You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan bagian dari jalur cincin api atau yang lebih
dikenal dengan istilah ring of fire. Ring of fire di Indonesia ini terbentuk karena
pertemuan tiga lempeng (plate) tektonik utama yang aktif yaitu Lempeng Eurasia,
Lempeng Samudra Pasifik, dan Lempeng Hindia-Australia. Hal tersebut
menyebabkan Indonesia memiliki 13% gunung api aktif dari seluruh gunung api
aktif yang ada di dunia dapat dilihat pada Gambar 1.1. Selain gunung api yang aktif,
indonesia juga mempunyai banyak gunung api purba yang keberadaanya masih
perlu diungkap sampai saat ini. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya batuan
produk dari gunung api yang masuk dalam kelompok koheren lava seperti (batuan
intrusi dangkal dan aliran lava) dan batuan piroklastika (tuf, breksi dan aglomerat)
di Indonesia di perkirakan merupakan produk gunung api yang berumur Kuarter,
Tersier maupun Pra Tersier. Untuk membuktikan keberadaan dan sebaran gunung
api purba tersebut, maka kita perlu mempelajari petrologi batuan gunung api purba
tersebut secara rinci.
Di Desa Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, dan Desa
Srimulyo, Kecamatan Piyungan dan Desa Wonolelo Kecamatan Pleret, Kabupaten
Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga terdapat sebaran dari bagian
tubuh gunung api purba berupa lava yang penyebarannya sepanjang aliran Kali

Opak (Hartono, 2000). Hal inilah yang membuat perlunya dilakukan kajian lebih
lanjut terhadap batuan gunung api di daerah ini.

Gambar 1.1. Sebaran gunung api berumur Kuarter di Indonesia. (Sumber: USGS,
2001).

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas adalah penelitian ini adalah bagaimana


petrologi batuan gunung api yang berada di daerah penelitian banyak ditemukan
singkapan lava yang bertekstur porfiroafanitik dan memiliki struktur khas
vesikuler. Selain itu juga ditemukan singkapan breksi andesit bertekstur
piroklastika berstruktur masif dan singkapan tuf yang bertekstur piroklastika

berstruktur masif. Dengan adanya lava, breksi andesit dan tuf, dapat
diintepretasikan bahwa di daerah penelitian merupakan suatu tubuh gunung api
purba.
Terdapat beberapa titik ditemukannya tubuh gunung api purba di daerah
penelitian. Pola kelurusan gunung api purba ini mengikuti pola kelurusan dari Sesar
Opak. Oleh karena itu, inti masalah yang dibahas dan diangkat dalam penelitian ini
yaitu:
1. Bagaimana hasil analisis petrografi dan geokimia pada batuan gunung api di
daerah penelitian terkait dengan keberadaan mineral primer pembentuk batuan
dan afinitas magma berdasarkan pembacaan kandungan unsur SiO2 dan K2O ?
2. Bagaimana implikasi hasil analisis petrografi dan geokimia terhadap hipotesis
mengenai gunung api purba yang pembentukannya terkait dengan struktur
geologi berupa sesar?

1.3. Lokasi Daerah Penelitian

Lokasi penelitian berada di Desa Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten


Sleman, dan Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan dan Desa Wonolelo Kecamatan
Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian
berada di sebelah tenggara kampus STTNAS Yogyakarta yang berjarak + 6-8 km.
Untuk menuju lokasi penelitian ditempuh mengunakan kendaraan roda dua maupun
roda empat dan waktu dibutuhkan sekitar + 13 menit (Gambar 1.2).

Gambar 1.2. Lokasi Daerah Penelitian.

You might also like