Professional Documents
Culture Documents
PERENCANAAN TULANGAN
1. Dasar Analisis dan Disain
Metode Elastis
Metode elastic masih banyak dipakai dalam perencanaan struktur. Metode ini
didasarkan pemikiran bahwa tegangan yang terjadi dalam penampang tidak
melampaui tegangan tegangan izin bahan. Tegangan izin diperoleh dari tegangan
leleh dibagi dengan factor keamanan.
Metode Ultimit
Analisis ultimit pada struktur didasarkan pada beban tertentu yang menyebabkan
struktur mengalami mekanisme keruntuhan. Perbandingan beban runtuh dengan
beban kerja disebut factor keamanan.
Faktor Keamanan pada Struktur Beton
Struktur beton harus direncanakan untuk memikul beban cadangan (yang mungkin
terjadi) yang lebih besar dari beban kerja.
Dasar Pemikiran:
1. Pelampauan beban, misalnya perubahan penggunaan struktur atau penaksiran
penggunaan beban yang kurang tepat
2. Pengurangan kekuatan, misalnya mutu bahan yang kurang baik, dimensi yang
tidak tepat.
Untuk pelampauan beban (1) diberi dengan faktor keamanan:
U = 1,4 D
U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 A atau R
U = kuat perlu
D = beban mati
L = beban hidup
A = beban atap
R = beban hujan
Untuk pengurangan kekuatan (2) diatasi dengan faktor reduksi
yang tergantung
Mu
Perencanaan Tulangan
Mn = momen nominal
Mu = momen ultimit
Faktor reduksi kekuatan
adalah:
0,003
Hubungan tegangan regangan beton diketahui
Bidang regangan datar tetap datar sebelum dan sesudah lentur
Tegangan tarik pada beton diabaikan
Baja tulangan melekat sempurna dengan beton disekelilingnya
Hubungan tegangan regangan baja diketahui
Sistim harus mencapai kesetimbangan statik
Perencanaan Tulangan
Notasi:
s = regangan pada baja
C = Resultan gaya tekan pada beton
T = Resultan gaya tarik pada tulangan
As = Luas tulangan tarik
a = tinggi benda tegangan pada beton
Untuk memudahkan perhitungan maka dipakai diagram tegangan persegi ekivalen
dari Whitney
Resultan gaya tekan pada beton:
C = 0,85 fc.b.a
Resultan gaya tarik pada tulangan:
T = As.fy (tulangan dianggap leleh)
Kesetimbangan statik: C = T
0,85fc.b.a = As.fy
a=
x=
Perencanaan Tulangan
nilai
= 0,85 untuk fc
untuk
30 MPa
MPa,
(fc-30)0,007 0,65
Dari nilai x dapat dihitung regangan yang terjadi pada tulangan tarik, s
s =
y =
Hukum Hook
atau Mn =
0,003
C
a=x
x
d
Perencanaan Tulangan
b
C = 0,85 fc . b . a
T = As . fy
As
bd
T = .b.d.fy
C=T
0,85.fc.b.a = .b.d.fy
fy
d
0,85 f ' c
a =
Mn = T d
= .b.d.fy d
1
2
Mn = .b.d2.fy 1
fy
0,85 f ' c
fy
0,85 f ' c
fy
Ambil m = 0,85 f ' c
Rn =
Mn
fy ( 1 - 1
2 =
2
bd
1
Rn = fy ( 1 2
m )
m )
1 2
fym
Rn = fy 2
2 fym 2 fy + 2Rn = 0
2-
2 Rn
2
+ fym = 0
m
Perencanaan Tulangan
2
= m
2
12 = m
12
1
(1
m
4
m2
2
2
1
m
2
8 Rn
fym
2 Rnm
fy
2 Rnm
)
fy
= 1
(1 -
2 Rnm
)
fy
3. Contoh Perhitungan
Sebuah balok beton mempunyai ukuran b x h = 250 x 500 mm, mutu beton fc = 25
Mpa, mutu baja fy = 400 Mpa, balok memikul beban lentur Mu = 100 kNm.
Ditanya, tentukan jumlah tulangan As yang dibutuhkan.
Penyelesaian
Mu
Mn =
100.10 6
0,8
d = 450
b
Rn =
Mn
bd 2
Rn =
100.10 6
= 2,47
0,8.250.450 2
Perencanaan Tulangan
fy
m = 0,85 f ' c
=
400
= 18,82
0,85.25
= 1
2 Rnm
)
fy
(1 -
(1 -
1
=
18,82
2.2,47.18,82
)
400
= 0,0065
min =
1,4
fy
1,4
= 0,0035
400
b =
0,85. f ' c.
fy
b =
0,85.25.0,85
400
600
600 fy
600
600 400
= 0,027
max = 0,75 b
a
)
2
= 731 ( 450 -
55,04
) 400
2
= 3088,33 . 400
= 123 Knm
a = md
Rahman (105 810 1435 11)
Perencanaan Tulangan
x=
55,05
= 64,76
0,85
x
450 x
=
=
0,003
s
450 x
0,003
x
450 64,76
0,003
64,76
= 0,0178
400
2.10 5
= 0,002
y =
s > y ( leleh )
a = md
= 0,0065 . 18,82 . 450
= 55,04
Catatan
Cara menentukan factor , SNI 2002
Untuk fc 30 Mpa
Untuk fc > 30 Mpa
= 0,85
= 0,85 ( fc 30 ) 0,005/7
0,6
Perencanaan Tulangan
> y
a= x
a
x= =
55,04
= 65 mm
0,85
y =
400
fy
=
= 0,002
Es
2.10 5
Maka
> y
> max
d
0,003
s '
As
CcCs
a=
x
d
As
x
2
) + Cs ( d - d )
Perencanaan Tulangan
Supaya tulangan tarik meleleh maka dalam perencanaan tulangan rangkap harga x
0,75 Xb
Dimana
0,003Es
Xb = 0,003Es fy d
Contoh
Sebuah balok beton mempunyai ukuran 250 x 500 mm, mutu beton fc = 25 MPa,
mutu baja fy = 400 Mpa. Es = 2.105 MPa, balok memikul momen lentur Mu sebesar
304 kNm.
Diminta = Tentukan As dan As
Penyelesaian:
Mn =
Rn =
Mu
304
Mn
380.10 6
=
= 7,51
bd 2
250.450 2
fy
400
= 1
2 Rnm
)
fy
(1 -
(1 -
1
=
18,82
2.7,51.18,82
)
400
= 0,024
max = 0,75 b = 0,75 . 0,027 = 0,02
max , Dipakai tulangan rangkap
0,003Es
Xb = 0,003Es fy d
0,003.2.10 5
Xb =
450
0,003.2.10 5 400
= 270 mm
10
Perencanaan Tulangan
a
)
2
a= X
a = 0,85.202,5
= 914,414.103 (450 -
0,85.202,5
)
2
= 332,79 Knm
Mns
Mns
= Cs (d d)
Cs
s '
Cs
47,21.10 3
= 118,02 Kn
450 50
202,5 50
0,003 = 0,0022 >
202,5
As =
=
Cs
fy 0,85 f ' c
118,02.10 3
400 0,85.25
= 311,6 mm2
1032,43.10 3
= 2581 mm2
400
11
Perencanaan Tulangan
0,003
Xb = 270
Xmax
= 202,5
s y
y 0,002
Tegangan berimbang
Tulangan tunggal
0,003
0,002
Cc
Cs
202,5
Tulangan Rangkap
s y
s
450 202,5
=
0,003
202,5
= 0,0036 > y
500
12
Perencanaan Tulangan
250
13