Professional Documents
Culture Documents
1.
2.
infinite acting reservoir, kondisi dmn kelakuan reservoir seolaholah menguras daerah yg tidak memiliki batas
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. liquid filled pore volume, jumlah fluida yang mengisi pori
11. drainage radius, radius pengurasan yaitu sejauh mana (jarak dari
lubang bor) minyak yg dapat dikuras / diambil dr reservoir
12. radius of investigation, menggambarkan sejauh mana (jarak dari
lubang bor yg diuji) pencapaian transient tekanan ke dalam formasi
apabila diadakan gangguan keseimbangan tekanan akibat suatu
produksi atau penutupan sumur.
13. dietz shape factor, factor yg digunakan utk mempelajari berbagai
regime aliran dgn memperhtungkan bentuk dr suatu reservoir
38. skin due to horizontal well, skin ini juga bernilai negative karena
fluida lebih mudah masuk ke wellbore
39. skin due to condensate build up, jika terjadi kenaikan tekanan
(build up) maka condensate akan tetap dlm fasa cair, shg jika
permeabilitas formasi sgt kecil mk condensate dpt menutup pori dan
rate gas akan menurun atau sm sekali tdk bs diproduksi.
40. pressure drawdown test, pengujian yg dilaksanakan dgn cara
membuka sumur & mempertahankan laju produksi tetap selama
pengujian berlangsung. Sebaiknya sebelum diuji seluruh sumur
ditutup utk sementara waktu agar tekanan reservoirnya seragam.
Output : permeabilitas formasi, Skin, volume pori
41. early times region(PBU), periode awal pd kurva horner (Pws vs
log ), dmn terjadi penyimpangan garis lurus horner yg disebabkan
karena pengaruh skin , gas hump atau efek WBS.
42. middle transition region, periode pertengahan pd kurva horner
dmn terbentuk garis lurus dgn kemiringan tertentu & dpt digunakan
utk menentukan karakterisasi sumur (k, S)
43. late times region, segmen waktu terakhir dmn terjadi
penyimpangan garis horner yg diakibatkan oleh pengaruh batas
reservoir atau pengaruh sumur lain disekitar sumur penguji.
44. permeability, kemampuan suatu batuan untuk mengalirkan fluida
dalam pori2nya (md)
45. Extended Muskat analysis, analisa pressure drawdown pada
periode transient lanjut dimana kita harus menentukan dengan trialerror.
46. Reservoir limit testing, analisa pressure drawdown pada periode
PSS yang dapat digunakan untuk menentukan volume reservoir.
47. Reservoir shape estimation, penentuannya menggunakan data
pada periode infinite acting dan PSS
48. superposition in time, metode pada pressure build-up
49. superposition in space,
50. Duhamel principle,
fracture conductivity,
101.
102.
103.
104.
107.
108.
109.
p1 1
p2 2
diperoleh rata-rata
110.
p12 1
p22 2
diperoleh rata-rata
111.
Laminar-Inertial-Turbulent,
112.
tekanannya stabil dan dibuka untuk tiap rate pada periode tertentu.
Harus ada data extended flow.
114.
116.
vertical
123.
124.
126.
3. prospective resources,
4. reservoir, media berpori permeable di dalam tanah & ditudungi
oleh lapisan impermeable, tempat dmn HC terjebak & terakumulasi
secara alami setelah migrasi dari batuan induk.
5. field, daerah tempat terdapatnya beberapa sumur yg memproduksi
minyak / gas bumi.
6. structure, bentuk dan kondisi wadah dari akumulasi minyak
7. layer, lapisan susunan batuan.
8. range of uncertainity, range nilai yang menyatakan apakah itu
proven, probable atau possible
9. 10. prospect, daerah yg eksplorasinya sudah bias dilanjutkan utk
tahap pengeboran
10.
11. lead,
11.
12. play,
12.
