You are on page 1of 12

PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN METODE SEDERHANA

METODE SEDERHANA DENGAN ALAT


Mekanis / Barier

Kondom
Menurut riwayatnya, kondom sudah digunakan di Mesir sejak tahun 1350 SM.
Baru abad ke-18, sarung ini mendapat nama kondom yang pada waktu itu
digunakan dengan tujuan mencegah penularan penyakit kelamin.
1. Mekanisme Kerja
Menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan
dapat dicegah.
2. Jenis Kondom
Pada dasarnya ada dua jenis kondom, yaitu kondom kulit dan kondom
karet. Kondom kulit dibuat dari usus domba. Kondom karet lebih elastis
dan murah sehingga banyak digunakan.
3. Daya Guna Keuntungan
Secara teoritis, kegagalan kondom hanya terjadi jika kondom tersebut
sobek karena kurang hati-hati, pelumas kurang, atau karena tekanan pada
waktu ejakulasi. Faktor lain yang berpengaruh antara lain; pemakaian
yang tidak teratur, motivasi umur, status sosial ekonomi, pendidikan, dan
sebagainya.
4. Keuntungan
Beberapa keuntungan kondom ialah murah, mudah didapat (tidak perlu
resep

dokter),

tidak

memerlukan

pengawasan,

dan

mengurangi

kemungkinan penularan penyakit kelamin.


5. Efek Samping
Pada sejumlah kecil kasus terdapat reaksi alergi terhadap kondom karet.
6. Kontraindikasi
Alergi terhadap kondom karet.
7. Kondom Untuk Pria
Kondom untuk pria berbahan karet (lateks) poliuretan (plastik), atau bahan
sejenis yang kuat, tipis dan elastis.benda tersebut ditarik menutupi penis
yang sedang ereksi untuk menampung semen selama ejakulasi dan
mencegahsperma masuk ke dalam vagina. Kondom lateks dan poliuretan
merupakan kondom yang efektif mencegah penularan HIV/AIDS dan
mengurangi resiko penyakit menular seksual. Kondom pria tidak menutupi
semua area yang terpanjang, kondom cenderung lebih efektif digunakan
untuk mencegah infeksi yang ditularkan oleh cairan dari permukaan

mukosa (misal : gonorhea, klamidia, trikomoniasis, dan HIV), daripada


mencegah penyakit yang ditularkan dari kulit. Selaput kondom yang
terbuat dari bahan alami sebagai alat untuk mencegah kehamilan tidak
dapat mencegah infeksi HIV, hepatitis B, atau herpes simpleks.
8. Efektivitas, Keluhan dan Penatalaksanaan
Tiga taknik yang dapat meningkatkan keberhasilan penggunaan kondom
yang harus disampaikan kepada wanita dan pasangannya, yaitu sebagai
berikut :
a. Kondom harus ditempatkan sebelum penis mendekati genitalia wanita
karena virus HIV dapat ditemukan dalam cairan praejakulasi. Bertolak
belakang dengan keyakinan yang ada selama ini, bahwa sperma tidak
dapat ditemukan dalam cairan praejakulasi.
b. Saat menggunakan kondom dengan ujung datar, harus disediakan
ruang sepanjang 1/2 inchi yang berfungsi sebagai tempat pengumpulan
semen, untuk mengurangi kemungkinan kondom sobek pada saat
ejakulasi.
c. Karena penis menjadi kaku setelah ejakulasi, sangat penting bagi pria
untuk menarik penisnya dari vagina segera setelah ejakulasi sambil
memegang ujung kondom untuk mencegah kebocoran semen dari
ujung kondom yang terbuka sehingga kondom tidak dapat masuk ke
dalam vagina saat pria menarik penisnya kembali.
9. Petunjuk Penggunaan Kondom
a. Gunakan kondom sebelum penis mendekati genetalia eksterna wanita.
b. Sebelum digunakan, terlebih dahulu periksa kondom.
c. Apabila pria tidak disirkumsisi, ujung kulit penis harus ditarik ke
belakang sebelum memasukkan kondom.
d. Gunakan kondom pada penis yang sedang ereksi sepangjang penis
sampai mencapai rambut pubis di pangkal penis.
e. Apabila kondom memiliki ujung datar, buka ujung yang meruncing,
sisakan ruang kosong sepanjang 1/2 inchi untuk menahan semen, ruang
f.

kosong ini seharusnya tidak boleh berisi udara.


