You are on page 1of 5

ANALISA KIMIA AIR, MAKANAN, DAN MINUMAN

ANALISIS VITAMIN

OLEH :
I GUSTI AYU RESI PRADNYA DEWI

(P07134013005)

NI MADE AYU LARASHATI

(P07134013019)

A.A. AYU TRISNA PRADNYANDARI

(P07134013028)

CHRISTIAN NAFTALI RANNI

(P07134013032)

MARISSAH THAMRIN

(P07134013049)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2015

ANALISIS VITAMIN
A.

PENGERTIAN VITAMIN
Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah

kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting
untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan.
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita
yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin
manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan
kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh
kita. Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :
- Vitamin yang larut di dalam air

: Vitamin B dan Vitamin C

- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K (Vitamin ADEK)
Jenis vitamin ada beberapa macam seperti berikut ini:
1. Vitamin A

7. Vitamin B12

2. Vitamin B1

8. Vitamin C

3. Vitamin B2

9. Vitamin D

4. Vitamin B3

10. Vitamin E

5. Vitamin B5

11. Vitamin K

6. Vitamin B6

B.

ANALISA PENGUJIAN VITAMIN


Analisis vitamin A
1.
Analisis kualitatif
Dalam uji kualitatif sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan tetes demi tetes kloroform hingga larut. Kemudian ditambahkan 2 tetes asam
asetat anhidrid (untuk menghilangkan air) dan 1 mL larutan SbCl3 (kondisi fresh). Apabila
dianalisis menggunakan spektrometri panjang gelombang maksimum 325 sampai 328 nm
2.
Analisis kuantitatif
2.1
Metode spektrofotometri
Spektrum absorbsi ultraviolet vitamin A dan vitamin A secara asetat mempunyai
absorbansi maksimal pada panjang gelombang antara 325 sampai 328 nm dalam berbagai
pelarut. Larutan vitamin a dalam isopropanol absorbansinya diukur pada maks dan pada
dua titik, yakni satu disebelah kanan maks dan satunya lagi pada sebelah kiri maks.

Absorbansi pada maksdikoreksi terhadap senyawa penggangu dengan menggunakan


formula koreksi karena senyawa-senyawa ini akan ikut menyerap pada daerah UV.
2.2 Metode Kolorimetri
Metode ini berdasarkan atas reaksi akseroftol dengan antimon triklorida anhidrat
dalam kloroform yang menghasilkan warna biru (Metode Carr-price).
2.3
Metode Kromatografi
Metode ini melalui proses saponifikasi.

Analisis Vitamin B
1.
Uji kuantitatif Vitamin B1 :
Metode ini dilakukan dengan cara memasukkan sedikit serbuk (sampel) ke dalam
tabung reaksi. Kemudian tambhkan 3 tetes NaOH 30%, 3 tetes K3Fe(CN)6 0,6% dan 1 mL
isobutanol. Kemudian dikocok hingga bercampur rata. Kemudian perhatikan larutan
campuran tersebut di bawah lampu ultraviolet.
2.
Uji Kualitatif Vitamin B1 :
1. Metode Spektrofluorometri
Tiamin dalam makanan dan dalam sediaan farmasi harus disari lebih dahulu secara
kuantitatif yang biasanya dengan mendidihkannya dalam asam encer kemudian tiamin
dibebaskan dari persenyawaan kompleks dengan enzim fosfatase.
2. Metode Kolorimetri
Dasar metode ini adalah reaksi antara tiamin dengan 6-aminotimol yang telah
didiazotasi.
3. Metode Alkalimetri
Adanya hidroklorida pada tiamin hidroklorida dapat dititrasi dengan natrium
hidroksida 0,1 N menggunakan indikator brom timol biru.
4. Metode Titrasi Bebas Air (TBA)
Tiamin hidroklorida dalam asam asetat glasial dapat dititrasi dengan asam perklorat
dengan sebelumnya ditambah raksa (II) asetat berlebihan.
5. Metode Argentometri
Adanya klorida dalam tiamin hidroklorida dapat ditetapkan secara argentometri
dengan menggunakan metode Volhard.
6. Metode Gravimetri
Tiamin dalam tablet vitamin B1 dan dalam injeksi dapat ditetapkan secara gravimetri
dengan cara mengendapkan larutan tiamin menggunakn asam silikowolframat.

Analisis Vitamin C
Analisis kualitatif Vitamin C
Langkah awal yang dilakukan adalah dengan memasukkan sampel ke dalam tabung

reaksi sebanyak 2 mL, kemudian ditambahkan 2 tetes NaOH 10% dan 2 mL larutan FeSO4
5%. Kemudian dicampurkan hingga rata kemudian mengamati perubahan yang terjadi. Uji
positif timbul warna kuning.
2
Analisis kuantitatif vitamin C
2.1
Metode iodimetri

Dasar dari metode ini adalah sifat mereduksi asam askorbat. Metode iodometri (titrasi
langsung dengan larutan baku 0,1 N) dapat digunakan terhadap asam askorbat murni atau
larutannya.
2.2
Metode 2,6-diklorofenolindofenol (DCIP)
Metode 2,6-diklorofenolindofenol (DCIP) ini berdasarkan atas sifat mereduksi asam
askorbat terhadap zat warna 2,6-diklorofenolindofenol membentuk larutan yang tidak
berwarna.
2.3
Metode spektrofotometri
Asam askorbat dalam larutan air netral menunjukkan absorbansi maksimum pada 264
nm. Panjang gelombang maksimum ini akan bergeser oleh adanya asam mineral. Asam
askorbat dalam asam sulfat 0,01 N memiliki panjang gelombang maksimal 245 nm.
2.4
Metode spektrofluorometri
Metode ini digunakan untuk analisis kuantitatif vitamin C yang linier pada kisaran
konsentrasi asam askorbat 9,0 x 10-8sampai 3,6 x 10-8.
2.5
Metode kromatografi
Sampel disaring dan diencerkan sebelum dilakukan analisis dengan KCKT dan tidak
ada pra-perlakuan lain yang dilakukan. Pemisajhan asam askorbat menggunakan kolom
oktadesil silan (ODS, C18) menggunakan fase gerak larutan buffer NaH2PO4-K2HPO4 (pH
6,5). Aliran fase gerak 0,3 mL/menit. Asam askorbat yang terelusi dicampur dengan
(Ru(bpy)32+ 0,5 mM dan diosidasi pada 1,5 V (dengan elektroda Ag/AgCl).

DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2014 Vitamin. Online. https://nadjeeb.wordpress.com/vitamin/ (diakses pada 14 Mei
2015)
Achmad.2014.
Metode
Analisa
Vitamin.
http://www.fathonyachmad.com/2014/05/vitamin-metode-analisa-danmanajemen.html (diakses pada 14 Mei 2015)
Rieza.

Online.

2011.
Analisis
Kuantitatif
Vitamin
A
dan
C.
Online.
http://riezakirah.wordpress.com/2011.01/15/analisis-kuantitaif-vitamin-a-dan-c/
(diakses pada 14 Mei 2015)

Harmita.2001. Prosedur Penetapan Kadar Bahan Dan Sediaan Farmasi Secara Volumetric
Dan Spektrofotometri UV-Vis. Departemen Farmasi UI. Depok

You might also like