Professional Documents
Culture Documents
1. LATAR BELAKANG
Bencana alam terdahsyat berupa gempa bumi yang pernah melanda Indonesia dalam
sepuluh tahun terakhir telah menimbulkan korban terhadap manusia dan harta benda
yang cukup besar adalah sebagai berikut :
Daerah berwarna merah pada Gambar 1 adalah wilayah yang terkena gempa dalam 30
tahun terakhir. Semakin dahsyat gempanya, semakin besar pula warna merahnya. Di
Indonesia, hanya Pulau Kalimantan yang relatif aman dari ancaman gempa.
Dari grafik dapat kita amati bahwa gempa dengan magnitude di atas
7 Skala Richter di Indonesia baru terjadi setelah tahun 2004.
Walaupun Indonesia terletak pada daerah rawan gempa, kejadian
gempa-gempa besar memang baru terasa beberapa tahun ini.
Salah satu diantaranya yaitu gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 yang telah berlalu,
namun masih dapat diingat dengan bagaimana struktur bangunan telah
mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. Tidak hanya sebatas itu bekasbekas kerusakannya sampai sekarang masih ada yang dapat dilihat. Menurut
laporan dari Anonim (2006) bangunan non-teknis yang roboh di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) mencapai lebih dari 88 000 buah sedang kerusakan bangunan
teknis mencapai puluhan buah. Otani (1999) mengatakan bahwa lebih dari 87,6 %
korban akibat gempa Kobe 1995 diakibatkan langsung terkena runtuhan bangunan
yang rusak akibat gempa. Sementara itu persoalan yang sama untuk gempa
Yogyakarta 27 Mei 2006 belum diketahui secara pasti. Gempa bumi ini adalah
bencana besar ketiga yang menimpa Indonesia dalam 18 bulan terakhir. Pada
bulan Desember 2004, gempa bumi yang dahsyat diikuti dengan gelombang
tsunami menghancurkan sebagian besar Aceh dan pulau Nias di Sumatera Utara,
dan pada bulan Maret 2005, gempa bumi kembali mengguncang pulau Nias.
Dengan lebih dari 18.000 kepulauan Indonesia yang berada di sepanjang cincin
api Pasifik yang berisi banyak gunung berapi aktif dan patahan tektonik, bencana
yang belakangan terjadi ini merupakan peringatan akan besarnya risiko alam yang
dihadapi negara ini. Mengingat begitu besarnya persentasi korban akibat
keruntuhan bangunan akibat gempa maka sudah selayaknya pembahasan tentang
kerusakan bangunan menjadi sesuatu hal yang sangat penting.
Selain gempa, beberapa hal yang dapat menjadikan suatu bangunan tersebut
mengalami kerusakan adalah korosi dan kebakaran. Korosi yang terjadi di bagian
bibir pantai serta kebakaran baik yang disengaja ataupun tidak oleh manusia juga
akan dievaluasi sehingga dapat diketahui sejauh mana kerusakan bangunan
tersebut masih dapat digunakan, memerlukan perbaikan atau bahkan sudah tidak
dapat dilakukan perbaikan dan harus dibongkar.
Pada saat sekarang ini istilah Manajemen sudah banyak dikenal di berbagai
kalangan, baik di kalangan masyarakat secara luas maupun di kalangan Perguruan
Tinggi. Di kalangan perguruan tinggi sendiri, ternyata hampir semua disiplin ilmu telah
mengajarkan ilmu Manajemen. Juga terlihat pula di setiap organisasi masyarakat baik
yang mencari keuntungan maupun lembaga-lembaga sosial, hampir semua menyadari
akan arti pentingnya Ilmu Manajemen yang diterapkan di dalam organisasi, untuk
memperlancar tugasnya sehari-hari.
Ilmu manajemen yang secara sederhana didefinisikan sebagai suatu ilmu yang
memperlajari bagaimana cara mencapai suatu tujuan dengan efektif serta efisien dengan
menggunakan bantuan/melalui orang lain, memiliki cakupan yang sangat luas. Menurut
Manullang manajemen adalah seni dan ilmu pengetahuan yang meliputi ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan karyawan, pemberian perintah terhadap
human and natural resources terutama human resources untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan terlebih dahulu. Menurut Terry, manajemen lebih ditekankan pada segi
proses yaitu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan penggunaan setiap ilmu dan seni bersama-sama dan
selanjutnya menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan. Setiap organisasi mempunyai
tujuan yang hendak dicapainya atau telah ditetapkan terlebih dahulu. Tujuan tersebut
hanya akan dicapai jika organisasi tersebut mampu untuk membuat perencanaan,
mengorganisir, mengarahkan serta mengkoordinir dalam melaksanakan rencana tersebut
serta dapat mengawasi pelaksanaannya. Hal ini mengingat makin kompleksnya
permasalahan yang dihadapinya, maka dari definisi manajemen yang ada, setiap
organisasi membutuhkan suatu sistem manajemen yang baik.
