i te,
waTay,
visano®
Informasi Vaksin
Untuk Orangtua
e Vaksin BCG
e Vaksin DTP (Difteri, Tetanus, Pertusis)
¢ Vaksin Campak
e Vaksin Cacar Air
e Vaksin Hepatitis B
¢ Vaksin Hib
¢ Vaksin Influenza
e Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)
e Vaksin Pneumokokus Konjugasi
¢ Vaksin Polio
¢ Vaksin Rabies
e Vaksin Rotavirus
¢ Vaksin TifoidINFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
Apakah tuberkulosis itu?
‘Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi disebabkan
‘Mycobacterium tuberculosis Tuberkulosis paling
sering mengenai paru, namun dapat pula mengenai
selaput otak, tulang, kelenjar, dan lain-lain. InfeksiTB
ditularkan melalui percikan ludah dari orang yang
menderita TB aktif (terutama orang serumah).
‘Angka kejadian TB pada anak belum diketahui secara
‘tepat, namun angka perawatan TB berat masih tinggi
Di dunia, sekitar 200 anak meninggal setiap harinya
akibat TB atau 70.000 anak setiap tahun (data WHO).
Pemberian vaksin BCG berguna untuk mencegah
infeksi terutama TB berat.
Siapa yang harus divaksinasi
dengan BCG dan kapan
‘Semua bayi harus mendapat vaksinasi BCG pada
usia <3bulan. Apabila usia telah >3 bulan sebaiknya
dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. Vaksinasi
BCG diberikan apabila hi
‘Tempat penyuntikan yang
kanan atas.
Kapan vaksinasi BCG tidak boleh
diberikan?
Pada keadaan berikut tidak disarankan untuk
mendapat vaksinasi BCG,
+ Reaksi uji tuberkulin >10 mm,
* Pada saat kekebalan tubuh menurun seperti,
menderita infeksi HIV atau dengan risiko
menderita HIV atau menderita penyakit keganasan
Vaksin BCG
+ Menderita gizi buruk,
+ Pernah sakit tuberkulosis,
+ Kehamilan
Reaksi samping apa yang dapat
imbul setelah divaksinasi BCG?
Penyuntikan BCG dilakukan di dalam kulit sehingga
akan menimbulkan bisul pada 3-6 minggu setelah
penyuntikan. Bisul akan sembuh sendiri dalam 2-3,
bulan dan meninggalkan bekas luka (jaringan parut)
bulat dengan diameter 4-8 mm.
Kadang-kadang dijumpai peradangan kelenjar getah
bening di ketiak (teraba benjolan di ketiak) yang akan
Apabila terjadi reaksi samping
sehubungan dengan vaksinasi
BCG, kemana harus berobat?
+ Tanyakan kepada dokter anda apabila ada hal yang
ingin diketahui lebih lanjut.
Sumber
+ Center of Disease Control and Prevention http//www.cdc.gov/
vaccines/hep/visfindex htm!
+ Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soedjatmiko, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
‘Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idai.orid
> _Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai.orid/public-articles/Klinik/
imunisasi
Dietitian: 17-8208INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
aay,
oN
Vaksin DTP
(Difteri, Tetanus, Pertusis)
Apa itu difteri, tetanus, dan
pertusis?
Difteri, tetanus, dan pertusis adalah penyakit
berbahaya yang disebabkan bakter
Difteri ditandai dengan terjadi selaput
putih keabu-abuan di tenggorokan, yang
menyebabkan kesukaran bernapas, gagal
jantung, sampai kematian. Ditularkan melalui
percikan ludah.
Tetanus (lockjaw) ditandai dengan kekakuan
otot muka dan seluruh otot badan dengan rasa
nyeri, Otot mulut dapat kaku sehingga tidak
dapat membuka mulut dan tidak dapat menelan
sehingga dapat menyebabkan kematian, angka
kematian 2 diantara 10 orang pasien. Tetanus
disebabkan luka dalam dan kotor. Pada bayi baru
lahir bakteri tetanus masuk melalui tali pusat
yang dipotong tidak steril.
Pertusis (whooping cough) ditandai batuk yang
terus menerus dan diakhiri dengan muntah
menyebabkan anak tidak dapat makan, minum
dan berhenti bernapas (apnu) terutama pada
bayi kecil.
Dapat menyebabkan pneumonia, kejang,
kerusakan otak dan kematian.
Penyakit difteri, tetanus dan pertusis dapat
dicegah dengan vaksinasi DTP. Sebagian besar
anak yang mendapat vaksinasi akan terlindungi
dari penyakit ini pada masa kanak-kanak.
Siapa yang harus divaksinasi
dengan DTP dan kapan vaksin
tersebut diberikan?
‘Anak harus mendapat vaksinasi DTP lima kali
pada usia:
* 2-46-18 bulan- (4-6) tahun atau
+ 2-3-4-18 bulan- SD kelas 1
Vaksin DTP dapat diberikan bersama dengan
vaksin lain.
Untuk anak usia >7 tahun diberikan vaksinasi Td
atau Tdap. Vaksin Td/Tdap melindungi terhadap
tetanus, difteri, dan pertusis harus diulang setiap
10 tahun sekali.
Kapan vaksinasi DTP tidak
boleh diberikan?
+ Anak sakit berat disertai panas tinggi,
pemberian vaksinasi setelah anak sembuh dari
sakit. Pada sakit ringan tanpa demam vaksinasi
dapat diberikan.
+ Anak yang pernah mendapat reaksi alergi
berat setelah vaksinasi pertama kali dengan
DTP, tidak diperbolehkan untuk mendapat
vaksinasi selanjutnya.
+ Kejang atau pingsan segera setelah vaksinasi
dengan DTP
+ Anak menangis keras dan terus menerus
selama >3 jam setelah vaksinasiApa efek samping pemberian
vaksin DTP?
Penyakit difteri, tetanus, dan pertusis lebih
berisiko daripada efek samping vaksinasi DTP.
Walaupun demikian vaksin seperti obat , dapat
menimbulkan efek samping yang serius seperti
reaksi alergi berat (syok) tetapi jarang sekali.
Efek samping ringan
+ Demam, terjadi pada 1 diantara 4 anak
+ Kemerahan dan sedikit bengkak pada tempat
suntikan , terjadi pada 1 diantara 4 anak
+ Rasa sakit pada tempat suntikan, terjadi pada
1 diantara 4 anak
Efek samping tersebut lebih sering terjadi
pada vaksinasi ke-4 dan ke-5; berlangsung
selama 1-7 hari (terjadi 1 diantara 30 anak)
+ Rewel(1diantara 3 anak)
+ Nafsu makan berkurang (1 diantara 10 anak)
+ Muntah (1 diantara 50 anak)
Efek samping di atas timbul 1-3 hari setelah
vaksinasi
+ Kejang 1 diantara 14,000 anak
‘+ Menangis terus menerus selama >3 jam (1
diantara 1,000 anak)
+ Demam tinggi 39°C (1 diantara 16,000 anak)
Efek samping berat (jarang sekali terjadi)
+ Reaksi alergi berat (syok) terjadi pada 1
diantara 1 juta dosis
+ Efek samping berat pernah dilaporkan seperti
kejang berulang/lama, koma atau kesadaran
menurun
Kelainan tersebut jarang sekali terjadi dan
mungkin juga bukan karena vaksin.
Bagaimana bila terjadi reaksi
yang serius?
‘Apa yang harus diperhatikan?
Perhatikan gejala yang timbul seperti reaksi alergi
berat, demam sangat tinggi atau perubahan
perilaku. Gejala reaksi alergi berat seperti biduran
seluruh badan, edema muka, bengkak bibir,
bengkak kelopak mata, sesak napas, denyut
jantung/nadi meningkat, pusing dan lemas.
