Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
OKTARIA GALUHSARI
NIM : 113 04 0100
SKRIPSI
Oleh :
OKTARIA GALUHSARI
NIM : 113 04 0100
Saya menyatakan bahwa judul dan keseluruhan isi dari skripsi ini adalah
asli karya ilmiah saya, dan saya menyatakan bahwa dalam rangka menyusun,
berkonsultasi dengan dosen pembimbing hingga menyelesaikan skripsi ini, tidak
pernah melakukan penjiplakan (plagiasi) terhadap karya orang atau pihak lain
baik karya lisan maupun tulisan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Saya menyatakan bahwa apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi
saya ini mengandung unsur jiplakan (plagiasi) dari karya orang atau pihak lain.
Maka sepenuhnya menjadi tanggungjawab saya, diluar tanggungjawab dosen
pembimbing Dosen Pembimbing saya. Oleh karenanya saya sanggup bertanggung
jawab secara hukum dan bersedia dibatalkan/dicabut gelar kesarjanaan saya oleh
Otoritas / Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, dan
diumumkan kepada khalayak ramai.
Oktaria Galuhsari
Nomor Telepon
: 081328552345
Alamat Email
: oktaria.galuhsari@gmail.com
Nama dan Alamat Orang Tua : Idayat Suprasmanto, Dukuh Ngestiharjo
RT 021 RW 009 Wates, Kulonprogo
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul PENENTUAN
CADANGAN MINYAK SISA DENGAN METODE DECLINE CURVE
PADA LAPISAN D FORMASI W LAPANGAN T
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan penulis
dalam integrasi ilmu yang disesuaikan pada kondisi lapangan dan dianggap
menarik bagi penulis untuk dijadikan sebagai judul skripsi.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat akademis untuk mendapatkan
gelar sarjana pada Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi
Mineral, UPN Veteran Yogyakarta.
Dengan selesainya Skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
1. Prof. Dr. H. Didit Welly Udjianto, MS., selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
2. Dr. Ir. S. Koesnaryo, M.Sc. IPM,. selaku Dekan Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
3. Ir. Anas Puji Santoso, MT., selaku Ketua Program Studi Teknik Perminyakan
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
4. Ir. H. Avianto Kabul Pratiknyo, MT. selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
5. DR. Ir. H. Sudarmoyo, SE, MS., selaku pembimbing I
6. M. Th Kristiati EA., ST, MT., selaku pembimbing II
7. Seluruh Staf pengajar dan pegawai Jurusan Teknik Perminyakan Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
8. Berbagai pihak yang tidak dapat kami sebuttkan satu persatu yang telah
membantu proses pembuatan skripsi ini.
iv
Yogyakarta,
Agustus 2011
Penulis
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT yang pada akhirnya Skripsi dapat diselesaikan
dan dipresentasikan dengan baik. Ucapan terimakasih ini dipersembahkan untuk beberapa
pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian Skripsi ini, yaitu :
Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberi kasih sayang yang tidak
pernah putus dalam bentuk dukungan materi, moral, semangat dan doa.
Kepada kedua motivator saya dan selaku dosen-dosen pembimbing yang sabar
menghadapi saya yaitu Bapak DR. Ir. H. Sudarmoyo, SE, MS. dan Ibu Mth.
Kristiati EA, ST. MT. yang telah memberikan banyak motivasi dan bimbingan
selama proses pembuatan Skripsi.
Kepada teman-teman Minyak Angkatan 02-06 yang telah berbagi ilmu, waktu dan
kebersamaan untuk membantu menyelesaikan Skripsi ini.
vi
RINGKASAN
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
ii
................
22
24
26
28
viii
ix
60
60
62
62
64
72
73
73
76
76
77
77
78
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Peta Lokasi Lapangan T ........................................................
xi
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II-1. Sifat Fisik Batuan Reservoir Lapisan D ..................................
12
12
48
55
Tabel IV-2. Penentuan Tipe Decline Curve dengan Metode Loss Ratio
Sumur TA-09 Lapisan D
63
Tabel IV-3. Penentuan Tipe Decline Curve dengan Metode Loss Ratio
Sumur TA-22 Lapisan D
64
Tabel IV-4. Penentuan Nilai b dari Trend dengan Metode Trial Error dan
X2 Chisquare Test Sumur TA-09 Lapisan D ..