Proyek adalah suatu kegiatan yang muncul oleh karena sesuatu yang belum
pernah dikerjakan, perlu dikerjakan. Proyek akan selalu menghasilkan sesuatu dalam
waktu tertentu, dapat berasal dari kita sendiri, atau pihak lain serta dapat berskala besar,
sedang maupun kecil. Proyek itu sendiri memerlukan sumber daya manusia, bahan
mentah, modal dan teknologi tertentu yang dianggarkan. Oleh karena kompleksnya
permasalahan, maka proyek perlu dikelola dengan baik. Proses pengelolaan tersebut
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta penyelesaian. Dari permasalahan
tersebut maka proyek dikatakan membutuhkan manajemen untuk mengatur itu semua agar
tercapai hasil yang baik. Manajemen tersebut disebut Manajemen Proyek yang dapat
dikatakan sebagai usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi
serta mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal
waktu, kualitas serta anggaran yang telah ditetapkan.
Dari teori manajemen dan manajemen proyek tersebut maka secara ideal hasil yang
diperoleh oleh kegiatan proyek akan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, karena di
dalam manajemen proyek tersebut telah diatur sistem dan prosedur yang harus dikerjakan
oleh masing-masing pihak yang terkait dengan tugas dan wewenangnya masing-masing,
sehingga tercipta kerjasama yang baik diantara mereka dalam suatu struktur tertentu sesuai
tujuan yang hendak dicapai.
Namun demikian dari kenyataan yang ada tidak sedikit suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya, dengan menerapkan suatu sistem dan prosedur manajemen, tidak
selalu mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang telah direncanakan. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai macam hal yang mungkin kurang diantisipasi terlebih dahulu.
Kekurangan tersebut dapat terjadi di setiap tahapan manajemen, baik dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan maupun dalam tahap penyelesaian atau pengawasannya. Faktor
yang mempengaruhinya-pun sangat barvariasi. Dapat diakibatkan karena faktor
kesengajaan maupun faktor ketidaksengajaan, atau bahkan dapat disebabkan oleh
ketidaktepatan penerapan suatu sistem atau prosedur manajemen yang diterapkan. Oleh
karena itu diperlukan kejelian penerapan suatu sistem/prosedur manajemen yang hendak
diterapkan pada suatu pencapaian tujuan tertentu serta situasi baik waktu maupun tempat
tertentu.
Pada era globalisasi, tantangan di bidang industri konstruksi akan sangat ketat dan
kompleks. Peranan manajemen proyek/konstruksi menjadi sangat penting guna
mendukung industri konstruksi tersebut. Pada saat ini perkembangan manajemen
proyek/konstruksi khususnya di Indonesia masih belum menunjukkan kemajuan yang
berarti apabila dibandingkan dengan tantangan yang bakal dihadapi di era globalisasi.
Keadaan ini harus segera disadari dan dipahami oleh semua pihak termasuk institusi
pendidikan.
Kemajuan teknologi yang kian pesat serta tingginya tingkat
persaingan di dunia kerja pada saat ini mendorong pihak akademisi
untuk bekerja lebih keras dan meciptakan inovasi-inovasi dalam upaya
menghasilkan lulusan yang tidak hanya mempunyai kemampuan
intektual yang tinggi namun juga siap menghadapi persaingan global.
Sejalan dengan visi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
sebagai pusat pendidikan teknik sipil yang berwawasan global dan berdaya saing tinggi,
maka diperlukan langkah-langkah yang mendukung ke arah tersebut. Upaya peningkatan
sarana dan prasarana di lingkungan Jurusan Sipil FT UB terus ditingkatkan dalam
mendukung pencapaian visi tersebut.
