Professional Documents
Culture Documents
KARAKTERISTIK POMPA
4.1. Tujuan Percobaan
73
74
pada selubung putar dengan saluran isap dan tekan yang terdapat pada alat
berkatup. Pompa ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head yang
sangat tinggi dengan kapasitas aliran rendah. Dalam aplikasinya pompa
piston banyak digunakan untuk keperluan pemenuhan tenaga hidrolik
pesawat angkat.
c. Pompa Torak
Prinsip kerjanya adalah torak melakukan gerakan isap terbuka dan katup
tekan tertutup. Sedangkan pada saat torak mulaimelakukan gerakan tekan,
katup isap tertutup dan katup tekan terbuka. Kemudian fluida yang tadinya
terisap dibuang pada katup tekan. Pompa ini biasa digunakan untuk
memenuhi head tinggi dengan kapasitas rendah. Dalam aplikasinya pompa
torak banyak digunakan untuk pemenuhan tenaga hidrolik.
75
2. Pompa Dinamik
Pompa dinamik adalah pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa
bekerja. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah rotor dengan satu impeller
yang berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat oleh impeller
yang menaikkan kecepatan absolut fluida maupun tekanannya dan melemparkan
aliran melalui volut (Rudianto,2009). Yang tergolong pompa dinamik antara lain:
a. Pompa Aksial
Pompa aliran aksial berbeda dari aliran radial dalam cairan masuk dan keluar
sepanjang arah sejajar sama denganberputar poros. Cairan tidak dipercepat
melainkan "diangkat" oleh aksi impeller . Mereka dapat disamakan dengan
baling-baling berputar dalam panjang tabung . Pompa aliran aksial beroperasi
pada tekanan jauh lebih rendah dan tingkat aliran tinggi dari pompa aliran
radial. Prinsip kerja pompa ini adalah sebagai berikut: Dalam aplikasinya
pompa jenis ini banyak digunakan untuk irigasi (http:/ / creativecommons. org/
licenses/ by-sa/ 3. 0/.)
b. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal adalah pompa rotodynamic yang menggunakan
impeller yang berputar untuk meningkatkan tekanan dan tingkat dari aliran
cairan. Pompa sentrifugal adalah jenis yang paling umum dari pompa
digunakan untuk
76
Pompa Volut
Aliran yang keluar dari impeller pompa volut ditampung dalam volut, yang
selanjutnya akan dialirkan memalui nozzle untuk keluar (Rudianto, 2009).
77
Pompa Benam
Pompa benam menggunakan daya listrik untuk menggerakkan motor. Motor
itu mempunyai poros yang tegak lurus dengan impeller. Karena kedudukan
impeller satu poros dengan motor, maka bila motor bekerja, impeller akan
berputar dan air yang berada pada bak isapan terangkat oleh sudu yang
terdapat pada impeller. Untuk menahan air yang telah diisap oleh impeller,
supaya tidak bocor kembali ke bak isapan, air ditahan oleh lower difusser
yang berada di bagian bawah pompa (Rudianto, 2009).
78
Data Yang
Diperlukan
1.
Kapasitas
2.
3.
4.
5.
6.
Kondisi Isap
(suction)
Kondisi
Tekan
(discharge)
Head total
pompa
Jenis zat cair
Jumlah
pompa
7.
Kondisi kerja
8.
Penggerak
Poros tegak
9.
atau
10.
Keterangan
mendatar
Tempat
instalasi
79
Efisiensi pompa adalah rasio antara daya fluida dengan total daya yang
masuk MCabe, 1986). Efisiensi pompa juga didefinisikan sebagai rasio
kekuatan disampaikan pada fluida oleh pompa dalam kaitannya dengan
kekuasaandisediakan untuk menggerakkan pompa (http:/ / creativecommons.
org/ licenses/ by-sa/ 3. 0/.).
Fitting adalah alat penyambung yang digunakan untuk merubah arah aliran
atau memperkecil jalur pipa. Macam-macam Fitting antara lain:
1. Siku (Elbow)
Siku dalam system perpipaan digunakan untuk mengubah arah aliran fluida
dengan menyambungkan sebuah pipa dengan pipa yang lain. Siku adalah pipa
Fitting dipasang antara dua batang pipa atau tabung untuk memungkinkan
perubahan arah, biasanya 90 atau 45 .
2. Pemerkecil (Reducer)
Reducer adalah komponen dalam pipa yang mengurangi pipa ukuran dari yang
lebih besar untuk menanggung yang lebih kecil (dalam diameter). Panjang
pengurangan biasanya sama dengan rata-rata diameter pipa yang lebih besar dan
lebih kecil. Ada dua jenis utama dari consentric reducer dan eccentric reducer.
