You are on page 1of 6

Nama

: Arina Maftuhah

NIM

: 133411024

Subjek

: Fiqh Ibadah ( UTS )


Rahasia Kesehatan dalam Gerakan Wudhu
Menurut ilmu kesehatan, organ tubuh yang dibasuh dalam wudhu, seperti wajah,

kedua tangan, kepala, dan kaki, adalah anggota yang sering terbuka dan tidak tertutup kain.
Sehingga, potensi untuk terkena debu kuman sangat besar. Membersihkannya dengan air
minimal lima kali sehari merupakan salah satu solusi pencegahan dari pelbagai macam
penyakit akibat kumandan bakteri. Secara khusus, gerakan-gerakan wudhu memiliki manfaat
khusus, diantaranya adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini:
a; Membasuh Kedua Telapak Tangan
Kedua telapak tangan adalah organ yang palaing pokok digunakan untuk bekerja.
Ia digunakan untuk menyentuh, mengambil, dan membersihkan. Ini membuat peliang
kedua tangan untuk terkena kotoran sangat besar.
Memastikan kedua telapak tangan dalam kondisi bersih ditempatkan sebagai
gerakan tubuh yang pertama. Karena gerakan-gerakan selanjutnya hamper smeuanya
melibatkan tangan. Baik untuk mengambil air, membasuh, mengusap, maupun
menggosok. Jika telapak tangan kotor, wudhu yang seharusnya berfungsi untuk
membersihkan anggota tertentu, justru yang terjadi sebaliknya. Kotoran yang berada
ditangan akan mengotori air. Air yang kotor dapat berpindah ke anggota tubuh yang
lain, terutama mulut, mata, dan hidung. Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai
macam penyakit. Disini kita dapat menemukan betapa indahnya tuntunan Nabi,















Abdullah bin Zaid r.a. ketika ditanya tentang wudhu'nya Nabi saw. ia minta mangkok
berisi air, lalu ia wudhu', menyontohkan wudhu' Nabi saw. Maka menuangkan air ke
tangan dan membasuh kedua tapak tangan tiga kali.
b; Berkumur
Mulut adalah organ yang sangat penting untuk dibetsihkan. Di tempat inilah, segala
makanan dikunyah. Mulut juga menjadi tempat bersemayam bau busuk yang berasal
dari lambung dan sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi. Sisa-sisa
makanan tersebut akan merangsang pertumbuhan kuman yang merusak kesehatan kita
1

dan menimbulkan bau tak sedap. Dengan berkumur, kebersihan mulut dan gigi kita
terjaga, sehingga terhindar dari infeksi akibat kuman. Nabi SAW bersabda :
























Usman bin Affan r.a. minta bejana air untuk wudhu', lalu menuangkan air membasuh
kedua tapak tangannya tiga kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam tempat air,
lalu kumur dan menghirup dan mengeluarkan dari hidung.
Kesunahan berkumur sudah diperoleh dengan hanya memasukkan air ke dalam
mulut. Gerakan yang lebih smepurna, di samping air dimasukkan ke dalam mulut
masih ditambah dnegan memutar-mutarnya di dalam mulut. Praktik ini akan
bermanfaat untuk memperkuat otot-otot wajah sekaligus menjaga keindahan
bentuknya.
c; Menghirup Air Ke Hidung dan Mengeluarkannya















11 : 59 :



Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jika seorang bangun dari
tidurnya, lalu wudhu' hendaklah ia menghirup air ke dalam hidung kemudian
mengeluarkannya diulang tiga kali, sebab syaithan bermalam dalam hidungnya.
(Bukhari, Muslim)
Kesunnahan setelah berkumur adalah Intisyaq, yaitu menghirup air ke dalam
lubang hidung. Di dalam lubang hidung terdapat bulu-bulu hidung dan selaput lender.
Keduanya merupakan basis pertahanan pertama tubuh dari udara yang akan masuk ke
paru-paru. Kotoran udara yang penuh polusi dan bibit kuman yang beterbangan akan
terhambat masuk kedalam paru-paru karena tersaring terlebih dahulu oleh bulu hidung
dan selaput lendir hidung. Dengan melakukannya secara rutin, membuat hidung
bersih sehingga pernapasan menjadi lancer dan tidak mudah terkena flu.
Kesunnahan berkumur dan menghirup air itu dilaksanakan sebelum rukun-rukun
wudhu karena keduanya berfungsi untuk mengetahui sifat air. Perubahan sifat pada air
penting diketahui untuk memastikan bahwa air yang digunakan adalah air suci dan
mensucikan. Perubahan warna air bisa diketahui dengan mata telanjang. Perubahan
rasa dengan dikecap lidah di dalam mulut sedang perubahan aroma dnegan hidung.
Adanya perubahan pada air mengindikasikan adanya perubahan secara kimiawi dalam