Fasilitas pendidikan dan penelitian untuk mahasiswa yang mempunyai interest pada
bidang Manajemen Konstruksi dirasa masih kurang, sehingga perlu dibentuk Laboratorium
Menyediakan
bangunan
baru
(tambahan)
di
lingkungan
Gedung
Fasilitas pendidikan
Fasilitas penelitian
Ruang Laboratorium
Komputer
Printer
Scanner
LCD
Screen
AC
mengadakan kerja sama dengan pihak luar semisal jurusan atau fakultas lain di
lingkungan UB, Perguruan Tinggi diluar UB dan pihak-pihak eksternal lain di
wilayah Malang dan sekitarnya. Kerjasama dengan pihak luar sangat penting
sebagai wahana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi.
Tugas Laboran adalah :
a. Bertanggungjawab dalam menyediakan, menyiapkan dan pengoperasian peraalatan
untuk keperluan kegiatan-kegiatan laboratorium.
b. Membantu kelancaran interaksi dosen dan mahasiswa pada saat melakukan
kegiatan yag ada di laboratorium.
No. Kebutuhan
Volume
Satuan
Harga
Satuan
Jumlah
1 Komputer
5 unit
5,000,000.00
25,000,000.00
2 Printer A3
1 unit
4,500,000.00
4,500,000.00
3 LCD
1 unit
9,000,000.00
9,000,000.00
4 Screen
1 unit
850,000.00
850,000.00
5 White Board
1 unit
250,000.00
250,000.00
6 Software
1 ls
6,000,000.00
6,000,000.00
7 AC
Journal (online 1
8 tahun)
2 unit
3,500,000.00
7,000,000.00
1 ls
5,000,000.00
5,000,000.00
9 Handycam
1 unit
5,500,000.00
5,500,000.00
10 Kamera digital
1 unit
3,000,000.00
3,000,000.00
11 Lemari
2 unit
1,500,000.00
3,000,000.00
12 Jaringan internet
1 ls
1,500,000.00
1,500,000.00
13 Scanner
1 unit
1,500,000.00
1,500,000.00
14 Telp +fax
1 ls
1,500,000.00
1,500,000.00
TOTAL
73,600,000.00
Rencana Anggaran Biaya dia atas dibuat dengan asumsi terdapat beberapa
inventaris berupa meja dan kursi yang masih bias dimanfaatkan untuk Laboratorium
Manajemen Konstruksi
2. Rencana Anggaran Biaya untuk Lokasi Laboratorium Manajemen Konstruksi dengan
menyediakan bangunan tambahan pada Gedung B (Laboratorium Mekanika Tanah) :
No. Kebutuhan
Volume
Satuan
Harga
Jumlah
Satuan
1 Pembangunan Ruang diaatas Lab Mektan
30 m2
3,000,000.00 90,000,000.00
2 meja panjang
1 unit
4,500,000.00 4,500,000.00
3 kursi rapat
1 unit
9,000,000.00 9,000,000.00
4 kursi komp
1 unit
850,000.00
850,000.00
5 meja komp
1 unit
250,000.00
250,000.00
1 ls
6,000,000.00 6,000,000.00
7 Komputer
5 unit
5,000,000.00 25,000,000.00
8 Printer A3
1 unit
4,500,000.00 4,500,000.00
9 LCD
1 unit
9,000,000.00 9,000,000.00
10 Screen
1 unit
850,000.00
850,000.00
11 White Board
1 unit
250,000.00
250,000.00
12 Software
1 ls
6,000,000.00 6,000,000.00
13 AC
2 unit
3,500,000.00 7,000,000.00
1 ls
5,000,000.00 5,000,000.00
15 Handycam
1 unit
5,500,000.00 5,500,000.00
16 Kamera digital
1 unit
3,000,000.00 3,000,000.00
17 Lemari
2 unit
1,500,000.00 3,000,000.00
18 Jaringan internet
1 ls
1,500,000.00 1,500,000.00
19 Scanner
1 unit
1,500,000.00 1,500,000.00
20 Telp +fax
1 ls
1,500,000.00 1,500,000.00
TOTAL
184,200,000.00
Pada Rencana Anggaran Biaya alternatif 2, karena merupakan bangunan baru, maka
disumsikan inventaris berupa meja kursi belum tersedia.
5. SUSUNAN PANITIA
Ketua
Sekretaris
Anggota
6. PENUTUP
Kami sangat berterimakasih apabila semua pihak memberikan kesempatan dan
kepercayaan untuk merealisasikan pembentukan Laboratorium Manajemen Konstruksi ini
dan kami sangat mengharapkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak. Semoga
Laboratorium Menajemen Konstruksi ini nantinya dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Ketua Panitia,
M. Hamzah H, ST,
NIP. 19721215 200112