Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Latar Belakang
Kita sering menggunakan alat-alat yang diproduksi dari hasil permesinan.
Tapi kita tidak sadar bahwa alat yang sering kita gunakan tersebut telah
diproduksi sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan.
Produk permesinan mempunyai kualitas geometrik tertentu yang selalu
membutuhkan pemeriksaan. Untuk memeriksanya diperlukan metrologi dalam arti
umum. Sedangkan Metrologi Industri adalah ilmu untuk melakukan pengukuran
karakteristik geometrik suatu produk atau komponen mesin dengan alat dan cara
yang tepat sehingga hasil pengukurannya dianggap sebagai hasil yang paling
dekat dengan geometri sesungguhnya dari komponen mesin tersebut.
Dalam laporan ini, dibahas mengenai apa itu pengukuran dalam bidang
metrologi indutri yang sangat berguna dalam bidang keteknikan.
1.2 Pengukuran
1.2.1 Definisi Pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran
acuan/pembanding/referensi (Taufiq Rachim, 2001 : 19). Secara umum dikatakan
bahwa pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan besaran standar. Agar
dapat digunakan, maka besaran standar tersebut harus dapat didefinisikan secara
fisik, tidak berubah karena waktu, dan harus dapat digunakan sebagai alat
pembanding dimana saja, besaran standar tentunya memerlukan satuan-satuan
dasar.
1.2.2 Fungsi Pengukuran
Maksud dilaksanakan pengukuran sebagaimana dikemukakan Anas
Sudijono (1996: 4) ada tiga macam yaitu :
1. Pengukuran yang dilakukan bukan untuk menguji sesuatu seperti orang
mengukur jarak dua buah kota,
2. Pengukuran untuk menguji sesuatu seperti menguji daya tahan lampu pijar,
1.3 Instumentasi
1.3.1 Definisi Instrumentasi
Menurut Ir. H. Bimbing Atedi dalam buku bahan ajar metrologi industri
menjelaskan bahwa instrumentasi adalah bidang ilmu dan teknologi yang
mencakup perencanaan, pembuatan dan penggunaan instrumen atau alat ukur
besaran
fisika
atau
sistem
instrumen
untuk
keperluan
deteksi,
Organisasi
Internasional
untuk
Standardisasi (bahasa
ukur. Contoh dari sensor ini antara lain yaitu kedua ujung mikrometer, ujung
dari jam ukur dan lain-lain.
a) Sensor Mekanik (Mechanics Sensor) merupakan sensor yang digunakan
untuk mengetahui, mengukur atau mendeteksi nilai perubahan mekanis dari
suatu objek
a) Pengubah Mekanis
Cara kerja pengubah mekanis berdasarkan pada prinsip kinematis
yang melakukan perubahan gerak translasi menjadi gerak rotasi atau
sebaliknya. Contohnya pada sistem roda gigi dan poros gigi.
3. Penunjuk
Penunjuk berfungsi sebagai bagian yang menunjukkan besaran hasil
pengukuran. Secara umum penunjuk dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a) Penunjuk yang mempunyai skala
Penunjuk yang mempunyai susunan garis-garis yang dibuat secara
teratur dengan jarak garis yang tetap serta tiap garis mempunyai arti
tertentu. Dalam pembacaan skala biasanya dibantu dengan garis indeks atau
jarum penunjuk yang ber geser secara relatif terhadap skala.
b) Skala Berangka (Sistem Digital)
Penunjuk berangka tidak mempunyai susunan skala yang berbentuk
garis-garis,
melainkan
yang
langsung
mencantumkan
harga
hasil
nilai target yang tepat pada suatu nilai tertentu. Contoh seperti panjang, luas,
berat, volume, dll. Kedua, karakteristik kualitas yang memiliki sifat pencapaian
karakteristik jika semakin kecil (mendekati nol) maka semakin baik. Contoh
karakteristik ini adalah penyimpangan, waktu proses, kebisingan, dll. Ketiga,
karakteristik kualitas dengan sifat pencapaian karakteristik yang semakin besar
maka semakin bagus. Contoh dari karakterisrik ini adalah kekuatan, efisiensi,
ketahanan korosi, dan lainnya.
