Professional Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG
I.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional. Tujuan
Pembangunan Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan
Pembangunan Kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber
daya manusia Indonesia.
Untuk mencapai pembangunan di bidang kesehatan diselenggarakan berbagai upaya secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Dan Puskesmas merupakan penanggung jawab
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan pada jenjang pertama.
Dalam era Globalisasi saat ini, banyak terjadi perubahan baik di bidang kesehatan maupun di
bidang teknologi. Perubahan-perubahan ini berdampak terhadap perkembangan kesehatan di
Indonesia. Hal ini merupakan tantangan bagi dunia kesehatan untuk menghadapi hal tersebut.
Upaya-upaya kesehatan yang ada baik preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif sebagai
dasar dari sistem kesehatan harus terus dikembangkan sehingga derajat kesehatan masyarakat
yang lebih baik dapat lebih ditingkatkan. Diharapkan dengan penanganan yang tepat maka visi
dari Departemen Kesehatan yang disampaikan Menteri Kesehatan yaitu Menuju Indonesia Sehat
2025 dapat segera tercapai.
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga tidak ketinggalan dalam mencanangkan visi
daerah di bidang kesehatan yaitu Jakarta Sehat untuk semua. Untuk mencapai visi tersebut Dinas
Kesehatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan syarat - syarat yang harus
dicapai oleh jajarannya yaitu melalui Standard Pelayanan Minimal (SPM) DKI Jakarta yang
telah dibuat acuan dalam Surat Keputusan Gubernur No. 12 Tahun 2007.
Puskesmas Kecamatan Pademangan sebagai salah satu unit pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk melaksanakan SK Gubernur tersebut dengan
menerapkan pola-pola pelayanan kesehatan baik secara Individu maupun Kesehatan Masyarakat
yang mengacu kepada SPM tersebut. Melalui Visi dan Misi yang telah dicanangkan oleh
Puskesmas Kecamatan Pademangan diharapkan pencapaian tersebut dapat dilakukan secara
optimal.
I.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Pademangan
I.1.1.1 Keadaan Geografis
Timur
Selatan
Barat
Kelurahan
1
Pademangan Barat
2
Pademangan Timur
3
Ancol
Jumlah
Kepadatan
(Ha)
630,8
370,2
186
1.187
jiwa/km2
658
237
294
1.189
90.112
32.460
40.285
162.857
Jumlah
RW
RT
KK
Penduduk
90.112
32.460
40.285
162.857
16
10
7
33
213
145
66
423
25.998
12.773
18.603
57.374
Berdasarkan tabel 1.2. didapatkan bahwa data jumlah penduduk menurut KK, RT dan
RW terbanyak adalah Pademangan Barat.
Tabel 1.3 Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Pademangan Tahun 2014
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
15.042
15.043
30.036
34.903
34.662
13.818
Tidak Sekolah
Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Tamat Akademi/PT
Berdasarkan tabel 1.4. didapatkan bahwa data penduduk menurut tingkat pendidikan
di wilayah Kecamatan Pademangan terbanyak adalah tamat Akademi/Perguruan
Tinggi.
B. Data Penduduk Menurut Kelamin dan Kelompok Umur
Tabel 1.4 Data Penduduk Menurut Kelamin dan Kelompok Umur di Wilayah
puskesmas kecamatan Pademangan Tahun 2014
NO
UMUR
LAKI LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
1
2
3
4
0- 4 Th
5-9 Th
10-14 Th
15-19 Th
5.717
7.259
6.277
6.363
5.233
6.479
6.018
5.912
10.950
13.738
12.295
12.275
5
6
7
20-24 Th
25-29 Th
30-34 Th
7.206
9.259
9.936
6.930
8.944
8.754
14.136
18.203
18.690
8
9
10
35-39 Th
40-44 Th
45-49 Th
7.556
7.375
5.755
7.213
5.875
4.972
14.769
13.250
10.727
11
12
13
50 54 Th
55-59 Th
60-64 Th
4.502
2.940
2.043
4.011
2.923
1.984
8.513
5.863
4.027
14
15
65-69 Th
70- 74 Th
1.272
838
1.311
817
2.583
1.655
6
16
> 75 Th
JUMLAH
596
84.894
587
77.963
1.183
162.857
Keterangan :
Berdasarkan tabel 1.5. didapatkan bahwa jumlah penduduk menurut golongan usia di
wilayah Kecamatan Pademangan, penduduk usia produktif (usia 15-65 tahun)
sebanyak 115.453 dan penduduk usia non produktif 46.404
Cakupan usia produktif (usia 15-65 thn) : 115.453 x 100 % = 70,80 %
162.857
Cakupan usia non produktif
C.