Pastikan terdapat pelumas yang adekuat pada bagian luar kondom
karena jika pelumas tidak adekuat, kondom rentan terhadap sobek
akibat gesekan. Apabila menggunakan kondom lateks dan memerlukan
pelumas, gunakan air atau pelumas berbahan dasar air, jangan
gunakan pelumas berbahan dasar minyak karena dapat merusak
lateks. Bahan yang terapeutik untuk vagina, seperti Monistat, juga
tidak aman digunakan pada kondom lateks. Untuk kondom poliuretan,
anda

dapat

diinginkan.

menggunakan

semua

jenis

pelumas

kondom

yang

g. Setelah ejakulasi, pria harus menarik kembali penisnya sebelum


penisnya menjadi lemas.
h. Untuk mencegah kondom terlepas atau mengalami kebocoran cairan
ketika menarik penis, pria harus menahan pinggir pangkal kondom
i.

dekat pangkal penisnya.


Lepaskan kondom dari

j.

menumpahkan semen, lalu buang.


Untuk mencapai tingkat efektivitas yang maksimal dalam mencegah

penis,

menjauh

dari

wanita

tanpa

kehamilan, gunakan kondom bersamaan dengan penggunaan sediaan


spermisida.
Apabila telah menggunakan kondom secara teratur dan benar, satu-satunya
alasan kegagalan kontrasepsi adalah cacat pada kondom itu sendiri. Cacat yang
dimaksud antara lain kelemahan bahan yang dapat menyebabkan kondom sobek
akibat dorongan ejakulasi, atau lubang yang sangat kecil, sehingga kondom tidak
berfungsi efektif. Kondom yang dibuat di Amerika cenderung sempurna karena
kondom tersebut dibuat di bawah pengawasan dan pengendalian mutu FDA.
Kondom dapat diuji untuk melihat apakah terdapat kebocoran yaitu dengan
mernggangkannya dengan air atau udara, tetapi tindakan pengujian dengan cara
ini dapat menyebabkan kondom sobek/pecah saat benar-benar akan digunakan.
Kondom atau biasa dikenal sebagai karet, pengaman, selubung atau
profilaksis mudah diperoleh. Harganya bervariasi tergantung merk, tetapi
umumnya kondom tidak mahal. Saat ini ada lebih dari 100 merk kondom dengan
ukuran (panjang dan lebar), bentuk (mengecil di bagian ujung, lurus), ketebalan,
tekstur (halus, berkerut, bergerigi tumpul), warna atau transparansi yang
berbeda-beda, dengan atau tanpa penampungan, dengan atau tanpa spermisida
(di luar, di dalam, atau di luar dan di dalam). Kondom yang mengandung
spermisida tidak dipertimbangkan sebagai metode ganda dan tidak dianjurkan
oleh pemberi layanan kesehatan. Spermisida yang terdapat pada bagian luar
kondom tidak memiliki keefektifan yang sama untuk mencagah kehamilan
seperti halnya spermisida vagina yang dimasukkan

secara terpisah ke dalam

serviks. Kombinasi penggunaan kondom dan sediaan spermisida vagina memberi


perlindungan tambahan, terutama bila kondom sobek atau terdapat kebocoran
sperma ketika pria menarik kembali penisnya.
Sediaan spermisida dan kondom juga dapat digunakan sebagai metode
cadangan untuk melindungi motode kontrasepsi primer lain jika metode primer
tidak efeksif, seperti keadaan berikut :

a. Selama bulan pertama mulai menggunakan kontrasepsi oral (pil)


b. Ketika wanita gagal menggunakan pil selama satu siklus
c. Apabila wanita menggunakan pengobatan yang diketahui

dapat

menurunkan efektivitas pil


d. Selama bulan pertama penggunaan alat kontrasepsi intrauterus (IUD)

