Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip umum Analisis Gravimetri
Dalam analisis kuantitatif selalu memfokuskan pada jumlah atau kuantitas
dari sebuah sampel. Pengukuran sampel dapat dilakukan dengan menghitung berat
zat, menghitung volume atau menghitung konsentrasi. Gravimetri merupakan
penetapan kuantitas atau jumlah sampel melalui penghitungan berat zat. Sehingga
dalam gravimetri produk harus selalu dalam bentuk padatan. Alat utama dalam
gravimetri adalah timbangan dengan tingkat ketelitian yang baik. Umumnya reaksi
kimia tidak dalam ukuran besar seperti kilogram, namun dalam satuan yang lebih
kecil seperti gram dan mili gram. Timbangan yang dipergunakan memiliki ketelitian
yang tinggi atau kepekaan yang tinggi dan disebut dengan neraca analitik
(Chunyank, 2011).
Untuk menghitung berat persen analit yang terkandung dalam suatu sampel
digunakanlah rumus sebagi berikut :
% A = ( berat endapan / berat sampel ) x faktor gravimetri x 100
Dimana faktor gravimetri itu adalah perbandingan antara massa atom relatif
analit dengan massa molekul relatif endapan.
Pemisahan unsur atau senyawa dari senyawa atau larutan dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa cara atau metode analisa gravimetri. Beberapa
metode analisa gravimetri sebagai berikut :
Metode pengendapan
Pelarut yang dipilih haruslah sesuai sifatnya dengan sampel yang akan di larutkan,
misalnya HCl, H2SO4 dan HNO3 digunakan untuk melarutkan sampel dari logam logam.
Metode elektroanalisis
Metode kromatografi
Metode penguapan
(Day, 1983)
Faktor gravimetri
Cl/AgCl
S
Fe
FeO
Fe3O4
MgO
P2O5
Cu
S/BaSO4
2 Fe/Fe2O3
2 FeO/Fe2O3
2 Fe3O4/3 Fe2O3
2 MgO/Mg2P2O7
P2O5/Mg2P2O7
Cu/CuO
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar diperoleh endapan yang baik yaitu :
1. Pengendapan dilakukan dalam larutan encer.
menghilangkan air dan zat yang mudah menguap, sedangkan tujuan pemijaran
untuk mengubah endapan itu ke dalam suatu senyawa kimia yang rumusnya
diketahui dengan pasti.
Beberapa endapan ditimbang pada bentuk kimia yang sama pada waktu
diendapkan. Endapan lain mengalami perubahan kimia selama pemanggangan
dan reaksi-reaksi ini haruslah berjalan sempurna agar hasilnya tidak salah.
Prosedur yang digunakan pada tahap terakhir ini bergantung baik pada sifat-sifat
kimia endapan maupun pada kuatnya molekul-molekul air yang diikat oleh zat
padat itu. Beberapa endapan dapat cukup dikeringkan untuk penetapan analitis
tanpa perlu masuk ke temperatur tinggi (oven).
Pemanggangan pada temperatur tinggi diperlukan untuk penyingkiran air
dengan sepenuhnya, air yang terkepung atau teradsorpsi dengan sangat kuat. Air
dapat menjadi terkurung dalam suatu partikel selama timbulnya kristal itu dan
kemudian hanya dapat diusir pada temperatur tinggi (Day, 1983).
2.6 Aplikasi
Analisis
Gravimetri
Pendugaan
Fekunditas
Ikan
Make
terbaik
dalam
ini
dilakukan
untuk
mendapatkan
cara
yang
ujung (posterior dan anterior) dan bagian tengah untuk dijadikan sub-sampel.
Bagian ini ditimbang dan dimasukkan ke dalam larutan Gilson sebelum dihitung
jumlah telurnya. Hal yang sama dilakukan untuk bagian ovari yang tersisa.
Seluruh perlakuan ini dikerjakan terpisah untuk masing-masing ovari ikan
sampel.
Pendugaan fekunditas dilakukan sebagai berikut:
N:n=G:g
atau
N = (G x n) : g
diperoleh
dengan
menjumlahkan
nilai
dari
bagian
diperoleh
dengan
mempergunakan
nilai
dan
dari
posterior/anterior ovari I.
A2 = N diperoleh dengan mempergunakan nilai g dan n dari bagian tengah
ovari I.
A3 = N
diperoleh
dengan
mempergunakan
nilai
dan
dari
nilai
dan
dari
diperoleh
dengan
mempergunakan
diperoleh
dengan
mempergunakan
nilai
dan
dari
A7 = N
diperoleh
dengan
mempergunakan
nilai
dan
dari
diperoleh
dengan
mempergunakan
nilai
dan
dari
Berat ditimbang
Tidak
Selesai
Gambar 2.1 Flowchart Pendugaan Fekunditas Ikan Make (Sardinella sp) dengan
Metoda Gravimetri
(Syahailatua, 1998)