/compound) dalam unsur lain.
Menunjukkan temperatur dari suatu paduan yang didinginkan dalam
kondisi
kesetimbangan mulai membeku dan menginformasikan interval suhu saat
pembekuan terjadi.
Menunjukkan suhu dari suatu fasa yang berbeda mulai mencair.
Sistem Unary : Diagram Phase yang terdiri dari satu komponen, contoh pada
air dan logam murni.
Sistem Binary : Diagram Phase yang terdiri dari dua komponen, contoh pada
campuran dan logam paduan. Umumnya diagram phase binary yang
digunakan dalam ilmu material adalah kurva temperatur vs komposisi dengan
tekanan dipertahankan (1 atm), sehingga aturan phase Gibbs menjadi:
P+F=C+1
Sistem binary terdiri dari:
1. Binary Isomorphous
2. Binary eutektik
Sistem Ternary : Diagram Phase yang terdiri dari tiga komponen, contoh
pada logam paduan (baja stainless steel Fe-Cr-Ni)dengan tiga unsur.
2. Heat Treatment
Proses laku-panas atau Heat Treatment adalah kombinasi dari operasi
pemanasan dan pendinginan dengan kecepatan tertentu yang dilakukan terhadap
logam atau paduan dalam keadaan padat,sebagai suatu upaya untuk memperoleh
sifat-sifat tertentu.
3. Surface Hardening
Case Hardening dapat dikatakan sebagai suatu proses HT untuk memperoleh
pengerasan hanya pada lapisan permukaan saja, atau dg kata lain lap permukaan
mempunyai kekerasan yg lebih tinggi sedangkan bagian yg lbh dalam tetap spt
semula (kekerasan rendah ttp keuletannya tinggi).
Ada5 cara yg banyak dilakukan dalam CH:
1. Carburising: Pada baja dg keuletan tinggi, kadar karbon =< 0.2%.
2. Nitriding: Nitriding dilakukan dg memanaskan baja di dlm dapur dg
atmosfer yg mengandung atom nitrogen aktif yg akan berdifusi ke dlm
baja dn bereaksi dg unsur dlm membtk nitrida.
3. Cyaniding/ carbonitriding: Cyaniding menyerap karbon dan nitrogen dg
perbandingan yg lbh seimbang. Proses cyaniding mrpkn modifikasi
liquid carburising, proses dg mggnkn saltbath ttp dg konsentrasi garam
cyanide yg lbh rendah dn temp pemanasan yg lbh rendah, shg diffusi
nitrogen ckp banyak.
4. Pengerasan api (flame hardening): Pada flame hardening dan induction
hardening komposisi kimia dr permukaan benda kerja tdk berubah.
Pengerasan dlkkn dg memanaskan hanya bag permukaan.
5. Pengerasan induksi (induction hardening): Pd prinsipnya sama dg flame
hardening, hanya saja pemanasan ditimbulkan oleh arus induksi yg
terjadi krn adanya medan magnet yg berubah2 dg sgt cepat (di sekitar
Diagram CCT
Transformasi fasa dan pembuatan dari microstruktur menggunakan waktu.
5. Hardenability
Hardenability adalah Kemampuan logam atau paduan melalui proses
pengerasan secara keseluruhan. Dikatakan keseluruhan karna Bagian tengah benda
yang seharusnya mengalami pendinginan lambat juga harus bersifat keras.
Hardenability adalah kemampuan logam atau paduan untuk membentuk martensite
pada pendinginan yang lambat.
Jominy Hardenability Test / Jominy End Quench Test. Pengujian yang Tiap
bagian sampel baja didinginkan dengan laju yang berbeda.
Soft
est
Har
des
t
1) Batang diameter 1 in
2) Letakkan pada standar sampel Jominy dengan bagian ujungnya didinginkan
dengan air
3) Setelah pendinginan, sampel di amplas rata pada satu sisi, dan diukur
kekerasan sepanjang batang sampel.
4) Sampel dipotong untuk dianalisa struktur mikronya
5) Hubungkan struktur mikro dengan kekerasan.
Didapat bahwa laju pendinginan mempengaruhi sifat mekanisnya.
Dapat dibuat diagram CCT dengan mengetahui jumlah struktur mikro dan
kekerasannya.
Penghalusan butir adalah salah satu cara yang efektif bagi penguatan yang
dihasilkan dengan menghalangi pergerakan dislokasi di sekitar batas butir. Dengan
mengecilnya ukuran dari butir akan meningkatkan batas butir per unit volume dan
mengurangi garis edar bebas dari slip yang berkelanjutan.
Pada baja, penghalusan butir adalah mekanisme penguatan yang paling diinginkan
karena merupakan satu-satunya mekanisme penguatan yang dapat meningkatkan
kekuatan dan ketangguhan Charpy.
Pada logam polikristalin seperti pada baja, ukuran butir memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap sifat-sifat mekanis. Material logam dengan butir yang
halus memiliki kemampuan menahan pergerakan dislokasi lebih baik dibandingkan
butir kasar (besar), dikarenakan butir halus memiliki area batas butir total yang
lebih luas. Untuk sebagian besar material logam, kekuatan tarik ( y) didefinisikan
sebagai fungsi dari ukuran butir (d) dalam persamaan Hall Petch[4]:
10
11