air. Maka, sangat penting untuk mengetahui ada tidaknya perubahan dalam air yang
akan digunakan sebelum bersuci.
d; Niat
Niat sebagai salah satu rukun wudhu, memiliki kedudukan yang cukup vital. Salah
satu penentu sah tidaknya suatu ibadah, tergantung pada niat pelakunya. Abdullah bin
Sulaiman Al-Jarhazi penulis kitab Mawahib As Saniyyah Syarh Faraidh Al Bahiyyah,
mengatakan fungsi niat antara lain adalah untuk membedakan antara tindakan yang
bernuansa ibadah dan tindakan yang berlatar kebiasaan.
Andaikan ketika membasuh muka tidak ada niat wudhu, maka dapat dipastikan
bahwa hal itu bukan ibadah yang mengandung nilai pahala dan dapat menggugurkan
kewajiban wudhu. Karena, pada lahirnya aktivitas ini tidak berbeda dengan
membasuh muka dengan tujuan memperoleh kesegaran.
e; Membasuh Wajah
Kulit wajah merupakan kulit yang sensitive. Membuatnya senantiasa bersih sangat
penting, karena wajah sellau terbuka dan tidak pernah tertutup pakaian. Debu dan
kuman yang beterbangan di udara akan langsung mengenainya. Kulit wajah juga
mengeluarkan minyak dan keringat yang jika tidak dibersihkan akan mengendap dan
menutupi pori-pori. Agar wajah selalu sehat, dibutuhkan beberapa kali basuhan dalam
sehari dan basuhan pembersihan tersebut dengan menggunakan air agar kotoran,
kuman, serta keringat tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi kulit wajah.
Mengguyur air ke wajah secara perlahan-lahan dan hati-hati, yang diiringi dengan
pijatan lembut dengan kedua tangan, bermanfaat menghilangkan ketegangan wajah.
Hal ini akan membuat aliran darah menjadi lancar sehingga wajah selalu segar dan
bersih. Membasuh wajah juga berfungsi untuk menjaga fungsi mata agar tetap sehat.
f; Membasuh Kedua Tangan
Anggota tubuh yang paling banyak berpeluang membawa kuman dan kotoran
adalah kedua telapak tangan hingga siku. Karena keduanya merupakan organ tubuh
yang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda di sekitar kita. Kebersihan
tangan menjadi suatu yang penting karena kita juga menggunakannya untuk
menyentuh makanan yang kita santap.
Perkembangan ilmu mikro organisme telah berhasil menguak bahwa kebanyakan
cacing, kuman, dan bakteri bertempat di bawah kuku dan sela-sela jari. Lebih-lebih
sel telur cacing pita yang ukurannya 0,5-1 mm. bibit penyakit semacam ini akan
masuk kedalam alat pencernaan dengan sangat mudah, yaitu ketika seseorang tidak
membersihkan kedua tangannya. Hal ini akan berakibat terjadinya gangguan pada alat
pencernaan seseorang. Jadi dengan melakukan basuhan tangan setiap kali wudhu,
seseorang telah mengantisipasi terhadap bahaya yang mengancam.

Aliran lembut air di tangan juga dapat mempengaruhi syaraf-syaraf di tangan.


Suhu air yang relative lebih dingin memberikan sensai rasa segar dan menenangkan
pikiran apalagi di saat tubuh sedang terasa penat dan suhu badan meninggi.
g; Menyelah-nyelahi Jari Tangan













Sempurnakanlah wudhu dan sela-selahilah antara jari-jari dan sempurnakanlah dalam
menghirup air dengan hidung, kecuali jika engkau berpuasa. (HR At Turmudzi No.
793).
Gerakan selanjutnya adalah mempertemukan sela-sela jari kedua tangan untuk
meratakan air ke sela-sela jari, baik dnegan cara mempertemukan telapak tangan
dnegan punggung tangan atau kedua telapak tangan. Gerakan ini sangat baik
dilakukan untuk menghilangkan kotoran dan kuman yang hidup di tempat tersebut.
Sela-sela jari merupakan wilayah yang sangat disukai oleh kuman dan jamur karena
kelembaban tempat tersebut.
h; Mengusap Kepala
Mengusap kepala, baik keseluruhan maupun sebagian saja, akan menurunkan
ketegangan-ketegangan pada kepala serta dapat menurunkan suhu badan. Bila
dilakukan dnegan sempurna, maka membasuh kepala kepala sangat baik untuk
menghindari penyakit stress dan tekanan darah tinggi, melancarkan aliran darah ke
otak dan berfungsi sebagai tonik yang kuat terhadap pusat-pusat syaraf.
Hal di atas terjadi karena di bagian atas kepala kita terdapat otak. Otak inilah yang
mengatur suhu tubuh, tekanan darah, keseimbangan kadar kimiawi oksigen dan
oksida karbon dalam darah, serta kadar berbagai zat kimia yang dikirim ke seluruh
organ tubuh. Arus informasi dari semua bagian tubuh mengalir ke otak dengan
bantuan kurur-kurir elektris dan kimiawi. Selain itu, otak juga mengatur seluruh
pergerakan dan segala sesuatunya keseluruh tubuh.
i; Mengusap Kedua Telinga

