You are on page 1of 21

Lembaga Keuangan Syariah Amama Wa Wara (Maju Mundur)

Di suatu daerah terdapat sebuah Lembaga Keuangan Syariah (LKS). LKS


ini berdiri sejak tahun 1990-an yang beralamat di jalan Gajayana nomor 50,
kecamatan Lowokwaru, Malang. LKS ini bernama Lembaga Keuangan Syariah
Amama Wa Wara. Dalam beroprasi, salah satu akad yang digunakan di LKS
Amama Wa Wara adalah transaksi Murabahah. Transaksi Murabahah merupakan
jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
Dalam transaksi murabahah penjual harus memberitahu harga produk yang ia beli
dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Transaksi
murabahah dibahas dalam PSAK 102.
Rukun-rukun murabahah terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.

Bai (Pihak yang memiliki barang)


Musytari (Pihak yang akan membeli barang)
Mabi (Barang yang akan diperjualbelikan)
Tsaman (Harga)
Ijab Qabul (Pernyataan timbang terima)

Suatu hari di LKS Amama Wa Wara ada seorang bapak-bapak bersama


dengan temannya yang ingin membeli rumah secara kredit/cicilan, untuk itu bapak
tersebut langsung mendatangi Account Officer LKS Amama Wa Wara. Kemudian
mereka berbincang-bincang mengenai apa yang diinginkan oleh bapak tersebut.
Klien I : Assalamualaikum.
AO

: Waalaikum salam, silahkan duduk pak.

Klien I : Iya terimakasih.


AO

: Ada yang bisa saya bantu pak?

Klien I : Begini mbak, saya ingin membeli rumah tapi dengan cara mencicil.
Bagaimana ya ini prosedurnya?
AO

: oh iya iya, begini saja, di LKS Amama Wa Wara ini ada sistem jual
beli yang namanya murabahah. Transaksi murabahah ini merupakan jual

beli yang dimana penjual harus memberitahu harga pokok produk yang ia
beli dan menentukan keuntungan dari jual beli tersebut sesuai
kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli.
Klien I : Oh, begitu ya. Terus persyaratan untuk melakukan transaksi ini
bagaimana ya?
AO

: Untuk persyaratannya yang pertama penjual memberitahu biaya


barang kepada nasabah. Kedua, kontrak pertama harus sah sesuai dengan
rukun yang ditetapkan. Ketiga, kontrak harus bebas dari riba. Keempat,
penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang
sesudah pembelian. Kelima, penjual harus menyampaikan semua hal
yang berkaitan dengan pembelian. Misalnya, jika pembelian dilakukan
secara hutang. Bapak ingin membeli rumah di kawasan mana dan
spesifikasinya bagaimana?

Klien I : Saya ingin membeli rumah di kawasan perumahan Joyo Green dengan
luas tanah 150 m2 yang modelnya minimalis.
AO

: Iya Pak, nanti kami carikan.

Klien I : Apa saya harus membayar uang muka sebagai tanda keseriusan
transaksi murabahah ini?
AO

: Iya, sebagai tanda keseriusan Bapak bisa melakukan pembayaran uang


muka di Teller.

Klien I : Iya mbak, ini kebetulan saya sudah membawa uang muka pembelian
rumah sebesar Rp 20.000.000,00.
AO

: Bapak bisa langsung membayarkannya di Teller.

Klien I : Iya mbak, kalau bisa secepatnya kabarnya saya terima.


AO

: Iya, nanti saya konfirmasikan dengan pihak marketingnya. Besok


kalau sudah, bapak kami hubungi lagi.

Klien I : Iya mbak, saya tunggu informasi selanjutnya. Terima kasih.


AO

: Iya pak. Sama-sama.

Klien I : Permisi pak, Assalamualaikum.


AO

: Waalaikum salam.

Kemudian Pak Saleh langsung membayarkan uang muka atas tanda


keseriusan pembelian rumah kepada Teller Lembaga Keuangan Syariah Amama
Wa Wara sebesar Rp 20.000.000,00.
Teller

: Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?

Klien I : Iya Mbak, Ini saya ingin bayar uang muka atas tanda keseriusan
pembelian rumah.
Teller

: Atas nama Bapak siapa?