14. Proved:
dan harmonik
dan
11.
real gas, gas nyata dimana parameter PVT dan n terdeviasi sebesar z
factor dr kondisi gas ideal pada P & T tertentu.
1. 41. undersaturated reservoir, reservoir dmn kodisi tekanannya
diatas Pb, HC dlm fasa cair belum tersaturasi oleh gas.
2. 42. saturated reservoir, reservoir dmn kodisi tekanannya
dibawah Pb, HC fasa cair tersaturasi oleh gas.
3. 43. path of production,
50. gas oil ratio, rasio antara volume gas dengan volume
51. water oil ratio, rasio antara volume air dengan volume
17.
72. Thief zone, zona yang dalam injeksi air yang dapat
75. WOC, suatu batas antara minyak dan water dimana nilai
Pc-nya = 0
19.
reservoir.
IGIP, adalah sejumlah total gas yang terkandung di reservoir.
1.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
baru ditemukan
7.
106.
107.
108.
109.
11.
110.
111.
Rheology equation,
13.
112.
Momentum equation,
14.
113.
Continuity equation,
1. 114.
Conservation of mass,
1. 115.
Isotropic/unisotropic medium,
2. 116.
3. 117.
4. 118.
Stabilized condition,
5. 119.
6. 120.
TEKNIK RESERVOIR
1. 1.
10.
dua fasa. Dibatasi dengan garis bubblepoint line dan dewpoint line
20.
6. 30. PVT data : Data yang diperoleh dari pengujian PVT cell. Pada
umumnya data berupa komposisi zat yang diuji, serta sifat-sifat
fisiknya (FVF, Rs, viskositas).
7. 31. Conventional core analysis : Pengujian dari core yang dapat
menghasilkan sifat petrofisik reservoir seperti porositas, grain
density, permeabilitas horizontal, saturasi fluida, dan deskripsi
litologi.
8. 32. SCAL : Analisa core yang menghasilkan data di luar
conventional core analysis (permeabilitas relative, wettability,
resistivity, dan tekanan kapiler).
9. 33. PC curve : Kurva yang menunjukan hubungan saturasi dengan
tekanan kapiler
10.
11.
eksplorasi.
15.
18.
25.
26.
27.
31.
56. Ppr & Tpr : Kondisi pseudo reduced dimana seluruh gas
43.
cadangan.
45.
46.
waktu, tekanan, atau laju alir, pada saat kondisi reservoir pada
keadaan abandonment. Yaitu, sumur siap ditinggalkan karena dinilai
tidak ekonomis lagi.
52.
yang diperoleh dari peta top struktur dan isopach, supaya dapat
dihasilkan wadah bervolume dari reservoir yang akan disimulasikan.
53.
dalam reserwvoir.
56.
59.
60.
dapat dikompresi.
62.
kestablian dari laju alir, saat sumur dialirkan dengan suatu nilai
bukaan choke tertentu.
64.
121.
Teknik produksi
1. PI, suatu parameter yg menyatakan besarnya index produktivitas
sumur, besarnya rate yg dihasilkan setiap penurunan tekanan.
2. IPR, aliran dr dlm reservoir ke sumur disebut dgn inflow
performance; jd IPR adaldh plot kurva yg menyatakan hubungan
antara Pwf dgn floaw rate, Q
3. skin factor, see tekres A no19
4. Well head pressure, tekanan yg diukur pd wellhead, jika sebagai
nodal maka inflow : ; outflow :
5. bottomhole flowing pressure, tekanan alir dasar sumur
6. tubing flow performance, plot yg menggambarkan kinerja tubing
pd kedalaman tertentu dgn variasi parameter ukuran tubing, GLR, Q
& WC.
7. Gas lift, suatu metode pengangkatan minyak dgn jln
menginjeksikan gas bertekanan tinggi ke dlm annulus &
Weymouth,
12.
panhandle,
13.
flow efficiency,
14.
8. gas hydrate,
9. gravity settling, metode pemisahan pemisahan minyak-air
dengan pinsip gravitasi, efektif untuk pemisahan droplet cairan yg
besar.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
gravel size,
24.
