You are on page 1of 2

Beban Signifikan Unilever Indonesia pada Induk Perusahaan Naik 48,14%

Fatkhul Maskur - Selasa, 03 September 2013, 09:16 WIB


Bisnis.com, JAKARTA Beban signifikan yang Unilever Indonesia yang dikenakan oleh pihak
berelasi per Juni 2013 naik 48,14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi
Rp689,946 miliar, terdongkrak oleh biaya jasa ke UBGS yang melejit sementara itu beban royalti
turun.
Unilever Indonesia, dalam laporan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim untuk Periode 6 Bulan
yang Berasih 30 Juni 2013, beban tersebut 68,17% dari jumlah beban umum dan administrasi.
Persentase ini naik 6,95 poin persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 61,22%.
Biaya jasa yang dibayarkan Unilever Indonesia kepada UBGS (Unilever Business Group Services
B.V.) pada semester pertama 2013 mencapai Rp434,712 miliar, melejit 312,71% dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu Rp105,331 miliar. Pembayaran dilakukan melalui Unilever N.V.,
demikian Unilever dalam laporannya.
Sementara itu, beban royalti perusahaan yang dimiliki raksasa ritel asal Belanda ini turun 29,18% dari
Rp360,412 miliar menjadi Rp255,234 miliar.
PERJANJIAN UNILEVER
Sejak 1971, Unilever Indonesia memperoleh hak untuk menggunakan merek dan teknologi Unilever
N.V. atau anggota kelompok perusahaan Unilever, dan perseroan harus membayar imbalan tahunan
2,00% (termasuk PPh) dari nilai penjualan kepada pihak ketiga selama tahun yang bersangkutan.
Pada 11 Desember 2012, perseroan kembali menandatangani perjanjian lisensi merek, lisensi
teknologi dan layanan jasa pusat yang merupakan pembaharuan perjanjian serupa, dan berlaku efektif
sejak 1 Januari 2013.
Pertama, perjanjian lisensi merek mencakup pemberian lisensi atas merek yang dimiliki oleh
perusahaan grup Unilever. Nilai royalti akan disesuaikan secara bertahap menjadi 1,00% pada 2013,
2,00% pada 2014 dan 3,00% mulai 2015 dan seterusnya. Royalti dihitung berdasarkan nilai total
omzet ke pihak ketiga, di luar omzet produk yang mereknya dimiliki oleh perseroan.
Kedua, perjanjian lisensi teknologi mencakup pemberian lisensi atas teknologi yang dimiliki oleh
perusahaan grup Unilever. Nilai royalti akan disesuaikan secara bertahap menjadi 1,00% pada 2013,
1,50% pada 2014 dan 2,00% mulai 2015 dan seterusnya. Royalti dihitung berdasarkan nilai total
omset ke pihak ketiga, atas produk Perseroan yang memperoleh dukungan teknologi.
Ketiga, perjanjian layanan pusat mencakup penyediaan jasa layanan pusat dari grup perusahaan
Unilever kepada perseroan yang meliputi strategi kepemimpinan, jasa profesional dan strategi
kategori produk. Nilai imbal jasa untuk layanan pusat dihitung berdasarkan biaya aktual (actual cost
recovery), dengan batas maksimum 3,00% dari total penjualan kepada pihak ketiga.
Beban signifikan Unilever yang dikenakan pihak berelasi (Rp juta):

Keterangan

Juni 2013

Juni 2012

Royalti ke Unilever N.V.

255.234

360.412

Biaya jasa ke UBGS (pembayaran melalui Unilever N.V.)

434.712

105.331

Jumlah

689.946

465.743

Sebagai persentase dari jumlah beban umum dan administrasi

68,17%

61,22%

Editor : Fatkhul Maskur

You might also like