Klien I : Achmad Saleh.


Teller I : Atas nama Bapak Achmad Saleh. Ingin bayar uang muka berapa Pak?
Klien I : Rp 20.000.000,00.
Teller I : Saya terima uangnya ya Pak.
Klien

: Iya Mbak.

Teller I : Iya, ini sudah selesai. Ada lagi yang bisa saya bantu?
Klien I : Sudah Mbak, terima kasih.
Teller

: Iya Pak, sama-sama.

Atas transaksi tersebut, Teller Lembaga Keuangan Syariah Amama Wa


Wara melakukan pencatatan sebagai berikut:

Kas/Rekening Pak Saleh

Rp 20.000.000,00

Hutang Uang Muka Murabahah

Rp 20.000.000,00

Kemudian penyajian dalam Neraca Lembaga Keuangan Syariah Amama


Wa Wara adalah sebagai berikut:
HUTANG UANG MUKA
Debet
Tgl

Kredit
Keterangan
Saldo

Jumlah

Tgl
Keterangan
01/02 Pak Saleh

20.000.000
20.000.000

Jumlah
20.000.000
20.000.000

NERACA
Aktiva

Pasiva
Uraian

Jumlah

Uraian
Hutang Uang Muka

Jumlah
20.000.000

Dalam akuntansi murobahah jika nasabah memberikan uang muka sebagai tanda
keseriusan untu membel barang maka uang muka di perlukan sebagai berikut:
1. uang muka yang di terima di akui sebagai hutang uang muka sebesar uang
muka yang di terima
2. jika akad di laksanakan uang muka sebagi pengurang piutang murobahah
( tidak di perkenankan sebagai pembayaran angsuran
Beberapa hari berikutnya, pihak Lembaga Keuangan Syariah Amama Wa
Wara telah menghubungi Pak Saleh bahwa Lembaga Keuangan Syariah Amama
Wa Wara telah berhasil membeli perumahan di kawasan Joyo Green. Dan pada
tanggal 15 Februari 2014 Pak Saleh beserta pihak LKS datang ke alamat
perumahan yang telah ditetapkan oleh pihak Lembaga Keuangan Syariah Amama

Wa Wara untuk melakukan pengecekan terhadap rumah yang akan ia beli, dan
ternyata Pak Saleh tertarik dengan rumah tersebut. Kemudian Pak Saleh datang ke
kantor Lembaga Keuangan Syariah Amama Wa Wara untuk melakukan akad
murabahah.

AO

: Kemarin pihak kami sudah menghubungi pihak pemasaran perumahan


Joyo Green, dan telah disepakati bahwa harga pokok untuk pembelian
perumahan Joyo Green senilai Rp 140.000.000,00. Dan pihak Lembaga
Keuangan Syariah Amama Wa Wara mengambil keuntungan sebesar Rp
30.000.000,00. Jadi, total yang harus Bapak bayar sebesar Rp
170.000.000,00. Bagaimana menurut Bapak?

Klien I : Kalau Rp 170.000.000,00 saya agak keberatan Mbak. Bagaimana


kalau Rp 160.000.000,00 saja?
AO

: Oh tidak bisa Pak, soalnya itu belum nutupin BEPnya, kami bisanya
Rp 164.000.000,00. Ini sudah yang paling minimal Pak.

Klien I : Begitu ya. Iya pak, saya setuju, saya terima harganya Rp
164.000.000,00.
AO

: Kami menawarkan kalau pembayarannya diangsur selama 10 bulan.


Bagaimana? Bapak setuju?

Klien I : 10 bulan, iya boleh, saya setuju 10 bulan mbak. Jadi sampai tanggal
berapa mbak
AO

: jadi batas akhir angsuran sampai tanggal 16 desember pak dalam angsuran
ini bapak mau bayar berapa kali pak ?

Klien I

: kalau empat kali bagaimana mbak jadi saya akan membayar jadi
kemungkinan saya akan membayar 3 bulan sekali mbak.

AO

: Jadi bulan maret juni September dan desember pak ya?