Dari Ibnu Abbas, Sesungguhnya Rasulullah SAW mengusap kedua telinganya,


bagian dalam dengan menggunakan jari telunjuk, mengusap menggunakan ibu jari
pada bagian luar (belakang), kemudian mengusap bagian luar dan dalam kedua telinga
beliau. (HR Ibnu Majah No. 474).
Disaat kita tegang atau marah, biasanya kedua telinga kita menjadi panas dan
memerah. Hal ini bisa atasi bila kita mengusap daun telinga dengan air. Akan lebih
baik, bila diiringi dnegan pijatan-pijatan kecil, karena di daerah ini terdapat titik-titik
4

akupuntur. Syaraf-syaraf yang berhubungan dengan organ lainnya dapat dibangkitkan


sehingga lairan darah yang tersumbat akan kembali lancer. Pijatan di telinga sebagai
terapi dapat pula menurunkan emosi.
Gerakan ini juga berfungsi untuk menghilangkan zat-zat pelembab yang
berlebihan dan tumpukan debu atau kotoran yang bisa menyumbat telinga. Bahkan
dikhawatirkan bisa mengakibatkan infeksi yang akan merembet ketelinga bagian
dalam. Selain bisa melemahkan pendengaran, juga bisa mengakibatkan gangguan
pada keseimbangan tubuh. Mengingat pusat keseimbangan tubuh berada di telinga
bagian dalam.
j; Membasuh Kedua Kaki
Mengalirkan air dapat menimbulkan rasa nyaman dan ketenangan di seluruh
tubuh. Sebab, di telapak kaki terdapat syaraf-syaraf yang memiliki hubungan dengan
seluruh organ yang terdapat di seluruh tubuh. Hal ini akan memperbaiki kerja organoragan tersebut. Oleh karena itu, orang akan merasa nyaman dan rileks bila di pijat
kakinya.
k; Menyelah-nyelahi Jari-jari Kaki
Menurut Imam Al-Ghozali cara yang terbaik untuk menyelah-nyelahi jari-jari
pada kaki dengan menggunakan jari kelingking sebelah kiri. Pemilihan tangan kiri ini
berdasarkan analogi pada praktek istinja' yang juga menggunakan tangan kiri.
Kemudian dari arah bawah, kelingking digosok-gosokkan. Mulai dari bawah jari
kelingking kaki kiri, kemudian terus ke kanan sampai selesai.
Cara ini terbilang unik, karena kelingking merupakan bagian jari tangan yang
jarang dipakai dalam aktivitas. Namun ternyata Nabi menganjurkan menggunakan jari
ini untuk membersihkan sela-sela kaki. Kaki merupakan anggota tubuh yang sering
menjadi sarang bakteri dan kuman. Seseorang yang tidak memakai alas kaki tentu
kaki akan bersentuhan langsung dengan kotoran. Sementara seseorang yang
menggunakan alas kaki setelah dilepas tercium bau tidak sedap. Bau itu muncul dari
kumpulan bakteri yang mendiami tempat yang lembab.
Jari kelingking adalah jari yang jarang dipakai pada aktivitas harian. Sedang
pemilihan tangan kiri adalah untuk menyesuaikan dengan kebiasaan seorang muslim
yang senantiasa mempergunakan tangan kiri untuk hal-hal yang kotor dan kurang
terhormat. Seperti membersihkan kotoran ketika buang air besar.
Dengan demikian membasuh kaki serta menggosok-gosok sela-sela jari kaki
merupakan cara yang cukup sempurna untuk membersihkan. Dalam kaitan ini Nabi
bersabda :

Dari Mustaurid bin Syaddad, ia berkata,saya melihat Rasulullah SAW


berwudhu, kemudian menyelah-nyelahi jari kakinya dengan menggunakan jari
kelingkingnya. (HR Ibnu Majah No. 481).
Demikianlah rahasia gerakan wudhu. Kita harus bersyukur sebagai umat islam,
banyak manfaat yang terkandung pada syariat-syariat yang ditetapkan Allah SWT
kepada kita dan tidak ada satu ajaran yang begitu detail dalam mengajarkan
kebersihan kepada umatnya selain Ajaran Islam.1

1 Forum KALIMASADA MHM Lirboyo Kediri, Kearifan Syariat, Menguak Rasionalitas Syariat dari
Perspektif Filosofis, Medis, dan Sosiohistoris, ( Surabaya: LIRBOYO PRESS, 2009) hlm 141-146

You might also like