Barier Intravagina
Kondom Untuk Wanita
Reality female condom telah mendapat persetujuan dari FDA untuk digunakan di
Amerika Serikat pada tahun 1993, tetapi tidak mendapat sambutan masyarakat
sampai bulan Agustus 1994. Terbuat dari lapisan poliuretan tipis dengan cincin
dalam yang fleksibel dan dapat digerakkan pada ujung yang tertutup yang
dimasukkan ke dalam vagina, dan cincin kaku yang lebih besar pada ujung
terbuka di bagian depan yang tetap berada di luar vagina dan terlindungi
introitus. Kondom wanita hanya memiliki satu ukuran dan tidak perlu dipasang
oleh pemberi pelayanan kesehatan profesional. Kondom tersebut harus dilumasi
dahulu dan tersedia sekaligus dengan pelumas tambahan. Pelumas tambahan
atau sediaan spermisida dapat digunakan bersama bersama dengan kondom.
Efektifitas, Keluhan dan Penatalaksanaan
Kondom untuk wanita tidak hanya berfungsi mencegah kehamilan, tetapi juga
merupakan alat yang efektif melawan HIV, gonorhea, klamidia, dan trikomonas;
apabila digunakan dengan benar. Dibanding dengan kondom untuk pria, kondom
ini memungkinkan resiko lebih kecil terhadap penyakit seksual yang ditularkan
lewat kulit, seperti HPV atau kutil genetalia karena alat ini menutupi sebagian
besar area terpajan dan penjadi penghalang antara introitus, vulva, dan pangkal
penis. Perbedaan yang besar antara angka kegagalan pada penggunaan
kontrasepsi terbaik dan penggunaan biasa tidak diragukan lagi mencerminkan

masalah penguasaan teknik penggunaan alat kontrasepsi dan penggunaan yang


tidak konsisten.
Untuk memasukkan kondom wanita, tekan cincin kondom yang berada di dalam
ujung tertutup kondom, kemudian ujung berselubung yang tertutup dimasukkan
ke dalam vagina sedalam mungkinn untuk memasukkannya melawati tulang
pubis. Saat ini selubung kondom menutupi serviks dan melekat pada seluruh
saluran vagina. Cincin yang terbuka tetap berada di luar vagina sebagian
menutupi vulva dan perineum. Penis kemudian masuk ke dalam ujung selubung
yang terbuka. Kondom dapat dimasukkan ke dalam vagina selama delapan jam,
terutama selama hubungan seksual, tetapi harus ditempatkan sebelum penis
mendekati genetalia eksterna wanita jika tujuannya untuk mencegah kehamilan
dan infeksi. Setelah melakukan hubungan seksual dan sebelum berdiri, wanita
tersebut harus menekan dan memutar cincin terluar untuk menjaga semen yang
masuk tetap berada di dalam kondom, kemudian dengan perlahan keluarkan
kondom dan buang.
Keluhan yang muncul pada penggunaan kondom wanita adalah pasangan suami
istri dapat merasakan cincin bagian dalam kondom terbawa dan bergerak-gerak
bersama penis, dan cincin luar kondom bergerak masuk bersama penis selama
hubungan seksual. Mengacek penempatan kondom yang benar dan memberi
pelumas tambahan merupakan penyelesaian sebagian masalah yang muncul
pada penggunaan kondom wanita. Aspek positif penggunaan kondom wanita
adalah memungkinkan wanita melindungi dirinya dari HIV dan penyakit menular
seksual tanpa harus bergantung pada pasangan prianya.
Diafragma Kap
Cervical caps atau kap servikal adalah kap keret lembut yang berbentuk bulat
cembung, terbuat dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina kira-kira enam
jam sebelum berhubungan seksual (tetapi tidak lebih dari tiga hari setelah
berhubungan seks). Kap serviks ini akan menutup serviks dan menahan sperma
masuk dengan section. Kap serviks sekarang telah digantikan dengan Fem cap dan
Leas Shield. Fem cap yaitu kap yang terbuat dari silikon berbentuk seperti topi pelautdan lebih
terjamin menutup serviks. Sedangkan Leas Shield yaitu kap silikon yang dilengkapi dengan katup
udara dan loop untuk melepaskan kap.
Cara kerjanya, cervical caps akan menutupi pembukaan serviks sehingga menahan sperma agar tidak
mendapat akses mencapai alat reprosuksi wanita bagian atas (uterus dan tuba vallopii) dan sebagai