Gejala ini timbul segera beberapa menit sampai 2
jam setelah vaksinasi.
Apabila anda duga reaksi alergi berat segera
bawa ke rumah sakit terdekat.
‘Sumber
Center of Disease Control and Prevention http://www.cde.gov/
vaccines/hep/visfindex htm!
Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soadjatmiko, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
Untuk informasi lebih Ianjut hubungi:
Satgas Imunisasi katan Dokter Anak indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idal.orid
> _Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/kliniky
imunisasi
‘Deatitan: 72018INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
aay,
oN
Apakah campak itu?
disebabkan oleh virus morbili. Penyakit ini sangat
menular melalui percikan ludah (batuk dan bersin).
Campak dapat mengenai anak dan dewasa.
Apa gejala campak?
Vaksin Campak
‘umur 9 bulan dan diulang pada umur 2 tahun dan
pada saat masuk sekolah SD.
+ Sedangkan vaksin kombinasi MMR diberikan pada
umur >12 bulan dan diulang saat anak masuk
sekolah SD.
Apakah vaksin campak aman?
Campak diawali dengan demam tinggi, batuk, pilek,
mata kemerahan, kadang-kadang diare. Kemudian
timbul ruam kulit kemerahan yang dimulai dari
belakang telinga dan menyebar ke seluruh tubuh.
Ruam akan menghilang dalam jangka waktu
seminggu sedangkan batuk dapat berlangsung lebih
lama. Beberapa anak dapat menderita kejang dan
dehidrasi (kekurangan cairan). Komplikasi campak
dapat mengenai paru dan jaringan otak.
Apakah campak merupakan
penyakit yang berat?
Campak dapat berbahaya, terutama pada bayi dan
anak yang lebih muda. Anak memerlukan perawatan
apabila terjadi komplikasi terutama radang paru
(pneumonia) dan radang otak (ensefalitis) Di seluruh
dunia, sekitar 150.000-170.000 anak meninggal
karena campak tiap tahunnya-terutama terjadi
pada anak-anak dengan gizi buruk yang tidak
mendapatkan vaksinasi campak.
‘Vaksin campak ada dua jenis, vaksin campak tunggal
dan kombinasi (MMR: measles, mumps, rubella)
Mengapa anak harus
mendapat vaksinasi campak
dan kapan harus ?
+ Semua anak harus mendapat vaksin campak pada
Vaksin campak adalah vaksin hidup sehingga harus
diberikan pada anak sehat. Reaksi samping yang
‘mungkin timbul,
- demam 1-3 hari pada umumnya tidak tinggi
-ruam kulit, akan menghilang sendiri tanpa
perawatan
Bagaimana bila terjadi reaksi
yang serius?
Hubungi tempat pemberian vaksinasi atau rumah
sakit terdekat.
Sumber
+ Center of Disease Control and Prevention http//www.cdc.gov/
vaccines/hepWvis/index htm!
+ Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soedjatmiko, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
Untuk informasi lebih Ianjut hubungi:
Satgas Imunisasi katan Dokter Anak Indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idai.orid
> _Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/klinik/
imunisasi
Dietitian: 17-8208INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
Apakah cacar air itu?
Cacar air (juga disebut varisela) merupakan
penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-
zoster. Penyakit ini biasanya ringan, namun dapat
‘menjadi berat pada bayi dan orang dewasa.
Apa gejala cacar air?
+ Cacar air diawali demam yang tidak tinggi,
diikuti keluar lepuh (bintil) di kulit yang gatal
terutama di punggung dan dada, menjalar ke
muka dan anggota badan.
+ Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan
radang paru (pneumonia).
+ Virus cacar air dapat menular dari orang ke
orang lain melalui udara atau dari cairan yang
berasal dari lepuh cacar ait
+ Orang yang sudah pernah menderita cacar
air setelah beberapa tahun dapat mengalami
ruam kembali yang nyeri, yang disebut cacar
ular (herpes zoster) apabila sistem kekebalan
‘tubuhnya menurun.
Vaksin cacar air dapat mencegah infeksi dan
penularan cacar air.
Siapa yang harus mendapat vaksin
cacar air dan kapan vaksinasi
tersebut harus diberikan?
+ Anak-anak yang belum pernah menderita
cacar air harus diberikan vaksin cacar air pada
umur 12-15 bulan.
} Vaksin Cacar Air
+ Anak yang berusia 13 tahun ke atas (yang
belum pernah menderita cacar air atau belum
pernah mendapat vaksin cacar air) harus
diberikan dua dosis dengan interval sekurang-
kurangnya 28 hari.
+ Vaksinasi cacar air dapat diberikan pada setiap
orang yang belum mendapat vaksinasi atau
belum pernah menderita cacar air. Vaksinasi
diberikan dua dosis.
+ Vaksin cacar air dapat diberikan bersamaan
dengan vaksin-vaksin lainnya.
Siapa yang tidak dapat divaksinasi
atau vaksinasi harus ditunda?
+ Menderita sakit berat pada saat jadwal
vaksinasi, maka harus menunggu sembuh.
+ Wanita hamil dan tidak boleh hamil dalam
waktu 1 bulan setelah mendapat vaksin cacar
air.
+ Keadaan yang menurunkan kekebalan tubuh,
+ Menderita HIV/AIDS atau penyakit lain yang
mempengaruhi sistem imun
+ Sedang mendapat terapi dengan obat yang
mempengaruhi sistem imun
+ Menderita kanker dan sedang menjalani
pengobatan
+ Baru menerima transfusi darah atau produk
darah lainnya, vaksinasi perlu ditunda 2
minggu.
Mintalah informasi lebih lanjut pada dokter Anda.Apa reaksi samping vaksin cacar
air?
Bagaimana bila terjadi reaksi
samping?
Mendapat vaksin cacar air jauh lebih aman
dibandingkan dengan terjangkit penyakit cacar
air. Kebanyakan orang yang mendapat vaksin
cacarair tidak mengalami efek samping. Reaksi
yang dapat timbul adalah,
+ Bengkak dan nyeri di daerah suntikan (pada
sekitar 1 dari S anak dan pada sekitar 1 dari 3
dewasa)
+ Demam (pada 1 dari 10 orang)
+ Ruam ringan
+ Kejang yang disebabkan oleh demam
+ Alergi dapat berupa gatal, bengkak, atau sulit
bernapas
Hubungi tempat pemberian vaksinasi atau rumah
sakit terdekat.
Sumber
Center of Disease Control and Prevention http://www.cde.gov/
vaccines/hepWvisfindex htm!
Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soedjatmiko, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
‘Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idai.orid
> _Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/klinik/
imunisasi
Dietitian: 1782018INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
oa
‘@
Apakah hepatitis B itu?
Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B.
+ Terdapat lebih dari 2 milyar individu
dengan infeksi hepatitis B di seluruh dunia.
Diantaranya, terdapat 400 juta orang sebagai
pembawa virus hepatitis B kronis. Setiap tahun
500.000 sampai 1,2 juta orang akan meninggal
karena sirosis dan kanker sel hati akibat
hepatitis B.
+ Indonesia merupakan negara endemis
hepatitis B, virus hepatitis B ditemukan pada
07-2,1% ibu hamil. Penularan tersering terjadi
dari ibu dengan hepatitis B ke bayi yang
dilahirkannya, apabila bayinya tidak mendapat
imunisasi dengan vaksin dan imunoglobulin
hepatitis B.
+ Bayi baru lahir yang terinfeksi dari ibunya
berisiko 90% menjadi kronis dan berpotensi
jadi sirosis hati dan kanker hati.
