You are on page 1of 9

1.

CENTRIFUGE
merupakan alat laboratorium yang memanfaatkan gaya sentrifugal ,
yaitu gaya yang timbul akibat benda yang diputar dari satu titik
sebagai porosnya . untuk memisahkan partikel dari satu benda cair
atau dengan kata lain memisahkan benda cair dari kepadatan yang
berbeda .
benda cair ini merupakan cairan tubuh , contoh darah , serum , air seni
, bahan reaksi lainnya , atau campuran dari kedua duanya dengan zat
tambahan lain
PRINSIP KERJA
Prinsip kerja alat centrifuge adalah dengan memanfaatkan gaya sentrifugal.
Gaya sentrifugal juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Makin cepat putarannya maka semakin tinggi pula gayayang dihasilkan.
Komponen utama pada alat ini adalah motor.Pada motor terdapat rotor dan s
tator, Jika dialiri arus listrikmaka diantara rotor dan stator akan timbul medan
magnet secara bergantian.
Pada prinsipnya, kerja centrifuge yaitu merubah energi listrik menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran.
2. Spektrofotometer
merupakan alat
yang
digunakan
untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahayadengan p
anjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang di
sebut kuvet. Sebagian dari cahayatersebut akan diserap dan sisanya a
kan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan seb
andingdengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektometer dan fotometer.Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi.
Filter sinar: (nm) <400 400-450 450-500 500-570 570-590 590-620
620-750 >750. Warna UV: Violet Biru Hijau Kuning Jingga Merah Infra Merah
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul, melalui 3 proses
yaitu :
1.
Penyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan.
2.
Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks
3.
Penyerapan oleh perpindahan muatan.Interaksi antara energy cahaya dan
molekul dapat digambarkan sbb :
E = hv

Dimana: E = energy (joule/second)


h = tetapan plank
v = frekuensi foton

2.2 Prinsip Kerja


Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik
maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar
masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya
diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam
nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel.
2.3 Bagian-Bagian
Secara umum Spektrofotometer memiliki 4 bagian penting, yaitu:
a.
Sumber Cahaya
Sebagai
sumber
cahaya
pada
spektrofotometer,
haruslah
memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber
energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan
inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat
dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa,
daerah panjang gelombang (l) adalah 350 2200 nanometer (nm).
b.
Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya
polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu
(monokromatis) yang bebeda (terdispersi).
c.
Cuvet
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai
tempat contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat
dari kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi
panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai
cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai
sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai
untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).
d.
Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap
cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya
menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data
dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.
Cara Kerja
Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram untuk
sinar Visible (sinar tampak = 38 780nm) dan lampu deuterium untuk sinar
Ultra Violet (180-380nm) pada video lampu yang besar. Pilih panjang
gelombang yang diinginkan/diperlukan. Kuvet, ada dua karena alat yang

dipakai tipe double beam, disanalah kita menyimpan sample dan yang satu
lagi untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh
sampel, disini terjadi pengubahan data sinar menjadi angka yang akan
ditampilkan pada reader.
Yang harus dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat,
biasanya pada saat menutup tenpat kuvet, karena bila ada cahaya lain
otomatis jumlah cahaya yang diukur menjadi bertambah.
Desikator dan Fungsi Desikator.
Desikator adalah sebutan lain dari Eksikator. Yaitu sebuah alat yang terbuat
dari kaca berbentuk panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan
pengering seperti silika gel sehingga pengaruh uap air selama pengeringan
dapat diserap oleh silika gel tersebut. . Desikator vakum adalah desikator yang
dapat mempertahankan kelembapan rendah pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg
atau pada tekanan lain yang ditetapkan dalam monografi. Desikator vakum pada
bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang
ke pompa.

3. Fungsi Desikator / Eksikator


Desikator atau Eksikator berfungsi sebagai:

Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air

Mengeringkan dan mendinginkan sample yang akan di gunakan untuk


uji kadar air

fungsi desikator :

untuk mendinginkan bahan

menghilangkan kadar air

Macam-macam Desikator atau Eksikator


Desikator/eksikator ada 2 macam, yaitu:
1. Desikator biasa
2. Desikator vakum (Vacum)
Cara menggunakan Desikator/eksikator:

Cara membuka tutup desikator adalah dengan menggesernya ke


samping.

Letakkan sampel yang baru keluar dari oven atau yang akan di
keringkan dan didinginkan

Lalu tutup kembali dengan cara yang sama dengan cara membukanya
tadi yaitu di geser kesamping.

Perhatikan Silika gel yang berfungsi sebagai penyerap uang air. Silika
gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel
sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam
oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.

Waterbath (Alat Laboratorium)

Waterbath adalah oven atau bisa disebut penangas air yang fungsi
utamanya untuk menciptakan suhu yang konstan . merupakan wadah
yang berisi air yang bisa mempertahkan suhu air pada kondisi tertentu
selama selang waktu yang ditentukan.
Prinsip Kerja Alat :
Pada saat saklar diposisi on maka arus listrik dari sumber akan
member suplay listrik ke heater. Heater yang diberi arus listrik memberikan
panas pada alat, suhu semain tinggi , dan berhenti naik sampai suhu yang
diinginkan.

