Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
melakukan
penginderaan
terhadap
suatu
objek
tertentu.
pengetahuan namun tidak tahu benar akan seluk beluk pengetahuan itu.
Manusia berani bertindak tidak hanya berguna secara kebetulan melainkan
demikian mutlaknya sehingga tidak ragu ragu lagi. Jadi pengetahuan yang
digunakan orang untuk hidupmnya sehari hari adalah pengetahuan umum.
Dalam domain kogitif pengetahuan dicakup kedalam 6 (enam)
tingkatan yaitu :
1. Tahu (Know)
Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari
sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan ini ialah mengingat kembali
(recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu merupakan tingkatan
pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang tahu dapat
diukur dari kemampuan seseorang yang menyebutkanya. Menguraikan,
mendefenisikan dan sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan menginterpretasikan materi
secara benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaska, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap obyek yang dipelajari
3. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebabagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat
bagan),
membedakan,
memisahkan,
mengelompokkan
dan
sebagainya.
5. Sintetis (synthetis)
Intetis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian bagian dalam keseluruhan yang baru. Dengan kata
lain sintetis adalah sutu kemampuan untuk menyusun formulasi dari formulasi
formulasi yang telah ada.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jastifikasi
atai penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian penilaian ini
berdasarkan suatu kreteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kreteria
kreteria yang telah ada.
Dari semua unsur pengetahuan tersebut terisi dalam akal dan jiwa
manusia secara individu yang sadar, secara nyata terkandung dalam otaknya.
Dilingkungan ada bermacam macam hal yang dialami individu melalui
penerimaan panca inderanya, serta alat penerimaan atau reseptor. Hal hal
yang dialami tersebut masuk kedalam sel sel otaknya sehingga menjadi
pekerjaan
dapat
menjadikan
seseorang
memperoleh
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami oleh individu baik
dari dalam dirinya ataupun dari lingkungannya. Pada dasarnya pengalaman
mungkin saja menyenangkan atau tidak menyenangkan agi individu yang
melekat menjadi pengetahuan pada individu secara sabjektif.
6. Informasi
Kemudahan seseorang untuk memperoleh informasi dapat membant
mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. (Wahid
dkk, 2007)
2.2.2. Sikap
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon sseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Sikap dalam kehidupan sehari hari adalah merupakan
reaksi yang bersifat emosional
psikologi lainnya, misalnya : lapar, haus, nyeri adalah motif psikologis yang
tidak dipelajari, sedangkan pilihan kepada makanan eropa adalah sikap.
individu..
2.
dan stabil melalui pengalaman. Misalnya pengalaman terhadap suka atau tidak
suka terhadap warna tertentu (spesifik) yang sifatnya berulang ulang.
3.
juga antara orang dan barang atau situasi. Jika seseorang merasa bahwa orang
lain menyenangkan, terbuka dan hangat, maka ini sangat berarti bagi dirinya
dan dia akan merasa bebas dan nyaman.
4.
3.
4.
untuk
bersikap
terhadap
objek
stimulus
tertentu.
(Notoatmojo,2005)
Fungsi (tugas) sikap dibagi empat golongan yaitu :
1.
yang mudah menjalar, sehingga menjadi mudah pula menjadi milik bersama.
Sikap bisa menjadi rantai penghubung antara orang dengan kelompoknya atau
dengan anggota kelompok lain.
2.
sudah lanjut usianya tidak ada perangsang itu. Pada umumnya tidak diberi
perangsang secara sepontan, akan tetapi terdapat adanya proses secara sadar
untuk menilai perangsang perangsang itu.
3.
sikap tidak pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya. Oleh karna itu
dengan melihat sikap pada objek tertentu, sedikit banyak orang bisa
mengetahui pribadi orang tersebut. (Ahmadi, 1991)
Seperti halnya pengetahuan, sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu :
1.
Menerima
3.
