Professional Documents
Culture Documents
Resorpsi inflamasi dapat terjadi secara internal atau eksternal. Hal ini
berhubungan dengan infeksi pulpa dan inflamasi ligamen periodontal. Resorpsi
dapat terjadi dengan cepat pada akar dan prosese inflamasi dapat merusak gigi
permanen di bawahnya. Proses perusakan gigi permanen disebabkan oleh reaksi
odontoblas. Proses kerusakan ini dapat di observasi melalui radiograf.
4.4 Pulpitis
Pulpitis adalah respon awal gigi terhadap trauma dan pulpitis biasanya hampir
selalu terjadi pada setiap traumatic injuries gigi. Tanda-tandanya adalah sensitivitas
terhadap perkusi dan penyumbatan kapiler yang dapat terlihat secara klinis dari
permukaan lingual dengan menggunakan transilluminasi gigi. Pulpitis dapat
reversible pada beberapa kasus ringan atau dapat pula menjadi irreversible dan
menjadi nekrosis pulpa.
4.5 Cidera benih gigi permanen
Jarak yang dekat antara apikal gigi insisif sulung ke benih gigi di bawahnya
menyebabkan potensi kerusakan pada gigi permanennya jika gigi sulung mengalami
traumatic injuri. Resiko terbesar untuk benih gigi permanen adalah saat gigi
mengalami intrusi atau avulsi dan ketika anak berusia kurang dari 3 tahun ketika
mahkota gigi permanen sedang berkalsifikasi. Akibatnya, diskolorasi menjadi
keputihan atau kekuningan sering terjadi, namun dapat pula terjadi hipoplasia email,
dilaserasi mahkota dan akar, serta erupsi terlambat atau ektopik.
Gambar 28. Kelainan pada Gigi Permanen akibat Trauma pada Gigi Sulungnya
Daftar Pustaka
1. (Cameron,
A.C
and
Widmer,
R.P.Handbook
of
pediatric
dentistry.2nd