Fungsi Alat :
Pemanasan pada suhu rendah 30-100c

Menguapkan zat/larutan dengan suhu tidak terlalu tinggi

Menginkubasi kultur mikrologi


PH Meter
Rabu, 7 Oktober 2015
pH meter adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH
(keasaman atau alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus
terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi-padat). Sebuah pH
meter khas terdiri dari probe pengukuran khusus atau elektroda yang
terhubung ke meteran elektronik yang mengukur dan menampilkan
pembacaan pH.

Probe atau Elektroda merupakan bagian penting dari pH meter, Elektroda


adalah batang seperti struktur biasanya terbuat dari kaca. Pada bagian
bawah elektroda ada bohlam, bohlam merupakan bagian sensitif dari
probe yang berisi sensor. Jangan pernah menyentuh bola dengan tangan
dan bersihkan dengan bantuan kertas tisu dengan tangan sangat lembut.
Untuk mengukur pH larutan, probe dicelupkan ke dalam larutan. Probe
dipasang di lengan dikenal sebagai probe lengan.

Keuntungan dari pengunaan pH meter :


1.

Pemakaiannya bisa berulang-ulang

2.

Nilai pH terukur relative cukup akurat

4. Magnetik stirer
Fungsi : Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
Cara kerja :
1. Tombol logam untuk menghidupkan alat.
2. Ambil stirer ( batang magnet) dan masukkan pada larutan (di
tempatkan dalam erlenmeyer/ beaker glass) yang akan di homogenkan.
3. Letakkan tepat di bagian tengah papan besi dengan hati-hati.
4. Ubah tombol di sebelah kanan untuk mengatur kecepatan( lihat tanda
panah).
5. Ubah tombol di sebelah kiri untuk mengatur suhu.
6. Waktu penggunaan di sesuaikan dengan kebutuhan.
7. Setelah selesai, tombol kecepatan dan suhu di-0 kan kemudian matikan
alat.
Ambil batang magnet dari larutan yang telah homogen,cuci dan letakkan
kembali di atas papan besi.
6.
Timbangan analitik
Fungsi : Menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan
tingkat ketelitian yang tinggi.
Cara kerja :
1. Meletakkan bahan pada timbangan tersebut.
2. Melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat
dari bahan yang ditimbang.

7.

Vortex

Fungsi : Untuk mengaduk senyawa kimia yang ada dalam tabung reaksi atau
wadah.
1. Tabung reaksi diletakkan pada lubang tempat tabung.
2. Menekan tombol power hingga tempat meletakkan tabung bergerak.
Dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi
larutan akan tercampur rata.
Tabung reaksi
Fungsi : Wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia.
Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.
Cara kerja :
1. Sterilisasikan alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
2. Masukkan tabung reaksi yang telah disterilkan pada rak tabung reaksi.
3. Masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi.
Rak Tabung Reaksi
Fungsi : Tempat penyimpanan tabung reaksi agar posisi tabung tetap tegak.
Cara kerja : Meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah banyak.

Mikropipet
Fungsi : Memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang
dari 1000 l.
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan
label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
Cara kerja :
1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk
memastikan lancarnya mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan
ditekan lebih ke dalam lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari

Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.


6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan
semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan
maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat
tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
16. TIP/ Ujung Pipet
Fungsi : Sebagai tempat untuk cairan dalam ukuran 1l sampai 20 l.
Cara kerja :
1. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
2. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan
ditekan lebih ke dalam lagi.
3. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
4. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari
Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.
5. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
6. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan
semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip. Jika
ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip
akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan
yang berfungsi mendorong tip keluar.

Achmad, H., 1993. Penuntun Dasar-Dasar Praktikum. Depdikbud.


Bandung.
Dwijosoeputro, D., 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan.
Jakarta.
Hafzah, 2009. Mikrobiologi Umum. Universitas Islam Negeri
Hasanudin. Makasar.
Lay, Bibiana W. 1994.Analisis Mikroba di Laboratorium .: PT Raja
Grafi ndo Persada. Jakarta
Pekzar, 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Erlangga. Jakarta.
Sartini, U., 2006. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Unhas. Makasar.
Walton. 1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia . Pusat
Pembinaan

Cheesbrough,
Monica. 2005. District Laboratory Practice in Tropical Countries,ed.vol.2.
Cambridge: Cambridge University Press, halaman 120-140
David G. Watson. 2009. Analisis Farmasi. EGC. Jakarta
John dan Rachmawati. 2011. Chemistry 3A. Erlangga. Jakarta
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta
Lodish et al. 1995. Molecular Cell Biology. Scientific American Books. New
York
Martin, R. 1996. Gel electrophoresis: nucleid acids. Bios scientific Publisher,
Oxford
Stansfield, W.D., Colome, J.S., Cano, R.J. 2006. Scaums easy outline Biologi
Molekuler dan Sel. Jakarta: Erlangga. Hal: 82-86

You might also like