69
Tabel IV-5. Penentuan Nilai b dari Trend dengan Metode Trial Error dan
X2 Chisquare Test Sumur TA-22 Lapisan D
70
Tabel IV-6. Prediksi Laju Produksi Minyak dan Kumulatif Produksi Forecast
Sumur TA-09 Lapisan D
74
Tabel IV-7. Prediksi Laju Produksi Minyak dan Kumulatif Produksi Forecast
Sumur TA-22 Lapisan D............................................................ 76
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
suatu
reservoir.
Performance
reservoir
adalah
perubahan
karakteristik reservoir selama masa produksinya, antara lain adalah tekanan, laju
produksi minyak, laju produksi gas, laju produksi air, perbandingan gas-minyak,
prosentase produksi minyak air. Analisa Decline Curve yang digunakan untuk
1.2. Permasalahan
Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah :
Tipe Decline Curve apa yang sesuai dengan penurunan laju produksi minyak
pada Lapisan D Lapangan T ?
1.4. Metodologi
Metode yang digunakan untuk menghitung cadangan minyak sisa dari
Lapisan D Lapangan T adalah metode analisa Decline Curve. Langkahlangkah metode ini adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data harga OOIP,
data reservoir, biaya operasional, harga minyak, pajak untuk pemerintah dan data
produksi minyak, 2. Menentukan RF dan EUR volumetrik, 3. Menghitung alokasi
produksi tiap sumur yang memproduksikan minyak secara commingle dengan
FLOW CHART
Data Produksi: q, t, Np
Harga OOIP
Data reservoir: Swavg,
Kavg , , oi, ob, wi,
Boi, Bob, Rs, Pi, Pb,Pa
b= 0,
Exponential Decline
b 0, b 1; 0<b<1,
Hyperbolic Decline
b = 1,
Harmonic Decline
Cadangan Volumetrik
ERR Volumetric
ERR = Cadangan Volumetric - Np
BAB II
TINJAUAN UMUM LAPANGAN T
Daerah Penelitian
Gambar 2.1.
Peta Lokasi Lapangan T 7)
2.
Formasi Tanjung
Formasi Tanjung terdiri atas batupasir kuarsa berselingan dengan
batulempung dengan sisipan batubara, berumur Eosen, dan diendapkan dalam
lingkungan paralik-neritik. Formasi Tanjung memiliki ketebalan 300-600 m.
3.
Formasi Berai
Formasi Berai mayoritas terdiri dari batugamping berwarna putih kelabu,
berlapis baik dengan ketebalan 20-200 meter. Kaya akan koral, foraminifera
dan ganggang, bersisipan napal kelabu muda padat dan berlapis baik. Formasi
Berai
berumur
Oligosen
Akhir-Miosen
Tengah
dengan
lingkungan
pengendapan neritik.
4.
Formasi Warukin
Secara umum Formasi Warukin disusun oleh batupasir kuarsa, batulempung,
batulanau, dan konglomerat di bagian bawah, serta sisipan batubara dan
batugamping. Formasi ini menunjukkan kisaran umur Miosen Awal-Tengah,
diduga merupakan endapan transisi darat (fluviatil)-laut dangkal (neritik) dan
memiliki ketebalan 300-500 meter.
Formasi Warukin merupakan reservoir utama penghasil hidrokarbon pada
Lapangan T dengan lapisan utama yaitu Lapisan C yang terbagi kedalam 4
unit lapisan yaitu Lapisan Ca (38,5 ft), Cb (18,9 ft), C1 unit (3,8 ft), dan C2
(38,5 ft). Lapisan Ca dan Cb berada pada bagian atas (upper), Lapisan C2
berada pada bagian bawah (lower), sedangkan Lapisan C1 merupakan lapisan
sand-shale member yang memisahkan antara bagian upper dan lower.