7. mesh, see no 45
8. water cut, rasio antara volume water yg terproduksi dengan total
volume fluida produksi
9. water coning, aquifer yg berbentuk kerucut menuju wellbore
karena adanya efek pengisapan (akibat press drop) di wellbore
10.
12.
10.
Note : setelah melewati yield point maka penembahan shear stress akan
membuat penambahan shear rate yg sebanding dgn , yg disebut plastic
viscosity.
1. hidrolika, (konsep hidrolika pd bit), mengoptimasikan aliran
Lumpur pd bit sedemikian rupa sehingga dpt membantu laju
penembusan (penetration rate)
2. laminar flow, pola aliran fluida dmn gerak aliran partikel2 fluida yg
bergerak pd rate yg lambat gerakannya teratur & sejajar dgn aliran
turbulent flow, pola aliran fluida dmn fluida bergerak dgn kecepatan yg
lebih besar dan partike2 fluida bergerak pd garis2 yg tidak teratur shg
tdapat aliran berputar (Eddie current) dan shear yg terjadi tidak teratur.
NRe : laminar (2000) < transisi < turbulent (3000)
1. Fann VG viscometer, alat untuk menentukan parameter2 rheology
Lumpur (Apparent viscosity, Plastic viscosity, yield point, gel
strength) yg menggambarkan kelakuan fluida non-newtonian
Prinsip kerja : dgn mengaduk / memutar lumpur dgn rotor pd RPM
tertentu lalu simpangannya dicatat.
1. Marsh funnel, alat untuk memonitor perubahan viskositas Lumpur
secara singkat.
Prinsip : dengan mencatat waktu yg diperlukan sample Lumpur utk
mengalir keluar dr marsh funnel sebanyak 1 quartz (946 ml)
1. filtration press, HPHT; alat yg digunakan utk mempelajari sifat
filtration / water loss Lumpur pemboran pd tekanan & temperature
tinggi.
Prinsip : memanaskan Lumpur pd sel dgn temperature dan tekanan
tinggi, setelah selesai (bleed off) ukur volume filtrate dan ketebalan
mudcakenya.
1. BHHP (Bit Hydraulic Horse Power), prinsip dr metode ini
menganggap bahwa semakin besar daya yg disampaikan fluida
terhadap batuan maka semakin besar pula efek pembersihannya.
Metode ini berusaha utk mengoptimumkan HP yg dipakai bit dr HP
pompa di permukaan
i.
ii.
permukaan tanah
3.
iii.
5.
6.
7.
JAR,
8.
9.
geosteering system,
10.
sudut yg tajam
13.
End Of Curve,
15.
akibat adanya gaya gesek antara drill string dgn lubang bor;
semakin besar sudut kemiringan semakin besar beban drag.
16.
clearance,
20.
bias dipindah2kan.
22.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
i.
drilling line
2.
ii.
4.
5.
6.
Drill stem,
7.
8.
7. Mud hose,
8. Stand pipe,
9. Round trip,
10.
11.
Weight indicator,
12.
Cutting,
13.
Stabilizer,
14.
Centralizer,
15.
Scratcher,
16.
Gel strength,
17.
Yield point,
18.
Plastic viscosity,
19.
Bentonite,
20.
Barite,
21.
Shale shaker,desander,desilter,degasser,
22.
Lumpur,
23.
Mud cake,
24.
Slip velocity,
25.
Bingham plastic,
26.
Hidrolika,
27.
Laminer/turbulent flow,
28.
Fann VG viscometer,
29.
Marsh funnel,
30.
Filtration press,
31.
BHHP, BHI,JV,
32.
Well kick,
33.
Pressure control,
34.
SIDPP,SICP,Abnormal formation,
35.
37.
Concurrent method,
38.
Trip margin,
41.
EMW,
42.
Bouyancy force,
43.
Casing shoe,
48.
