Professional Documents
Culture Documents
KRONIS
Oleh :
Shanaz Kananda
Rayga Rayyan
Ayu Listiani
Maksalmena
Mufti Syarief H
Pembimbing :
Dr. Novina Rahmawati, Msi, Med,
Sp.THT-KL
pendahuluan
OMSK adalah infeksi kronis telinga tengah
dengan perforasi membran timpani disertai
sekret yang keluar secara terus menerus
atau hilang timbul. Biasa nya OMSK
merupakan lanjutan dari OMA pada anakanak.
Lanjutan
Prevalensi OMSK di indonesia adalah 3,9%
25% pasien THT merupakan pasien dengan
OMSK
ANATOMI
TELINGA
1. TELINGA LUAR
Aurikula
Canalis auditorius
externus
2. TELINGA TENGAH
Membran timpani
Cavum timpani
Tuba eustachii
3. TELINGA DALAM
Fisiologi Pendengaran
Definisi
OMSK
etiologi
P. Aeruginosa
S. Aureus
Corynobacterium
Klebsiella Pneumoniae
Bakteri anaerob
OMSK
klasifikasi
OMSK
Lanjutan..
2. OMSK tipe Bahaya (Maligna)
Tipe Atiko-Antral
Karena perforasi dimulai di daerah atik.
Kolesteatom (+)
Perforasi di daerah marginal atau atik.
Sering menimbulkan komplikasi yang
berbahaya
Faktor Resiko
Infeksi saluran pernafasan atas
Otitis Media yang berulang pada anak
anak
Penyakit autoimun
Riwayat alergi
Faktor sosial ekonomi dimana golongan
sosioekonomi rendah memiliki insidensi
lebih tinggi
Gambaran Klinis
1. keluar cairan dari telinga (otorhea)
2. Gangguan pendengaran
3. Nyeri telinga (otalgia)
4. Terkadang disertai vertigo (tipe maligna)
pemeriksaan
1. Pemeriksaan khusus THT
Otoskopi
Audiometri
2. CT Scan Mastoid
Penegakan diagnosis
Diagnosis ditegakkan setelah dilakukannya
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
anamnesis,
Otore kronis
tatalaksana
Otoskopi
MT perforasi
MT utuh
OMSK
OE difus
Otomikosis
Dermatitis eksim
OE maligna
Miringitis
granulomatosa
Onset, progresifitas,
predisposesi, penyakit
sistemik, fokus infeksi,
riwayat pengobatan
Komplikasi
kolesteatom
(OMSK
benigna)
Lihat
algoritma 1
Komplikasi +
kolesteatom +
(OMSK bahaya)
Lihat
algoritma 2
kolesteatom
Algoritma
1
(OMSK
Stimulasi
epitelialisasi
tepi perforasi
OMSK
tenang
Perforasi
menutup
Tuli
konduktif -
benigna)
OMSK aktif
Cuci telinga, Antib. Topikal,
Antibiotik sist.
Otore menetap
> 1 minggu
Perforasi
menetap
Tuli konduktif
+
Ro. Mastoid
(Shuller x-ray)
Audiogram
Antibiotik
Berdasarkan
Pemeriksaan
MO
Algoritma 2
kolesteatoma +
(OMSK bahaya)
Pilihan
Atikotomi anterior
Timpanoplasti dinding utuh (Canal wall
up tympanoplasty)
Timpanoplasti dinding runtuh (canal wall
down tympanoplasty)
Atticoantroplasti
Timpanoplasti buka-tutup (open and
close tympanoplasty method)
Dan sebagainya
komplikasi
Intrakranial
Intratemporal
Abses subperiosteal
Abses perisinus
Paresis fasial
Tromboflebitis sinus
lateral
Labirintitis
Meningitis
Abses otak
Petrositis
Tromboflebitis sinus
lateral
Laporan kasus
Identitas
Pasien
Nama
: Nn. UZ
Umur
: 16 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pelajar
Suku Bangsa
: Aceh
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Belum kawin
Alamat
: Peurada, Banda Aceh
Tanggal Ke Poliklinik : 12 Agustus 2015
anamnesis
KU : Sakit dikedua
telinga
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat Pengobatan :
Sebelumnya pasien telah berobat di puskesmas lebih dari 6
Bulan menggunakan obat tetes telinga
Riwayat Penyakit Terdahulu:
- Saat usia dua tahun, pasien pernah mengalami keluhan yang
serupa, keluarnya cairan berwarna kuning keruh.