Evaluasi secara geologi menunjukkan adanya lapisan-lapisan lain yang
bertindak sebagai reservoir yaitu Lapisan D, Lapisan E, Lapisan F, Lapisan J,
dan Lapisan K. Zona reservoir D-sand terdiri atas perselingan batupasir
dengan coal, shale, dan sedikit lapisan tipis limestone. Kehadiran limestone
ini merupakan indikasi bahwa lingkungan pengendapannya lebih mendekati
arah marine. Pembagian lapisan Formasi Warukin dapat dilihat pada
Gambar 2.3.
5.
Formasi Dahor
Formasi Dahor terdiri atas batupasir kuarsa dan konglomerat yang
mengandung kepingan kuarsit dan basal, berselingan dengan batupasir
berbutir sedang-sangat kasar, berstruktur silang-siur, sisipan batulempung
dengan karbonat hingga gambut dan batulempung. Ketebalan formasi ini
mencapai 300 m, berumur
transisi darat (fluviatil).
Gambar 2.2.
Stratigrafi Cekungan Barito 8)
10
Gambar 2.3.
Pembagian Lapisan pada Formasi Warukin Berdasarkan Log Listrik 7)
11
Gambar 2.4.
Peta Depth Structure Hasil Interpretasi Seismik Lapangan T 7)
12
Besaran
20 %
40 %
70 mD
Batu pasir
Tabel II-2.
Sifat Fisik Minyak pada Lapisan D 8)
Parameter Sifat Minyak
0
API
Specific gravity
Besaran
38
0,8
0,24 cp
1,1 cp
1,5 cp
1,14 bbl/stb
882 scf/stb
643 psi
655 psi
160 psi
13
ditutup
sementara
serta
sumur
ditinggalkan.
Sumur
yang
14
sumur aktif
qo, BOPM
100
10
1
0
waktu, bulan
Gambar 2.5.
Grafik Sejarah Produksi Minyak Lapisan D Lapangan T 11)
GOR
WC
100000
1000
qo, BOPM
1000
10
100
10
1
0,1
0,1
0,01
0,01
waktu, bulan
Gambar 2.6.
Grafik Performance Production Lapisan D Lapangan T
11)
10000
100
sumur aktif
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1000
15
Linear (tekanan)
tekanan, Psi
1000
100
10
1
Jun-91 Dec-91 Jul-92 Jan-93 Aug-93 Mar-94 Sep-94 Apr-95 Oct-95
waktu, bulan
Gambar 2.7.
Grafik Sejarah Tekanan Lapisan D Lapangan T
11)
16
Bulan Januari 1986 lapisan Cb diisolasi dengan packer pada kedalaman 1341
m karena hasil produksi lapisan Cb terus menurun sehingga tidak efektif jika
harus diproduksi. Sumur TA-09 hanya memproduksikan lapisan Ca dengan satu
tubing.
Bulan September 1987 sumur TA-09 yang merupakan sumur sembur alam
berubah menjadi sumur articial lift yaitu gas lift. Namun karena hasil produksi
lapisan Ca terus menurun maka dilakukan perubahan metode produksi dari gas lift
menjadi pompa pada bulan Oktober 1987.
Bulan Maret 1996 sumur TA-09 ditutup sementara karena tidak ada minyak
yang mengalir. Kemudian pada bulan Februari 1999 dilakukan squeezed
cementing untuk menutup lapisan Ca. Dilanjutkan pengeboran sampai kedalaman
1365 m dan menambah perforasi lapisan Cb pada kedalaman 1348-1350 m.
Karena tidak ada produksi saat dilakukan tes produksi maka sumur ditutup
sementara. Bulan Maret 1999 dilakukan perforasi tambahan pada lapisan Cb
dengan kedalaman 1350-1353 m sehingga sumur TA-09 memproduksi lapisan Cb
dengan tiga interval kedalaman yaitu 1348-1350 m, 1350-1353 m, dan 1357-1360
m. Bulan Mei 1999 sumur ditutup sementara karena harga water cut 100%.
