Professional Documents
Culture Documents
1.Pengertian Persepsi
Menurut Stephen P. Robbins persepsi merupakan proses dimana individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan
mereka. Riset tentang persepsi secara konsisten menunjukan bahwa individu yang berbeda dapat
melihat yang sama tetapi memahaminya secara berbeda. Kenyataannya adalah bahwa tak
seorangpun dari kita melihat realitas. Yang kita lakukan adalah menginterprestasikan apa yang
kita lihat dan menyebutnya sebagai realitas.
Sedangkan, nenurut Miftah Thoha dalam bukunya yang berjudul perilaku organisasi
konsep dasar dan aplikasinya mengatakan bahwa persepsi pada hakikatnya adalah proses
kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya,
baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk
memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu
Jadi persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap
orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya. Namun apa yang
merupakan persepsi seseorang dapat berbeda dari kenyataan yang objektif.
Karena perilaku orang didasarkan pada persepsi mereka akan realitas, dan
bukan pada realitas itu sendiri, maka persepsi sangat penting pula dipelajari
dalam perilaku organisasi.
lalu, dan pengharapan. Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan akan
merangsang individu dan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi
mereka.
Contoh-contoh
seperti
seorang
tukang
rias
akan
lebih
2. Persepsi Seseorang
Teori Hubungan (Attribution Theory)
Pada dasarnya mengungkapkan bahwa bila individu mengamati
atau
prasangka
(bias,
sikap
berat
sebelah)
yang
seseorang.
Efek Halo: Membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individu
individu lain.
Pembentukaan Stereotip: menilai seseorang berdasarkan persepsi
perusahaan
mempengaruhi
harus
siapa
mengenali
yang
bahwa
dipekerjakan
faktor-faktor
dan
akhirnya
Pengharapan kinerja
Bukti menunjukkan bahwa orang akan berupaya untuk mensahihkan
persepsi mereka mengenai realitas, bahkan jika persepsi tersebut keliru.
Pengharapan
kita
mengenai
seseorang/sekelompok
orang
akan
proses
secara
subjektif.
Ukuran
subjektif
adalah
berdasarkan
penilaian tersebut.
Upaya karyawan
Dalam banyak organisasi, tingkat upaya seorang karyawan dinilai sangat
penting, jadi bukan hanya kinerja saja. Namun penilaian terhadap upaya
ini sering merupakan suatu pertimbangan subjektif yang rawan terhadap
banyak
dari
penilaian
kesetiaan
tersebut
bersifat
Pembentukkan Profil
Pembentukkan stereotip dimana satu kelompok individu dipilih biasanya
berdasarkan ras atau etnis untuk penyelidikan intensif, inspeksi ketat atau
investigasi
alternatif.
Misalnya,
seorang
manager
suatu
divisi
menilai
intelektual
dan
antar
personalnya
paling
lemah
informasi awal.
Bias Konfirmasi
Proses pembuatan keputusan yang rasional mengasumsikan bahwa
Kecenderungan
individu
mendasarkan
penilaian
mereka
pada
salah.
Kesalahan yang Tak Disengaja
Kecenderungan kita bahwa kita bisa memprediksi hasil dari peristiwa-
pembuatan
keputusan
yang
ini
muncul
mengkonseptualkan
dan
intuisi.
disegani.
Ada
Pengambilan
sejumlah
keputusan
cara
untuk
secara
intuitif
sebagai suatu proses tak sadar yang dicipakan dari dalam pengalaman
yang tersaring.
4. Perbedan-perbedaan Individual
5. Batasan-batasan Organisasional
6. Perbedaan-Perbedaan Kultural
1. Bagaimana dengan Etika dalam Pembuatan Keputusan
10