alat tempat spermisida senjata sperma tambahan untuk membunuh sperma-sperma yang tidak tertahan
pada kap serviks.
Efektifitas cervical caps cukup baik, hal ini dibuktikan dengan tingkat kegagalan pada pemakaian
cervical caps secara umum berkisar 8-27 kehamilan pada setiap 100 wanita atau berkisar 20%. Untuk
lebih detailnya, pada wanita yang belum pernah melahirkan atau mempunyai anak jika menggunakan
cervical caps ini tingkat kegagalannya berkisar 16%, tetapi pada wanita yang sudah pernah
melahirkan atau mempunyai anak tingkat kegagalannya 32%. Dari data tersebut, efektifitas cervical
caps lebih akurat pada wanita yang belum pernah melahirkan. Hal ini dikarenakan, serviks wanita
yang sudah pernah melahirkan akan menjadi lebih besar dari ukuran semula karena pengaruh proses
melahirkan. Sehingga cervical caps kurang cocok digunakan untuk wanita yang telah melahirkan.
Kontraindikasi
Cervical caps tidak boleh digunakan oleh wanita yang mempunyai :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Bentuk servik yang abnormal (ukuran, posisi)


Riwayat PID (perlvic inflamatory disease)
PAP Smear yang abnormal
Cervicitis kronis
Otot vagina sensitif
Perdarahan pada vagina, termasuk ketika sedang menstruasi

Keuntungan
a.

Kaps serviks bersifat reversible. Kap servik dapat digunakan lagi setelah dipakai dengan
mencucinya menggunakan air hangat dan sabun yang lembut/ tidak bersifat asam. Selain itu,
kap serviks tidak mempunyai efek yang berbahaya terhadap fungsi reproduksi baik wanita
ataupun pria. Jika kap serviks tidak digunakan lagi, kemungkinan untuk hamil tetap ada.

b.

Harganya tidak terlalu mahal, namun tidak dijual disembarang tempat.

c.

Ukurannya kecil dan ringan, sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana.

d.
e.

Hanya membutuhkan sedikit spermicide (jika dibandingkan dengan diafragma)


Kap serviks dapat dipakai selama 48 jam karena ukurannya yang kecil sehingga tidak
menyebabkan tekanan pada VU dan tambahan ulang spermicide juga tidak dibutuhkan

f.

Kap serviks merupakan metode non-hormonal barrier

g.
h.

Metode kap seviks ini dapat tetap digunakan pada Ibu yang sedang menyusui
Kap serviks aman dan dapat digunakan pada wanita yang merokok. Hal ini dikarenakan
wanita yang merokok akan berisiko terganggu kesehatannya jika menggunakan kontrasepsi
hormonal.
Membantu para wanita untuk lebih mengetahui dan mempelajari anatomi tubuh wanita,
khususnya organ reproduksi

i.

j.
k.

Tidak mempengaruhi siklus mentruasi


Tidak mempengaruhi kesuburan untuk ke depannya

Kerugian
Dapat menyebabkan cervicitis
Ukuran cervical caps yang digunakan sewaktu-waktu harus diubah tergantung pada
kehamilan, abortus/keguguran, operasi pelvic atau perubahan berat badan yang signifikan >
20lbs (naik/ turun)
c. Membuat infeksi pada saluran perkemihan
d. Tidak boleh digunakan pada wanita yang sedang menstruasi
e. Penggunaannya cukup sulit. Banyak wanita yang mengalami kesulitan dalam
memasang/memasukkan cervical caps ke dalam vagina dengan benar
f. Beberapa wanita akan merasa nyeri dan pasangannya akan merasa tidak nyaman ketika
sedang melakukan hubungan intim.
g. Cervical caps dapat terlepas sewaktu-waktu dari dalam vagina ketika sedang melakukan
hubungan intim ataupun sedang defekasi
h. Tidak bebas dijual di sembarang tempat dan penggunaannya pun harus sesuai dengan
petunjuk dokter
i. Tidak dapat mencegah penyebaran IMS (infeksi menular seksual)
j. Tidak dapat mencegah penyebaran HIV AIDS
a.
b.