Klien I
AO

: ia mbak mengenai angsurannya berarti berapa mbak tiap 3 bulan


: kalau itu terserah bapak asalkan bisa mencukupi 164.000.000 mengenai
ansurannya kira kira berapa pak? kami menawarkan angsuran pertama
60.000.000 bagaimana pak

Klien

: iya mbak tidak apa apa. Untuk bulan berikutnya 48.000.000 mbak bisa

AO

: bisa pak untuk bulan juni ya pak

Kien

: iya mbak

AO

: untuk bulan ketiga bapak ?

Klien

: untuk bulan ketiga saya bisa 30.000.000 mbak

AO

: iya pak. Jadi pada bulan ke empat sisa pembayarannya 6.000.0000 ya


pak

Klien
AO

: iya mbak kira kira pembayarannya tiap tanggal berapa mbak


: untuk pembayarannya biasanya tiap tanggal 15 pada bulan tersebut pak
bagaimana ?

Klien
AO

: oh iya mbak tidak apa apa


: untuk pembayaran angsuran yang tertunggak / telat pembayarannya
kami memberi kebijakan untuk tambahan pembayaran berupa sumbangan
kepada orang orang tidak mampu pak jadi bukan sanksi

Klien

:oh iya mbak kira kira dendanya berapa ?

AO : kalau 2 persen dari angsuran bagaimana pak ?


Klien : 2 persen ya iya mbak tidak apa apa mbak .
AO

: Iya, Akad telah disetujui, nanti untuk urusan pembayaran angsuran


Bapak bisa langsung membayarkannya melalui Teller kami.

Klien I : Iya Mbak.

AO

:Terima kasih atas kerjasamanya.

Klien I : Iya, sama-sama.

Atas transaksi tersebut, Lembaga Keuangan Syariah Amama Wa Wara


melakukan pencatatan sebagai berikut:
(1) Piutang Murabahah
Pendapatan Margin Murabahah
Persediaan

Rp 164.000.000,00
Rp 24.000.000,00
Rp 140.000.000,00

(2) Hutang Uang Muka Murabahah


Piutang Murabahah

Rp 20.000.000,00
Rp 20.000.000,00

Atas penyerahan barang tersebut, Lembaga Keuangan Syariah Amama Wa


Warasebagai penjual langsung mengakui keuntungan sebesar keuntungan yang
disepakati walaupun pembayaran harga barang akan dilakukan kemudian. Oleh
karena itu atas jurnal transaksi tersebut di atas, posisi akun-akun terkait dan neraca
pada Lembaga Keuangan Syariah Amama Wa Wara adalah sebagai berikut:
PERSEDIAAN/ASET MURABAHAH
Debet

Kredit

Tgl
Keterangan
Jumlah
Tgl
Keterangan
10/01 Rumah
140.000.000 15/01 Potongan harga
10/01 Biaya
balik
5.000.000
Penurunan nilai

Jumlah
3.000.000
2.000.000

nama
Penjualan
Saldo
145.000.000

140.000.000
00
145.000.000

PIUTANG MURABAHAH
Debet
Tgl
Keterangan
15/02 Pak Saleh

Kredit
Jumlah
Tgl
Keterangan
164.000.000 15/02 UM Pak Saleh
Saldo
164.000.000

Jumlah
20.000.000
144.000.000
164.000.000

PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH


Debet
Tgl

Kredit
Keterangan
Saldo

Jumlah

Tgl
Keterangan
15/02 Pak Saleh

24.000.000
24.000.000

Jumlah
24.000.000
24.000.000

HUTANG UANG MUKA (Titipan Uang Muka Pembeli)


Debet
Tgl
Keterangan
15/02 Rumah
Saldo

Kredit
Jumlah
Tgl
Keterangan
20.000.000 01/02 Pak Saleh
0
20.000.000

Jumlah
20.000.000
20.000.000

NERACA
Per 15 Februari 2007
Aktiva
Uraian
Piutang Murabahah
Persediaan (Aset Murabahah)

Pasiva
Jumlah
Uraian
144.000.000 Hutang Uang Muka
(140.000.000) Laba Rugi Berjalan
Pendapatan

Jumlah
0
24.000.000

Kemudian pada tanggal 15 Maret 2014 Pak Saleh mendatangi Lembaga


Keuangan Syariah Amama Wa Wara untuk melakukan angsuran pembayaran
atas pembelian rumah sebesar Rp 60.000.000 kepada Teller. Maka dari itu Pak
Saleh langsung menuju ke Teller untuk membayarkan angsurannya.

