Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelahiran prematur merupakan tantangan utama dalam perawatan
kesehatan perinatal. Sebagian besar kematian perinatal terjadi pada bayi
prematur, dan kelahiran prematur merupakan faktor risiko yang penting bagi
kerusakan neurologis dan terjadinya kecacatan. Kelahiran prematur adalah
kelahiran bayi sebelum 37 minggu kehamilan. Kebanyakan mortalitas dan
morbiditas mengenai bayi "very prematur " (bayi yang lahir sebelum 32
minggu kehamilan), dan terutama "extremely prematur" bayi (bayi yang lahir
sebelum 28 minggu kehamilan) 1,2.
Di Amerika Serikat, tingkat kelahiran prematur mencapai 12-13%; di
Eropa dan negara-negara maju lain, melaporkan tingkat kelahiran prematur
umumnya 5-9%. Beberapa bukti menunjukkan bahwa kejadian ini telah
sedikit meningkat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi tingkat kelahiran
sebelum 32 minggu kehamilan hampir tidak berubah, yakni 1-2%. Di
Amerika Serikat kelahiran prematur meningkat dari 9,5% pada tahun 1981
menjadi 12,7% pada tahun 2005 1.
Kelahiran prematur merupakan penyebab 75% dari mortalitas perinatal
dan lebih dari separuh morbiditas jangka panjang. Sebagian besar bayi
prematur yang bertahan hidup, berisiko tinggi mengalami gangguan
perkembangan saraf dan pernapasan serta komplikasi gastrointestinal. Oleh
karenanya dibutuhkan penilaian secara tepat mengenai maturitas neonatus
agar dapat segera menentukan tatalaksana yang tepat sesuai dengan tingkat
maturitasnya. Tujuan penilaian adalah membandingkan bayi menurut nilai
standar pertumbuhan neonatus berdasar usia kehamilan (dianggap akurat
dengan kisaran ±2 mgg), verifikasi perkiraan obstetrik untuk usia kehamilan,
identifikasi bayi kurang bulan, lebih bulan, besar/ kecil untuk usia kehamilan,
amati dan rawat terhadap kemungkinan komplikasi 2.
Salah satu penilaian maturitas yang sering digunakan adalah dengan
menggunakan skor The New Ballard . Sistem penilaian ini dikembangkan
oleh Dr. Jeanne L Ballard, MD untuk menentukan usia gestasi bayi baru lahir
melalui penilaian neuromuskular dan fisik. Penilaian neuromuskular meliputi
postur, square window, arm recoil, sudut popliteal, scarf sign dan heel to ear
maneuver. Penilaian fisik yang diamati adalah kulit, lanugo, permukaan
plantar, payudara, mata/telinga, dan genitalia 3.
B. Tujuan
1. Mengetahui epidemiologi kelahiran prematur.
2. Mengetahui penyebab dan faktor risiko kelahiran prematur.
3. Mengetahui outcome kelahiran prematur.
4. Mengetahui tentang anatomi dan fisiologi bayi prematur.
5. Mengetahui mengenai pencegahan kelahiran prematur.
6. Mengetahui penilaian usia gestasi pada neonatus.
7. Mengetahui mengenai cara penggunaan sistem skor The New Ballard
Score pada bayi prematur.
C. Manfaat
Manfaat penulisan referat ini adalah:
1. Bagi penulis:
a. Sebagai salah satu syarat mengikuti ujian akhir Bagian Ilmu Kesehatan
Anak Rumah Sakit Margono Soekarjo.
b. Menambah pengetahuan dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak.
2. Bagi pembaca:
a. Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan mengenai
penggunaan skor The New Ballard dalam menilai usia kehamilan bayi
prematur.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Bayi Prematur
Ukuran bayi prematur kecil biasanya memiliki panjang badan kurang
dari 47 cm. Kepala relatif besar, sutura terpisah jauh dan fontanella lebar.
Muka tampak kecil dan lemak pada pipi minimal.Kulitnya tipis, pink,
berkilau, dan odem. Sering dilapisi lanugo yang banyak dan sedikit verniks
kaseosa. Lemak subkutannya rendah, nodul payudara tidak ada atau lebarnya
kurang dari 5 mm.Telinganya lembut dan datar dengan kartilago telinga yang
rendah. Testis tidak turun ke dalam skrotum, kurang terpigmentasi dan
rugoritas. Pada wanita, labia mayor tampak jauh terpisah sehingga labia
mayor dan klitoris dapat dilihat.Tidak terdapat garis- garis kaki yang dalam,
atau ada satu garis yang dalam yang melewati 1/3 anterior telapak kaki.
