Professional Documents
Culture Documents
2
WIDYA WISATA PRAMUKA SIAGA
I.
PENDAHULUAN
1. Widya wisata merupakan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan, dimana
para Pramuka Siaga secara bersama dalam suasana kekeluargaan yang penuh
rasa kegembiraan menuju ke obyek wisata yang memiliki keunikan-keunikan
tertentu serta dengan tata ruang yang diatur sangat baik, akan menambah
semaraknya suasana widya wisata tersebut.
2.
II.
MATERI POKOK
1. Atas pertimbangan sebagaimana tersebut diatas obyek wisata yang dipilih
hendaknya :
a. memiliki keunikan, keindahan dan kenyamanan
b. tersedia tempat untuk bermain
c. lingkungan yang sehat dan aman
d. terdapat beberapa jenis/macam binatang jinak yang dapat dibelai-belai
e. mudah dijangkau dan tidak melewati jalan dengan tikungan-tikungan
tajam
2.
3.
III. PENUTUP
Widya wisata merupakan alat pendidikan oleh karena itu para Pembina
hendaknya betul-betul mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dari tahapan
persiapan, pelaksanaan wisata dan penyajian acara-acara kegiatan di dalamnya,
sampai ke tahap evaluasinya. Bilamana hal tersebut tidak disiapkan dengan baik,
tentu kegiatan wisata tidak akan dapat berfungsi sebagai alat pendidikan yang
baik.
KEPUSTAKAAN
1.
PENDIDIKAN NILAI GERAKAN PRAMUKA, Kwarnas, Jakarta. 1999
2.
SCOUTING AN EDUCATIONAL SYSTEM, WOSM, Genewa
3.
Atmasulistya, Drs. H. Endy, PANDUAN PRAKTIS MEMBINA PRAMUKA,
Jakarta, 2000.
4.
De Portes, Bobby-Mike Hemacki. QUANTUM LEARNING
5.
Bean, Reynold. Ed. M.CARA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK,
Binarupa Aksara. Jakarta, 1995
6.
BAHAN KML. Kwarnas, Jakarta, 1983.
I.
PENDAHULUAN
1. Karya Wisata Pramuka Penggalang adalah suatu kegiatan rekreatif, yang
menarik dan menantang dengan obyek wisata pusat-pusat industri : industri
besar, industri kecil, industri hilir, industri berat, industri ringan dan industri
rumah tangga, yang diikuti oleh para Pramuka Penggalang di bawah
tanggungjawab Pembina Penggalang.
2. Perkemahan Pramuka Penggalang merupakan kegiatan perkemahan di alam
terbuka yang diikuti Pramuka Penggalang dalam kurun waktu tertentu
dengan acara kegiatan bervariasi yang menarik, menyenangkan, dan
menantang, dibawah bimbingan dan tanggung jawab Pembina Pramuka
Penggalang.
II.
MATERI POKOK
1. Karya Wisata Pramuka Penggalang dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan wawasan kepada para Pramuka Penggalang tentang seluk beluk
suatu usaha ekonomi dalam upaya memenuhi kebutuhan manusia ; kegiatan
tersebut diharapkan juga dapat memberikan motivasi timbulnya kepedulian
Pramuka Penggalang terhadap sektor-sektor usaha yang dapat membekali
mereka dalam bidang usaha ekonomi di masa mendatang.
2.
3.
4.
5.
6.
Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan
Dewan Pasukan Penggalang dengan dibantu dan dibimbing oleh
Pembinanya :
1) mengadakan observasi ke beberapa industri yang kemungkinan
dijadikan sebagai obyek karya wisata, serta mencari lokasi
berkemah yang memenuhi persyaratan.
2) menetapkan obyek karya wisata dan lokasi berkemah
3) menyusun program karya wisata dan kegiatan dalam perkemahan
4) menghimpun dukungan dana kegiatan dari orang tua, Mabigus dan
para donatur.