FASILITAS KESEHATAN
JUMLAH
PUSKESMAS
POSYANDU
41
15
NO
FASILITAS KESEHATAN
JUMLAH
RUMAH BERSALIN
APOTIK
11
DUKUN BERANAK
10
LABORATORIUM KLINIK
JUMLAH
86
Seiring dengan semangat otonomi daerah maka puskesmas dituntut untuk mandiri
dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan tetapi
pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan
mandiri, kewenangan yang dimiliki puskesmas juga meliputi kewenangan
merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya, kewenangan
menetukan kegiatan yang termasuk public goods atau private goods serta
kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi puskesmas. Jumlah
kegiatan pokok puskesmas diserahkan pada setiap puskesmas sesuai kebutuhan
masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki namun puskesmas tetap
melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan nasional.
Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan
nasional secara komphrensif yang meliputi promtif (peningkatan kesehatan),
preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitative (pemulihan kesehatan).
Tidak sebatas pada aspek kuratif dan rehabilatatif saja seperti rumah sakit.
Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan oleh
masyarakat umum. Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah maka
banyak terjadi perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan yaitu terjadinya
perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi paradigma sehat. Dengan
paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep yang sangat mendasar
dalam pembangunan kesehatan, antara lain :
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif dan
rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan promotif tanpa
mengabaikan kuratif-rehabilitatif
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah
(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated)
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah
berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for
service menjadi pembayaran secara pra-upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan komsutif menjadi
investasi
9
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan
bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah
(partnership)
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization) menjadi
otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan
era desentralisasi.
I.1.2.2 Wilayah Kerja
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
keadaan infrakstruktur lainnya merupakan pertimbangan dalam penentuan wilayah
kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh walikota / bupati
dengan saran teknis dari kepala dinas kesehatan kabupaten / kota. Sasaran
penduduk yang dilayani oleh satu puskesmas adalah sekitar 30.000 50.000
penduduk. Untuk jangkuan yang lebih luas dibantu oleh puskesmas pembantu dan
puskesmas keliling. Puskesmas di kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000
jiwa atau lebih merupakan puskesmas Pembina yang berfungsi sebagai pusat
rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.
I.1.2.3 Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi:
1. Promotif (peningkatan kesehatan)
2. Preventif (upaya pencegahan )
3. Kuratif ( pengobatan )
4. Rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )
10
2.
sumber
pembiayaannya,
serta
ikut
menerapkan,
keluarga
dan
masyarakat
ini
diselenggarakan
dengan
11
pemeliharan
kesehatan
dan
pencegahan
penyakit.
penyembuhan
penyakit
dan pemulihan
kesehatan.
2.
3.
Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan tersebut tidak
menimbulkan ketergantungan
4.
5.
menilai apakah program yang dilaksanakan berhasil atau tidak. Untuk itu dibuat
indikator keberhasilan sesuai dengan fungsi puskesmas.
1.
2.
3.
KB ( Keluarga Berencana )
Pengobatan dasar
di
wilayah
kabupaten/kota
adalah
dinas
kesehatan
Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan.
Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka
tanggungjawab
wilayah
kerja
dibagi
antar
puskesmas,
dengan
masing
puskesmas
tersebut
secara
operasional
Memberikan
pelayanan
kesehatan yang
meliputi
kegiatan
promotif,
3.
4.
5.
6.
Kegiatan
Promosi hidup bersih dan sehat
Indikator
Tatanan sehat
Penyehatan pemukiman
kesehatan
ANC
pemukiman (PKLP).