Efek Samping
Menyebabkan iritasi pada daerah vagina
Menyebabkan infeksi pada saluran kemih
Menimbulkan rasa tidak nyaman pada pemakainya dan juga pasangannya terutama ketika
sedang berhubungan intim
d. Menimbulkan rasa nyeri atau sakit pada daerah vaginal
e. Menimbulkan reaksi alergi terhadap kap-nya dan juga pada spermatisidanya.
a.
b.
c.

Komplikasi
Berisiko terjadi Toxic Shock Syndrom (TSS). Hal ini terjadi jika pemakaian cervical caps
dilakukan pada saat menstruasi.
b. Dapat menyebabkan reaksi alergi yang sangat mengganggu.
c. Dapat menyebabkan iritasi pada serviks karena kontak yang terlalu lama dengan karen (kap)
dan spermicide-nya.
a.

Cara pemakaian
Tahap pertama untuk memasukkan atau mengeluarkan kap serviks adalah mencuci tangan, untuk
menghindari masuknya bakteri berbahaya ke dalam liang vagina. Pemakai memasukkan kap serviks
saat seksualitasnya bangkit dan sebelum melakukan hubungan seksual. Ada beberapa saran yang
menyarankan penggunaan spermisida bersamaan dengan kap serviks. Pemakai harus mempertahankan
kap serviks selama 6 jam setelah ejakulasi intravagina terakhir untuk memastikan bahwa sperma yang
tertinggal di dalam vagina tidak memasuki ke dalam rongga uterus. Namun, untuk mengeluarkan kap
serviks harus dilakukan dalam kurun waktu 48 jam. Setelah itu kap serviks dilepaskan, lalu bersihkan
kap dengan sabun dan air hangat dan diangin-anginkan, setelah itu disimpan dengan benar agar dapat

digunakan kembali. Dengan perawatan yang tepat, kap dapat bertahan selama 2 tahun, tapi harus
diperiksa secara teratur untuk memastikan apakah ada lubang, atau bocor. Bila terjadi kerusakan pada
kap, maka pemakai diinstruksikan untuk segera menggantinya.
Beberapa tips untuk memasukkan kap serviks:
Sebelum memasukkan, isi sepertiga kubah kap serviks dengan spermisida. Pisahkan labia
dengan kedua tangan. Tangan yang lain menjangkau sekeliling pinggiran kap diantara ibu jari
dengan jari telunjuk.
b. Masukkan kap ke dalam vagina dan dorong kap sepanjang dinding vagina sejauh kap itu bisa
masuk. Cara ini bisa dilakukan dengan cara berdiri, mengangkat satu kaki ke atas, posisi
jongkok, berbaring.
c. Gunakan jari untuk menempatkan kap di serviks, tekan pinggiran kap di sekitar serviks
sampai serviks sudah tertutup dengan kap tersebut. Periksa posisi kap dengan cara mendorong
kubah kap untuk memastikan bahwa serviks sudah tertutupi.
d. Usap dengan jari mengelilingi pinggiran kap.
a.

Kimiawi
Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya nonoksinol) yang digunakan untuk
menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk aerosol (busa),
tablet vaginal, supositoria, atau dissolvable film dan krim.
1. Cara Kerja
Menyebabkan sel membran sperma pecah, memperlambat pergerakan
sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
2. Pilihan
a. Busa (aerosol) efektif segera setelah insersi.
b. Busa spermisida dianjurkan apabila penggunaannya hanya sebagai
metode kontrasepsi.
c. Tablet vaginal, supositoria dan film,

penggunaannya disarankan

menunggu 10-15 menit sesudah dimasukkan sebelum hubungan


seksual.
3. Manfaat
a. Kontrasepsi
o Efektif seketika (busa dan krim)
o Tidak mengganggu produksi ASI

