Professional Documents
Culture Documents
Penyebab
Antibodi terhadap protein Rh, hemolisis karena -metildopa atau penicilin
Antibodi terhadap antigen glikoprotein, SLE
Reaksi antibodi tipe dingin (aglutinin atau antibodi Cold-Landsteiner), antibody terkait obat, antibodi IgM,
antibodi IgG afinitas rendah, aktivasi komplemen oleh kompleks imun
Diagnosis banding
1. Anemia megaloblastik
2. Talasemia mayor
3. Malaria
Penatalaksanaan
1. AIHA tipe hangat
Pasien dengan hemolisis ringan, biasanya tidak membutuhkan terapi.
Terapi dimulai jika terjadi hemolisis yang signifikan.
Semua penyebab yang mendasari AIHA harus di tangani dan semua obat yang menyebabkan harus di
hentikan.
Terapi transfusi untuk kondisi yang mengancam jiwa (misal Hb < 3g/dL)
Kortikosteroid-terapi standard AIHA; 1-1,5 mg/kgBB/hari selama 2-3 minggu. Bila respon baik, dosis
diturunkan tiap minggu 10-20 mg/hari. Terapi rumatan dosis <30 mg/hari diberikan secara selang sehari.
Splenektomi; bila terapi steroid tidak adekuat atau tidak bisa dilakukan tappering dosis selama 3 bulan.
Remisi komplit pasca splenektomi mencapai 50-70%. Steroid masih sering digunakan setelah
splenektomi.
Imunosupresi; Azotropin 50-200 mg/hari (80 mg/m2), siklofosfamid 50-150 mg/hari (60 mg/m2)
Terapi lain: danazol 600-800 mg/hari, IVIg 400mg/kgBB/hari selama 5 hari, plasmafaresis
2. AIHA tipe dingin
Menghindari udara dingin yang dapat memacu hemolisis
Jika penyebab mendasari dapat diidentifikasi, harus ditangani.
Prednison dan splenektomi tidak banyak membantu karena hemolisis yang terjadi intravaskular
Plasmafaresis pada kasus akut severe untuk mengurangi antibodi IgM
Imunosupresif untuk kasus kronik; Klorambusil 2-4 mg/hari
Pada anemia simtomatik parah; transfusi konsetrat washed red cell untuk mencegah infusi komplemen
tambahan.
Untuk kasus refraktori; rituximab
Minimal
Watch
Assess
severity
Marked
Prednisone
IVIg
Splenektomi
Moderate
Prednisone
60 mg/d
2-3 weeks
Splenektomi
No
response
No
Response
Relapse
Yes
Reduce rapidly
to 20 mg/d
Reduce slowly
to 5-10 mg qod
Discontinue if no
sign of disease
Komplikasi
1. AIHA tipe hangat
Gagal ginjal, DVT, emboli paru, infark limpa, dan kejadian cardiovaskular lain.
2. AIHA tipe dingin
-Prognosis
1. AIHA tipe hangat
Sebagian besar pts memiliki perjalanan penyakit yang berlangsung kronik, namun terkendali
Survival 10 tahun berkisar 70%
Mortalitas selam 5-10 tahun sebesar 15-20%
Prognosis AIHA sekunder tergantung penyakit yang mendasari
2. AIHA tipe dingin
Pasien dengan sindrom kronik akan memiliki surival yang baik dan cukup stabil.
OSCE
AUTO-IMMUNE HEMOLYTIC ANEMIA
Anamnesis
1. Identifikasi; nama, umur, jenis kelamin
2. Keluhan
a. AIHA tipe hangat
Gejala anemia
Palor
Fatigue
Gejala kardiovaskular
Dipsnea
Gejala hemolitik
Ikterik
Purpura
Demam
Urin berwarna gelap
Gejala organomegali
Splenomegali
Hepatomegali
Gejala pembesaran KGB
Limfadenopati
b. AIHA tipe dingin
Gejala anemia ringan
Gejala hemolitik
Di sebabkan pajanan suhu dingin
Akrosianosis
Jaundice
Splenomegali
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. CLL
b. Limfoma
c. SLE
d. Infeksi mycoplasma, mononucleosis, virus
e. Keganasan limforetikuler
4. Riwayat Pengobatan dan minum obat
a. Obat: methyildopa, procainamide, diclofenac, beberapa antibiotik, obat sitostatik.
Pemeriksaan Fisik
1. Umum
a. Keadaan umum: palor, fatigue, sesak napas
b. Vital sign: demam, takipnu
c. Antropometrik: -2. Khusus
a. Kepala: kunjungtiva palpebra pucat
b. Leher: limfadenopati
c. Dada: dispnea
d. Abdomen: splenomegali, hepatomegali
e. Ekktrimitas: ikterus, purpura, akrosianosis
Permeriksaan Lab
1. CBC
a. Hb rendah, anemia
b. Retikulosit
c. Leukositosis neutrofil
2. Blod Smear
a. Spherocyte
b. Polikromatosis
3. Kimia darah
a. Hemoglobinemia
4. Urin
a. Hemoglobinuria
Pemeriksaan Tambahan
1. Radiologi
a. CT scan untuk melihat splenomegali
2. ECG
a. Untuk menilai jantung
3. Serollogi
a. Direct Coombs test (+)
Penatalaksanaan
1. AIHA tipe hangat
Pasien dengan hemolisis ringan, biasanya tidak membutuhkan terapi.
Terapi dimulai jika terjadi hemolisis yang signifikan.
Kortikosteroid; 1-1,5 mg/kgBB/hari selama 2-3 minggu. Bila respon baik, dosis diturunkan tiap minggu
10-20 mg/hari. Terapi rumatan dosis <30 mg/hari diberikan secara selang sehari.
Splenektomi; bila terapi steroid tidak adekuat atau tidak bisa dilakukan tappering dosis selama 3 bulan.
Remisi komplit pasca splenektomi mencapai 50-70%. Steroid masih sering digunakan setelah
splenektomi.
Imunosupresi; Azotropin 50-200 mg/hari (80 mg/m2), siklofosfamid 50-150 mg/hari (60 mg/m2)
Terapi lain: danazol 600-800 mg/hari, IVIg 400mg/kgBB/hari selama 5 hari, plasmafaresis
Terapi transfusi untuk kondisi yang mengancam jiwa (misal Hb < 3g/dL)
2. AIHA tipe dingin
Menghindari udara dingin yang dapat memacu hemolisis
Klorambusil 2-4 mg/hari
Plasmafaresis untuk mengurangi antibodi IgM
Prednison dan splenektomi tidak banyak membantu
Algoritma terapi pasien
AIHA
Minimal
Watch
Assess
severity
Marked
Prednisone
IVIg
Splenektomi
Moderate
Prednisone
60 mg/d
2-3 weeks
Splenektomi
No
response
No
Response
Relapse
Yes
Reduce rapidly
to 20 mg/d
Reduce slowly
to 5-10 mg qod
Discontinue if no
sign of disease