Reducer dapat digunakan baik sebagai nozzle atau diffuser tergantung pada
jumlah mach aliran.
3. Fitting Tee
Sambungan T (Fitting tee) merupakan jenis sambungan yang paling umum
digunakan. Jenios Fitting T yaitu tee equal dan Fitting tee non equal. Digunakan
untuk menggabungkan dua aliran fluida (split) dari arah yang berlawanan.
79
80
juga
disebut
dengan
sambungan
empat
arah
(4-way
dibuat
untuk
memungkinkan
kecepatan
aliran
fluida
dan
81
12.
13. Gambar 4.10. Macam-macam Fitting
14.
atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan
membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
15. Macammacam Valve (katup) yang sering digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Gate Valve
16. Gate Valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan
cara mengangkat gerbang penutupnya yang berbentuk bulat atau persegi panjang.
Gate Valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan cara
membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi Gate pada Valve ini
harus benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close).
2. Globe Valve
17. Globe Valve adalah jenis Valve yang digunakan untuk mengatur laju aliran
fluida dalam pipa. Prinsip dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan tegak
lurus disk
82
18. dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk cincin antara
disk dan cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup.[5]
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Gambar
28.
persamaan:
29.
Q1 N 1
Q 2 N 2 ...........................................................................(4.1)
Ws
.......................................................................(4.3)
Wp m
Ws m
1000
1000 ....................................(4.4)
p p1
1 2
2
( 2av 1av
) g(z 2 z 1 ) 2
F Ws 0
2
.......(4.5)
V
t ...............................................................................(4.6)
82
41.
42.
43.
44.
Q
A ...............................................................................(4.7)
83
Dv
...................................................................................................
(4.8)
K c 0,55 (1
A2
)
A 1 ..........................................................................(4.10)
50.............................................................................................................
v 22
2 .....................................................................................(4.11)
3. Head loss karena adanya pembesaran diameter pipa (sudden enlargement losses)
51.............................................................................................................
hc Kc
K ex (1
A2 2
)
A 1 .................................................................................(4.12)
52.............................................................................................................
v 22
2 ...................................................................................(4.13)
4. Head loss karena adanya sambungan pipa (Fitting)dan Valve(Geankoplis,1997).
53.............................................................................................................
h ex K ex
hf Kf
54.
v12
2 .....................................................................................(4.14)
hubungan yang berbanding lurus yakni semakin besar efisiensi kerja pompa maka
akan semakin besar pula daya pompa yang dikeluarkan oleh adanya input daya yang
diberikan oleh listrik, apabila daya yang diberikan semakin besar maka tekanan
83
pompa akan semakin besar juga, karena berlaku asas bernaulli maka kecepatan aliran
fluida akan semakin cepat (M.Cabe, 1986).
4.3. Variabel Percobaan
A.
Variabel Tetap.
55.
: 1,2,3, dan 4
menit
56.
B.
: 3 putaran
Bukaan valve
Variabel Berubah.
57.
58.
84
KWH meter
manometer pipa U
pompa sentrifugal
saklar
stopwacth
sistem perpipaan
tangki reservoir
tangki supply
valve
B.
Air (H2O)
B.
85
Keterangan gambar:
1. tangki supply
2. pompa
3. manometer pipa U
4. KWH meter
5. pressure gauge (manometer)
6. saklar pompa
7. gate valve
8. tangki reservoir
9. globe valve
10. vessel
11. sight glass
86
1. Sistem perpipaan
ukuran
: in 40 sch
bahan
: commercial steel
panjang
: 736 cm
gate valve
: 2 buah
globe valve
: 1 buah
tee
: 2 buah
elbow 90
: 4 buah
2. Discharge heat manometer
skala
: 6 kg/cm3
3. Tangki supply
diameter
: 59 cm
jari-jari
: 29,5 cm
tinggi
: 88 cm
4. Tangki reservoir
diameter
: 59 cm
jari-jari
: 29,5 cm
tinggi
: 88 cm
5. Pompa
speed
: 2850 rpm
such head
:9m
disc head
: 24 m
total head
: 33 m
6. Electric source
daya sebesar 220 volt / 50 Hz
kapasitas maksimal sebesar 42 L/menit
output power sebesar 125 watt
1 KWH setara dengan 900 putaran, 50 Hz, 230 Volt.
-
88
valve
7. t
6. Buk
aan
Valv
e
(put
aran
)
9. h
i
r
8. (
m
e
13. Debit
11. V air
3
12. (m )
10. (
air
3
(m /m
enit)
14. Debit
Air
(m3/
menit
)
t
)
17. 0
.