Teller

: Selamat siang Pak, ada yang bisa saya bantu?.

Klien I

: iyya selamat siang, begini Mbak, saya mau bayar angsuran atas
pembelian rumah.

Teller

: Oh iya Pak, boleh saya lihat buku angsurannya?.

Klien I

: Ini Mbak, bukunya.

Teller

: Ini atas nama Bapak Saleh ya, untuk pembayaran angsuran rumah
bulan September sebesar Rp 60.000.000,00.

Klien I

: Ini Mbak uangnya.

Teller

: Saya hitung dulu uangnya ya Pak?.

Klien I

: Oh, boleh Mbak, silahkan.

Teller

: 1 2 3 4 5 6, ini totalnya Rp 60.000.000,00. Saya terima ya Pak?.

Klien I

: Iya mbak.
Atas penerimaan angsuran tersebut, maka LKS Amama Wa Wara

melakukan jurnal sebagai berikut:


Kas / rekening Bapak Saleh

Rp 60.000.000,00

Piutang Murabahah

Rp 60.000.000,00

Dari jurnal tersebut tidak ada pengakuan keuntungan dari transaksi


Murabahah karena pengakuan pendapatan telah dilakukan pada saat jatuh tempo
angsuran. Namun dalam angsuran terkandung unsur keuntungan yang benar-benar
diterima. Oleh karena itu untuk kepentingan perhitungan pembagian hasil usaha
yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah sebagai pengelola dana harus
memperhitungkan pembagian hasil usaha.
24.000.000

Keuntungan :

X Rp 60.000.000 = Rp 10.000.000
144.000.000

Jadi keuntungan Rp 10.000.000,00 tersebut hanya untuk kepentingan


perhitungan pembagian hasil usaha, tidak untuk laporan laba rugi, karena
pengakuan pendapatan untuk kepentingan laporan laba rugi telah dilakukan pada
saat penyerahan barang.
Atas jurnal transaksi tersebut, posisi akun-akun yang terkait dan neraca pada
Lembaga Keuangan Syariah Amama Wa Wara adalah sebagai berikut:
PIUTANG MURABAHAH
Debet

Kredit

Tgl
Keterangan
15/02 Pak Saleh

Jumlah
Tgl
Keterangan
164.000.000 15/02 UM Pak Saleh
Angsuran ke-1
Saldo
164.000.000

Jumlah
20.000.000
60.000.000
84.000.000
164.000.000

NERACA
Per 15 Maret 2007
Aktiva

Pasiva
Uraian

Kas
Persediaan (Aset Murabahah)
Piutang Murabahah

Teller

Jumlah
Uraian
60.000.000 Hutang Uang Muka
(140.000.000) Laba Rugi Berjalan
84.000.000
Pendapatan

Jumlah
0
24.000.000

: Pembayaran cicilan rumah atas nama Bapak Saleh dengan nomor


nasabah 621508011099797 untuk pembayaran cicilan rumah bulan
September telah selesai dilakukan.

Klien I

: Terima kasih Mbak.

Teller

: Sama-sama Pak, apa ada lagi yang bisa saya bantu?

Klien I

: Oh iya Mbak, ini saya mau tanya, kalau misalnya saya bayar
cicilannya telat itu bagaimana ya?.

Teller

: Begini Pak. Menurut prosedur Lembaga Keuangan Syariah kami


dalam pembayaran kredit jika ada keterlambatan bayar maka akan ada
denda atau sanksi atas keterlambatan tersebut, biasanya ini disepakati di
awal akad murobahah dan sanksi tersebut akan akan di masukkan
sebagai sumbangan jadi dananya akan di sumbangkan ke orang-orang
yang tidak mampu seperti panti asuhan dan lain lain .