- Pasien menyangkal adanya riwayat asma
- Pasien menderita alergi terhadap makanan tertentu seperti
seafood
- pasien menyangkal ada alergi terhadap obat-obatan
tertentu.
Riwayat Keluarga:
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita keluhan seperti yang
dikeluhkan oleh pasien, namun ayah pasien menderita alergi
Riwayat Pribadi/Sosial:
Pasien menyatakan sakit telinganya diperburuk dengan kondisi stress
di sekolah
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign
Keadaan umum : Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi
: 82 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Temperatur: 36,6 C
Berat badan : 37,5 kg
Tinggi badan : 135 cm
Status General
Kepala
: Normocephali
Mata
: Anemis (-/-), ikterus (-/-), reflek pupil (+/+)
isokor
THT
: Sesuai status lokalis
Leher
: Pembesaran kelenjar limfe (-/-)
Pembesaran kelenjar parotis (-/-)
Kelenjar tiroid (-)
Thorak : Cor : S1S2 tunggal, reguler, murmur ()
Po: Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Distensi (-), BU (+) N, hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas : dalam batas normal, ROM Bebas.
Kanan
Kiri
Daun Telinga
Normal
Normal
Liang Telinga
Lapang
Lapang
+ purulent /
+ purulent /
Pulsasi +
Pulsasi +
Perforasi
Perforasi
total
total
Tumor
Mastoid
Normal
Normal
Discharge
Membran Timpani
Status
Keterangan
Tes
Pendengaran
Berbisik
Menurun pada
kedua telinga
Weber
Rinne
Schwabach
Tes Alat
Keseimbangan
Hidung
Status
Kanan
Kiri
Normal
Normal
Kavum Nasi
Lapang
Lapang
Septum
Deviasi ke kiri
Deviasi ke kiri
Discharge
Mukosa
Merah muda
Merah muda
Tumor
Konka
Dekongesti
Dekongesti
Sinus
Tdk dievaluasi
Tdk dievaluasi
Hidung Luar
Koana
Tenggorok
Status
Keterangan
Status
Keterangan
Dispneu
Stridor
Sianosis
Suara
Normal
Mukosa
Merah Muda
Dinding
Belakang
Tonsil
Normal
Kanan
Kiri
T1,
T1,
Tenang
Tenang
Laring
Status
Epiglotis
Aritenoid
Keterangan
Tdk dievaluasi
Tdk dievaluasi
Status
Plika Vokalis
Rimaglotis
Keterangan
Tdk dievaluasi
Tdk dievaluasi
Tdk dievaluasi
Plika Ventrikularis
PK (-)
CT Scan
mastoid
audiometri
diagnosis
Otitis media supuratif kronis ADS benigna
tipe aktif
tatalaksana
Operatif : timpanoplasty dengan
mastoidektomi AS
prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sananctionam : dubia ad bonam
kesimpulan
Pasien ini mengalami Otitis media supuratif kronis dilihat
dari gejala seperti nyeri telinga, keluarnya cairan dari
telinga dan penurunan pendengaran.
gejala yang dirasakan kurang lebih satu tahun.
Menurut algoritma tatalaksana OMSK, OMSK tipe tenang
dengan
perforasi
menetap
sebaiknya
dilakukan
mastoidektomi dengan/tanpa tympanoplasti.
Tidak didapatkannya tanda-tanda komplikasi intrakranial
maupun intratemporal
TERIMA KASIH