Gejala hepatitis B
Infeksi akut
Bayi dan anak kecil yang terinfeksi hepatitis B
pada umumnya tidak menunjukkan gejala.
Remaja dan dewasa yang terinfeksi hepatitis B
dapat mengalami gejala akut berupa:
+ Penurunan nafsu makan
+ Demam
+ Lesu
Vaksin Hepatitis B
+ Nyeri pada otot, sendi, dan perut
+ Mual, muntah, dan diare
+ Kuning pada mata dan kulit.
+ Gejala akut biasanya timbul 3-4 bulan setelah
infeksi.
Infeksi kronis
Kebanyakan individu yang mengalami infeksi
kronis seringkali tidak menunjukkan gejala
tetapi infeksi yang terjadi dapat menyebabkan
kerusakan hati lanjut (sirosis), kanker hati, dan
kematian. Infeksi kronis lebih sering terjadi pada
bayi dan anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Individu dengan infeksi kronis dapat menularkan
virus hepatitis B pada orang lain, meskipun
mereka tidak merasa sakit.
Bagaimana hepa’
menular?
B dapat
Virus hepatitis B mudah menular melalui darah.
atau cairan tubuh dari orang lain atau kontak
dengan objek yang terinfeksi.
Penularan pada bayi dan anak dapat terjadi
karena:
+ Bayi lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B.
+ Kontak dengan darah dan cairan tubuh
melalui luka pada kulit.
+ Kontak dengan objek yang mengandung
darah atau cairan tubuh seperti sikat gigi, alatcukur, alat pemantau gula, dan alat suntik
untuk diabetes.
+ Menggunakan jarum suntik yang sama
dengan orang yang terinfeksi; atau jarum
untuk memasang anting-anting yang tidak
steril (terinfeksi).
+ Tertusuk jarum yang sudah pernah digunakan.
Apa manfaat vaksin
hepatitis B?
\Vaksin Hepatitis B dapat mencegah infeksi
hepatitis B serta komplikasinya. Vaksin Hepatitis
B dapat diberikan secara tunggal atau kombinasi
dengan vaksin lain,
\Vaksinasi hepatitis B secara rutin diwajibkan oleh
Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Kementerian
Kesehatan Rl.
Siapa yang harus mendapat
vaksinasi hepatitis B dan
kapan diberikan?
+ Bayi mendapat 3 dosis vaksin hepatitis B
sebelum usia 6 bulan.
Dosis pertama: Saat lahir sebelum usia 12 jam
Dosis kedua_: Usia 1-2 bulan
Dosis ketiga : Usia 6-12 bulan
+ Apabila bayi mendapat vaksin kombinasi yang
mengandung hepatitis B dapat diberikan 4
dosis, Dosis tambahan ini tidak berbahaya.
+ Bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis,
B (HBsAg positif) harus mendapat vaksin
hepatitis B dosis pertama sebelum usia 12 jam
ditambah imunoglobulin hepatitis B pada saat
yang sama pada paha yang berbeda.
+ Pemberian vaksinasi dan imunoglobulin
hepatitis B ini diberikan setelah pemberian
suntikan vitamin K1. Vaksinasi selanjutnya
diberikan sesuai jadwal. Bayi yang lahir dari
ibu dengan hepatitis B ini perlu diperiksa
HBsAg dan antiBs pada usia 9-18 bulan.
+ Anak dan remaja yang belum divaksinasi
sebelumnya harus mendapatkan vaksinasi ini
sebanyak 3 dosis.
Siapa yang tidak boleh
mendapat vaksin hepatitis B?
+ Setiap orang yang pernah mengalami alergi
berat terhadap vaksin. Beritahukan kepada
dokter anda.
+ Setiap orang yang sedang menderita penyakit
infeksi berat harus menunggu sampai sembuh.
+ Dokter anda dapat memberikan informasi
lebih lanjut mengenai hal ini.
Apa risiko pemberian vaksin
hepatitis B?
Vaksin hepatitis B merupakan vaksin yang sangat
aman dan hampir tidak ada efek samping berat.
Efek samping berat sangat jarang terjadi, yaitu
satu dari 1,1 juta dosis.
Beberapa efek samping ringan yang telah
dilaporkan:
+ Bengkak pada tempat suntikan (pada sekitar 1
dari 4 orang)
+ Suhu badan 37,8°C atau lebih (pada sekitar 1
dari 15 orang)
Sumber
Center of Disease Control and Prevention http://www.cde.gov/
vaccines/hepWvis/index htm!
Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soedjatmike, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
Untuk informasi lebih Ianjut hubungi:
‘Satgas Imunisasi katan Dokter Anak Indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idai.orid
> _Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/klinik/
imunisasi
Dietitian: 1782018INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
on
*
i i
Apa infeksi Hib?
Haemophilus influenza tipe b (Hib) merupakan
bakteri yang berbahaya, penyebab tersering dari
‘meningitis dan pneumonia pada bayi dan anak
dibawah 5 tahun.
Banyak anak-anak dan dewasa sehat membawa
bakteri Hib di tenggorokan mereka tanpa
disadarinya sehingga menularkan ke orang lain
atau anak-anak. Bakteri Hib masuk ke dalam
aliran darah, paru-paru, selaput otak, dan
menyebabkan masalah yang serius.
Penyakit Hib dapat menyebabkan:
+ Radang selaput otak atau meningitis
+ Radang paru atau pneumonia
+ Bengkak yang hebat pada tenggorokan, yang
menyebabkan sulit bernapas
+ Infeksi darah, sendi, tulang, dan selaput
jantung
+ Kematian.
Vaksin Hib
Vaksin Hib diberikan 3 atau 4 dosis, tergantung
dari umur anak.
Vaksin Hib dapat mencegah penyakit Hib. Sejak
vaksin mulai digunakan, jumlah kasus penyakit
Hib menurun lebih dari 999%.
\Vaksinasi Hib direkomendasikan pada umur 2,4,6
bulan dan diulang pada umur 12-15 bulan.
\Vaksin Hib aman dan dapat diberikan sebagai
Vaksin Hib
agian dari vaksin kombinasi yang disatukan
menjadi satu suntikan. Anak yang berusia
lebih dari S tahun tidak membutuhkan vaksin
Hib, kecuali bila anak atau orang dewasa akan
menjalani operasi pengangkatan limpa atau
setelah transplantasi sumsung tulang.
Ada beberapa orang yang
tidak boleh diberikan vaksin
Vaksin Hib tidak boleh diberikan pada bayi yang
berusia kurang dari 6 minggu.
Beritahukan kepada dokter Anda:
+ Apabila anak anda pernah mengalami reaksi
alergi berat setelah pemberian satu dosis,
vaksin Hib, atau menderita alergi berat
tethadap salah satu komponen vaksin.
+ Apabila anak merasa tidak enak badan.
Dokter Anda akan menyarankan penundaan
vaksinasi hingga anak merasa lebih baik.
Reaksi efek samping vaksin
Hib
Efek samping vaksin Hib ringan dan dapat
menghilang dengan sendirinya. Kebanyakan
‘orang yang mendapat vaksin Hib tidak
mengalami efek samping sama sekali. Efek
samping serius sangat jarang.
Efek samping yang dapat terjadi setelah
pemberian vaksin Hib,+ Kemerahan, rasa panas atau bengkak pada
lokasi suntikan
+ Demam
Efek samping yang ringan ini dapat terjadi segera
setelah vaksin disuntikkan dan berlangsung
selama 2-3 hari.
Bagaimana bila terjadi reaksi
yang serius?
Tanda-tanda apa yang harus saya amati?
