You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam perkembangannya kota-kota di

Indonesia mengalami

perubahan aktivitas yang didalamnya termasuk perubahan pemanfaatan atau


penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan mengindikasikan terjadinya
pembangunan, dimana pembangunan menurut Tadaro dalam (Munir, 2002)
menyatakan bahwa pembangunan merupakan proses menuju perbaikan taraf
kehidupan masyarakat secara menyeluruh dan bersifat dinamis.
Setiap pembangunan tentu menghasilkan dampak. Dampak adalah
suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas. Aktivitas tersebut
dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi (Soemarwoto, 2001).
Dampak dari upaya pengembangan suatu kota yang dilakukan berdasarkan
pada peran dan fungsi kota melalui suatu kebijakan pembangunan kota pada
aspek fisik dapat meliputi meningkatnya intensitas penggunaan lahan kota,
meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana kota, serta menurunnya
kualitas lingkungan kota (Bintarto dalam Khairuddin, 2000).
Peningkatan intensitas penggunaan lahan kota bermuara kepada
peningkatan arus peregerakan dari dan menuju guna lahan tersebut.
Peningkatan pergerakan akan berdampak pada wilayah antara pusat kota dan
guna lahan baru yang bersangkutan. Dampak yang terjadi meliputi aspek-aspek
wilayah secara keseluruhan yaitu aspek fisik dan lingkungan, aspek sosial, dan
aspek ekonomi. Dampak yang dialami tersebut dapat berupa dampak positif
maupun dampak negatif yang bersifat langsung maupun tidak langsung,
dimana implikasinya terkait dengan kegiatan wilayah perkotaan secara
keseluruhan.
Sebagai contoh misalnya pembangunan bandar udara baru di
Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang menggantikan peran Bandar
Udara Adisutjipto Yogyakarta. Pembangunan bandar udara baru tersebut
menggeser keberedaan guna lahan eksisting berupa pantai yang bernama
Pantai Congot. Penggusuran pantai tersebut kemudian dipertanggungjawabkan

dengan membangun infrastruktur pelabuhan baru demi menyangga kehidupan


perikanan dan kelautan Pantai Congot sebelumnya. Pelabuhan Adikarto
kemudian dibangun sebagai wujud dampak pada aspek fisik, yang bertujuan
untuk mengantisipasi dampak sosial dan ekonomi masyarakat wilayah sekitar
Bandar Udara Internasional Kulonprogo, terutama para nelayan.
Hal serupa juga terjadi pada pembangunan Bandar Udara
Internasional Kualanamu di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara. Pembangunan Bandar Udara ini merupakan suatu wujud
aktivitas perubahan penggunaan lahan dari lahan perkebunan milik Badan
Usaha Milik Negara Indonesia PT. Perkebunan Nusantara II menjadi lahan
terbangun dengan peruntukan fasilitas publik. Bandar Udara Internasional
Kualanamu merupakan prasarana transportasi udara baru untuk menggantikan
Bandar Udara Internasional Polonia yang melayani kebutuhan transportasi
udara masyarakat Provinsi Sumatera Utara. Latar belakang dibangunnya
bandara ini adalah karena lokasi Bandar Udara Internasional Polonia yang
berada di pusat kota Medan dan mengalami keterbatasan operasional dan
ketersediaan fasilitas sehingga sudah tidak mampu lagi menampung kebutuhan
pelayanan angkutan udara yang cenderung terus meningkat.
Bandar Udara Internasional Kualanamu dengan intensitas kegiatan
yang tinggi kemudian memicu kebutuhan aksesibilitas kawasan yang tinggi.
Penyediaan aksesibilitas dalam menunjang fungsi bandara dilakukan dengan
pembangunan sistem jaringan baru seperti jalan arteri, jalur kereta api dan jalan
tol. Jaringan baru tersebut mengakomodasi macam-macam akses yang
digunakan dari dan menuju bandara, antara lain menggunakan moda
transportasi kereta api, kendaraan bermotor pribadi, dan kendaraan bermotor
publik. Semakin banyak sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut
maka semakin mudah aksesibilitas yang didapat, begitu pula sebaliknya
semakin rendah tingkat aksesibilitas yang didapat maka semakin sulit daerah
itu dijangkau dari daerah lainnya (Bintarto, 1989).
Berdasarkan uraian di atas, peningkatan kemudahan akses dari dan
menuju bandara kemudian memicu perubahan-perubahan tertentu di wilayah
sekitar bandar udara. Fakta tersebut menggambarkan urgensi pelaksanaan