4.
besarnya
kemungkinan
pada hasil dari dua keyakinan atau penialaian kesehatan yaitu ancaman yang
dirasakan dari sakit dan perimbangan tentang keuntungan dan kerugian.
Penilaian pertama adalah ancaman yang dirasakan terhadap resiko yang
akan muncul. Hal ini mengacu pada sejauh mana seseorang berpikir penyakit
atau kesakitan betul betul merupakan ancaman bagi dirinya. Asumsinya
adalah bahwa bila ancaman yang dirasakan tersebut maka perilaku pencegahan
juga dapat meningkat. (Machfoedz,2006).
Penilaian teatang ancaman yang dirasakan ini berdasarkan pada : (a).
Kerentanan yang dirasakan (perceived vulnerability) yang merupakan
kemungkinan bahwa orang orang dapat mengembangkan masalah kesehatan
menurut kondisi mereka, (b). Keseriusan yang dirasakan (perceived severity).
Orang orang yang mengevaluasi seberapa jauh keseriusan penyakit tersebut
apabila mereka mengembangkan masalah kesehatan dan membiarkan
penyakitnya tidak ditangani. (Machfoedz,2006).
Penilaian kedua yang dibuat adalah perbandingan antara keuntungan
dan kerugian dari perilaku dalam usaha untuk memutuskan tindakan
pencegahan atau tidak berkaitan dengan dunia medis dan mencakup berbagai
ancaman perilaku seperti check up untuk mencegah atau pemeriksaan awal dan
imunisasi. (Machfoedz,2006).
Sebagai kesimpulan, apabila individu bertindak untuk melakukan
pengobatan dan pencegahan komplikasi penyakitnya ada 3 variabel kunci yang
berpengaruh terhadap upaya yang akan diambil yaitu :
1. Kerentanan Yang Dirasakan
2.7. Hipertensi
2.7.1. Pengertian Hipertensi
Tekanan darah tinggi (HBP) berarti hipertensi atau tekanan tinggi
(ketegangan) pada arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah
dari jantung yang memompa ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Tekanan
darah tinggi tidak berarti ketegangan emosional yang berlebihan, walaupun
ketegangan emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan darah sementara.
Tekanan darah normal di bawah 120/80; tekanan darah antara 120/80 dan
139/89 disebut "pre-hipertensi", dan tekanan darah dari 140/90 atau lebih
adalah hipertensi. (Patrick, 2002).
Tekanan darah adalah menunjukkan keadaan di mana tekanan yang
dikenakan oleh darah pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung
ke seluruh anggota tubuh. Tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil dua
ukuran dan idealnya
mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung
berkontraksi. Disebut dengan tekanan sistolik. Angka 80 menunjukkan tekanan
ketika jantung sedang berelaksasi, disebut dengan tekanan diastolik. Sikap
yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah dalam keadaan duduk
atau berbaring dan diukur minimal 2 kali (Ariefmansjoer, 2001)
2.7.2. Etiologi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. Hipertensi
esensial
atau
hipertensi
primer
yang
tidak
diketahui
bila semakin
Salah satu pertimbangan utama dalam perawatan tekanan darah tinggi adalah
pengurangan berat badan sampai ke tingkat normal. (Rosmery, 2006)
Pada individu yang obesitas banyak diketahui terjadinya retensi insulin.