Klien I

: Oh begitu ya Mbak. Kalau seandainya saya melakukan pembayaran 3


bulan sekaligus itu bagaimana ya Mbak?.

Teller

: Maksudnya 3 bulan sekaligus di awal apa di akhir Pak?.

Klien I

: 3 bulan sekaligus di awal mbak.

Teller

: Oh, Bapak mau membayar di awal. Itu tidak apa-apa, boleh-boleh


saja Pak kalau pembayarannya untuk 3 bulan kedepan sekaligus.

Klien I

: Itu apakah ada bonus atau apa gitu Mbak jika pembayarannya di
awal?.

Teller

: Biasanya ada Pak.

Klien I

: Oh begitu, terima kasih ya Mbak, maaf saya banyak tanya.

Teller

: Iya Pak, tidak apa-apa, terima kasih telah menjadi nasabah kami.

Klien I

: Iya Mbak, mari?.

Teller

: Silahkan.
Pada pembayaran ke dua beberapa bulan berikutnya, tepatnya tanggal 15

Juni 2014 Pak Saleh belum membayarkan cicilan selanjutnya padahal sudah jatuh

tempo, maka pihak Lembaga Keuangan Syariah Amama Wa Wara mencatat


jurnal sesuai dengan asumsi dasar akrual sebagai berikut
piutang murbahah jatuh tempo

48000000

piutang murobahah

48000000

dalam hal ini tidak ada pengakuan pendapatan karena pendapatan di lakukan saat
penyerahan barang sehingga dalam buku piutangnya sehingga posisi akun-akun
yang terkait adalah :
Tgl
Keterangan
15/02 pak saleh

Jumlah
164.000.000

Tgl
Keterangan
15/02 UM pak saleh

jumlah
20000000

15/03 Angsuran ke 1

60000000

15/06 Angsuran ke 2

48000000

JT

36000000

Saldo
Saat jatuh tempo
Tgl
Keterangan
15/06 Angsuran ke 2

Jumlah
48000000

tgl

Keterangan
Saldo

jumlah
48000000

jt

Beberapa hari kemudian setelah satu minggu setelah jatuh tempo pak saleh
membayar tunggakan angsurannya
Teller

: selamat siang pak apa ada yang bisa kami bantu ?

Pak saleh : oh iya mbak ini saya mau membayar angsuran pembayaran kredit
rumah yang ke 3 tapi masih sebagian mbak tapi sisanya akan saya bayar
beberapa hari kemudian apa tidak apa apa mbak
Teller

: oh tidak apa apa mas silahkan mas boleh saya lihat buku angsurannya

Pak saleh : ini mbak

Teller

: untuk bulan ini sesuai kesepakatan pada bulan ini bapak membayar
48.000.000 ya

Pak saleh : iya mbak


Teller

: dan bapak mau mengangsur berapa ?

Pak saleh : ini saya bisanya membayar 30.000.000 mbak kemungkinan saya akan
membayar sisanya saya akan bayar 10 hari kemudian
Teller

: oh iya pak tidak apa-apa jadi kekurangannya 18.000.000 rupiah ya pak

Pak saleh : iya mbak terima kasih ya


Teller

: iya pak sama sama

pada saat tersebut nasabah membayar biaya angsuran sebagian dari


kesepakatan di awal dalam hal ini di perbolehkan dan hutang nasabah dan namun
tidak mempengaruhi keuntungan murbahah dan jurnalnya
kas

30.000.000
piutang murbahah

30.000.0000

setelah 10 hari sesuai dengan yang di katakan pak saleh membayar sisa
pembayarannya maka pihak accounting
kas

18.000.000
piutang murobahah jatuh tempo

18.000.000

dan pada akhir pembayaran pak saleh melunasi sisa pembayarannya dan
mendapatkan potongan pelunasan piutangnya
teller

: Selamat Siang pak apa ada yang bisa di bantu pak ?

pak saleh

: ini mbak saya mau membayar cicilan rumah yang terakhir mbak.

Teller

: oh begitu pak. boleh lihat buku angsurannya?

