Professional Documents
Culture Documents
Kondom
Menurut riwayatnya, kondom sudah digunakan di Mesir sejak tahun 1350 SM.
Baru abad ke-18, sarung ini mendapat nama kondom yang pada waktu itu
digunakan dengan tujuan mencegah penularan penyakit kelamin.
1. Mekanisme Kerja
Menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan
dapat dicegah.
2. Jenis Kondom
Pada dasarnya ada dua jenis kondom, yaitu kondom kulit dan kondom
karet. Kondom kulit dibuat dari usus domba. Kondom karet lebih elastis
dan murah sehingga banyak digunakan.
3. Daya Guna Keuntungan
Secara teoritis, kegagalan kondom hanya terjadi jika kondom tersebut
sobek karena kurang hati-hati, pelumas kurang, atau karena tekanan pada
waktu ejakulasi. Faktor lain yang berpengaruh antara lain; pemakaian
yang tidak teratur, motivasi umur, status sosial ekonomi, pendidikan, dan
sebagainya.
4. Keuntungan
Beberapa keuntungan kondom ialah murah, mudah didapat (tidak perlu
resep
dokter),
tidak
memerlukan
pengawasan,
dan
mengurangi
dapat
diinginkan.
menggunakan
semua
jenis
pelumas
kondom
yang
j.
penis,
menjauh
dari
wanita
tanpa
dapat
Barier Intravagina
Kondom Untuk Wanita
Reality female condom telah mendapat persetujuan dari FDA untuk digunakan di
Amerika Serikat pada tahun 1993, tetapi tidak mendapat sambutan masyarakat
sampai bulan Agustus 1994. Terbuat dari lapisan poliuretan tipis dengan cincin
dalam yang fleksibel dan dapat digerakkan pada ujung yang tertutup yang
dimasukkan ke dalam vagina, dan cincin kaku yang lebih besar pada ujung
terbuka di bagian depan yang tetap berada di luar vagina dan terlindungi
introitus. Kondom wanita hanya memiliki satu ukuran dan tidak perlu dipasang
oleh pemberi pelayanan kesehatan profesional. Kondom tersebut harus dilumasi
dahulu dan tersedia sekaligus dengan pelumas tambahan. Pelumas tambahan
atau sediaan spermisida dapat digunakan bersama bersama dengan kondom.
Efektifitas, Keluhan dan Penatalaksanaan
Kondom untuk wanita tidak hanya berfungsi mencegah kehamilan, tetapi juga
merupakan alat yang efektif melawan HIV, gonorhea, klamidia, dan trikomonas;
apabila digunakan dengan benar. Dibanding dengan kondom untuk pria, kondom
ini memungkinkan resiko lebih kecil terhadap penyakit seksual yang ditularkan
lewat kulit, seperti HPV atau kutil genetalia karena alat ini menutupi sebagian
besar area terpajan dan penjadi penghalang antara introitus, vulva, dan pangkal
penis. Perbedaan yang besar antara angka kegagalan pada penggunaan
kontrasepsi terbaik dan penggunaan biasa tidak diragukan lagi mencerminkan
alat tempat spermisida senjata sperma tambahan untuk membunuh sperma-sperma yang tidak tertahan
pada kap serviks.
Efektifitas cervical caps cukup baik, hal ini dibuktikan dengan tingkat kegagalan pada pemakaian
cervical caps secara umum berkisar 8-27 kehamilan pada setiap 100 wanita atau berkisar 20%. Untuk
lebih detailnya, pada wanita yang belum pernah melahirkan atau mempunyai anak jika menggunakan
cervical caps ini tingkat kegagalannya berkisar 16%, tetapi pada wanita yang sudah pernah
melahirkan atau mempunyai anak tingkat kegagalannya 32%. Dari data tersebut, efektifitas cervical
caps lebih akurat pada wanita yang belum pernah melahirkan. Hal ini dikarenakan, serviks wanita
yang sudah pernah melahirkan akan menjadi lebih besar dari ukuran semula karena pengaruh proses
melahirkan. Sehingga cervical caps kurang cocok digunakan untuk wanita yang telah melahirkan.
Kontraindikasi
Cervical caps tidak boleh digunakan oleh wanita yang mempunyai :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Keuntungan
a.
Kaps serviks bersifat reversible. Kap servik dapat digunakan lagi setelah dipakai dengan
mencucinya menggunakan air hangat dan sabun yang lembut/ tidak bersifat asam. Selain itu,
kap serviks tidak mempunyai efek yang berbahaya terhadap fungsi reproduksi baik wanita
ataupun pria. Jika kap serviks tidak digunakan lagi, kemungkinan untuk hamil tetap ada.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Metode kap seviks ini dapat tetap digunakan pada Ibu yang sedang menyusui
Kap serviks aman dan dapat digunakan pada wanita yang merokok. Hal ini dikarenakan
wanita yang merokok akan berisiko terganggu kesehatannya jika menggunakan kontrasepsi
hormonal.
Membantu para wanita untuk lebih mengetahui dan mempelajari anatomi tubuh wanita,
khususnya organ reproduksi
i.
j.
k.