Akibat dari retensi insulin adalah diproduksinya insulin secara berlebihan eleh
sel beta pankreas, sehingga insulin didalam darah menjadi erlebihan
(hiperinsulinemia). Hal ini akan meningkatkan tekanan darah dengan cara
menahan pengeluaran natrium oleh ginjal da meningkatkan kadar plasma
neropineprin. (Rosmery, 2006)
Kegemukan merupakan ciri khas populasi hipertensi dan dibuktikan
bahwa faktor resiko ini mempunyai keterkaitan yang erat dengan kejadian
hipertensi dikemudian hari. Dari penyelidikan di buktikan bahwa curah jantung
dan volume sirkulasi darah pada orang yang obesiatas lebih tinggi
dibandingakan dengan orang yang mempunyai berat badan normal. Dalam
menentukan seseorang obesitas atau tidak obesitas dengan menggunakan
standart Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus:
Berat Badan (Kg)
IMT =
(Tinggi badan (m)) 2
Kemuadian skor yang diperoleh akan dikategorikan sebagai berikut:
IMT < 20
IMT 20 25 :
IMT 25 29 :
IMT > 30
bangsa dengan asupan garam minimal. Apabila asupan garam kurang dari 5
g/hari sangat kecil kemungkinan menyebabkan hipertensi. Sedangkan pada
asupan lebih dari 5 g/hari akan meningkatkan tekanan darah 15 20 %.
Pengaruh asupan garam terhadap timbulnya hipertensi terjadi melalui
peningkatan volume plasma, curah jantung dan tekan darah. keadaan ini akan
di ikuti oleh peningkatan ekskresi kelebihan garam sehingga akan kembali
pada keadaan hemodinamik yang normal. (Rosmery, 2006)
Beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara aspan natrium
yang berlebihan dengan tekanan darah tinggi pada beberapa individu. Asupan
natrium yang meningkat akan menyebabkan tubuh menyerap kembali cairan,
yang meningkatkan Volume darah/ disamping itu, garam yang berlebihan dapat
mengecilkan diameter arteri sehingga jantung akan memompa lebih keras
untuk mendorong volume darah yang meningkat melalui ruang yang semakin
sempit sehingga menyebabkan hipertensi. Peranan natrium dapal patogenesis
hipertensi telah lama diketahui. Pada populasi dengan konsumsi garam natrium
yang lebih tinggi tekanan darahnya meningkat lebih cepat dengan
meningkatnya umur dan hipertensi lebih banyak ditemukan. (Rosmery, 2006)
3. Konsumsi Tembakau (Perokok) Dan Kopi
Rokok mengandung nikotin sebagai penyebab ketergantungan yang
akan merangsang jantung, saraf, otak dan bagian tubuh lainnya sehingga
bekerja tidak normal, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga
meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan tekanan kontraksi jantung.
Merokok memberi efek berupa pelepasan hormon pertumbuhan, serta
meningkatkan asam lemak bebas, gliserol dan laktat yang dapat menyebabkan
mengganggu
sitem
endokrin
pelepasan
Adrenalin,
sehingga
besar. Dalam mengendalikan stres banyak cara yang dapat dilakukan dengan
berbagai cara relaksasi seperti, melancong, meditasi, yoga atau hipnotis
termasuk mendengarkan penyuluhan penyuluhan yang menyangkut
hipertensi akan dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat
menurunkan tekanan darah. (Efendi, 2004).
7. Mengkonsumsi Obat Penambah Stamina dan minuman penambah
stamina.
Obat penambah stamina / obat kuat dapat memperburuk hipertensi
dimana berkaitan dengan kombinasi obat obat yang sesuai atau tidak dengan
hipertensi. Dalam komposisi seara umum dalam obat penambah stamina / obat
kuat dan minuman penambah stamina cenderung di kombinasikan dengan zat
senyawa nikotinamida, yang ditujukan untuk respirasi jaringan tetapi efek yang
ditimbulkan adalah ekskresi adrenalin selanjutnya akan mempengaruhi detak
jantung semakin cepat sehingga dapat menaikkan tekanan darah. ( Suryati,
2005)
8.
memompa darah
Faktor Keturunan
Keturunan mempengaruhi 70 80 % penderita hipertensi, akan tetapi
hal tersebut bukan hal mutlak terjadi karena faktor keturunan sendiri tidak apat
berdiri sendiri jika tidak bersamaan dengan faktor resiko lainnya seperti
merokok, kegemukan, kurang olah raga, asupan garam natrium berlebihan dan
lain sebagainya. ( Suryati, 2005)
2.