Pak saleh

: ini mbak

Teller

: ini bapak saleh cicilannya sebesar 6.000.000 ya pak untuk jangka


waktu hingga 15 desember

Pak saleh

: iya mbak biar cepat selesai mbak

Teller

: iya pak tidak apa apa di sini kami ada kebijakan untuk kredit
mudharobah pak. Yakni jika pelunasan lebh cepat dari wktunya dan
lancar maka ada potongan cicilan sebesar 300.000 pak

Pak

: oh begitu ya mbak jadi ada discount ya

Teller

: ya semacam itu pak . ini buku angsurannya pak untuk


pembayarannya telah di lakuan sebesar 5.700.000 ya pak untuk surat
berkah kepemilikan rumahnya silahkan di ambil di bagian umum ya
pak

Pak saleh : iya mbak terima ksih ya mbak


Teller

: Iya pak sama sama


Dalam percakapan tadi menerangan tentang potongan angsuran saat

nasabah melunasi hutang/angsuran sebelum jatuh tempo jadi dalam hal ini ada
semacam discount / bentuk penghargaan terhadap nasabahnya. Dan besarnya
potongan pembayaran tersebut akan mempengaruhi pengurangan pendapatan
murobahah juga akan mempengaruhi pembagian dalam hasil usaha seperti dalam
PSAK no 102 yang menerangkan bahwa beban pelunasan murobahah merupakan
pengurangan keuantungan murobahah bukan sebagai beban operasional dari LKS
sehingga dampak pengurangannya di bagian kepada investor dalam perhitungan
hasil usaha dan seperti dalam DSN MUI nomor 23/III/2002 menerangkan :

1. jika nasabah melakukan pelunasan tepat waktu atau lebih cepat dari tempo
pembayaran maka LKS boleh memberikan potongan dengan syarat tidak di
perjanjikan dalam akadnya
2. besarnya potongan sesuai kebijakan dari LKS Masing-Masing
Sehingga penjurnalan yag di lakukan oleh LKS adalah sebagai berikut :
Kas

6.000.000
Piutang murobahah

Beban potongan murbahah


Kas

6.000.000
300.000
300.000

Sebenarnya ada beberapa macam dalam pemotongan angsuran yakni :


1.

Potongan angsuran akibat prestasi nasabah.


Pemberian potongan disebabkan karena pembayaran angsuran sebelumnya
dilakukan sesuai tepat waktu (diberikan prestasi). Yang dimaksud disini
adalah nasabah memiki prestasi lebih, misalnya melakukan pembayaran
angsuran tepat waktu, melakukan pembayaran angsuran dua kali sekaligus
dan berikutnya tetap melakukan pembayaran angsuran, dan sebagainya maka
atas pemberian potongan angsuran tersebut dilakukan jurnal :
a. Dr. Kas/Rekening aminah
Rp. 15.000.000
Cr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo
Rp.
15.000.000
b. Dr. Potongan Angs Murabahah-Prestasi Nasabah Rp. 1.000.000
Cr. Kas/Rekening Aminah
Rp.
1.000.000

Dengan adanya transaksi tersebut saldo akun-akun dan posisi keuangan


pada LKS ridho gusti adalah dengan sebagai berikut:

PITANG MURABAHAH
Debet
Kredit
Tgl
Keterangan
15/07 Angs ke-2 Jatuh
tempo
15/11 Sebagian angs Jt

Jumlah
Tgl
Keterangan
48.000.000 30/07 Pembayaran

Jumlah
48.000.000

15.000.000 30/11 Pembayaran


Saldo
63.000.000

15.000.000
00
63.000.000

POTONGAN ANGSURAN MURABAHAH-PRESTASI NASABAH


Debet
Kredit
Tgl
Keterangan
30/11 Pot prestasi Nsb

Jumlah
1.000.000

Tgl

Keterangan
Saldo

1.000.000

Jumlah
1.000.000
1.000.000

NERACA
Per 15 November 2007
aktiva
passiva
Uraian
Kas
Piutang murabahah
Margin mrbh tangguhan
Piutang mrbh jt
Margin mrbh tangguhan
Persedian (aset mrbh)
2.

