You are on page 1of 7

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian Formulasi Granul Effervescent Ekstrak Etanol Daun


Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) dengan variasi konsentrasi sumber asam dan
sumber karbonat untuk memperoleh sediaan dengan sifat farmaseutik yang baik.
Penelitian ini dilakukan dengan terlebih dahulu daun jambu biji diekstraksi dengan
menggunakan etanol 70 %.kemudian diformulasi sediaan granul effervescent dari
ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) dengan memvariasikan
konsentrasi asam sitrat dan natrium bikarbonat 16:20, 19:23 dan 22:26 dan
penambahan beberapa zat tambahan lain. Kemudian dilakukan beberapa pengujian
sifat farmaseutik granul effervescent yang meliputi uji organoleptis, uji kadar air, uji
waktu alir, uji sudut diam, uji porositas, dan pengujian waktu terdispersi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa semua formula memiliki sifat farmaseutik yang
baik dan formula yang memiliki sifat farmaseutika yang paling baik adalah formula B
dengan konsentrasi asam sitrat dan natrium bikarbonat
19:23

II.2

Rancangan Formula
Tiap pot (30 g) mengandung:
R/ Asam Salisilat
Mentol
Magnesium Stearat
Oleum rosae
Talkum
ad
II.3 Alasan Penambahan
II.3.1 Alasan Formulasi

2%
0,1 %
1%
q.s
30 g

Serbuk Tabur adalah serbuk ringan untuk penggunaan topikal, dapat


dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk
memudahkan penggunaan pada kulit (FI IV, 15).
Formulasi ini ditujukan untuk pemakaian topikal yang berkhasiat sebagai
keratolitis dan sering digunakan sebagai obat ampuh terhadap kulit-kulit
yang berciri penebalan epidermis setempat dan disebabkan oleh infeksi
virus papova (OOP, 251).
Asam salisilat digunakan dalam serbuk tabur, karena zat ini memiliki
khasiat sebagai keratolitikum dan antifungi yang ditujukan pada pemakaian
topikal untuk bagian kulit yang mengalami iritasi yang disebabkan oleh
jamur atau mikroorganisme. Asam salisilat juga memiliki bentuk serbuk
hablur sangat halus, sehingga baik digunakan dalam bentuk serbuk tabur
karena memiliki ukuran partikel yang sangat kecil, hal ini mempermudah
proses penetrasi obat sehingga memberikan efek farmakologi sesuai yang
diinginkan (FI III, 56)
Pada konsentrasi 0,5-2 % asam salisilat memiliki

kestabilan stratum

corneum yang menyebabkan efek keratoplastik (Hanny,3)


Asam salisilat secara topical tidak melalui metabolisme awal dihati,
sehingga tidak mengalami penurunan signifikan jumlah zat aktif sebelum
bekerja (Hanny, 4)
II.3.2 Alasan Penambahan Zat Tambahan
a. Mentol
Digunakan secara topikal untuk menghilangkan gatal pada kulit (Kamus
Dorlan, 667)
Mentol secara alami memberikan sensasi dingin atau menyegarkan yang
digunakan dalam berbagai sediaan topikal. Ketika digunakan pada kulit,
mentol melebarkan pembuluh darah sehingga menyebabkan sensasi
dingin diikuti oleh sifat analgesik. Analgesik yakni kelas obat yang
dirancang untuk meringankan nyeri tanpa menyebabkan hilangnya
kesadaran (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 433).

Mentol berinteraksi dengan reseptor dingin tubuh secara langsung


(Rowe, 465)
b. Magnesium Stearat
Mudah melekat pada kulit (FI III, 354)
Bersifat licin dan mudah melekat pada kulit, sehingga digunakan dalam
pembuatan serbuk tabur (Martindale, 2340).
Kosentrasi yang digunakan adalah 1 %, hal ini disesuaikan dengan
ketentuan yang menyatakan bahwa konsentrasi yang efektif dicampur
dengan serbuk antara 0,1-2 % (Sakkai, 4)
c. Talkum
Kelarutannya: tidak larut dalam hampir semua pelarut, makanya dibuat
dalam bentuk serbuk tabur (FI III, 591)
Penambahan talkum mampu memperbaiki daya mengalir basis lainnya.
Daya pelincir dan pelicinnya yang istimewa berdasarkan atas adanya
struktur kristal yang berlapis dari talkum (Teknologi Farmasi, 155)
Digunakan untuk mengurangi iritasi dan mencegah lecet (Martindale,
937).
Talk sebagai komponen utama serbuk tabor, memiliki daya alir dan
kemampuan lekat yang baik (Voight, 576)
Konsentrasi talk untuk serbuk tabor antara 90-99 % dan dapat mencegah
pertumbuhan mikroorganisme (Rowe, 65).
d. Oleum Rosae
Digunakan sebagai pengaroma, dibandingkan dengan oleum lainnya
seperti minyak adas manis yang mempunyai khasiat karminativum
(Dirjen POM, 97). Sedangkan pada oleum rosemary minyak ini dapat
II.4

menyebabkan iritasi kulit (Sweatman, 876).


Uraian Bahan
1. Asam salisilat (FI III, 56; Djuanda, 1994)
Nama resmi

: Acidum Salicylicum

Nama lain

: Asam Salisilat

RM/BM

: C7H6O3/ 138,12

Pemerian

: Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna


putih; hampir tidak berbau, rasa agak manis dan tajam

Kelarutan

: Larut dalam 550 bagian air dan 4 bagian etanol (95%)


P, mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P;
larut dalam larutan amonium asetat P; dinatrium
hidrogenfosfat P; kalium sitrat P dan natrium sitrat P.