analisis dampak pembangunan Bandar Udara Internasional Kualanamu


terhadap wilayah sekitarnya sehingga penelitian ini perlu dilakukan.
Penelitian

ini

pembangunan bandara,

dilakukan
baik

untuk

dampak

mengidentifikasi

dampak

positif maupun negatif bagi

perkembangan wilayah di sekitar bandara. Hasil analisis dapat dijadikan acuan


dalam melakukan antisipasi dampak positif dan negatif dari pembangunan
Bandar Udara Internasional Kualanamu serta alat pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan manajemen dan rekayasa wilayah sekitar bandar udara.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kemudian dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana dampak pembangunan Bandar Udara Internasional Kualanamu
terhadap perkembangan wilayah di sekitar bandara?
2. Apa saja faktor yang memengaruhi dampak pembangunan Bandar Udara
Internasional Kualanamu terhadap perkembangan wilayah di sekitar
bandara?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dilakukannya penelitan ini adalah melakukan analisis dampak
lalu lintas pembangunan Bandara Internasional Kualanamu sehingga
didapatkan pengetahuan awal terkait kinerja ruas jalan arteri di sekitar bandara.
Adapun spesifikasi tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain :
1. Mengetahui dampak langsung dan tidak langsung pembangunan Bandar
Udara Internasional Kualanamu terhadap perkembangan wilayah di sekitar
bandara.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dampak pembangunan
Bandar Udara Internasional Kualanamu terhadap perkembangan wilayah
di sekitar bandara.

1.4. Batasan Penelitian


Pada penelitian ini ditetapkan batasan penelitian dengan tujuan
pengutamaan ruang lingkup pembahasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini
meliputi :
1.4.1.

Ruang lingkup lokasi

Bandar Udara Internasional Kualanamu yang berada di Jalan


Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara.

Wilayah Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera


Utara

Wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang,


Sumatera Utara

1.4.2.

Fokus penelitian

Dampak adalah perubahan yang terjadi pada objek penelitian


akibat adanya pembangunan Bandar Udara Internasional
Kualanamu

Pembangunan adalah bentuk pengembangan kawasan dengan


perubahan

guna

lahan

dan

peningkatan

aktivitas

yang

adalah

objek

mempengaruhi lalu lintas di sekitarnya

Bandar

Udara

Internasional

Kualanamu

pembangunan.

Perkembangan wilayah meliputi perkembangan yang disebabkan


dampak pembangunan Bandar Udara Internasional Kualanamu
pada aspek fisik dan lingkungan, sosial, serta ekonomi wilayah.

Kecamatan Tanjung Morawa dan Kecamatan Beringin adalah


objek penelitian yang merupakan wilayah antara pusat kota Medan
Bandar Udara Internasional Kualanamu

1.5. Keaslian Penelitian


Berdasarkan penelusuran terhadap judul penelitian yang ada
ditemukan sedikitnya 3 (tiga) judul penelitian terkait analisis pembangunan
maupun Bandar Udara Internasional Kualanamu, antara lain :
1. Perubahan Sosial Akibat Kebijakan Relokasi Bandara Adi Sucipto di Desa
Palihan, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo oleh Dewi Susilowati
dalam skripsi untuk memenuhi salah satu persyaratan Program S 1 Program
Studi Ilmu Administrasi Negara, Universitas Gadjah Mada, 2014.
a. Fokus Penelitian

: Perubahan sosial

b. Metode Penelitian

: Kualitatif

c. Lokasi Penelitian

: Desa Palihan, Kecamatan Temon,


Kabupaten Kulon Progo

2. Analisa Dampak Perpindahan Bandar Udara terhadap Perekonomian Kota


Mataram oleh Arga Maulana dalam tesis untuk memenuhi salah satu
persyaratan S 2 Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik,
Universitas Indonesia, 2012.
a. Fokus Penelitian

: Perubahan ekonomi

b. Metode Penelitian

: Kuantitatif (metode input-output)

c. Lokasi Penelitian

: Kota Mataram

3. Studi Dampak Pembangunan Jalan Tol Cipularang terhadap terciptanya


Guna Lahan Perdagangan di sekitar Jalan Terusan Pintu Tol Pasteur Kota
Bandung oleh Syifaa Tresnaningrum dalam tugas akhir untuk memenuhi
salah satu persyaratan S 1 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Institut Teknologi Bandung, 2010.
a. Fokus Penelitian

: Perubahan fisik guna lahan.

b. Metode Penelitian

: Kuantitatif (survei).

c. Lokasi Penelitian

: Pintu Tol Pasteur Kota Bandung

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian-penelitian di atas yaitu


studi mengenai dampak pembangunan. Namun objek lokasi dan fokus penelitian
yang diajukan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian tersebut di
atas yaitu kawasan Bandar Udara Internasional Kualanamu. Fokus penelitian ini
adalah berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang tercantum di atas

dimana penelitian ini akan mengamati seluruh delta atau selisih perubahan pada
aspek fisik, sosial maupun ekonomi pada wilayah antara. Perubahan yang
merupakan wujud dampak pembangunan bandara tersebut akan diklasifikasikan
menjadi dua kategori, yaitu dampak langsung dan dampak langsung berikut beserta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Berdasarkan

hal

tersebut,

keaslian

penelitian

ini

dapat

dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan asas-asas keilmuan yang harus


dijunjung tinggi yaitu kejujuran, rasional, objektif serta terbuka. Dengan demikian
penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah, keilmuan
dan terbuka untuk saran dan kritisi yang sifatnya konstruktif.

You might also like