Jumalah
138.000.000
6.000.000
(1.000.000)
00

Uraian
Hutang uang muka
Laba rugi berjalan
pendapatan

Jumlah
0
22.000.000

(140.000.000)

Potongan angsuran akibat ketidak mampuan nasabah melakukan pembayaran.

Dikategorikan sebagai ketidak mampuan nasabah antara lain karena potongan


angsuran tersebut dikategorikan sebagai ketidak mampuan nasabah antara lain
karena potongan angsuran tersebut dipergunakan untuk penyesuaian harga pasar,

oleh karena itu jika contoh 4-29 di atas, potongan diberikan akibat ketidak
mampuan nasabah, maka jurnah yang dilakukan adalah sebagai berikur:
a. Dr. Kas / rekening aminah
Cr. Piutang murabahah jt
15.000.000
b. Dr. Potongan angs mbh-beban operasi
Cr. Kas / rekening aminah
1.000.000

Rp. 15.000.000
Rp.
Rp. 1.000.000
Rp.

PIUTANG MURABAHAH JATUH TEMPO


Debet
Kredit
Tgl
Keterangan
15/07 Angs ke-2 Jatuh
tempo
15/11 Sebagian angs Jt

Jumlah
Tgl
Keterangan
48.000.000 30/07 Pembayaran

Jumlah
48.000.000

15.000.000 30/11 Pembayaran


Saldo
63.000.000

15.000.000
00
63.000.000

POTONGAN ANGSURAN MURABAHAH-BEBAN OPERASI


Debet
Kredit
Tgl
Keterangan
30/11 Pot prestasi Nsb

Jumlah
1.000.000

Tgl

Keterangan
Saldo

1.000.000

Jumlah
1.000.000
1.000.000

NERACA
Per 30 November 2007
aktiva
passiva
Uraian
Kas
Piutang murabahah
Margin mrbh tangguhan

Jumalah
138.000.000
6.000.000
(1.000.000)

Uraian
Hutang uang muka
Laba rugi berjalan
pendapatan

Jumlah
0
23.000.000

Piutang mrbh jt
Margin mrbh tangguhan
Persedian (aset mrbh)

00

Beba

(1.000.000)

(140.000.000)

Tidak dilakukan jurnal atas pengakuan pendapatan karena pembayaran


angsuran tersebut diatas merupakan pembayaran angsuran yang tertunggak, jurnal
pengakuan pendapatan keuntungan murabahah telah dilakukan pada saat tanggal
jatuh tempo angsuran. Dalam pembayaran angsuran tersebut terkandung aliran kas
atas pendapatan keuntungan murabahah sebesar Rp. 2.500.000 merupakan
komponen pembagian hasil usaha.
Sesuai ketentuan PSAK 102 tentang akuntansi murabahah, bahwa
potongan angsuran karena prestasi pembeli dalam melakukan pembayaran
angsuran di akui sebagai potongan angsuran murabahah-prestasi nasabah dan
sebagai pengurang pendapatan margin murabahah. Sedangkan potongan
angsuran karena ketidak mampuan pembeli dalam melakukan pembayaran
angsuran diakui sebagai beban murabahah-potongan angsuran dan sebagai
beban operasi lain.

3.

Potongan angsuran akibat prestasi nasabah.


Pemberian potongan disebabkan karena pembayaran angsuran sebelumnya
dilakukan sesuai tepat waktu (diberikan prestasi). Yang dimaksud disini
adalah nasabah memiki prestasi lebih, misalnya melakukan pembayaran
angsuran tepat waktu, melakukan pembayaran angsuran dua kali sekaligus
dan berikutnya tetap melakukan pembayaran angsuran, dan sebagainya maka
atas pemberian potongan angsuran tersebut dilakukan jurnal:
c. Dr. Kas/Rekening aminah
Rp. 15.000.000
Cr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo
Rp.
15.000.000
d. Dr. Potongan Angs Murabahah-Prestasi Nasabah Rp. 1.000.000
Cr. Kas/Rekening Aminah
Rp.
1.000.000