4. MWD,
5. LWD,
6. Knuckle joint,
7. JAR,
8. Steerable system,
9. Geosteering system,
10.
Inklinasi,
11.
Azimuth,
12.
Dog leg,
13.
PDM,
14.
15.
Drag,
16.
17.
BHA,
18.
Build up rate,
19.
Clearence,
20.
Gravity platform,
21.
Fixed platform,
22.
Jack up platform,
23.
Submersible platform,
24.
Semi-submersible platform,
25.
Guyed tower,
TEKNIK PEMBORAN
pengeboran.
15.
16.
pengeboran
17.
19.
23.
oleh bit
24.
lubang sumur
1. Centralizer : Alat untuk menjaga rangkaian drill string tetap berada
di tengah lubang bor
2. Scratcher : Alat untuk membersihkan dinding bor dari mud cake
sebelum proses penyemenan.
3. Gel Strength : resistensi mengalir pada kondisi statik akibat gaya
tarik menarik partikel
4. Yield point : resistensi mengalir pada kondisi dinamik akibat gaya
tarik menarik partikel
5. Plastic viscosity : Resistensi mengalir yang disebabkan friksi
mekanik
6. Bentonite : Mineral clay reaktif yang merupakan bahan dasar
Lumpur pengeboran. Lempeng clay dapat terhidrasi jika dicampur
air secara agregasi (face 2 face), flokasi (jelek karena
menggumpal), diflokasi(ditambahkan thinner), disperse (mineral
clay tersebar).
7. Barite : Bahan pemberat inert yang digunakan untuk meningkatkan
densitas Lumpur pengeboran
8. Shale shaker : Alat membersihkan Lumpur dari cutting berukuran
besar
Desander : Alat membersihkan Lumpur dari partikel padatan kecil
Desilter
sangat kecil
Degasser : Alat membersihkan Lumpur dari gas yang masuk.
1. Lumpur : Fluida yang disirkulasikan dalam operasi pengeboran
dengan fungsi :
-
Bouyancy effect
Media logging
1. Mud Cake : Lapisan padatan yang terbentuk di sekitar lubang bor
akibat tertahannya padatan Lumpur pemboran saat filtrat
menginvasi formasi.
2. Slip Velocity : perbedaan kecepatan alir antara 2 fluida yang
mengalir dalam 1 media dengan kecepatan yang berbeda
3. Bingham plastic : Fluida yang membutuhkan shear stress tertentu
untuk bisa mengalir dan kemudian laju alirnya bertambah seiring
dengan bertambahnya shear stress.
4. Hidrolika : Proses perhitungan kehilangan tekanan dalam sirkulasi
fluida pengeboran sehingga dapat ditentukan kapasitas pompa
yagn dibutuhkan.
5. Laminer flow : Pola aliran dimana fluida mengalir dalam bentuk
lapisan lapisan yang pararel dengan tidak ada gangguan antara
lapisan.
11.
gerakan benda.
15.
jarak.
18.
Clearence :
19.
definisi
Black
oil
Volatile
oil
Dry gas
properti
GOR,scf/s
tb
API
< 500
<
30
5008.000
3050
>100.000
>
60
Retrogr
ade gas
70.000
-100.000
>
50
8.000
70.000
50
60
4. dew point press, titik dimana fasa cair pertama kali muncul jika
suatu system yg semula berupa fasa gas tekanannya diturunkan.
5. flash point, suhu tertendah yg memungkinkan minyak
mengeluarkan cukup uap untuk membentuk campuran dgn udara
sehingga dpt terbakar oleh nyala api menurut prosedur pengujian
tertentu
6. pour point, temperature tertinggi dmn minyak masih dapat
mengalir
7. cloud point, temperature saat mulai terbentuknya fasa padat (lilin)
jika minyak didinginkan.
