You are on page 1of 11

2.

3 Keadaan-keadaan Termodinamika pada Cairan


pada bagian ini, kita tidak membahas secara detail gerak molekul dan gaya
antarmolekul, kita hanya meninjau efek yang relevan dalam variable makroskopik
dalam termodinamika : seperti tekanan (p), kerapatan (), dan temperatur absolute (T).
Variabel ini berhubungan satu sama lain melalui persamaan keadaan, yang biasanya
jelas terlihat melalui eksperimen.
Implikasi dari persamaan keadaan ini adalah bahwa hanya dua variable bebas; ini untuk
mengatakan jika nilai-nilai dari dua variabel termodinamika yang saling bebas diberikan
untuk suatu zat cair, yang memiliki nilai tertentu dari setiap properti termodinamika
lainnya secara otomatis ditetapkan. Persamaan keadaan untuk gas ideal.

Yang berasal dari teori kinetik sederhana.


Dimana,
R = konstanta gas, energi per unit massa per derajat
R =/M
= konstanta gas universal, energi per mol per derajat
= 8.314.3 kJ / kg mol K
M = berat molekul gas, kg / kg mol atau lbm / lbm mol
Setiap kilogram-mol gas mengandung N0 = 6,02 molekul. N0 merupakan
Bilangan Avogadro untuk sistem MKS dari unit-unit dimensi. Dengan n mewakili
massa molekul gas tunggal, M = N0, jumlah molekul per satuan volume adalah N
= / . Persamaan keadaan untuk gas ideal sekarang dapt ditulis kembali
sebagai:

di mana k adalah konstanta Boltzmann =? / N0 = 1,38 10-26 kJ / K.

2.4 Persamaan Aliran Fluida

Gambar 2.4. Aliran Q (v, t) yang masuk dan keluar dari volume control V = x,
y, z yang digambarkan untuk menurunkan persamaan kontinuitas.

2.5 Conservation of Mass


Pada Gambar 2.4, memperlihatkan bahwa kenaikan laju aliran massa pada
volume kontrol dV = dx, dy, dz adalah sama dengan laju aliran massa netto yang
melewati pada bagian aliran masuk dan aliran keluar.

Dan komponen kecepatan dalam arah x, y, dan z, masing-masing. Ditulis dalam


notasi vektor

Massa Fluks Q (x, t) didefinisikan sebagai aliran massa fluida per satuan waktu per
satuan luas, yang diwakili oleh:

Laju aliran massa per satuan waktu dalam volume kontrol dV pada arah x diberikan oleh:
Dalam arah x laju perubahan aliaran massa per satuan waktu

adalah

Dengan mengurangkan kedua persamaan ini, kita dapatkan laju aliran total dalam arah x
Dengan cara yang sama untuk arah y dan z diperoleh

Dengan menjumlahkan laju aliran massa total pada arah x, y, dan z serta
menyamakannya dengan perubahan massa dalam volume control kita peroleh:

Ini adalah persamaan kontinuitas dalam bentuk umum.

Dalam notasi vektor Persamaan kontinuitas dalam bentuk umum dapat ditulis
sebagai.

Dimana
Dalam koordinata silinder operator gradien dapat ditulis

Sedangkan dalam koordinat bola

2.6 Konservasi Momentum


Untuk mengembangkan persamaan momentum pada fluida, perhatikan gerak sebuah partikel fluida dengan medan
kecepatan
Beberapa waktu kemudian yakni
kecepatan tersebut diberikan oleh:

kecepatan berubah menjadi

sehingga Perubahan

Dan total percepatan partikel dinyatakan sebagai


dimana :

Dengan operator berikut yang didefinisikan sebagai

aadalah turunan total dalam mekanika fluida,

Dengan demikian, percepatan dapat ditulis dalam arah arah x y dan z sebagai berikut

Tidak ada percepatan atau perlambatan pada fluida kecuali ada gaya yang bekerja di atasnya.
Dua jenis gaya yang bekerja pada elemen fluida seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5,
yaitu, gaya pada benda dan gaya pada elemen permukaan. Gravitasi merupakan gaya pada
benda yang mencakup seluruh volume cairan. sedangkan gaya pada elemen permukaan
mencakup gaya normal.

Gambar 2.5. Tegangan normal dan tegangan geser pada elemen fluida berviskositas

untuk menentukan Gaya total ( Fx ) dalam arah x, maka semua gaya pada arah x harus
dijumlahkan. Dari Gambar 2.5 kita dapat menulis.

Persamaan diatas kemudian disederhanakan menjadi.

Dengan cara yang sama kita dapatkan penjumlahan gaya untuk kedua sumbu utama lainnya
yakni dFx dan dFy:

Dari hukum kedua Newton tentang gerak yakni

kita sekarang dapat merumuskan persamaan momentum diferensial dengan menggabungkan


komponen skalar dari Persamaan sebelumnya dengan dFx, dFy, dFz dengan hasil sebagai
berikut:

Sehingga tekanan dalam gradien kecepatan dan koefisien viskositas dapat ditulis sebagai berikut

Dimana p adalah tekanan lokal dalam termodinamika, yang pada dasarnya adalah
parameter isotropik pada suatu titik tertentu dalam cairan. Jika kita asumsikan cairan
menjadi gesekan, maka = 0, maka persamaan diatas menjadi
dan, dengan mengabaikan gaya gravitasi benda gi (di mana i = x, y, z), kita menyusun
kembali persamaan diatas sebagai berikut:

You might also like