16. 1
0
6
18. 0.017
5
19. 0.017
5
4
23. 0
.
22. 2
1
2
15. 1
24. 0.034
7
25. 0.017
4
7
29. 0
28. 3
.
1
30. 0.051
9
31. 0.017
3
9
35. 0
34. 4
.
2
6
20. 0.017
36. 0.071
0
37. 0.017
8
88
41. 0
.
40. 1
0
6
42. 0.017
9
43. 0.017
9
5
5
47. 0
.
1
46. 2
3
7
39. 1.5
48. 0.037
6
49. 0.018
8
44. 0.018
5
7
5
53. 0
52. 3
.
2
54. 0.057
4
55. 0.019
1
1
59. 0
.
58. 4
2
6
60. 0.072
7
61. 0.018
2
6
65. 0
63. 2
.
64. 1
0
6
68. 0.019
66. 0.018
3
67. 0.018
3
7
71. 0
.
70. 2
1
4
72. 0.040
6
73. 0.020
3
8
76. 3
5
77. 0
78. 0.062
79. 0.020
88
.
2
3
83. 0
.
82. 4
84. 0.074
85. 0.018
2
89. 0
.
88. 1
90. 0.019
91. 0.019
1
95. 0
.
94. 2
87. 2.5
96. 0.041
97. 0.020
92. 0.020
2
3
101.
100.
0.2
106.
4
102.
3
5
107.
0.2
8
103.
0.0642
0.0214
108.
109.
0.0765
0.0191
111.
B. Karakteristik Pompa
112.
114.
t air
115.
(detik)
125.
51.38
131.
116.
Pressur
e
gau
ge
117.
(psig)
126.
0.6
132.
122.
118.
h air
119.
(m)
120.
V air
121.
(m3)
127.
0.048
133.
128.
0.0131
134.
H pipa
U
123.
(m)
129.
0.005
135.
88
142.
1.5
160.
161.
2
179.
2.5
51.065
137.
50.75
143.
53.585
149.
53.507
5
0.625
138.
0.65
144.
0.485
155.
53.43
162.
55.79
168.
55.95
174.
56.11
180.
59.68
186.
58.98
192.
58.29
156.
0.525
163.
0.37
169.
0.385
175.
0.4
181.
0.27
187.
0.26
193.
0.25
0.046
5
139.
0.045
145.
0.044
151.
0.042
7
157.
0.041
5
164.
0.04
170.
0.039
176.
0.038
182.
0.05
188.
0.045
194.
0.04
150.
0.505
0.0065
0.0127
140.
0.0123
146.
0.0120
152.
0.0117
158.
0.0113
165.
0.0109
171.
0.0107
177.
0.0104
183.
0.0137
189.
0.0123
195.
0.0109
141.
0.008
147.
0.01
153.
0.012
159.
0.014
166.
0.015
172.
0.0175
178.
0.02
184.
0.03
190.
0.035
196.
0.04
197.
199.
h air
201.
rata-rata
200.
(m)
209.
t ratarata
202.
0,0465
(detik)
51,07
215.
0,0427
219.
53,51
220.
0,0390
224.
55,95
225.
0,0450
229.
230.
205.
v air
204.
Q ratarata
rata-rata
210.
214.
203.
(m3)
206.
2850
207.
rata-rata
208.
1750
211.
(m3/s)
(m3/s)
212. 0,00024 213.
0,0127
216.
217.
9
0,0001528
0,00021 218.
0,0117
221.
222.
8
0,0001340
0,00019 223.
227.
0
0,0001170
0,00020 228.
0,0107
226.
58,98
0,0123
8
0,0001280
Tabel 4.5. Data perhitungan pembuatan kurva karakteristik
pompa
231.
232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
88
Debit
ai
r
Debit
air
(m
3
/s)
- Ws
(J/
al
g)
m
i
Wp
H
W
(
m
)
n
)
243.
244.
74,1
0,44
5
251.
1
252.
1
254.
67,6
0,39
3
259.
7
260.
1
262.
62,4
0,34
2
267.
1
268.
6
270.
65,7
0,37
6
Tabel 4.6. Data perhitungan heat loss
239.
240.
0,0001
3,944
52
1
248.
0,0001
3,459
34
8
256.
0,0001
3,019
17
7
264.
0,0001
3,304
28
hc (J/Kg)
249.
5
250.
21,82
82
257.
4
258.
16,62
81
6
263.
273.
75
255.
272.
28,37
1
247.
271.
241.
242.
265.
4
266.
19,91
96
4
274.
hv
275.
hf
276.
Hf
246.
245.
0,5
0,
253.
0,4
0,
261.