Stabilitas

: Stabil pada semua temperatur

Inkompatibilitas

: Tidak kompatibel dengan bahan pengoksidasi, reaktif


dengan agen oksidasi

Kegunaan

: Zat aktif

Khasiat

: Keratolitikum, antifungi

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

Konsentrasi

: 0,5-1%

1. Mentol (FI IV, 529-530)


Nama resmi
: Mentholum
Nama lain
: Menthol
RM/BM
: C10H20O / 156,30
Pemerian
: Hablur, hexagonal

atau

serbuk

hablur,

tidak

berwarna, biasanya berbentuk jarum massa yang


Kelarutan

melebur, bau enak seperti minyak permen.


: Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam
etanol, dalam kloroform, dalam eter dan dalam
heksana, mudah larut dalam asam asetal glacial,
dalam minyak mineral dan dalam minyak lemak dan

Stabilitas

minyak atsiri.
: Formulasi yang mengandung menthol 1% b/b dalam
krim berair stabil hingga 18 bulan bila disimpan pada

Inkompatibilitas

suhu kamar.
: Menthol tidak cocok dengan butil kloralhidrat,
kamfer kloralhidrat, trioksida kromium, benaftol,
fenol, kalium permanganat, pirogalol, resorcinol, dan
timol.

Penyimpanan

: Menthol harus disimpan dam wadah tertutup baik


pada suhu tidak melebihi 250C karena akan mudah

Kegunaan
Khasiat

menyublim.
: Zat tambahan
: Aromatikum

Konsentrasi

: 0,05-10%

2. Oleum rosae ( FI III, 636)


Nama resmi

: oleum rosae

Nama lain

: minyak mawar

Pemerian

: tidak berwarna atau kuning bau menyerupai bunga


mawar, rasa khas pada suhu 250C kental, jika
didinginkan perlahan-lahan massa hablur bening yang
jika dipanaskan mudah melebur.

Kelarutan

: tidak larut dalam 1 bagian kloroform P, larut jernih

Kegunaan

: Zat tambahan (Pengaroma)

stabilitas

: memadat dibawah suhu 250C menjadi massa kristal

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

3. Magnesium Stearat (FI III, 354; Pengantar Sediaan Farmasi, 191)


Nama resmi

: Magnesii Stearat

Nama lain

: Magnesium Stearat

RM/BM

: MgSO4.7H2O/ 246,47

Pemerian

: Serbuk halus, putih, licin dan mudah melekat pada


kulit, bau lemah khas.

Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%) P


dan eter P.

Stabilitas

: Magnesium stearat disimpan dalam wadah tertutup


baik, sejuk dan kering.

Inkompatibilitas

: Kompatibel dengan asam kuat, alkali dan garam besi.


Menghindari

pemcampuran

dengan

bahan

pengoksidasi kuat. Mg. Stearat tidak dapat digunakan


pada produk yang mengandung aspirin, vitamin dan
alkaloid.
Kegunaan

: Zat tambahan

Khasiat

: Bahan basorben

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

Konsentrasi

: 0,2-2%

4. Talkum (FI III, 591; Excipient, 519)


Nama resmi

: Talcum

Nama lain

: Talk

Pemerian

: Serbuk hablur, sangat halus, licin, mudah melekat


pada kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih
kelabu

Kelarutan

: Tidak larut dalam hampir semua pelarut

Stabilitas

: Bahan yang stabil dan dapat disterilkan dengan


pemanasan pada suhu 1600C tidak kurang dari 1 jam,
itu juga disterilkan oleh paparan ethelena oksida atau
radiasi gamma

III.3

Inkompatibilitas

: Tidak kompatibel dengan senyawa surfaktan

Kegunaan

: Zat tambahan

Khasiat

: Lubrikan

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

Konsentrasi

: 90-99%

Perhitungan Bahan
Asam salisilat
Mentol

2
100
0,1
0,1% =
100
2% =

x 30 g = 0,6 g
x 30 g = 0,03g

1
x 30 g = 0,3 g
100
30 g = 30 g - (0,6+0,3+0,031) g
= 29,07 g

Magnesium Stearat
Talkumad
III.4

1%

Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang asam salisilat 0,6 g, mentol 0,03 g, , magnesium stearat 0,3 g
dan talkum 29,07 g
3. Dimasukkan asam salisilat ke dalam lumpang dan ditetesi etanol 95%
secukupnya dan digerus perlahan-lahan hingga halus
4. Dimasukkan mentol pada lumpang yang berbeda dan ditetesi etanol 95%
secukupnya, digerus perlahan-lahan hingga halus
5. Disterilkan talkum menggunakan oven pada suhu 1600C tidak kurang dari
1 jam
6. Dicampur bahan di atas satu-persatu yakni asam salisilat, mentol,
magnesium stearat digerus hingga homogen, ditambahkan talkum hingga
30 g dan digerus hingga homogen
7. Ditimbang bahan-bahan diatas yang telah homogen sebagai berat
bersihnya
8. Dievaluasi granul
9. Dimasukkan ke dalam wadah plastik
10. Ditutup rapat wadah dan dimasukkan dalam kemasan
11. Diberi etiket dan brosur
12. Disimpan pada tempat yang kering

You might also like