Hipotonia dan tangan kurang fleksi (Gambar II.1) 6.
Gambar II.1. Bayi Prematur 3
2. Postnatal
Pada tahun 1970 Dubowitz menyusun sebuah sitem scoring untuk
menilai usia kehamilan pada nenonatus berusia kurang dari 5 hari
berdasarkan karakteristik morfologi dan neurologis. Namun skoring ini
kemudian mempunyai kelemahan yakni memiliki Confidence interval ±
14 hari yang berarti jika seorang pemeriksa menyimpulkan usia gestasi
bayi pada 32 minggu maka usia gestasi yang sesungguhnya secara pasti
95% berada pada rentang 30 hingga 34 minggu. Rentang Confidence
interval bahkan lebih lebar (>2,5 minggu) pada usia gestasi yang lebih
muda atau dengan berat badan lahir yang lebih rendah (<1500 gram) 4,6.
Berdasarkan pada fakta tersebut, Parkin kemudian membuat sistem
scoring baru yang lebih ringkas dan hanya berdasarkan morfologis
neonatus. Hasilnya, system scoring ini ternyata tidaka lebih baik dengan
rentang Confidence interval ± 18 hari. Kelemahan-kelemahan terhadap
kedua sistem skoring di atas menjadi lebih lanjut dibuktikan oleh ahli
pediatric dari Norwegia yang menyebutkan rentang Confidence interval
kedua skor tersebut secara berturut-turut ± 5 dan ±6 minggu 4,6.
Skor Ballard merupakan versi yang disingkat dari sistem skor
Dubowitz. Oleh karena itu tunduk pada keterbatasan yang sama.
Meskipun terdapat keterbatasan di atas, perluasan baru penilaian sistem
Ballard telah dikembangkan untuk bayi berat lahir rendah dan bahkan
berat lahir bayi yang sangat rendah 4,6.
Pembaruan Ballard melibatkan 61 bayi dengan usia gestasi kurang
dari 26 minggu dan 89 bayi dengan usia gestasi antara 26 dan 31 minggu
kehamilan. Sistem ini memberikan sarana penilaian kehamilan untuk
semua bayi dari usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Untuk kebanyakan
bayi imatur, penilaian akan lebih akurat ketika dilakukan dalam 12 jam
pertama kehidupan. Cara lain untuk memperkirakan usia gestasi yaitu
studi konduksi saraf dan pemeriksaan vaskular anterior kapsul lensa 4,6,7.
Saat ini, dengan keakuratan USG antenatal, tidak perlu lagi penilaian
pascakelahiran kehamilan. Namun, metode penilaian usia kehamilan di
atas mungkin sangat berguna dalam keadaan kehamilan tertentu
di mana ibu sengaja menyembunyikan kehamilannya, tidak mampu
mengatakan (karena bahasa atau kesulitan berkomunikasi) atau tidak
mau membocorkan informasi kehamilan tersebut, atau khususnya tidak
dapat dipercaya (seperti ibu dengan penyalahgunaan obat). Dengan
demikian, pengalaman dengan setidaknya salah satu dari sistem penilaian
di atas merupakan hal yang bermanfaat 4,8.
b. Lanugo 3,4
Lanugo adalah rambut halus yang menutupi tubuh fetus. Pada
extreme prematurity kulit janin sedikit sekali terdapat lanugo. Lanugo
mulai tumbuh pada usia gestasi 24 hingga 25 minggu dan biasanya
sangat banyak, terutama di bahu dan punggung atas ketika memasuki
minggu ke 28.
Lanugo mulai menipis dimulai dari punggung bagian bawah.
Daerah yang tidak ditutupi lanugo meluas sejalan dengan
maturitasnya dan biasanya yang paling luas terdapat di daerah
lumbosakral. Pada punggung bayi matur biasanya sudah tidak ditutupi
lanugo. Variasi jumlah dan lokasi lanugo pada masing-masing usia
gestasi tergantung pada genetik, kebangsaan, keadaan hormonal,
metabolik, serta pengaruh gizi. Sebagai contoh bayi dari ibu dengan
diabetes mempunyai lanugo yang sangat banyak.