0,3
0,
269.
0,3
0,
277.
hex
278.
F
88
(J/
Kg
(J/K
(J/K
(J/K
g)
g)
g)
)
279.
0,44278
285.
0,34059
291.
0,25945
297.
0,31081
280.
5,1040
0
286.
3,9260
5
292.
2,9907
5
298.
3,5827
6
281.
4,02524
287.
3,09625
293.
2,35864
299.
2,82552
303.
304.
305.
306.
307.
308.
282.
18,0004
5
288.
13,8461
3
294.
10,5475
9
300.
12,6354
5
283.
0,80505
289.
0,61925
295.
0,47173
301.
0,56510
(J/
Kg
)
284.
28,377
51
290.
21,828
27
296.
16,628
16
302.
19,919
64
89
4.9. Grafik
4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
(% ) 2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
4.60
4.70
4.80
4.90
5.00
5.10
5.20
5.30
5.40
5.50
5.60
Q (gal/menit)
5.
6.
0.4
0.35
0.3
Wp (hp)
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
3
3.2
3.4
3.6
3.8
Q (gal/menit)
7.
8.
Grafik 4.2. Hubungan Laju Alir (Q) dan Daya Pompa (hp)
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
90
17.
5000
4500
4000
3500
3000
P (N/m2)
2500
2000
1500
1000
500
0
2.5
3.5
4.5
Q (gal/menit)
18. Grafik 4.3. Hubungan Laju Alir (Q) dan Tinggi tekan (P)
0.01000
0.00950
0.00900
0.00850
f(x) = - 0x + 0.01
R = 0.83
0.00800
Wp/s
0.00750
0.00700
0.00650
0.00600
0.00550
0.00500
0.8
1.2
1.4
1.6
1.8
2.2
2.4
2.6
Besar bukaan
19.
20. Grafik 4.4. Hubungan Besar bukaan dan Wp/s (hp/s)
4.10. Pembahasan
Hubungan antara efisiensi kerja pompa terhadap laju alir secara teori
dijelaskan bahwa semakin besar laju alir (Q) maka efisiensi akan semakin
besar pula. Pada percobaan diperoleh bahwa laju alir dan efisiensi
90
berbanding lurus. Pada laju alir 3,02 gal/menit efisiensi pompa adalah
4,65%, efisiensi pompa akan meningkat sampai laju alir pada 3,94 gal/menit
dengan efisiensi 5,50%. Pada percobaan diperoleh bahwa laju alir dan
efisiensi berbanding lurus. Hal ini dapat dilihat pada grafik 4.1.
91
Hubungan antara daya pompa dan laju alir secara teori yaitu makin
besar laju alir (Q) maka daya pompa akan semakin besar pula. Pada
percobaan diperoleh bahwa laju alir dan daya berbanding lurus. Pada laju
alir 3,02 gal/menit daya pompa sebesar 0,342 hp. Daya pompa akan semakin
besar sampai pada laju alir 3,94 gal/menit dengan daya pompa 0,449 hp.
Hubungan antara laju alir dan daya pompa yang berbanding lurus dapat
antara tinggi tekan terhadap laju alir dapat dilihat pada grafik 4.3.
Hubungan antara besar bukaan dan daya pompa persatuan waktu
secara teori yaitu semakin semakin besar bukaan maka daya pompa
persatuan waktu (Wp/s) akan semakin kecil. Dari hasil percobaan
didapatkan pada bukaan 1 daya pompa persatuan waktu sebesar 0,00879
hp/s, nilai daya pompa tersebut akan mengalami penurunan sampai daya
pompa sebesar 0,00635 hp/s pada besar bukaan 2,5. Nilai daya pompa
persatuan waktu yang menurun dengan semakin besarnya bukaan
diakibatkan karena dengan semakin besarnya bukaan maka tekanan akan
semakin kecil sehingga besar daya pompa pada satuan waktu juga akan
berkurang. Hubungan antara besar bukaan terhadap daya pompa persatuan
91
Hubungan antara laju alir terhadap daya pompa adalah berbanding lurus.
Pada praktikum dengan laju alir 3,30 gal/menit sampai 3,94 gal/menit,
didapatkan besar dayanya 0,374 hp, 0,342 hp, 0,395 hp, dan 0,449 hp.
92
Hubungan antara laju alir dengan tinggi tekan adalah berbanding terbalik
dimana harga H dalam praktikum mengalami penurunan pada tinggi tekan
(4309,23; 3481,85; 2654,48 dan 1792,64) didapatkan besar laju alir sebesar
(3,94 gal/menit, 3,46 gal/menit, 3,02 gal/menit, dan 3,30 gal/menit).