Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Adhy Prasetyo (P13001)
Tempat
: Wilayah Surakarta
Waktu
: 30 Menit
A. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah mengikuti penatalaksanaan ini, orangtua anak mampu memahami
pentingnya kebutuhan cairan pada anak.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, orangtua anak diharapkan :
a. Mampu mengetahui bagaimana cara memenuhi kebutuhan cairan pada
anaknya
b. Mampu mengetahui apa dampak jika anaknya kelebihan maupun
kekurangan cairan
B. Sasaran
Tahap
Pembukaan
Pelaksanaan
Waktu
5 menit
Kegiatan
Media
Lisan
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan
pengertian
cairan
15 menit Menanyakan
kepada Leaflet
orangtua
anak
pentingnya
cairan
tubuh
Menanyakan
apa
bagi
kepada
kebutuhan
Penutup
anaknya
kelebihan
maupun
kekurangan
cairan.
10 menit Evaluasi
Orangtua
Lisan
memahami
pengertian cairan.
Orangtua
memahami
bagaimana cara memenuhi
cairan pada anaknya.
Orangtua
memahami
dampak
maupun
dari
kelebihan
kekurangan
cairan.
Memberi salam penutup
Berpamitan
D. Metode
1. Simulasi
E. Setting Tempat
PENYAJI
NOTULEN
MODERATOR
S
S
S
S
PENGAWAS
PENGAWAS
S
S
F. Evaluasi
S
S
S
S
1. Standar persiapan S
a. Alat simulasi dipersiapkan 1 hari sebelum penatalakasanaan
b. Tempat
: berkoordinasi kepada kepala RT terkait tempat
pelaksanaan 1 hari sebelumnya
c. Waktu
: Pukul 09.00 WIB
d. Hari dan tanggal : Sabtu, 26 Maret 2015
2. Standar proses : simulasi pentingnya cairan pda anak
3. Standar hasil : tes lisan pada orangtua anak
a. Mampu mengetahui bagaimana cara memenuhi kebutuhan cairan pada
anaknya
b. Mampu mengetahui apa dampak jika anaknya kelebihan maupun
kekurangan cairan
G. Lampiran
a. Materi dan Leaflet
LAMPIRAN
Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air
tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan
osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari
cairan eksternal dan cairan internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur
secara langsung dengan prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya
terdapat dalam cairan intrasel. Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan
mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri dari cairan tubuh total.
2. Fungsi Cairan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
Keseimbangan Cairan
Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan output cairan. Intake
cairan berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara
1.800 2.500 ml/hari. Sekitar 1.200ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari
makanan.
Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalambentuk urine 1.200-1.500
ml/hari, paru-paru 300-500 ml, dan kulit 600-800 ml.
b.
c.
d.
e.
Rasa dahaga
Mekanisme rasa dahaga : Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan
renin, yang pada akhirnya menimbulkan produksi angiotensin II yang dapat
merangsang hipotalamus untuk melepaskan substrat neuron yang
bertanggungjawab terhadap sensasi haus.
Osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi penigkatan tekanan osmotic dan
mengaktivasi jaringan saraf yang dapat mengakibatkan sensasi rasa dahaga.
Anti Diuretik Hormon (ADH) : ADH dibentuk di hipotalamus dan disimpan
dalam neurohipofisisi dari hipofisis posterior. Stimuli utama untuk sekresi
ADH adalah peningkatan osmolaritas dan penurunan cairan ekstrasel.
Hormone ini meningkatkan rearbsorbsi air pada duktus koligentes, dengan
demikian dapat menghemat air.
Aldosteron : Hormone ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang bekerja pada
tubulus ginjal untuk meningkatkan absrsorsi natrium. Pelepasan aldosteron
dirangsang konsentrasi kalium, natrium serum dan system angiotensin rennin
serta sangat efektif dalam mengendalikan hiperkalemia.
Prostaglandin adalah asam lemak alami yang terdapat dalam banyak jaringan
dan berfungsi dalam merespn radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi
NO
UMUR
BB (KG)
1
2
3
4
5
6
7
3 hari
1 tahun
2 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
18 tahun (Adult)
3,0
9,5
11,8
20
28,7
45
54
CAIRAN (ML/24
JAM)
250 300
1150 1300
1350 1500
1800 2000
2000 2500
2200 2700
2200 - 2700
C. PENGERTIAN ELEKTROLIT
Elektrolit adalah substansi yang menyebabkan ion kation (+) dan anion (-).
Ada tiga cairan elektrolit yang paling esensial yaitu :
1. Natrium (sodium)
Merupakan kation paling banyak yang terdapa pada Cairan
Ekstrasel (CES). Na+ mempengaruhi keseimbangan air, hantaran
implus saraf dan kontraksi otot. Sodium diatur oleh intake garam
aldosteron, dan pengeluaran urine. Normalnya sekitar 135-148 mEq/lt.
2. Kalium (potassium)
Merupakan kation utama dalam CIS. Berfungsi sebagai excitability
neuromuskuler dan kontraksi otot. Diperlukan untuk pembentukan
glikkogen, sintesa protein, pengaturan keseibangan asam basa, karena
ion K+ dapat diubah menjadi ion H+. Nilai normalnya sekitar 3,5-5,5
mEq/lt.
3. Kalsium
Berguna untuk integritas kulit dan struktur sel, kondusi jantung,
pembekuan darah serta pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dalam
cairan ekstrasel diatur oleh kelenjar paratiroid dan tiroid. Hormone
paratiroid mengarbsobsi kalsium melalui gastrointestinal, sekresi
melalui ginjal. Hormon thirocaltitonim menghambat penyerapan
Ca+ tulang.
4. Magnesium
Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel. Sangat
penting untuk aktivitas enzim, neurocemia, dn muscular excibility.
Nilai normalnya 1,5-2,5 mEq/lt.
5. Klorida
Terdapat pada CES dan CIS, normalnya 95-105 mEqlt.
6. Bikarbinat
HCO3 adalh buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada
cairan CES dan CIS. Bikarbonat diatur oleh ginjal.
7. Fosfat
Merupakan anion buffer dalam CIS dan CES. Berfungsi untuk
meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metabolism karbohidrat, dan
pengaturan asam basa. Pengaturan oleh hormone paratiroid
D. FAKTOR-FAKTOR
YANG
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
MEMPENGARUHI
KESEIMBANGAN