Bulan Juli 2001 cement retainer di kedalaman 1365 m dan 1395 m
dikeluarkan dan dilakukan pengeboran sampai kedalaman 1420 m. Packer di
kedalaman 1420 m didorong sampai kedalaman 1436 m untuk menambah
perforasi di Lapisan D pada kedalaman 1425-1430 m dan menambah perforasi
lapisan C2 pada kedalaman 1375-1405 m. Sumur berproduksi pada Lapisan Cb
(1348-1350, 1350-1353, 1357-1360) m , Lapisan C1 (1368-1370) m, Lapisan C2
(1375-1405) m, dan Lapisan D (1425-1430) m. Sumur diproduksi dengan
sistem commingle, dimana keempat lapisan diproduksi secara bersamaan melalui
satu tubing dengan pengangkatan buatan pompa.
Bulan Oktober 2001 sumur ditutup sementara karena harga water cut
mencapai 98% dan minyak yang dihasilkan hanya 1,6 bopd namun sumur kembali
berproduksi pada bulan Januari 2009.
Profil sumur TA-09 dapat dilihat pada Gambar 2.8. dan riwayat sumur
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A.
17
Gambar 2.8.
Profil sumur TA-09 Lapangan T 11)
18
Bulan Mei 1991 lapisan C1 ditutup dengan squeezed cementing dan dilakukan
perforasi pada lapisan C2 dengan tiga interval kedalaman yaitu 1351-1355,5 m,
1360-1366 m, 1370-1377 m. Dilakukan tes produksi dan hasilnya tidak ada
produksi.
Bulan Juni 1991 dilakukan stimulasi pada lapisan C2 dan menghasilkan
minyak 1,12 bbl/d, air 13 bbl/d, dan water cut 91,3%. Bulan Juli 1991 lapisan C2
diisolasi dengan packer pada kedalaman 1340 m, kemudian dilakukan perforasi
pada lapisan C1 dengan kedalaman 1301-1307 m, 1315-1318 m, dan 1324-1335,5
m. Hasil tes produksi menunjukkan bahwa lapisan C1 menghasilkan minyak
sebesar 4 m/d.
Bulan September 1991 sumur ditutup sementara karena tidak ada produksi
yang dihasilkan. Kemudian pada bulan Mei 1996 dilakukan perbaikan tubing
2. Bulan Juli 1996 dilakukan perforasi pada lapisan F dengan kedalaman 17201730 m dan dilakukan evaluasi terhadap lapisan F.
Bulan Agustus 1996 dilakukan rigged up dan pemasangan packer pada
kedalaman 1695 m. Sumur berubah metode produksi menjadi pengangkatan
buatan menggunakan pompa dan berproduksi dengan sistem commingle pada
lapisan C1 (1301-1307, 1315-1318, 1324-1335,5) m dan lapisan F (1720-1730) m.
Bulan Mei 1997 lapisan F dilakukan swabbed test selama 7 hari dan menghasilkan
air 1490 bbl dan minyak 10 bbl.
Bulan Oktober 1997 dilakukan penggantian pompa dan sumur berproduksi
kembali. Bulan Januari 1998 sumur ditutup sementara, namun tidak ada riwayat
yang jelas mengenai penyebab penutupan sumur. Bulan Mei 2006 plunger
tersangkut saat dilakukan penggantian pompa dan tidak berhasil dikeluarkan
sehingga sumur ditutup sementara.
Bulan Juni 2006 dilakukan perforasi pada Lapisan D dengan kedalaman
1423-1425 m. Sumur beroperasi dengan produksi berasal dari lapisan C1 (13011307, 1315-1318, 1324-1335,5) m, lapisan F (1720-1730) m, dan Lapisan D
(1423-1425) m secara commingle.
Bulan Agustus 2006 dilakukan penggantian pompa dan plunger tersangkut.
Plunger berusaha dikeluarkan namun tidak berhasil sehingga sumur ditutup
19
Gambar 2.9.
Profil sumur TA-18 Lapangan T 11
20
21
kecil pada bulan Maret 2009 sebesar 0,003 minyak dan air 0,15 bbl sehingga
sumur ditutup sementara. Profil sumur TA-22 dapat dilihat pada Gambar 2.10.
dan riwayat sumur selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A.
Gambar 2.10.
Profil Sumur TA-22 Lapangan T 11)
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
22
23
Gambar 3.1.