+ Perhatikan terjadinya tanda-tanda yang
mengkhawatirkan, seperti tanda-tanda reaksi
alergi berat atau demam yang sangat tinggi.
+ Tanda-tanda reaksi alergi berat dapat
‘meliputi gatal-gatal, bengkak pada wajah dan
‘tenggorokan, sulit bernapas, denyut jantung
yang cepat, pusing dan rasa lemas. Gejala-
_Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/klinik/
imunisasi
Dietitian: 17-8208INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
aay,
oN
Untuk apa mendapat vaksinasi
flu?
Influenza (‘flu’) adalah penyakit yang mudah
menular dan menyebar. Flu disebabkan oleh virus
influenza yang disebarkan melalui batuk, bersin,
dan kontak erat.
Setiap orang bisa terinfeksi flu, tetapi risiko
mendapat flu lebih tinggi pada anak-anak. Gejala
‘timbul segera dan menetap untuk beberapa hari.
Gejala dapat berupa:
+ Demam/menggigil
+ Nyeri tenggorok
+ Nyeri pada otot
+ Lelah
+ Batuk
+ Sakit kepala
+ Hidung pilek atau tersumbat
Flu bisa lebih berat pada anak, orang tua
>65 tahun, wanita hamil, dan seorang yang
menderita penyakit jantung, paru, dan ginjal.
Vaksin flu diperlukan untuk mereka dan orang
sehat yang berhubungan dekat dengan mereka.
Vaksin flu adalah pelindung paling baik terhadap
flu dan komplikasinya. Vaksin flu mencegah
penyebaran flu terhadap orang sekitarnya.
Vaksin Influenza
\Vaksin flu yang beredar di Indonesia adalah
vaksin flu inactivated (mati), tidak mengandung
virus flu yang hidup, diberikan secara suntikan.
Vaksin Influenza
Vaksin flu diberikan tiap tahun, pada anak usia 6
bulan sampai usia 8 tahun dalam 2 dosis awal/
dasar. Virus flu selalu bertukar (mutasi), maka tiap
tahun dibuat vaksin flu yang diperkirakan sesuai
dengan jenis virus yang akan berjangkit pada
tahun itu.
Walaupun vaksin flu tidak dapat mencegah
semua jenis flu. Vaksin flu inactivated melindungi
tethadap 3 atau 4 jenis virus influenza.
Perlindungan akan terjadi setelah 2 minggu
setelah vaksinasi dan akan bertahan beberapa
bulan sampai 1 tahun.
Beberapa penyakit yang bukan disebabkan
virus influenza sering disebut flu. Vaksin flu tidak
akan melindungi penyakit penyakit lain yang
disebabkan oleh virus lain. Dosis vaksin flu untuk
dewasa lebih besar dan ditujukan untuk usia >65
tahun.
‘Sebagian orang yang tidak boleh mendapatkan
vaksin flu. Jelaskan pada dokter yang akan
memberikan vaksinasi bila Anda:
+ Pernah mendapat reaksi alergi yang
mengancam jiwa. Bila pernah mendapat
reaksi alergi yang berat setelah vaksinasi flu
atau vaksinasi lain, anda tidak divaksinasi lagi
dengan vaksinasi flu.
+ Pernah menderita sindrom Guillain-Barre
{kelumpuhan, disebut juga GBS). Mereka tidak
boleh diberikan vaksin flu.
+ Apabila Anda atau anak Anda tidak sehat,
berikan setelah sembuh.isiko reaksi vaksii
\Vaksin seperti obat dapat menimbulkan efek
samping. Pada umumnya efek samping ringan
dan akan sembuh sendiri. Efek samping yang
serius dapat juga terjadi tetapi sangat jarang.
\Vaksin flu mati tidak mengandung virus flu hidup,
jadi vaksin ini tidak akan menimbulkan penyakit
flu. Pingsan dapat terjadi setelah vaksina:
Untuk menghindarkan terjatuh setelah
divaksinasi dianjurkan untuk duduk atau
berbaring selama 15 menit. Jelaskan pada dokter
anda bila mual atau sakit kepala, penglihatan
kabur atau kuping mendengung.
Efek samping setelah vaksinasi:
+ suara serak
+ merah, sakit, dan bengkak pada tempat
suntikan
‘+ mata kemerahan dan sakit
+ demam
+ sakit kepala
= nyeriotot
+ rasalelah
Gejala-gejala tersebut biasanya terjadi segera
setelah disuntik dan menghilang 1-2 hari.
+ Reaksi alergi berat (diperkirakan 1 diantara 1
juta dosis)
+ Kemungkinan kecil dapat terjadi GBS, tidak
lebih dari 1 sampai 2 orang diantara 1 juta
dosis vaksin. Ini lebih kecil daripada komplikasi
yang dapat ditimbulkan sakit influenza.
Bagaimana bila terjadi reaksi
yang serius?
‘Apa yang harus saya perhatikan?
Perhatikan gejala, seperti gejala alergi yang
mengancam jiwa, demam sangat tinggi atau
perilaku yang berubah. Gejala reaksi alergi yang
serius seperti biduran luas, muka bengkak dan
tenggorok tersumbat sehingga susah bernapas,
denyut nadi bertambah dan merasa lemah.
Gejala ini dapat timbul segera setelah vaksinasi
sampai beberapa jam kemudian.
Apakah yang harus dilakukan?
Bila anda yakin ini suatu masalah yang serius dan
‘emergensi yang tidak dapat ditunda hubungi
segera dan bawa ke rumah sakit terdekat untuk
mendapatkan pertolongan.
Sumber
Center of Disease Control and Prevention http://www.cde.gov/
vaccines/hep/vis/index html
Ranh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soedjatmiko, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
Untuk informasi lebih Ianjut hubungi:
Satgas Imunisasi katan Dokter Anak indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idal.orid
> _Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/Klinik/
imunisasi
Dietitian: 1782014INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
ay,
oN
Vaksin MMR
(Measles, Mumps, Rubella)
Apa itu measles, mumps, dan
rubella?
‘Measles (campak), Mumps (gondongan), Rubella
(campak Jerman) adalah penyakit yang serius.
Sebelum ada vaksin MMR penyakit ini paling sering
terjadi pada anak.
Measles (Campak)
Virus campak menimbulkan gejala demam tinggi
yang diikuti ruam kulit kemerahan, batuk, pilek,
iritasi di mata. Dapat menimbulkan infeksi telinga,
radang paru-paru, kejang, kerusakan otak, dan dapat
menyebabkan kematian apabila terjadi kompli
Mumps (Gondongan)
+ Virus gondongan menimbulkan demam, sakit
kepala, nyeri otot, nafsu makan berkurang dan
pembesaran kelenjar getah bening leher.
+ Dapat menimbulkan tuli, radang selaput otak
dan radang saraf tulang belakang, nyeri akibat
radang pada testis atau kandung telur yang dapat
menyebabkan mandul (jarang).
Rubella (Campak Jerman, Rubela)
+ Virus rubela menimbulkan kemerahan kulit, nyeri
sendi(terutama pada wanita) dan demam ringan
* Bila seorang wanita sedang hamil muda terinfeksi
rubela akan terjadi keguguran atau dapat
melahirkan bayi dengan kelainan lahir yang berat
(tuli, hidrosefalus, kelainan saraf, dan kelainan
jantung).
Penyakit ini ditularkan melalui udara dari orang ke
orang lain. Anda dapat dengan mudah terjangkit
hanya dengan berada di sekitar orang yang terinfel
\Vaksin MMR dapat melindungi anak dan dewasa dari
penyakit ini, Berkat adanya vaksinasi MMR angka
kejadian penyakit ini menjadi sangat berkurang,
namun bila vaksinasi MMR dihentikan penyakit ini
akan berjangkit kembal
iapa yang perlu mendapat
vaksinasi MMR dan kapan
diberikan ?