Kerugian
Dapat menyebabkan cervicitis
Ukuran cervical caps yang digunakan sewaktu-waktu harus diubah tergantung pada
kehamilan, abortus/keguguran, operasi pelvic atau perubahan berat badan yang signifikan >
20lbs (naik/ turun)
c. Membuat infeksi pada saluran perkemihan
d. Tidak boleh digunakan pada wanita yang sedang menstruasi
e. Penggunaannya cukup sulit. Banyak wanita yang mengalami kesulitan dalam
memasang/memasukkan cervical caps ke dalam vagina dengan benar
f. Beberapa wanita akan merasa nyeri dan pasangannya akan merasa tidak nyaman ketika
sedang melakukan hubungan intim.
g. Cervical caps dapat terlepas sewaktu-waktu dari dalam vagina ketika sedang melakukan
hubungan intim ataupun sedang defekasi
h. Tidak bebas dijual di sembarang tempat dan penggunaannya pun harus sesuai dengan
petunjuk dokter
i. Tidak dapat mencegah penyebaran IMS (infeksi menular seksual)
j. Tidak dapat mencegah penyebaran HIV AIDS
a.
b.
Efek Samping
Menyebabkan iritasi pada daerah vagina
Menyebabkan infeksi pada saluran kemih
Menimbulkan rasa tidak nyaman pada pemakainya dan juga pasangannya terutama ketika
sedang berhubungan intim
d. Menimbulkan rasa nyeri atau sakit pada daerah vaginal
e. Menimbulkan reaksi alergi terhadap kap-nya dan juga pada spermatisidanya.
a.
b.
c.
Komplikasi
Berisiko terjadi Toxic Shock Syndrom (TSS). Hal ini terjadi jika pemakaian cervical caps
dilakukan pada saat menstruasi.
b. Dapat menyebabkan reaksi alergi yang sangat mengganggu.
c. Dapat menyebabkan iritasi pada serviks karena kontak yang terlalu lama dengan karen (kap)
dan spermicide-nya.
a.
Cara pemakaian
Tahap pertama untuk memasukkan atau mengeluarkan kap serviks adalah mencuci tangan, untuk
menghindari masuknya bakteri berbahaya ke dalam liang vagina. Pemakai memasukkan kap serviks
saat seksualitasnya bangkit dan sebelum melakukan hubungan seksual. Ada beberapa saran yang
menyarankan penggunaan spermisida bersamaan dengan kap serviks. Pemakai harus mempertahankan
kap serviks selama 6 jam setelah ejakulasi intravagina terakhir untuk memastikan bahwa sperma yang
tertinggal di dalam vagina tidak memasuki ke dalam rongga uterus. Namun, untuk mengeluarkan kap
serviks harus dilakukan dalam kurun waktu 48 jam. Setelah itu kap serviks dilepaskan, lalu bersihkan
kap dengan sabun dan air hangat dan diangin-anginkan, setelah itu disimpan dengan benar agar dapat
digunakan kembali. Dengan perawatan yang tepat, kap dapat bertahan selama 2 tahun, tapi harus
diperiksa secara teratur untuk memastikan apakah ada lubang, atau bocor. Bila terjadi kerusakan pada
kap, maka pemakai diinstruksikan untuk segera menggantinya.
Beberapa tips untuk memasukkan kap serviks:
Sebelum memasukkan, isi sepertiga kubah kap serviks dengan spermisida. Pisahkan labia
dengan kedua tangan. Tangan yang lain menjangkau sekeliling pinggiran kap diantara ibu jari
dengan jari telunjuk.
b. Masukkan kap ke dalam vagina dan dorong kap sepanjang dinding vagina sejauh kap itu bisa
masuk. Cara ini bisa dilakukan dengan cara berdiri, mengangkat satu kaki ke atas, posisi
jongkok, berbaring.
c. Gunakan jari untuk menempatkan kap di serviks, tekan pinggiran kap di sekitar serviks
sampai serviks sudah tertutup dengan kap tersebut. Periksa posisi kap dengan cara mendorong
kubah kap untuk memastikan bahwa serviks sudah tertutupi.
d. Usap dengan jari mengelilingi pinggiran kap.
a.
Kimiawi
Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya nonoksinol) yang digunakan untuk
menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk aerosol (busa),
tablet vaginal, supositoria, atau dissolvable film dan krim.
1. Cara Kerja
Menyebabkan sel membran sperma pecah, memperlambat pergerakan
sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
2. Pilihan
a. Busa (aerosol) efektif segera setelah insersi.
b. Busa spermisida dianjurkan apabila penggunaannya hanya sebagai
metode kontrasepsi.
c. Tablet vaginal, supositoria dan film,
penggunaannya disarankan
SPERMISIDA
Sesuai untuk perempuan dengan
Tidak
sesuai
untuk
perempuan
kriteria
dengan kriteria
- Berdasarkan
umur
serta
Tidak menyukai
metode
paritas
serta
masalah
kontrasepsi
hormonal,
kesehatan
menyebabkan
perokok, usia di atas 35
kehamilan sengan resiko tinggi
tahun
- Saluran uretra terinfeksi
- Tidak
menyukai
- Tidak stabil secara praktis atau
penggunaan AKDR
tidak suka menyantuh alat
- Menyusui
dan
perlu
kelaminnya (vulva dan vagina)
kontrasepsi
- Mempunyai riwayat sindrom
- Memerlukan
proteksi
syok karena keracunan
terhadap IMS
Ingin metode KB efektif
- Memerlukan
metode
sederhana
sambil
menggunakan metode lain
Tabel : Seleksi klien pengguna spermisida
f.