Akumulasi Minyak dan Gas Bumi pada Perangkap Antiklin 7)
Besarnya cadangan minyak mula-mula ditempat untuk suatu reservoir
minyak dapat ditentukan dengan persamaan Volumetrik dimana Vb dalam satuan
acre-ft, sebagai berikut :
OOIP = 7758
................(3-1)
Keterangan:
OOIP = Jumlah minyak mula-mula ditempat, STB.
7758
Vb
avg
24
Gambar 3.2.
Water Drive Reservoir 5)
Apabila dilihat dari terbentuknya batuan reservoir water drive, air merupakan
fluida pertama yang menempati pori-pori reservoir. Tetapi dengan adanya migrasi
minyak maka air yang berada dalam pori batuan tersingkir dan digantikan oleh
minyak.
Reservoir dengan tenaga pendorong water drive memiliki karakteristik
sebagai berikut :
Penurunan tekanan sangat pelan atau relatif stabil. Penurunan tekanan
yang kecil pada reservoir disebabkan volume produksi yang ditinggalkan
digantikan oleh sejumlah air yang masuk ke zona minyak.
Perubahan gas oil ratio selama produksi kecil, sehingga dapat dikatakan
bahwa gas oil ratio reservoir mendekati konstan.
Harga water cut naik tajam karena mobilitas air yang besar.
25
Hubungan antara tekanan, produksi minyak, gas oil ratio, dan water cut dengan
waktu apabila diplot akan membentuk grafik seperti pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3.
Grafik Hubungan Tekanan, Laju Alir Minyak, GOR. Water Cut
versus waktu pada Water Drive Reservoir 5)
Pada awal tahun terlihat adanya peningkatan produksi minyak yang terjadi secara
bertahap. Bersamaan dengan hal tersebut, tekanan reservoir akan mengalami
penurunan secara perlahan (adanya fluida menempati ruang pori dari minyak yang
telah diproduksikan) sampai batas tekanan gelembung (P<Pb). Kemudian selang
beberapa waktu air berekspansi secara cepat dan GOR yang diproduksikan
kepermukaan terdapat sisa yang rendah.
Recovery factor untuk reservoir dengan tenaga pendorong water drive dapat
dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :
(1 Sw)
RF 54,898
Boi
k wi
oi
0,0422
0,0770
Sw
0,193
Pi
Pa
Keterangan :
RF
= Porositas, fraksi.
Sw
Boi
= Permeabilitas, mD.
wi
0,2159
.(3-2)
26
oi
Pi
Pa
.
Gambar 3.4.
Solution Gas Drive Reservoir 5)
27
Pada awal produksi, gas yang dibebaskan dari minyak masih terperangkap
pada sela-sela pori batuan, maka gas oil ratio produksi akan lebih kecil jika
dibandingkan dengan gas oil ratio reservoir. Gas oil ratio produksi akan
bertambah besar bila gas pada saluran pori-pori tersebut mulai bisa mengalir dan
hal ini akan terus-menerus berlanjut hingga tekanan menjadi rendah. Bila tekanan
telah cukup rendah, maka gas oil ratio akan menjadi berkurang sebab volume gas
di dalam reservoir tinggal sedikit. Dalam hal ini gas oil ratio dan produksi gas
pada reservoir memiliki harga yang hampir sama
Reservoir dengan tenaga pendorong solution gas drive memiliki karakteristik
sebagai berikut :
Penurunan tekanan reservoir yang tajam.
Sedikit atau bahkan tidak ada air yang diproduksi bersama minyak selama
umur produksi.
Produksi minyak turun dengan cepat.
Gas oil ratio mula-mula rendah kemudian naik dengan cepat akibat
terbebaskannya sejumlah gas dari minyak sampai maksimum, kemudian
turun dengan tajam.
Hubungan antara tekanan, produksi minyak, GOR, dengan waktu apabila diplot
akan membentuk sebuah grafik seperti pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5.
Grafik Hubungan antara Laju Alir Minyak, Tekanan, GOR versus Waktu
pada Solution Gas Drive Reservoir 5)
28
Recovery factor untuk reservoir dengan tenaga pendorong solution gas drive
dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :
(1 Sw)
RF 41,815
Bob
ob
0.,611
0,0979
Pb
Sw 0,3722
Pa
0,1744
........(3-3)
Keterangan :
RF
= Porositas, fraksi.