8. P-T diagram, diagram yg menunjukkan lintasan proses dan
perubahan fasa dari suatu system yg terkait pada perubahan P & T
9. P-V diagram, diagram yg menunjukkan lintasan proses dan
perubahan fasa dari suatu system yg terkait pada perubahan P & V
10.
ideal gas,
komponen dlm gas sama dgn fraksi molar komponen tsb dikalikan
dgn tekanan gas total, atau pj = yj x p
13.
15.
dalam reservoir. .
12.
14.
(belum diproduksikan)
15.
11.
100.
101.
102.
seberapa besar deviasi volumetrik suatu gas nyata dari kas ideal.
Dengan kata lain, menunjukan kemudahan suatu gas untuk
dikecilkan volumenya
14.
103.
104.
suatu fluida dapat berada dalam 2 keadaan yang berbeda (cair dan
gas).
16.
105.
106.
envelope
18.
107.
saturation envelope
19.
108.
109.
110.
111.
112.
24.
113.
114.
115.
28.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
34.
123.
kondisi isotermal dari satu kondisi ke kondisi lain di mana fasa gas
yang terbentuk akibat proses ekspansi dikeluarkan dari sel pada
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
berupa gas. Berasal dari reservoir gas kering ataupun gas basah.
42.
131.
43.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
untuk menentukan fasa suatu sistem (gas atau cair) pada P&T
tertentu. Jike Psist>Pv fasa cair, respectively. Dapat diestimasi
menggunakan persamaan Clausius-Clapeyron.
54.
143.
yang terjadi pada retrograde gas reservoir. Fluida reservoir gas ini
tidak selalu berada dalam fasa gas. Ketika tekanan menurun lalu,
melintasi dew point line, maka sebagian gas terkondensasi. Sampai
suatu titik mendekati tekanan separator, liquid tersebut menguap
kembali menjadi gas. AKA retrograde.
55.
144.
145.
146.
58.
147.
59.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
65.
154.
155.
156.
157.
dari reaksi gas yang terbakar sampai hanya menyisakan air dan
karbondioksida.
69.
158.
159.
160.
161.
dan stock tank, dalam scf/STB, plus volume gas dalam scf
seandainya 1 bbl oil di ST berada dalam fasa gas.
73.
162.
74.
163.
164.
165.
166.
167.
minyak.
79.
168.
169.
170.
171.
172.
minyak.
84.
173.
174.
86.
175.
87.
176.
177.
178.
dapat diproduksi lagi. Hal ini terjadi karena saturasi minyak telah
mencapai titik maksimal (1-Sor).
TEKNIK PENINGKATAN PEROLEHAN
1. Istilah umum
a)
g)
i)
Huff & Puff : Proses injeksi uap panas dan produksi dari sumur
nilai tegangan antar muka. _ada umunya, injeksi air memiliki bilangan
kapiler +/- 10-6. Jika bilangan ini dinaikkan menjadi 10-4 sampai 10-2
dengan menurunkan tegangan antarmuka 100 atau 10000 kali lipat
besarnya, perolehan minyak akan meningkat.
l)
wetting phase
m)
wetting phase
1. Injeksi Air
-
nilai saturasi pada jarak tertentu dari titik injeksi pada proses pendesakan
1 dimensi.
-
dengan fluida yang didesak. Jika nilainya lebih kecil dari 1 maka
pendesakan akan stabil, jika nilainya lebih besar dari 1, maka akan terjadi
fingering.
-
Injectivity :
Suatu prosedur yang dilakukan untuk menetapkan laju alir dan tekanan
untuk melakukan proses injeksi tanpa merekahkan formasi.
-
dan butane
-
Heat capacity : Energi panas yang dimiliki oleh sebuah zat tiap
kilogram dan C.
1. Injeksi uap
-
Korelasi jones
panas yang doperlukan untuk menaikkan suhu satu satuan masa batuan
tersebut sebesar 1C.
