Professional Documents
Culture Documents
Ventrikel Ekstra
Sistol
Atrium Fibrilasi
(AF)
dengan FA:
Hipertensi sistemik
Diabetes melitus
Hipertiroidisme
Penyakit paru: PPOK, hipertensi pulmonal primer
Neurogenik : sistem saraf autonom dapat
Elektrofisiologi FA
Pada AF, impuls reguler yang diproduksi nodus SA untuk membuat kontraksi ritmik dari
jantung dibanjiri oleh impuls-impuls listrik yang tidak teratur yang diproduksi oleh daerah
luas dari jaringan atrium, terutama di daerah vena pulmonalis.
Berbeda dengan atrial flutter yang mempunyai karakteristik gelombang gigi gergaji pada
EKG dan muatannya bersirkulasi dengan kecepatan 300 denyut per menit.
Manifestasi Klinik AF
Berdebar-debar
Sakit dada terutama saat beraktivitas
Sesak napas
Cepat lelah
Sinkop atau gejala tromboemboli
Evaluasi Klinik AF
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Tanda vital: denyut nadi (kecepatan dan
regularitasnya), tekanan darah
Tekanan vena jugularis
Ronki pada paru gagal jantung kongestif
Irama gallop S3 pada auskultasi jantung gagal
jantung kongestif, bising peny. Katup jantung
Hepatomegali gagal jantung kanan
Edema perifer gagal jantung kongestif
Laboratorium
Hematokrit (anemia), TSH (peny.gondok), enzim
jantung bila curiga iskemia jantung
Pemeriksaan EKG
An ECG strip shows the presence of atrial fibrillation, which involves rapid
uncoordinated contraction of the atria. Atrial fibrillation is indicated by a very
rapid (350 to 450 beats per minute) rate and an erratic rhythm. The ventricular
(QRS) rate is normal. A normal ECG strip is shown at the bottom for
comparison.
Penatalaksanaan
Bebaskan jalan nafas dan berikan bantuan ABC
jika diperlukan
Beri oksigen
Cari penyebab yang reversibel dan atasi
Apabila pasien tidak stabil (penurunan kesadaran,
nyeri dada, hipotensi, tanda syok lain) lakukan
segera kardioversi dengan dimulai dari 50 joule,
dapat ditingkatkan secara berjenjang 100 J, 200J,
dan 360 J
Apabila pasien stabil, pasang jalur iv, buat EKG 12
sadapan
Kontrol denyut jantung
Konsultasi dokter ahli
Komplikasi: Stroke
kita temukan.
Gk/: sesak napas, berdebar-debar, detak jantung
yang kuat, ada detak jantung yang hilang (missing
beat), nyeri dada, gelisah atau ketakutan akibat
adanya hentakan kuat di dinding dada.
Penyebab : penyakit jantung koroner, hipertensi,
penyakit jantung rematik, kardiomiopati, prolaps
katup mitral, pengaruh obat-obatan (terutaman pd
intoksikasi digitalis), kelainan elektrolit, hipoksia,
alkohol, kafein, merokok, hiperkapnia, stres
emosional, obat antidepresan trisiklik, kelelahan
berlebihan dll.
VES Unifocal
lainnya.
VES Multifocal
Ves Bigemini
VES Trigemini
VES Quadrigeminy
QRS normal.
VES Couplet
VES berpasangan
Thank you..