+ Anak-anak harus mendapatkan vaksinasi MMR 2
dosis
cepat, dengan interval dosis pertama dan kedua
berjarak paling sedikit 28 hari)
inasi MMR dapat diberikan bersama-sama vaksin
Beberapa orang yang tidak boleh
divaksinasi MMR atau harus
+ Seorang yang pernah alergi terhadap neomisin
atau salah satu komponen yang terdapat dalam
vaksin MMR yang menimbulkan reaksi yang berat.
Jelaskan pada dokter anda bahwa anda seorang
penderita alergi yang berat,
+ Seseorang yang sedang sakit ketika akan
divaksinasi dan akan diberikan setelah sembuh,
dari penyakit.
+ Wanita hamil tidak boleh divaksinasi, boleh
divaksinasi setelah melahirkan.
+ Wanita setelah divaksinasi MMR tidak boleh hamil
sampai 4 minggu setelah vaksinasi
Jelaskan pada dokter Anda bahwa seseorang yang
akan mendapat vaksin,
‘+ menderita HIV/AIDS, atau penyakit lain yang
‘menekan sistim imun
+ sedang mengkonsumsi obat yang menekan sistem
imun seperti kortikosteroid
‘+ menderita kanker yang sedang mendapat
pengobatan radiasi atau obat kemoterapi
+ pernah menderita trombositopenia (jumlah‘trombosit kurang) atau penyakit darah lainnya
+ telah mendapat vaksinasi untuk penyakit lain
dalam jangka waktu kurang dari 4 minggu
+ baru mendapat transfusi darah/ komponen darah
Apakah risiko vaksinasi MMR?
+ Vaksin seperti juga obat dapat menimbulkan
efek samping yang tidak diinginkan seperti reaksi
al iko vaksin MMR menimbulkan akibat
yang serius atau kematian adalah sangat kecil.
+ Lebih baik divaksinasi daripada menderita sakit
campak, gondong, dan rubela.
+ Sebagian besar individu yang mendapat vaksin
MWR tidak mendapat efek samping yang serius.
Efek samping
+ Demam (kurang daril diantara 6 kasus)
+ Ruam di kulit yang ringan
+ Pembengkakan kelenjar pipi atau leher (1 diantara
75 kasus) pada umumnya 6-14 hari setelah
vaksinasi, Setelah suntikan kedua lebih jarang
terjadi efek samping.
+ Kejang klonik atau bengong yang disebabkan
demam (1 diantara 3000 dosis)
‘+ Sakit dan kaku sendi yang sementara terutama
pada remaja atau wanita dewasa (1 diantara 4
kasus)
‘+ Jumiah trombosit menurun sementara, yang
dapat menimbulkan perdarahan (1 diantara 30,000
dosis)
+ Reaksi alergi yang berat (kurang dari 1 diantaral
juta dosis).
Apakah yang harus diperhatikan bila
Apa yang harus diperhatikan?
+ Cariatau pethatikan gejala yang timbul seperti
teaksi alergi berat, demam sangat tinggi atau
perubahan perilaku.
+ Gejala reaksi alergi berat seperti biduran seluruh
badan, bengkak pada muka, bibir, kelopak mata,
sesak napas, denyut jantung/nadi meningkat,
using dan lemas. Gejala ini timbul segera
beberapa menit sampai 2 jam setelah vaksinasi.
‘Apa yang saya harus lakukan ?
Bila diduga reaksi alergi berat segera hubungi
dokter yang memberikan vaksinasi atau rumah
sakit terdekat.
Sumber
+ Centerof Disease Control and Prevention http/wwnw.cde.gov/
vaccines/hepWvis/index htm!
+ Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soedjatmiko, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
Untuk informasi lebih Ianjut hubungi:
‘Satgas Imunisasi katan Dokter Anak Indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idai.orid
> _Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/klinik/
imunisasi
‘Deaton: 782018INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGT"
aay,
oN
Vaksin Pneumokokus
Konjugasi
Apa saja penyakit
yang disebabkan oleh
pneumokokus?
Infeksi pneumokokus disebabkan oleh kuman
Streptococcus pneumoniae (pneumokokus).
Penyakit ini disebarkan melalui manusia ke
‘manusia melalui percikan ludah (droplet).
Kuman pneumokokus dapat menimbulkan
penyakit yang serius, termasuk pneumonia
(radang paru), infeksi darah (sepsis), radang
telinga tengah (otitis media), dan meningitis
{infeksi selaput otak).
Meningitis pneumokokus sangat jarang terjadi
{kurang dari 1 kasus per 100.000 orang per
tahun), tetapi dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang lain, seperti ketulian dan
kerusakan otak. Pada anak, penyakit ini dapat
mematikan 1 diantara 10 kasus.
Anak berumur <2 tahun mempunyai risiko
tinggi untuk mendapatkan penyakit yang
serius dibandingkan anak lebih besar. Pada
kondisi kesehatan tertentu (penurunan sistem
kekebalan), orang tua >65 tahun, dan perokok
berisiko terserang penyakit akibat pneumokokus.
Sebelum ada vaksinasi pneumokokus, infeksi ini
menyebabkan masalah pada anak di bawah usia
5 tahun. Lebih dari 700 kasus meningitis, 13.000
infeksi darah, diperkirakan 5 juta infeksi pada
telinga, dan sekitar 200 orang meninggal setiap
tahun disebabkan infeksi pneumokokus.
Diperkirakan 4,000 dewasa meninggal tiap
tahun disebabkan infeksi pneumokok. Infeksi
pneumokok juga sulit diobati disebabkan
beberapa tipe sudah resisten (tidak mempan)
tethadap antibiotik.
Vaksin pneumokokus konjugasi dianjurkan untuk
melindungi bayi, batita, dan lansia dari penyakit
infeksi pneumokokus. Maka pencegahan melalui
vaksinasi sangat dianjurkan.
Vaksin pneumokokus
Vaksin pneumokokus konjugasi diberikan
secara rutin pada bayi usia 2, 4, 6, dan 12-15
bulan, karena pada usia tersebut sangat rentan
terinfeksi kuman pneumokokus. Namun dapat
juga diberikan pada anak lebih besar.
Tipe vaksin pneumokokus yang lain adalah
PPSV23, dapat juga diberikan pada anak dalam
kesehatan tertentu yang berumur >2 tahun dan
orang tua >65 tahun.
Perhatian khusus
+ Seseorang yang pernah mendapat reaksi
alergi yang mengancam jiwanya yang
disebabkan vaksinasi sebelumnya terhadap
vaksin pneumokokus, tidak dianjurkan untuk
divaksinasi.
+ Seseorang yang pernah divaksinasipneumokokus dan menimbulkan reaksi alergi
berat tidak boleh divaksinasi ulang.
+ Bila anak sedang sakit ketika akan divaksinasi,
‘maka vaksin diberikan setelah sembuh.
Dokter anda akan menjelaskan lebih jelas.
Apakah risiko vaksinasi
pneumokokus?
\Vaksin juga sama dengan obat dapat
menimbulkan efek samping. Biasanya ringan dan
akan hilang dengan sendirinya.
Reaksi yang serius dapat juga terjadi, tetapi
sangat jarang. Reaksi yang pernah dilaporkan
akibat vaksinasi pneumokokus.