Cakupan K1, K4
Pertolongan persalinan
Cakupan Linakes
MTBS
Cakupan MTBS
Imunisasi
Keluarga Berencana
Pelayanan Keluarga Berencana
Pemberantasan penyakit Diare
ISPA
menular
Malaria
Lingkungan
Cakupan Imunisasi
Cakupan MKET
Cakupan kasus diare
Cakupan kasus ISPA
Cakupan kasus malaria
16
Tuberkulosis
Upaya Kesehatan Wajib
Gizi
Pengobatan
Kegiatan
Distribusi vit A/ Fe / cap yodium
PSG
Promosi Kesehatan
Medik dasar
UGD
Laboratorium sederhana
Cakupan kelambunisasi
Cakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan
Indikator
Cakupan vit A /Fe / cap yodium
% gizi kurang / buruk, SKDN
% kadar gizi
Cakupan pelayanan
Jumlah kasus yang ditangani
Jumlah pemeriksaan
kesehatan
kabupaten/kota
bertanggungjawab
dan
wajib
18
1.
2.
3.
4.
5.
6.
menerapkan
azas
penyelenggaraan
puskesmas
secara
terpadu.
Azas
20
Posyandu : Keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M, Kesehatan jiwa &
promosi kesehatan.
b.
misalnya
kesehatan
masyarakat
kepada
dinas
kesehatan
23
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, yang salah satunya tercermin dari gizi komunitas dan
peningkatan peran serta masyarakat.
Puskesmas Kecamatan Pademangan merupakan salah satu Puskesmas yang memasukkan
kesehatan gizi ke dalam program wajib puskesmas dan
preventif, kuratif dan rehabilitatif masalah kesehatan gizi yang terdapat di wilayah kerjanya.
Program Gizi di Puskesmas Pademangan Tahun 2014 meliputi :
a. Pemantauan pertumbuhan berat badan balita
b. Pengumpulan data dasar gizi
c. Intervensi Gizi
d. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A
e. Pemberian Fe pada Bumil
f. Program ASI eksklusif
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan program gizi maka perlu ditetapkan indikator atau
parameter objektif yang dapat di pahami dan diterimaa oleh semua pihak. Dengan menggunakan
indikator tersebut di harapkan dapat diketahui keberhasilan kegiatan surveilans gizi, dan dapat
pula digunakan untuk membandingkan keberhasilan kegiatan program gizi antar wilayah.
Tabel 1.7 Indikator Kinerja Program Gizi di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan Periode 2010-2014
Target (%)
No.
Indikator
2010
2011
2012
2013
2014
100
100
100
100
100
65
67
70
75
80
Cakupan
mengonsumsi
beryodium.
75
77
80
85
90
75
78
80
83
85
71
74
78
81
85
Cakupan
kabupaten/kota
yang
melaksanakan
surveilans gizi.
100
100
100
100
100
RT
yg
garam
24
Cakupan balita
berat badannya.
ditimbang
65
70
75
80
Cakupan
Penyediaan
bufferstock MP-ASI untuk 100
100
100
100
daerah bencana
Sumber : Laporan Tahunan Gizi & PPSM Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok 2013
8
85
100
D
N
Data SKDN juga dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan program, yaitu untuk memotivasi
masyarakat agar berpartisipasi dalam kegiatan posyandu dengan indikator yang didasarkan pada
data S dan D, selain itu juga untuk menghitung ketersediaan dan kebutuhan KMS dalam rangka
menunjang kegiatan pemantauan pertumbuhan yang didasarkan pada data S dan K. Berikut ini
adalah indikator-indikator yang digunakan dalam penilaian kegiatan posyandu :
a. Cakupan Program (K/S)
Cakupan program adalah jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat dibagi dengan
jumlah balita yang ada di wilayah kerja kemudian dikali 100%. Cakupan dari cakupan
program menggambarkan berapa jumlah balita di wilayah tersebut yang telah memiliki
KMS atau berapa besar cakupan program di daerah tersebut yang telah tercapai. Target dari
K/S ialah 100%.
b. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
Cakupan partisipasi masyarakat adalah jumlah balita yang ditimbang di wilayah kerja
dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja kemudian dikali 100%. Cakupan
cakupan partisipasi masyarakat ini menggambarkan berapa besar jumlah partisipasi
masyarakat di daerah tersebut untuk menimbang balitanya ke Posyandu. Target dari D/S
ialah 85%.
c. Cakupan kelangsungan penimbangan (D/K)
Cakupan kelangsungan penimbangan adalah jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan
jumlah balita yang telah memiliki KMS kemudian dikali 100%. Cakupan menggambarkan
berapa besar kelangsungan penimbangan didaerah tersebut yang telah tercapai dan untuk
memantau balita yang memiliki KMS dan ditimbang di posyandu. Target dari D/K ialah
60%.
d. Cakupan hasil penimbangan (N/D)
Cakupan hasil penimbangan adalah rata-rata jumlah balita yang naik berat badannya
dibagi dengan jumlah balita yang ditimbang kemudian dikali 100%. Cakupan ini
menggambarkan berapa besar hasil penimbangan di daerah tersebut yang telah tercapai.
Memantau efektifitas perbaikan gizi dengan melihat jumlah balita yang naik berat
badannya selama 2 kali berturut-turut datang ke posyandu. Target dari N/D ialah 80%.
26
Wilayah
Pademangan Barat I
Pademangan Barat II
Pademangan Timur
Ancol
Se-Kecamatan Pademangan
K/S
89,95
95,62
84.89
110,85
95.32
Indikator
100
100
100
100
100
Tabel 1.9 Cakupan rata-rata D/S Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2015
Wilayah
Pademangan Barat I
Pademangan Barat II
Pademangan Timur
Ancol
Se-Kecamatan Pademangan
D/S
47,02
50,79
51,10
73,38
55,57
Indikator
85
85
85
85
85
Tabel 1.10 Cakupan rata-rata D/K Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2015
Wilayah
Pademangan Barat I
Pademangan Barat II
Pademangan Timur
Ancol
Se-Kecamatan Pademangan
D/K
78,20
69,85
60,19
56,39
69,73
Indikator
60
60
60
60
60
Tabel 1.11 Cakupan rata-rata N/D Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2015
27
Wilayah
Pademangan Barat I
Pademangan Barat II
Pademangan Timur
Ancol
Se-Kecamatan Pademangan
N/D
38,97
58.33
43,31
62,60
59,66
Indikator
80
80
80
80
80
Tabel 1.12 Cakupan rata-rata N/S Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2015
Wilayah
Pademangan Barat I
Pademangan Barat II
Pademangan Timur
Ancol
Se-Kecamatan Pademangan
N/S
23,89
38.96
22.13
61,17
35,84
Indikator
60
60
60
60
60
No
Kelurahan
1
2
3
4
5
Pademangan Barat I
Pademangan Barat II
Pademangan Timut
Ancol
Se-Kecamatan
Presentasi
Indikator
0,73
0,52
1,10
1,00
0,72
0
0
0
0
0
28
C. Intervensi Gizi
Intervensi gizi merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki status gizi,
baik gizi buruk maupun gizi kurang. Ada dua kegiatan berkaitan dengan intervensi gizi yang
dilakukan Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, yaitu pemberian makanan tambahan pemulihan
(PMT-P)
-
Jenis PMT
Balita BGM
Periode
(Bulan)
3
Baduta
Baduta
Gibur
Intervensi
Balita BGM :
- Frisian Flag
- Taburia
( 200 Gr )
(15 )
: 15 Dus
: 15 Sahcet Per Anak
29
Biskuit
Susu Ibu Hamil
(120 Gr )
(150 Gr)
: 30 Rol
: 20
Dosis
Frekuensi
2 kali
2 kali
2 kali
No
Puskesmas
1
2
3
Pademangan Barat I
Pademangan Barat II
Pademangan Timur
96,87
94,21
87.14
85
85
85
30
4
5
Ancol
Se-Kecamatan
120,83
99,02
85
85
31
No
Puskesmas
Kecamatan
Pademangan
Indikator
89,15
85
1.3
No
Puskesmas
Kelurahan
1
2
3
4
5
Pademangan Barat I
Pademangan Barat II
Pademangan Timur
Ancol
Se-Kecamatan
Indikator
61,31
68,84
72,11
83,93
79,05
80
80
80
80
80
Identifikasi Masalah
Dari berbagai hasil pencapaian program gizi yang dievaluasi di Puskesmas Kecamatan
Pademangan Periode Januari 2015 Juni 2015, program-progran yang tidak memenuhi standar
yaitu kurang atau lebih dari target selanjutnya akan dilakukan evaluasi. Program dievaluasi
karena adanya masalah pada program tersebut yaitu belum mencapai target yang sudah
ditetapkan. Adapun identifikasi masalah yang didapatkan antara lain:
