You are on page 1of 3

http://kapi.kkp.go.

id/blog/2011/11/pengelolaan-alat-penangkapan-ikan-di-indonesiaindonesia-fishing-gears-managemen
Pengelolaan Alat Penangkapan Ikan di Indonesia (Indonesia Fishing Gears
Managemen)
Posted: 2011-11-15
Category: Rancang Bangun dan Kelaikan Alat Penangkapan Ikan
1. KONSEP (POLICY FRAMEWORKS)
- Pengaturan teknis pengelolaan/operasional alat penangkapan ikan di Indonesia
didasarkan pada pendekatan MGT Scheme (Mapping, Gear type selection, TAE
management).

Dengan pendekatan tersebut, diharapkan bahwa kegiatan penangkapan ikan


memberikan kontribusi terhadap kaedah-kaedah responsible fisheries dalam menjaga:
a. Keanekaragaman hayati (biodiversity)
b. Kelestarian stok yang menjadi tujuan/ target penangkapan.
Perbaikan penangkapan ikan ke arah yang lebih ramah (eco-friendly fishing) melalui
perbaikan-perbaikan pengaturan teknis dan metode penangkapan API diharapkan
dapat :
a. Mengurangi dampak terhadap lingkungan (reduction seabed destruction)
b. Mengurangi by-catch (reducation by-catch)
Karenanya, dengan pendekatan MGT diharapkan dapat berjalan kegiatan penangkapan
yang sejalan dengan ketentuan dalam UU No.31 tahun 2004 jo. UU No.45 tahun 2009
tentang Perikanan, utamanya Pasal 7 ayat (1) huruf (f), (g), (h), dan (i) dan Pasal 9.
Sehingga, kegiatan operasional penangkapan ikan deiharapkan dapat mencapai tingkat
yang optimal dan menyediakan kesetaraan akses terhadap SDI bagi masyarakat
nelayan (stake holder) skala kecil dan skala industri.
Mapping (Pemetaan):
Pengaturan/ pemetaan kegiatan operasional alat penangkapan ikan dapat dipetakan
berdasarkan berbagai karakteristik perairannya:
a. Karakteristik habitat : Penetapan daerah penangkapan (fishing ground) ikan haruslah
dibedakan dari daerah aktivitas ikan lainnya, seperti: spawning ground (daerah
pemijahan), nursery ground (daerah pengasuhan), feeding ground (daerah mencari
pakan).
c. Karektiristik kedalaman perairan di Indonesia terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu :
Perairan dangkal (continental shelf) dan perairan dalam (continental slope).

Kepmen KP No. 06/MEN/2010 tentang Alat Penangkapan Ikan di Wilayah


Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
- Diktum PERTAMA:Kepmen ini mengenali dan mengelompokkan jenis alat
penangkapan ikan di WPP RI, sehingga diharapkan dapat menanggulangi isu
Unregulated dan Unreported Fishing Menurut jenisnya, alat
penangkapan ikan digolongkan ke dalam 10 (sepuluh) kelompok:
1. Jaring lingkar (surrounding nets);
2. Pukat tarik (seine nets);
3. Pukat hela (trawl);
4. Penggaruk (dredges);
5. Jaring angkat (lift nets);
6. Alat yang dijatuhkan (falling gears);
7. Jaring insang (gillnets and entangling nets);
8. Perangkap (traps);
9. Pancing (hook and lines);
10. Alat penjepit dan melukai (grappling and wounding).
- Diktum KETIGA:Penggunaan alat penangkapan ikan yang dikarenakan
perkembangan bentuk dan/atau model dengan cara operasi tertentu, pada daerah
tertentu, dan/atau sebutan nama lain, mengacu pada salah satu kelompok jenis alat
penangkapan ikan sebagaiman tersebut di atas.
- Hal ini mengamanatkan setiap daerah untuk melakukan kegiatan inventarisasi alat
penangkapan ikan yang ada di wilayahnya dan mengelompokkannya ke dalam 10
(jenis) alat penangkapan ikan tersebut;
- Diktum KEEMPAT:Karakteristik perairan dan potensi sumberdaya ikan berbeda pada
setiap WPP NRI, karenanya pengaturan lebih lanjut perlu mempertimbangkan ukuran
atau berat minimum jenis ikan yang boleh ditangkap, kelestarian sumberdaya ikan dan
kapasitas penangkapan masing-masing skala usaha penangkapan ikan (kesetaraan
akses) masing-masing WPP yang ada. Ukuran dan jumlah serta pengoperasian alat
penangkapan ikan tiap-tiap WPP-NRI ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap.

You might also like