-
F = P (1+i)n
Perhitungan bunga:
(1+bunga bulanan)12 = (1+bunga tahunan)
1. Cashflow adalah aliran uang yang keluar-masuk proyek.
Net cashflow adalah uang yang masuk dikurangi uang yang keluar
Jenis-jenis cashflow:
dapat terlunasi
FTP 20%; serta 65% dan FTP 35%Bagi hasil setelah cost recoveryMinyak
65/35Minyak 85/15
Gas 70/30Minyak 85/15
Gas 70/30Pajak KontraktorTidak ada56%48%Harga minyak dari
kontraktorUS$ 0.2/bblUS$ 0.2/bbl10% harga pasarInsentif u/
kontraktorTidak adaTerbatasAda
1. Optimisasi Konsumen:
Teori utility adalah derajat kesenangan orang lain akan tinggi
apabila ia tidak punya tetapi bila sudah punya, ia tidak akan terlalu
senang lagi.
Gambar
Besaran ordinal : menyatakan nilai perbandingan secara
kualitatif/perasaan.
daripada apel
Besaran kardinal : menyatakan nilai perbandingan secara kuantitatif.
Cont: minyak duri lebih mahal 10% daripada minyak minas
Kurva indiferensi adalah kumpulan titik-titik tempat kedudukan dari
kombinasi-kombinasi barang yang memberikan konsumen
GNP adalah nilai produksi barang dan jasa selama satu tahun
Kestimbangan ekonomi:
besi
2.3. Konsep ekivalensi : Uang pada satu waktu nilainya dapat setara
dengan uang dengan jumlah berbeda pada waktu yang berbeda jika
diberikan bunga tertentu. Contoh : Rp 1000 = Rp 1100 tahun depan
dengan bunga 10 %
2.4. Konsep nilai sekarang : Uang pada satu waktu dapat ditentukan
nilainya sekarang dengan menerapkan nilai diskon tertentu. Contoh : NPV
2.5. Konsep nilai masa depan : Sejumalh uang pada masa yang akan
dating dari nilai uang sekarang dengan tingkat bunga tertentu . Contoh :
F = P (1+i)n
1. Cashflow : Aliran uang keluar masuk dari sebuah proyek
3.1. Cashflow Uniform : sejumlah uang (P) disimpan di bank,
berapakah uang dengan jumlah tetap (A) yang dapat diambil tiap
bulannya sehingga pada akhir periode uang di tabungan menjadi habis.
A = P i(1+i)n / [(1+i) -1]
3.2. Cashflow gradient uniform : Sama dengan cashflow uniform,
tetapi uang yang diambil jumlahnya berubah dengan gradient (G)
tertentu.
P = A [(1+i) -1] / i(1+i)n + G [1- {(1+n.i)/(1+1)n}] / i2
3.3. Cashflow gradient eksponen : Sejumlah uang disimpan di bank
dengan pengambilan yang berubah dengan persentase tetap (E).
P = B [1-{(1+E)/(1+i)}n] / i-E atau P = B.n / (i+E)
1. Indikator ekonomi : Indikator yang digunakan untuk menilai
kelaikan suatu proyek
4.1. PBP : Pay back period, yaitu waktu yang dibutuhkan agar modal
investasi dapat kembali. Sigma (Rt Ct) / (1+d)t = 0
4.2. NPV : Net present value, yaitu nilai absolute earning dari modal
yang diinvestasikan. Rumus : Total pendapatan (discounted) Total
pengeluaran (discounted). Sigma (Rt Ct) / (1+d)t = NPV
4.3. ROR : Rate of return, yaitu discount rate yang menyebabkan NPV =
0
Sigma (Rt Ct) / (1+ROR)t = 0
1. MAAR : nilai ROR terkecil yang diharapkan oleh investor untuk
melakukan investasi
2. Depresiasi : alokasi biaya secara sistematik dan rasional pada
suatu asset dikurangi nilai salvage sepanjang umur
penggunaannya.