1. Cakupan program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Pademangan Barat I adalah sebesar 89.95%.
2. Cakupan program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Pademangan Barat II adalah sebesar 95,62%.
32
3. Cakupan program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Pademangan Timur adalah sebesar 84,89%.
4. Cakupan program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Ancol adalah sebesar 110,85%.
5. Cakupan partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas se-Kecamatan
Pademangan adalah sebesar 55,57%
6. Cakupan balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat
(D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I adalah sebesar 78,20%
7. Cakupan balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat
(D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat II adalah sebesar 69,85%.
8. Cakupan balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat
(D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur adalah sebesar 60,19%.
9. Cakupan balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat
(D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol adalah sebesar 56,39%.
10. Cakupan balita yang memiliki kenaikan berat badan per jumlah balita yang ditimbang (N/D)
di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 59,66%.
11. Cakupan efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan adalah sebesar 35,84%.
12. Cakupan Balita dengan berat badan BGM di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan
adalah sebesar 0,72%.
13. Cakupan Balita yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan
adalah sebesar 99,02%.
14. Cakupan ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan tablet besi (Fe3) di wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan adalah sebesar 89,15%
15. Cakupan Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Pademangan Barat I adalah sebesar 61,31%
16. Cakupan Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Pademangan Barat II adalah sebesar 68,84%
17. Cakupan Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Pademangan Timur adalah sebesar 72,11%
18. Cakupan Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Ancol adalah sebesar 83,93%
33
1. Cakupan program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Pademangan Barat I adalah sebesar 89.95%, kurang dari target sebesar 100%
2. Cakupan program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Pademangan Barat II adalah sebesar 95,62%, kurang dari target sebesar 100%
3. Cakupan program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Pademangan Timur adalah sebesar 84,89%, kurang dari target sebesar 100%
4. Cakupan program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Ancol adalah sebesar 110,85%, lebih dari target sebesar 100%
5. Cakupan partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas se-Kecamatan
Pademangan adalah sebesar 55,57% kurang dari target sebesar 85%
34
6. Cakupan balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat
(D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat I adalah sebesar 78,20% lebih
dari target sebesar 60%
7. Cakupan balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat
(D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat II adalah sebesar 69,85% lebih
dari target sebesar 60%
8. Cakupan balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat
(D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur adalah sebesar 60,19% lebih dari
target sebesar 60%
9. Cakupan balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat
(D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol adalah sebesar 56,39% kurang dari target
sebesar 60%
10. Cakupan balita yang memiliki kenaikan berat badan per jumlah balita yang ditimbang (N/D)
di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 59,66% kurang dari target
sebesar 80%
11. Cakupan efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan adalah sebesar 40,84% kurang dari target sebesar 60%
12. Cakupan Balita dengan berat badan BGM di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan
adalah sebesar 0,72% lebih dari target sebesar 0%
13. Cakupan Balita yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan
adalah sebesar 99,02% lebih dari target sebesar 85%
14. Cakupan ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan tablet besi (Fe3) di wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan adalah sebesar 89,15% lebih dari target sebesar 85%
15. Cakupan Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Pademangan Barat I adalah sebesar 61,31% kurang dari target sebesar 80%
16. Cakupan Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Pademangan Barat II adalah sebesar 68,84% kurang dari target sebesar 80%
17. Cakupan Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Pademangan Timur adalah sebesar 72,11% kurang dari target sebesar 80%
18. Cakupan Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Ancol adalah sebesar 83,93% lebih dari target sebesar 80%
35