Pada melakukan skoring pemeriksa hendaknya menilai pada
daerah yang mewakili jumlah relatif lanugo bayi yakni pada daerah
atas dan bawah dari punggung bayi (Gambar II.9).
Gambar II.9. Lanugo 3
d. Payudara 3,4
Areola mammae terdiri atas jaringan mammae yang tumbuh
akibat stimulasi esterogen ibu dan jaringan lemak yang tergantung
dari nutrisi yang diterima janin. Pemeriksa menilai ukuran areola dan
menilai ada atau tidaknya bintik-bintik akibat pertumbuhan papila
Montgomery (Gambar II.11). Kemudian dilakukan palpasi jaringan
mammae di bawah areola dengan ibu jari dan telunjuk untuk
mengukur diameternya dalam milimeter 9.
3. Interpretasi Hasil 3
Masing-masing hasil penilaian baik maturitas neuromuskular
maupun fisik disesuaikan dengan skor di dalam tabel (Tabel II.2) dan
dijumlahkan hasilnya. Interpretasi hasil dapat dilihat pada tabel skor.
Tabel II.2. The New Ballard Score 3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kelahiran prematur merupakan penyebab 75% dari mortalitas perinatal
dan lebih dari separuh morbiditas jangka panjang. Kecenderungan
kelahiran prematur semakin meningkat terutama di negara maju.
2. Terdapat tiga prediktor kelahiran prematur, yakni kelahiran atas indikasi
fetal atau maternal, kelahiran prematur spontan dengan membrane
amnion yang intak, dan kelahiran prematur dengan rupture membrane
prematur.
3. Secara umum, dampak dari kelahiran prematur membaik dengan
meningkatnya umur gestasi walaupun pada masing-masing usia gestasi
kemampuan bertahan neonatus juga dipengaruhi oleh berat badan lahir
4. Untuk mengetahui usia kehamilan bayi prematur dapat dilakukan
penilaian antenatal dan posnatal. Salah satu penilaian posnatal adalah
dengan skor The New Ballard yang terdiri atas pemeriksaan maturitas
fisik dan neuromuskular.
DAFTAR PUSTAKA
1. Goldenberg RL, Culhane JF, Iams JD, Roberto Romero. Preterm Birth
1 :Epidemiology and causes of preterm birth. Lancet 2008; 371: 75–84.
2. Tucker J and McGuire W. ABC of preterm birth: Epidemiology of
preterm birth. BMJ 2004; 329: 675-678.
3. New Ballard Score & nbspMaturational Assessment of Gestational Age
[Online]. 2007 Dec [cited 2009 Dec 21]; Available from: URL:
/www.ballardscore.com/Pages/mono_neuro_posture.aspx.
4. Mupanemunda R and Watkinson M. Key Topics in Neonatology. 2nd Ed.
New York: Taylor & Francis Group; 2005.
5. Rosenberg R E, Ahmed A.S.M N U, Ahmed S, Saha S K, Chowdhury A
M A K, Black R E, et al. Determining Gestational Age in a Low-resource
Setting: Validity of Last Menstrual Period. J HEALTH POPUL NUTR
2009; 27(3): 332-338.
6. Von Der Pool B A. Preterm Labor: Diagnosis and Treatment. American
Fam Physic [Serial Online] 1998 May [Cited 2010 Jan 14]; 1(1).
Available from: URL:
http://www.aafp.org/online/en/home/publications/journals/Preterm Labor:
Diagnosis and Treatment/htm.
7. Sanders M, Allen M, Alexander G R, Yankowitz J, Graeber J, Johnson
T R B, and Repka M X. Gestational Age Assessment in Preterm Neonates
Weighing Less than 1500 Grams. PEDIATRICS 1991; 88: 542-45.
8. Valman H B and Thomas R M. ABC of The First Year. 5 th Ed. London:
BMJ books; 2002.
9. Bernbaum J C, Umbach D M, Ragan N B, Ballard J L., Archer J I,
Schmidt-Davis H, and Rogan W J. Pilot Studies of Estrogen-Related
Physical Findings in Infants. Environmental Health Perspectives 2008;
116: 416-19.
REFERAT
Diajukan kepada:
Disusun oleh:
REFERAT
Disusun oleh:
Purwokerto, 2010
Pembimbing,
NIP.
Semangat
m2z pla..