Umur
Pendeita hipertensi esensial sebagian besar timbul pada uasia diatas 35
Jenis Kelamin
Prevalensi penderita hipertensi lebih sering di temukan pada pria dari
pada wanita, hal ini disebabkan pada umumnya yang bekerja adalah pria dan
pada asaat menghadapi masalah pria cenderung emosi dan mencari jalan pintas
seperti merokok, mabuk mabuk minum alkohol, dan pola makan yang tidak
baik sehingga tekanan darah meningkat.
mengatasi maslah stress, masih dapat mengatasinya dengan tenang dan stabil.
Tetapi tekanan darah cenderung meningkat pada wanita setelah menopuse, hal
ini disebabkan oleh faktor psikologis adan sistem endokrin.
Namun ketiga faktor resiko keturunan, umur dan jenis kelamin bukan
hal mutlak beresiko terhadap kejadian hipertensi jika tidak bersamaan dengan
faktor resiko lainnya seperti merokok, kegemukan, kurang olah raga, asupan
garam natrium berlebihan dan lain sebagainya.( Suryati, 2005)
2.7.7. Komplikasi Hipertensi
Menurut Elizabeth J Corwin (2000) dalam Efendi (2004) komplikasi
hipertensi terdiri dari stroke, infark miokardium, gagal ginjal , ensefalopati
(kerusakan otak), dan pregnancy incuded hypertension (PIH).
1. Stroke
Menurut Fazidah (2006) yang menganalisa determinan faktor penyebab
stroke membuktikan bahwa hipertensi beresiko 9 10 kali menyebabkan stroke
dinadingkan dengan orang yang tidak menderita hipertensi.
Stroke dapat timbul akibat pendarahan tekanan tinggi di otak, atau
akibat embulus yang terlepas dari pembuluh otak yang terpajan tekanan tinggi.
Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan menebal, sehingga aliran darah
ke daerahdaerah yang diperdarahi berkurang. Arteriarteri otak yang
mengalami
arterosklerosis
dapat
melemah
sehingga
meningkatkan
beresiko 10
darah.
pembuluh darah yang akan memperberat kerja jantung dan dapat meningkatkan
tekanan darah.
Untuk menjaga agar kolesterol dalam darah tidak bertambah tinggi
maka untuk penderita hipertensi diperbolehkan mengkonsumsi daging tidak
lebih dari 100 gr pada setiap mengkonsumsi daging (100gr = sebesar kotak
korek api) untuk daging hewan secara umum, akan tetapi harus menghindari
konsumsi organ hewan misalnya, Ginjal, Jeroan dan otak termasuk darah
hewan yang sering diolah menjadi menu makanan). Untuk penderitta hipertensi
sebaiknya mengkonsumsi daging hewan tidak lebih 2 kali dalam seminggu
sampai tidak mengkonsumsinya lagi. (Efendi, 2004).
4. Olahraga Teratur
Bagi penderita hipertensi disarankan melakukan olahraga isotonik yaitu
: olah raga yang ringan dan tidak terlalu menguras tenaga. Latihan yang
diberikan ditunjukkan untuk meningkatkan daya tahan (endurane) dan tidak
boleh menambah peningkatan tekanan (pressure). Sehingga bentuk latihan
yang paling tepat adalah jalan kaki, bersepeda, senam dan berenang atau
olahraga aerobik.
konsumsi
secara
rokok
beratahap
pada
mulai
pecandu
(riwayat
dari
batang
sebelumnya),
rokok
sampai
minuman alkohol pada batas maksimal 1 gelas (pada kadar 15% alkohol)
sampai memberhentikan mengkonsumsinya (Efendi, 2004)
Selain pembatasan pada rokok dan alkohol, untuk penderita hipertensi
juga dianjurkan agar tidak mengkonsumsi kopi, karena zat kaffein yang ada
pada kopi justru akan meningkatkan detak jantung sehingga akan menaikkan
tekanan darah.
konsentrat kopi yang dikonsumsi mulai dari < 2 sendok teh setiap hari sampai
tidak mengkonsumsinya lagi.