Dengan adanya transaksi tersebut saldo akun-akun dan posisi keuangan


pada LKS ridho gusti adalah dengan sebagai berikut:
PITANG MURABAHAH

Debet
Kredit
Tgl
Keterangan
15/07 Angs ke-2 Jatuh
tempo
15/11 Sebagian angs Jt

Jumlah
Tgl
Keterangan
48.000.000 30/07 Pembayaran

Jumlah
48.000.000

15.000.000 30/11 Pembayaran


Saldo
63.000.000

15.000.000
00
63.000.000

POTONGAN ANGSURAN MURABAHAH-PRESTASI NASABAH


Debet
Kredit
Tgl
Keterangan
30/11 Pot prestasi Nsb

Jumlah
1.000.000

Tgl

Keterangan
Saldo

1.000.000

Jumlah
1.000.000
1.000.000

NERACA
Per 15 November 2007
aktiva
passiva
Uraian
Kas
Piutang murabahah
Margin mrbh
tangguhan
Piutang mrbh jt
Margin mrbh
tangguhan
Persedian (aset mrbh)
4.

Jumalah
138.000.000
6.000.000
(1.000.000)

Uraian
Hutang uang
muka
Laba rugi
berjalan
pendapatan

Jumlah
0

22.000.000

00
(140.000.000)

Potongan angsuran akibat ketidak mampuan nasabah melakukan pembayaran.


Dikategorikan sebagai ketidak mampuan nasabah antara lain karena potongan
angsuran tersebut dikategorikan sebagai ketidak mampuan nasabah antara lain

karena potongan angsuran tersebut dipergunakan untuk penyesuaian harga pasar,


oleh karena itu jika contoh 4-29 di atas, potongan diberikan akibat ketidak
mampuan nasabah, maka jurnah yang dilakukan adalah sebagai berikur:
c. Dr. Kas / rekening aminah
Cr. Piutang murabahah jt
15.000.000
d. Dr. Potongan angs mbh-beban operasi
Cr. Kas / rekening aminah
1.000.000

Rp. 15.000.000
Rp.
Rp. 1.000.000
Rp.

PIUTANG MURABAHAH JATUH TEMPO


Debet
Kredit
Tgl
Keterangan
15/07 Angs ke-2 Jatuh
tempo
15/11 Sebagian angs Jt

Jumlah
Tgl
Keterangan
48.000.000 30/07 Pembayaran

Jumlah
48.000.000

15.000.000 30/11 Pembayaran


15.000.000
Saldo
00
63.000.000
63.000.000
POTONGAN ANGSURAN MURABAHAH-BEBAN OPERASI
Debet
Kredit
Tgl
Keterangan
30/11 Pot prestasi Nsb

Jumlah
1.000.000

Tgl

Keterangan
Saldo

1.000.000

Jumlah
1.000.000
1.000.000

NERACA
Per 30 November 2007
aktiva
passiva
Uraian
Kas
Piutang murabahah
Margin mrbh

Jumalah
138.000.000
6.000.000
(1.000.000)

Uraian
Hutang uang
muka
Laba rugi
berjalan
pendapatan

Jumlah
0

23.000.000

tangguhan
Piutang mrbh jt
Margin mrbh
tangguhan
Persedian (aset mrbh)

00

Beba

(1.000.000)

(140.000.000)

Tidak dilakukan jurnal atas pengakuan pendapatan karena pembayaran


angsuran tersebut diatas merupakan pembayaran angsuran yang tertunggak, jurnal
pengakuan pendapatan keuntungan murabahah telah dilakukan pada saat tanggal
jatuh tempo angsuran. Dalam pembayaran angsuran tersebut terkandung aliran kas
atas pendapatan keuntungan murabahah sebesar Rp. 2.500.000 merupakan
komponen pembagian hasil usaha.
Sesuai ketentuan PSAK 102 tentang akuntansi murabahah, bahwa
potongan angsuran karena prestasi pembeli dalam melakukan pembayaran
angsuran di akui sebagai potongan angsuran murabahah-prestasi nasabah dan
sebagai pengurang pendapatan margin murabahah. Sedangkan potongan
angsuran karena ketidak mampuan pembeli dalam melakukan pembayaran
angsuran diakui sebagai beban murabahah-potongan angsuran dan sebagai
beban operasi lain.

You might also like