3. Perbedaan Karakteristik Geometrik dan Kualitas
Karakteristik geometrik lebih kepada ukuran-ukuran dimensi suatu
produk agar sesuai dengan apa yang direncanakan. Sedangkan karakteristik
kualitas, lebih kepada nilai dari sifat-sifat produk dari hasil proses manufaktur.
1.9 Sistem dan Standar Pengukuran
Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai sistem dan standar
pengukuran, yaitu :
1. Sistem Metrik
Sistem metrik telah dikembangkan oleh para ilmuan perancis sejak
tahun 1790-an. Sistem ini mendasarkan pada meter untuk pengukuran panjang
dan kilogram untuk pengukuran berat. Dari satuan meter dan kilogram ini
kemudian diturunkan unit satuan lain untuk mengukur luas, volume, kapasitas
dan tekanan. Sistem metrik secara resmi digunakan di semua negara di dunia
kecuali Amerika Serikat, Liberia, Myanmar dan Inggris.
Dibawah ini merupakan Tabel Satuan SI
Tabel 1.1 Besaran pokok bersatuan satuan SI
tahun
1960,
sistem
metrik
diresmikan
menjadi
sistem
2. Sistem British
Berdasarkan pada satuan inchi pound dan detik sebagai dasar satuan
panjang, massa dan waktu. Kemudian berkembang menjadi satuan satuan lain
misalnya yard, mil, ounce gallon, feet, barrel dan sebagainya. Sistem british
digunakan di Amerika, Liberia, Myanmar dan Inggris.
Tabel 1.4 Satuan British
Sumber :
3. Konversi Satuan Metrik British
Ada 3 macam konversi yang sudah dilakukan, yaitu:
a) Konversi Secara Matematik
Konversi inchi ke metrik secara matematika diperlukan faktor
konversi.
Caranya adalah sebagai berikut :
1 yard =
Gambar 1.22 Tiga jenis suaian dalam sistem basis poros dan lubang.
Sumber : Buku Dasar-Dasar Metrologi Industri
1.11. Kesalahan dalam Pengukuran
1.11.1 Definisi Kesalahan dalam Pengukuran
Kesalahan dalam pengukuran adalah perbedaan antara nilai sebenarnya
dari suatu pekerjaan pengukuran yang dilakukan oleh seorang pengamat. Dalam
pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur atau instrumen tidak akan
mungkin didapat suatu nilai yang benar dan tepat, namun selalu mempunyai
ketidakpastian yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam pengukuran
1.11.2 Jenis Kesalahan dalam Pengukuran
Di bawah ini merupakan jenis kesalahan dalam pengukuran, yaitu :
1. Kesalahan yang berasal dari alat ukur
Untuk
mengurangi
terjadinya
penyimpang
pengukuran
sampai
seminimal mungkin maka alat ukur yang akan dipakai harus dikalibrasi
berlebuh dulu. Kalibrasi ini diperlukan disamping untuk mencegah kesalahan
skala ukurnya juga untuk menghindari sifat sifat yang merugikan dari alat
ukur, seperti kestabilan nol, kepasifan, pengembangan dan sebaginya
2. Kesalahan yang berasal dari benda ukur
Benda ukur seperti alumunium misalnya mempunyai sifat elastis,
artinya bila ada beban atau tekanan dikenakan pada benda tersebut maka akan
terjadi perubahan bentuk. Bila tidak hati-hati dalam mengukur benda benda
ukur yang bersifat elastis maka penyimpangan hasil pengukuran pasti akan
terjadi. Oleh karena itu, tekanan kontak dari sensor alat ukur harus
diperkirakan besarnya.
3. Kesalahan pengukuran karena lingkungan
Ruang laboratorium pengukuran atau ruang-ruang lainnya yang
digunakan untuk pengukuran harus bersih, terang dan teratur rapi letak
peralatan ukurnya. Ruang pengukuran yang banyak debu atau kotoran lainnya
sudah tentu dapat menganggu jalannya proses pengukuran.
4. Kesalahan pengukuran karena pengukur
Manusia mempunyai sifat tersendiri dan juga memiliki keterbatasan
sulit diperoleh hasil yang sama dari 2 orang yang melakukan pengukuran,
walaupun kondisi alat ukur, benda ukur dan situasi pengukuran di anggap
sama. Hal ini bisa karena kesalahan manusia tau juga perbedaan metode
pengukurannya.