7. Mengendalikan Stess
Dalam mengendalikan stress faktor keseimbangan antara jiwa dan raga
merupakan pertimbangan utama, dalam hal ini penilaian terhadap hal hal
yang menyenangkan pada setiap individu berbeda beda akan tetapi inti
menanggulangi stres dapat dilakukan dengan cara cara sebagai berikut:
a. Latihan Relaksasi atau Meditasi
Relaksasi dan meditasi berguna untuk mengurangi stress atau
ketegangan jiwa. Relaksasi dilaksanakan dilakukan mengan mengncangan dan
mengendorkan otot tubuh sambil membayangkan sesuatu yang damai, indah
dan menyenangkan. Relaksasi dapat pula dilakukan dengan melakukan dengan,
jalan jalan, mendengarkan musik, bernyanyi, berjoget (menari) atau senam
dan lain sebagainya. Kegiatan ini akan efektif untuk mengurangi stres
dilakukan minimal sekali dalam seminggu
b. Berusaha Membina Hubungan Yang Positif
-
Mengerjakan kegiatan satu tugas pada satu waktu ( tidak mempunyai 2 atau
lebih kerjaan pada saat yang bersamaan)
Belajar untuk berdamai dengan orang lain, mencoba untuk menolong orang
lain dan menghindarkan iri dan dengki. (Efendi, 2004)
evaluasi awal hipertensi atau panel hidup sehat dengan hipertensi. Tujuan
pemeriksaan laboratorium pada pasien hipertensi :
1.
2.
3.
4.
1.
2.
yaitu
mendistribusikan
buku
pedoman,
Juklak
dan Juknis
masyarakat secara umum dan secara khusus kepada penderita hipertensi. Hal
ini dikembangkan untuk membantu masyarakat agar bisa merubah perilaku
dalam menangani masalah kesehatannya. Program ini dilaksanakan secara
berkesinambungan dari petugas kesehatan dan masyarakat. Adapun kegiatan
kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam upaya pelaksanaan program ini
antara lain:
1. Memberikan penyuluhan berupa tatacara penatalaksanaan penanggulangan
hipertensi bersamaan dengan pola hidup sehat yang semestinya dilakukan
oleh penderita hipertensi segera pada saat case finding. Sehingga dapat
memberikan pemahaman dalam menunjang keberhasilan pengobatan.
2. Penyuluhan Kesehatan tentang hipertensi dan komplikasinya dengan
menggunakan media seperti, Poster poster, buku buku yang berkaitan
dengan hipertensi dan komplikasinya, pembuatan film dan lain sebagainya.
3. Pembinaan kelompok beresiko melalui Posyandu lansia di puskesmas dan
dikelurahan
4. Pemeriksaan tekanan darah secara berkala.
5. Senam sehat penderita hipertensi yang dilakukan di Puskesmas sekali
dalam sebulan
Pengobatan dan
Penatalaksanaan Faktor Resiko
Genetik
Umur
Jenis Kelamin
Hipertensi
Therapy
Pengobatan
TD Normal
Tekanan darah
Normal
TIDAK TERJADI
KOMPLIKASI
(Efendi, 2004)
Pengetahuan
terhadap :
- Hipertensi
- Komplikasi
hipertensi
Sikap
terhadap :
- Hipertensi dan
komplikasinya
- Kerentanan yang
dirasakan
- Keseriusan penyakit
yang dirasakan
- Pertimbangan
terhadap manfaat
dan rintangan
Faktor Eksternal
Keluarga
Teman Sebaya
Petugas kesehatan
Media Informasi
Tindakan
Terhadap Upaya
pencegahan komplikasi
oleh penderita hipertensi
hipertensi
dan
komplikasinya
saling
mempengaruhi
untuk