+ Anak dapat mengeluh pusing setelah
suntikan, kehilangan nafsu makan sementara,
kemerahan, dan rasa sakit pada tempat
suntikan
+ Diperkirakan 1 dari 3 anak mengalami
pembengkakan pada tempat suntikan
+ Diperkirakan 1 dari 3 anak mengalami demam
namun tidak tinggi
+ Diperkirakan 8 diantara 10 anak menjadi rewel
+ Orang dewasa yang mendapat vaksinasi
pneumokok melaporkan kemerahan, sakit,
dan bengkak pada tempat suntikan, demam
ringan, rasa lelah, sakit kepala, menggigil, atau
sakit otot
+ Reaksi alergi yang mengancam jiwa sangat
jarang dilaporkan.
Apa yang harus dilakukan bila
terjadi reaksi serius?
‘Apa yang harus saya perhatikan?
+ Perhatikan gejala yang timbul seperti reaksi
alergi berat, dan demam tinggi.
+ Gejala reaksi alergi berat seperti biduran
seluruh badan, bengkak pada muka, bibir,
kelopak mata, serta sesak napas, denyut
jantung/nadi meningkat, pusing dan lemas.
+ Gejala ini timbul segera beberap menit sampai
2 jam setelah vaksinasi.
‘Apa yang saya harus dilakukan?
Bila anda duga reaksi alergi berat segera hubungi
no telepon tempat dilakukan imunisasi.
Sumber
Center of Disease Control and Prevention http://www.cde.gov/
vaccines/hepWvisfindex htm!
Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soedjatmiko, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
‘Untuk informasi lebih Ianjut hubungi:
‘Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idal.orid
Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/kliniky
imunisasi
Dietitian: 1782008INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
Apakah pol u?
Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus polio. Virus ini masuk ke dalam tubuh melalui
makanan atau minuman yang tercemar, pada
umumnya tidak menyebabkan penyakit yang serius.
Namun terkadang dapat menyebabkan kelumpuhan
(tidak dapat menggerakkan lengan atau tungkai),
serta dapat menyebabkan meningitis (peradangan
selaput otak). Penyakit ini dapat menyebabkan
kematian, akibat kelumpuhan pada otot yang
membantu pernapasan.
Saat ini kasus polio tidak lagi dijumpai di Indonesia,
oleh karena bayi telah mendapat vaksinasi polio
secara teratur.
Mengapa vaksinasi polio harus
diberikan?
Vaksin Polio
pada umur 2,46 bulan. Vaksinasi polio diulang pada
‘umur 18 bulan dan pada 46 tahun.
(Orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas tidak
‘membutuhkan vaksin polio karena sudah divaksinasi
saat masih anak-anak. Namun sebagian orang dewasa,
‘memilikitisiko tertular virus polio seperti,
+ Orang yang bepergian ke negara yang masih
beredar virus polio,
+ Pekerja laboratorium yang menangani virus polio,
+ Petugas kesehatan yang merawat pasien diduga
menderita polio.
‘Mereka harus mendapat vaksinasi polio.
Terdapat beberapa orang yang
tidak boleh it
menunda vaksinasi polio
Virus polio sangat mudah menular melalui makanan
dan minuman yang tercemar. Sejak tahun 2006 tidak
ada lagi kasus polio di Indonesia dan sejak tahun 2014
telah dicanangkan bebas polio oleh WHO-SEARO.
Namun karena masih ada negara yang mempunyai
kasus polio, maka untuk mencegah penularan,
vakisnasi polio tetap harus diberikan. Terdapat 2 jenis
vvaksin polio, diteteskan (diminum) dan disuntikkan
yang diberikan secara tunggal atau kombinasi
bersama vaksin lain.
Siapa yang harus mendapat
vaksinasi polio dan kapan vaksin
polio diberikan?
\Vaksinasi polio diberikan 4 dosis dengan jadwal
sebagai berikut, dosis pertama saat lahir, dilanjutkan
Individu yang tidak boleh diberikan polio
‘Setiap orang yang pernah mengalami reaksi
alergi berat terhadap salah satu komponen
vaksin. Beritahukan pada dokter Anda bila Anda
‘mengalami reaksi alergi berat.
‘Menderita penyakit keganasan,
+ Sedang menjalani pengobatan kortikosteroid,
sedang menjalani radiasi atau kemoterapi
+ Kehamilan
Individu yang harus menunda vaksinasi polio
+ Setiap anak yang sedang menderita penyakit
berat pada saat dijadwalkan untuk mendapat
vaksin polio harus menunggu hingga pulih.
‘Anak dengan penyakit ringan seperti pilek dapat
divaksinasi.Apa risiko pemberian vaksin polio?
+ Dapat timbul gejala pusing, diare ringan, nyeri otot
+ Sebagian orang yang mendapat vaksin polio
suntikan dapat mengalami bengkak pada lokasi
suntikan,
Bagaimana bila terjadi reaksi yang
serius?
‘Tanda-tanda apa yang harus saya amati?
+ Pethatikan gejala yang timbul, seperti reaksi alergi
berat dan demam yang sangat tinggi.
+ Tanda-tanda reaksi alergi berat seperti gatal-gatal,
bengkak pada wajah dan tenggorokkan, sulit
bernapas, denyut jantung yang cepat, pusing dan
rasa lemas. Gejala-gejala ini dapat timbul beberapa
‘menit sampai beberapa jam setelah vaksinasi.
+ Segera bawa anak ke rumah sakit terdekat.
Sumber
+ Center of Disease Control and Prevention http//www.cdc.gov/
vaccines/hep/visfindex html
+ Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soedjatmiko, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
Untuk informasi lebih Ianjut hubungi:
‘Satgas Imunisasi katan Dokter Anak Indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idai.orid
> _Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/Klinik/
‘imunisasi
‘Deetitan: 782018INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
on
Y)
wo,
Apakah ral u?
* Rabies merupakan penyakit yang serius dan
umumnya bersifat fatal. Penyakit ini disebabkan
oleh virus, merupakan penyakit yang terutama
menyerang binatang. Manusia dapat tertular rabies
bila digigit oleh hewan yang terinfeksi.
* Pada awalnya, mungkin tidak muncul gejala
apapun. Namun beberapa minggu atau beberapa
bulan setelah digigit, rabies dapat menyebabkan
kepala, demam dan
ikuti dengan kejang,
halusinasi dan kelumpuhan.
+ Dilndonesia hewan penular rabies pada umumnya
anjing dan kucing. Hewan liar terutama kelelawar
adalah sumber penularan rabies yang paling sering
dijumpai di Amerika Serikat.
vyang tidak divaksinasi adalah penyebab
dari sebagian besar dari kasus rabies.
Vaksin rabies
ikan pada orang yang ber
untuk melindungi mereka bila
juga dapat mencegah rabies bila
diberikan pada seseorang segera setelah terpapar.
\Vaksin rabies terbuat dari virus rabies yang dimatikan.
\Vaksin ini tidak menyebabkan rabies.
Siapa saja yang harus mendapat
vaksin rabies dan kapan vaksi
tersebut harus diberikan?
Vaksinasi Pencegahan (tanpa paparan)
* Orang yang berisiko tinggi terpapar rabies,
seperti dokter hewan, orang yang bekerja dengan
binatang, pekerja laboratorium rabies, penjelajah
gua, dan pekerja produksi produk biologis rabies
Vaksin Rabies
itawarkan untuk mendapat vaksin rabies.
ini juga dipertimbangkan untuk,
— Mereka yang kontak dengan virus rabies atau
dengan hewan yang mungkin terinfeksi rabies
= Pelancong antar negara yang mungkin
berkontak dengan hewan di belahan dunia
‘tempat rabies sering dijumpai
— Anak-anak di daerah endemis rabies
Jadwal pemberian vaksin rabies pra-paparan adalah
dalam 3 dosis, yang diberikan pada waktu-waktu
berikut:
* Dosis1: bila dibutuhkan/hari pertama
* Dosis2: 7 hari setelah dosis 1
* Dosis3: 21 hari atau 28 hari setelah dosis 1
Pekerja laboratorium dan orang lain yang mungkin
terpapar dengan virus rabies berulang kali
direkomendasikan untuk menjalani pemeri
kekebalan berkala, dan dosis booster harus di
sesuai kebutuhan (pemeriksaan maupun dosis,
booster ini tidak direkomendasikan untuk pelancong).
intalah rincian lebih lanjut dari dokter anda.