5) mempersiapkan pembekalan
6) mengupayakan ijin dari orang tua dan Kwartir Cabang/Kwartir
Ranting
b. Pelaksanaan
1) Dewan Penggalang secara langsung dilibatkan dalam pelaksanaan
kegiatan ini dengan pengawasan, bantuan dan bimbingan Pembina.
2) secara maksimal acara yang sudah tersusun diupayakan dapat di
laksanakan dengan sebaik-baiknya.
3) bilamana dalam pelaksanaan ditemukan tantangan dan hambatan,
akan diupakan pemecahan
c. Evaluasi
1) peserta didik juga akan dilibatkan dalam mengevaluasi kegiatannya,
dan hasil evaluasi yang didapat akan sangat bermanfaat bagi
kegiatan serupa dimasa mendatang.
2) Pembina mencatat perkembangan prestasi, keterampilan, serta
perkembangan sikap dan kepribadian peserta didik selama kegiatan
berlangsung
III. PENUTUP
Karya Wisata Pramuka Penggalang serta perkemahan Pramuka Penggalang
merupakan alat pendidikan dalam mendidikan jiwa kewirausahaan para Pramuka
Penggalang.
Pembina Pramuka Penggalang yang bijak akan memberi
kesempatan kepada peserta didik asuhannya untuk terlibat langsung pada semua
kegiatan mereka, sedang Pembina hanya menempatkan dirinya sebagai
pendamping, pembantu dan memberi dukungan agar program mereka dapat
dilaksanakan dengan lancar dan mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan.
KEPUSTAKAAN
1.
2.
3.
4.
PENDAHULUAN
1. Pramuka Penegak adalah kaum muda yang pada tingkat perkembangan
jiwanya diantaranya pada kondisi :
a. mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya dengan sikap yang
sesuai dengan lingkungannya.
b. memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma
c.
II.
2.
Kaum muda seusia Pramuka Penegak berfikir kritis, realistis, rasional dalam
berpendapat dan dalam perilakunya tercermin menggunakan pendekatan
kultural serta apa yang menjadi masukan dicerna melewati perenunganperenungan. Perkembangan semacam inilah yang membedakan dengan
kelompok usia sebelumnya (S dan G).
3.
MATERI POKOK
1. Adat merupakan kebiasaan yang disepakati dan ditaati oleh masyarakat
lingkungan setempat yang sudah berlaku dari masa ke masa, sehingga
terkesan merupakan peraturan dan tata nilai di masyarakat yang oleh
anggotanya dijaga dan dilestarikan menjadi pedoman pergaulan dalam
kehidupan di masyarakat. Adat bersifat lokal, hanya berlaku di masyarakat
tertentu dan tidak berlaku di masyarakat yang lain.
2.
c.
3.
b.
c.
d.
III. PENUTUP
Adat Ambalan, Sandi Ambalan dan Renungan Jiwa Pramuka Penegak bagi kita
(Pembina Pramuka Penegak) merupakan alat pendidikan ; oleh karena itu dalam
proses penyusunannya hendaknya diupayakan agar Pembina Pramuka Penegak
yang bersangkutan terlibat dalam posisi sebagai pembimbing, dan pengerak
supaya Adat Ambalan, Sandi Ambalan dan renungan jiwa tersebut tidak
menyimpang dari :
1. Pancasila dan UUD 1945
2. Prinsip Dasar Kepramukaan
3. Kode Kehormatan Pramuka
4. AD dan ART Gerakan Pramuka
5. Norma-norma Agama dan Masyarakat
6. Hal-hal yang menunjang pembinaan kepribadian kaum muda
KEPUSTAKAAN
1.
AD & ART GERAKAN PRAMUKA, Kepres RI No. 34 Th 1999 dan
Kep
Ka. Kwarnas No. 107 Th 1999. Jakarta, 1999.
2.
PENDIDIKAN NILAI GERAKAN PRAMUKA. Kwarnas. Jakarta. 1999
3.
Atmasulistya, Drs. H. Endy, PANDUAN PRAKTIS MEMBINA PRAMUKA,
Jakarta, 2000.
4.
Rujukan KML. Kwarnas. Jakarta. 1983