6.1. Metode yang digunakan : Linier, Double declining balance , Sum
of years
1. Sistem kontrak bagi hasil : Sistem pengusahaan eksplorasi dan
eksploitasi migas yang dilakukan perusahaan swasta sebagai
kontraktor dimana kontraktor dibayar dari hasil produksi.
Ketentuan Umum:
- Masa kontrak 30 tahun, masa eksplorasi 6 tahun
- Peralatan yang diimpor untuk operasi menjadi milik pemerintah
- Semua data miliki pemerintah
- Kontraktor menyediakan dana dan keahlian
- Tanggung jawab operasional pada kontraktor
- Semua biaya dikembalikan dari cost recovery
- Kontraktor mendidik dan melatih tenaga kerja Indonesia
- Pengutamaan produk dalam negeri dan tenaga kerja Indonesia
FTP : Penyisihan hasil penjualan migas sebelum dikurangi cost recovery
untuk dibagi antara pemerintah dengan operator.
Perkembangan kontrak :
Generasi
1(1966
1975)
Generasi
2(1976
1988)
Generasi
3(1988
1990)
Generasi
4(1990
now)
Cost
Recovery
40 %
Tidak
dibatasi
80 %
65 %
Gov : Comp
setelahcost
recovery
Minyak
65/35
Minyak
85/15Gas
70/30
Tax
Tidak ada
56 % / 48
%
48 %
44 %
DMO
US $
0.2/BBl
10 % mkt
prc
Insentif
Tidak ada
Terbatas
Ada
Ada
1. Optimasi Konsumen
Teori Utiliti : suatu barang akan memberikan kepuasan bagi manusia
MU(x) = dU/dX
Kurva Indiferensi : Kumpulan titik-titik tempat
kedudukan dari kombinasi barang yang
memberikan kepuasan yang sama terhadap suatu
individu.
MRS = MU1 / MU2 = -dX2/dX1
Superior : Komoditi yang konsumsinya
meningkat seiring dengan naiknya anggaran
Inferior : Komoditi yang konsumsinya menurun
seiring dengan naiknya anggaran
Elastisitas pendapatan : Pengaruh pendapatan
terhadap konsumsi suatu komoditas sx = %
GNP : Nilai produksi barang dan jasa dari suatu Negara selama satu
tahun.
GNP = konsumsi + belanja pemerintah + investasi + ekspor impor
Kesetimbangan ekonomi :
Fungsi permintaan konsumen :
Y = C + S ; MPC =dC/dY ; APC = C/Y
Fungsi permintaan investasi usaha : konstanta
Fungsi permintaan konsumen & investasi usaha
Kebijaksanaan fiscal : Yang diinginkan adalah full employment GNP,
apabila kesetimbangan GNP pada tingkat pengangguran yang tinggi
maka pemerintah menggunakan komponen pajak dan belanja Negara
untuk mengkatalis GNP menuju full employment GNP.
Kebijaksanaan Moneter : Penurunan bunga bank untuk memperoleh
full employment GNP
Sistem moneter dan perbankan : uang menghilangkan masalah
coincidence dan indivisibility pada transaksi barter.
Nilai uang yang beredar = Nilai Uang riel / RRR (required reserve ratio).
1. Konsep Sumberdaya Alam
Pengertian : sesuatu yang memiliki manfaat dan nilai pada keadaan
diketemukannya.
Jenis SDA : -
pemakaiannya
-
aliran
-
1. Regulasi Migas
Pembatasan ROR : Pembatasan ROR oleh pemerintah agar perusahaan
tidak terlalu untukng
Efek Averch-Johnson : Regulasi terhadap ROR perusahaan akan
mengakibatkan perusahaan menggunakan lebih banyak capital dan
mengurangi tenaga kerja untuk meminimumkan biaya.
Zero profit pricing : Pemerintah menetapkan harga jual agar
perusahaan tidak mendapatkan keuntungan agar harga pasar kompetitif
pada sistem monopoli
Multi part pricing : Pembedaan harga untuk setiap golongan pada suatu
barang tertentu.