Vaksinasi setelah paparan
Setiap orang yang digigit hewan, atau yang dengan
cara lain terpapar dengan virus rabies, harus
membersihkan luka tersebut dengan air mengalir
sekitar 15 menit dan pemberian disinfektan dapat
dengan sabun, detergen, betadin, alkohol dan
‘mengunjungi dokter secepatnya. Dokter akan
‘menentukan apakah orang tersebut perlu divaksinasi.
(Orang yang terpapar dan belum pernah mendapat
i tethadap virus rabies harus diberikan 4 dosis
rabies - dua dosis segera setelah paparan, dan
dosis tambahan pada hari ketujuh dan ke 21 masing-
masing satu dosis. Mereka juga harus mendapat
suntikan imunoglobulin rabies pada waktu yang
bersamaan dengan dosis vaksin rabies pertama.
Orang yang sebelumnya sudah divaksinasi harus
diberikan 2 dosis vaksin rabies - satu dosis segera
setelah terpapar dan dosis selanjutnya pada hari
ketiga. Imunoglobulin rabies tidak dibutuhkan.Beritahukan pada dokter anda
Bicarakanlah dengan dokter anda sebelum mendapat
vvaksin rabies bila anda:
+ Pernah mengalami reaksi alergi serius
(mengancam nyawa) terhadap dosis vaksin rabies
sebelumnya, atau terhadap salah satu komponen
vvaksin; beritahukan pada dokter anda jika anda
menderita alergi berat.
* Sistem kekebalan tubuh anda menurun karena:
— Menderita HIV/AIDS atau penyakit lain yang
mempengaruhi sistem kekebalan
— Menjalani terapi dengan obat yang
mempengaruhi sistem kekebalan, seperti
steroid
— Menderita kanker atau sedang menjalani terapi
kanker dengan radiasi atau obat-obatan.
Bila anda menderita penyakit ringan seperti pilek,
anda dapat divaksinasi. Bila anda menderita
penyakit berat, anda sebaiknya menunggu hingga
pulih sebelum mendapat vaksin rabies rutin (tanpa
paparan).
Bila anda terpapar dengan virus rabies, anda harus
mendapat vaksin meskipun anda menderita penyakit
lain.
Vaksin, seperti juga obat-obat lain, dapat
menyebabkan masalah yang serius, seperti reaksi
alergi berat. Risiko terjadinya bahaya yang serius
ataupun kematian akibat pemberian vaksin sangatlah
kecil. Efek samping serius akibat pemberian vaksin
rabies sangat jarang terjadi.
Efek samping
+ Kemerahan, bengkak ataupun gatal pada lokasi
penyuntikan (30-74%)
+ Nyeri kepala, mual, nyeri perut, nyeri otot, pusing
(5-40%)
+ Gatal-gatal, nyeri sendi, demam (sektiar 6% dari
pemberian dosis booster)
+ Gangguan sistem saraf lain, seperti sindrom
Guillain-Barre (GBS) telah dilaporkan terjadi setelah_
pemberian vaksin rabies, namun hal
jarang terjadi sehingga tidak diketahui apakah
berhubungan dengan vaksin itu sendiri.
Bagaimana bila terjadi reaksi
yang serius?
Tanda-tanda apa yang harus saya amati?
Carilah tanda-tanda yang mengkhawatirkan anda,
seperti tanda-tanda reaksi alergi berat, demam yang
sangat tinggi atau perubahan perilaku.
‘Tanda-tanda reaksi alergi berat dapat meliputi gatal-
gatal, bengkak pada wajah dan tenggorokan, sulit
bernapas, denyut jantung yang cepat, pusing dan rasa
lemas. Gejala-gejala ini dapat timbul beberapa menit
‘sampai beberapa jam setelah vaksinasi.
‘Apa yang harus saya lakukan?
Bila menurut anda terjadi reaksi alergi berat atau
kegawatdaruratan lain, bawa ke rumah sakit terdekat.
Sumber
+ Center of Disease Control and Prevention http//www.cdc.gov/
vaccines/hep/vis/index htm!
+ Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soadjatmiko, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
Untuk informasi lebih Ianjut hubungi:
Satgas Imunisasi katan Dokter Anak indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idalorid
> _Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/klinik/
imunisasi
‘Deetitan: 782018INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
Mengapa bayi perlu
divaksinasi rotavirus?
Rotavirus adalah nama virus yang menyebabkan
diare, terutama pada bayi dan anak balita. Diare
akibat rotavirus dapat menjadi berat sampai
menyebabkan bayi atau anak mengalami
kekurangan cairan (dehidrasi), muntah, dan
demam.
Sebelum tersedia vaksin rotavirus, penyakit ini
sering dan merupakan masalah kesehatan pada
anak. Hampir sebagian besar anak di seluruh
dunia termasuk di Indonesia pernah terinfeksi
rotavirus sebelum berusia 5 tahun.
Setiap tahun dilaporkan
+ Lebih dari 400.000 balita harus dibawa berobat
ke dokter akibat infeksi rotavirus
+ Lebih dari 200.000 bayi/anak dibawa ke unit
gawat darurat.
+ Sekitar 55.000-70.000 bayi/anak perlu
perawatan di rumah sakit
* 20-60 anak meninggal karena infeksi rotavirus.
Sejak tahun 2006, vaksin rotavirus telah berhasil
menurunkan angka perawatan di rumah sakit
akibat infeksi rotavirus.
Kapan dan berapa kali bayi
perlu mendapat vaksinasi
rotavirus?
Terdapat 2 jenis vaksin rotavirus yang diberikan
Vaksin Rotavirus
2atau 3 dosis vaksin tergantung dari jenis vaksin
yang digunakan.
Vaksinasi diberikan pada umur 2, 4, (dan 6 bulan
bila 3 dosis) dengan cara diminum, bukan
disuntik. Vaksin rotavirus juga dapat diberikan
bersama vaksinasi lain.
Vaksin ini sangat baik untuk mencegah diare dan
muntah disebabkan rotavirus. Vaksinasi rotavirus
tidak melindungi bayi dari infeksi diare yang
disebabkan oleh kuman lain.
Kapan bayi tidak boleh
aksinasi rotavirus?
+ Bayi yang pernah mendapat reaksi alergi berat
karena vaksin rotavirus tidak boleh diberikan
dosis berikutnya. Jelaskan pada dokter anda
bila bayi anda pernah mengalami reaksi alergi
yang berat.
+ Bayi dengan kelainan sistem imun.
+ Bayi yang pernah mengalami kelainan usus
yang disebut intususepsi.
+ Bayi yang sedang mengalami penyakit yang
berat sebaiknya ditunda sampai bayi sehat.
+ Pada keadaan respons imun tubuh lemah
vaksin tidak boleh diberikan misalnya pada:
— HIV/AIDS atau penyakit lain yang
menyebabkan penurunan sistem imun,
— pengobatan steroid jangka lama,
— penyakit kanker dalam pengobatanApa reaksi vaksin yang
mungkin terjadi?