o Sebagai pendukung metode lain


o Tidak mengganggu kesehatan
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Mudah digunakan
o Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
o Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan kasus.
b. Non-kontrasepsi
Merupakan salah satu perlindungan terhadap IMS termasuk HBV dan
HIV/AIDS.
4. Keterbatasan
a. Efektifitas kurang
b. Efektifitas sebagai kontrasepsi tergantung pada kepatuhan mengikuti
cara penggunaan
c. Ketergantungan pengguna dari motivasi yang berkelanjutan, yaitu
dengan menggunakannya setiap melakukan hubungan seksual
d. Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah dipasang sebelum
melakukan hubungan seksual
e. Efektifitas aplikasinya hanya 1-2 jam.

SPERMISIDA
Sesuai untuk perempuan dengan

Tidak

sesuai

untuk

perempuan

kriteria

dengan kriteria
- Berdasarkan
umur
serta
Tidak menyukai
metode
paritas
serta
masalah
kontrasepsi
hormonal,
kesehatan
menyebabkan
perokok, usia di atas 35
kehamilan sengan resiko tinggi
tahun
- Saluran uretra terinfeksi
- Tidak
menyukai
- Tidak stabil secara praktis atau
penggunaan AKDR
tidak suka menyantuh alat
- Menyusui
dan
perlu
kelaminnya (vulva dan vagina)
kontrasepsi
- Mempunyai riwayat sindrom
- Memerlukan
proteksi
syok karena keracunan
terhadap IMS
Ingin metode KB efektif
- Memerlukan
metode
sederhana
sambil
menggunakan metode lain
Tabel : Seleksi klien pengguna spermisida

5. Cara penggunaan / instruksi umum bagi klien


a. Cuci tangan dengan sabun dan iar mengalir sebelum mengisi aplikator
(busa atau krim) dan insersi spermisida
b. Penting untuk menggunakan spermisida setiap melakukan hubungan
seksual
c. Jarak tunggu sesudah memasukkan tablet vagina atau supositoria
adalah 10-15 menit
d. Tidak ada jarak tunggu untuk memasukkan busa
e. Penting untuk mengikuti anjuran dari panrik tentang cara penggunaan
dan penyimpanan dari setiap produk

f.

Spermisida ditempatkan jauh dari vagina sehingga serviks terlindung


dengan baik.

6. Cara menggunakan aerosol (busa)


a. Koco tempat aerosol 20-30 menit sebelum digunakan
b. Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas, letakkan aplikator pada
mulut kontainer, dan tekan aplikator untuk mengisi busa
c. Sambil berbaring lakukan insersi aplikator ke dalam vagina mendekati
serviks, dorong sampai busa keluar
d. Aplikator segera dicuci dengan sabun dan air, tiriskan, lalu keringkan.
Jangan berbagi aplikator dengan orang lain.
7. Cara menggunakan tablet vagina atau supositoria
a. Cuci tangan sebelum membuka paket
b. Lepaskan tablet atau supositoria
c. Sambil berbaring masukkan tablet vagina atau supositoria jauh ke
dalam vagina
d. Tunggu 10-15 menit sebelum mulai berhubungan seksual
e. Sediakan selalu ekstra pengadaan tablet vagina atau supositoria di
tempat.
Catatan : beberapa busa dari tablet vagina menyebabkan rasa hangat
di vagina, hal tersebut normal terjadi.
8. Cara menggunakan krim
a. Insersi kontrasepsi krim setelah dikemas ke dalam aplikator sampai
penuh, masukkan ke dalam vagina sampai mendekati serviks
b. Tekan alat pendorong sampai krim keluar, tidak perlu menunggu kerja
krim
c. Aplikator harus dicuci dengan sabun dan air sesuai sengan pencegahan
infeksi
d. Untuk memudahkan pembersihan, pisahkan bagian-bagian alatnya.
Jangan berbagi aplikator dengan orang lain.
e. Sediakan selalu ekstra pengadaan krim terutama apabila ternyata
kontainer kosong.

You might also like