\Vaksin seperti juga obat dapat menimbulkan efek
samping. Efek samping yang timbul umumnya
ringan dan akan hilang dengan sendirinya.
Apa yang perlu dilakukan bila
terjadi reaksi yang serius?
‘Tanda-tanda yang harus diamati,
+ Intususepsi, perhatikan bila bayi sakit
perut hebat dan bayi akan menangis keras.
Mulanya episode ini berlangsung sebentar
dalam beberapa menit dan akan hilang
timbul berulang dalam waktu 1 jam. Bayi
akan menarik kedua kakinya sampai ke
dada. Disertai muntah beberapa kali atau
mengalami diare berdarah, tampak lemah,
dan sangat gelisah. Gejala ini timbul pada
1 minggu setelah vaksinasi dosis pertama
atau kedua. Diperkirakan angka kejadiannya
1 diantara 200.000 dosis sampai 1 diantara
100.000 unit.
+ Perhatikan apabila dijumpai reaksi alergi,
demam tinggi, atau perubahan perilaku
Reaksi alergi berat ditandai dengan biduran,
edema muka dan tenggorok, susah bernapas,
denyut nadi meningkat, mual dan lemas. Ini
dapat terjadi setelah beberapa menit sampai
beberapa jam setelah vaksinasi.
‘Apa yang harus saya kerjakan bila terjadi efek
samping yang serius?
+ Apabila anda menduga terjadi intususepsi
atau terjadi alergi berat, segera hubungi
dokter. Bila tidak dapat dihubungi bawa bayi
anda segera kerumah sakit terdekat. Jelaskan
kapan bayi divaksinasi rotavirus.
+ Reaksi yang serius dapat juga terjadi, tetapi
sangat jarang. Sebagian besar bayi yang
mendapatkan vaksinasi dengan rotavirus
tidak menimbulkan masalah. Sebagian kecil
mungkin timbul efek samping seperti, gelisah,
diare dan muntah.
+ Intususepsi adalah penyakit penyumbatan
saluran cerna yang memerlukan perawatan
di rumah sakit dan mungkin memerlukan
tindakan operasi. Kelainan ini dapat terjadi
secara alamiah pada bayi dan pada umumnya
tidak diketahui penyebabnya.
Sumber
Center of Disease Control and Prevention http://www.cde.gov/
vaccines/hepWvis/index htm!
Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soedjatmiko, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
Untuk informasi lebih Ianjut hubungi:
Satgas Imunisasi katan Dokter Anak Indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idalorid
> _Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/Klinik/
imunisasi
Dietitian: 1782014INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTU:
aay,
oN
Apakah demam tifoid itu?
Demam tifoid (tifoid) adalah penyakit serius
disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Tifoid
menimbulkan gejala demam, lelah, lemah, nyeri
perut, sakit kepala, tidak ada nafsu makan, dan
kadang disertai ruam. Apabila tidak diobati angka
kematian mencapai 30%. Sebagian penderita
tifoid dapat menjadi karier pembawa kuman
yang dapat menyebarkan penyakit.
Secara umum, tifoid ditularkan melalui makanan
dan minuman yang tercemar. Tifoid jarang pada
anak usia <5 tahun. Sebagian besar pelancong
mendapatkan infeksi ketika sedang berwisata.
Diperkirakan 21 juta orang terinfeksi tifoid di
dunia dan meninggal sebanyak 200.000 per
tahun.
Vaksin
id
Terdapat 2 jenis vaksin tifoid,
+ Vaksin dari kuman hidup yang dilemahkan
(attenuated) diberikan dengan diminum (oral)
+ Vaksin mati (inactivated) diberikan dengan
suntikan
Untuk vaksin tifoid oral tidak beredar lagi di
Indonesia.
Vaksin Tifoid
Siapa yang harus mendapat
vaksin tifoid dan kapan?
Vaksinasi ini dianjurkan pada,
+ Wisatawan yang akan pergi ke negara yang
‘endemik tifoid (Catatan: vaksin ini tidak akan
melindungi anda dari penyakit tifoid 100%
jika anda tidak memperhatikan makanan dan
minuman jajanan)
+ Mereka yang kontak dekat dengan carrier
typhoid
+ Laboran yang bekerja dengan kuman
Salmonella typhi.
+ Vaksin tifoid suntikan
+ Untuk wisatawan: satu kali suntikan sudah
cukup, diberikan 2 minggu sebelum
berangkat.
+ Dosis booster (penguat) diperlukan untuk
mereka yang mempunyai risiko setiap 3 tahun.
Siapa yang tidak dapat
divaksinasi atau vaksinasi
harus ditunda?
+ Tidak diberikan untuk anak <2 tahun
+ Siapa saja yang pernah mendapat efek
samping yang berat disebabkan vaksin
tidak perlu mendapat vaksinasi lagi+ Siapa saja yang pernah mendapatkan reaksi
alergi yang berat disebabkan vaksin ini
+ Apabila sedang sakit berat vaksinasi harus
ditunda pemberiannya sampai sembuh.
Reaksi efek samping vaksin tifoid suntikan
+ demam (1 dari 100 dosis)
+ sakit kepala (1 dari 30 dosis)
+ kemerahan dan bengkak pada tempat
suntikan (1 setiap 15 dosis)
+ Reaksi efek samping vaksin tifoid oral
+ demam atau sakit kepala (1 diantara 20 dosis)
‘+ nyeri perut, enek, muntah dan ruam (jarang)
Apa gejala efek samping yang
berat?
Cari atau perhatikan gejala yang timbul seperti
reaksi alergi berat, demam tinggi atau perubahan
perilaku. Gejala reaksi alergi berat seperti biduran
seluruh badan, muka bengkak, bengkak pada
bibir, kelopak mata, sesak napas, denyut jantung/
rnadi meningkat, pusing dan lemas. Gejala ini
‘timbul segera beberapa menit sampai 2 jam
setelah vaksinasi.
Apabila anda duga reaksi alergi berat segera
berobat ke tempat vaksinasi atau ke rumah sakit
terdekat.
Vaksin tifoid oral (diberikan secara diminum)
+ Tidak diberikan untuk anak <6 tahun
+ Siapa saja yang pernah mendapatkan reaksi
efek samping yang berat tidak diperbolehkan
untuk mengulang vaksinasi ini, jelaskan pada
dokter anda
+ Siapa saja yang pernah mendapatkan reaksi
alergi yang berat,
+ Siapa saja yang sedang sakit berat/
sedang pada hari suntikan harus menunda
pemberiannya sampai sembuh
+ Penderita dengan defisiensi imun harus
mendapatkan vaksin yang kuman mati
(disuntik). Contoh, penderita AIDS/ HIV atau
penyakit mengenai sistem imun penderita
kanker yang sedang mendapat pengobatan
kanker
+ Vaksin tifoid oral tidak boleh diberikan
bersamaan dengan pengobatan antibiotik
(jarak waktu >3 hari setelah antibiotik
dihentikan)
Apakah ri:
tifoid?
ko dari vaksin
Seperti dengan pemberian obat, vaksin juga
dapat menimbulkan efek samping seperti reaksi
alergi berat yang dapat mengancam jiwa.
Sumber
Center of Disease Control and Prevention http://www.cde.gov/
vaccines/hep/vis/index htm!
Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
smoedijanto, Soadjatmiko, peryunting. Pedoman Imunisasi
dilndonesia. Edis ke-S. Jakarta: Badan Penerbit IDAl; 2014,
Untuk informasi lebih Ianjut hubungi:
‘Satgas Imunisasi katan Dokter Anak Indonesia
‘melalui email satgasimunisasi@idai.orid
> _Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai orid/public-articles/Klinik/
imunisasi
Dietitian: 1782018