Sw
Bob
= Permeabilitas, mD.
ob
Pb
Pa
29
keuntungan yang diperoleh. Kerugian secara ekonomi akan terjadi jika tetap
melanjutkan produksi dibawah economic limit. Dasar estimasi cadangan dengan
Decline Curve terletak pada besarnya economic limit karena menentukan umur
produksi dan jumlah cadangan minyak yang akan diproduksikan.
Secara matematis menurut Thompson. R. S.(1985) , qlimit dapat dirumuskan :
qlimit (STB/hari) =
(OPC ) (WI )
..................................(3-5)
(30,4) (1 PTR) ( SP) ( NRI )
Keterangan:
qlimit
OPC
WI
PTR
SP
NRI
30,4
30
Production Tax Rate (PTR) adalah pajak yang diberikan kepada pemerintah.
Pajak adalah salah satu sumber pendapatan pemerintah. Pemerintah mengambil
bagiannya dari hasil produksi minyak dan gas bumi melalui pajak yang dikenakan
terhadap semua pemasukan kontraktor yang didapat dari usahanya tersebut.
Sistem
perpajakan
yang
dibuat
oleh
pemerintah
dimaksudkan
untuk
31
Gambar 3.6.
Commingle Completion dengan Single Tubing Dual Packer 4)
Perhitungan produksi dengan Decline Curve dari suatu sumur berlapis dapat
dilakukan dengan alokasi produksi dari masing-masing lapisan yang ada pada
reservoir. Salah satu Metode pengalokasian produksi adalah dengan Metode
kapasitas aliran (kh).
Metode kapasitas aliran (kh) didasarkan atas besarnya kapasitas aliran,
dimana besarnya kontribusi masing-masing lapisan ditentukan berdasarkan
besarnya permeabilitas dan ketebalan masing-masing lapisan. Perhitungan
besarnya kontribusi aliran dari masing-masing lapisan berdasarkan asumsi :
Draw down pressure (Pr Pwf) pada tiap lapisan adalah sama.
Faktor volume formasi dari minyak (Bo) dan viskositas minyak (o)
adalah sama.
Atas dasar asumsi-asumsi diatas maka persamaan Darcy untuk sistem aliran
radial dapat digunakan sebagai dasar perhitungan alokasi aliran dengan Metode
kapasitas aliran (kh) sebagai berikut:
qo 7,08 10 3
k h Pr Pwf
o Bo Ln re rw
..................................................... ....(3-6)
32
Keterangan:
qo
= Permeabilitas batuan, mD
Pr
Pwf
Bo
re
rw
o Bo ln re r
w
k1 h1 ( Pr Pwf )
o Bo ln re r
w
k 2 h2 ( Pr Pwf )
o Bo ln re r
w
k 3 h3 ( Pr Pwf )
o Bo ln re r
w
... ....(3-8)
FC
qn
k h
n n n ........................................................................ ..(3-10)
qtotal
k i hi
i 1
Jadi, untuk menghitung kontribusi aliran untuk lapisan 1 dapat dilakukan dengan
persamaan berikut:
33
q1 qtotal
k1 h1
n
k h
i 1
.............................................................................. ..(3-11)
34
Grafik yang umum digunakan adalah tipe pertama (q vs t) dan kedua (q vs Np)
dimana keduanya memberikan pendekatan grafis yang dinamakan Decline Curve ,
seperti terlihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7.
Grafik q vs t pada Analisa Decline Curve 6)
Kurva penurunan (Decline Curve) terbentuk akibat adanya penurunan
produksi yang disebabkan adanya penurunan tekanan statis reservoir seiring
dengan diproduksikannya hidrokarbon. Para ahli reservoir mencoba menarik
hubungan antara laju produksi terhadap waktu dan terhadap produksi kumulatif
dengan tujuan memperkirakan produksi yang akan datang (future production) dan
umur reservoir (future life).
Tahun 1927 R.H. Johansen dan A. L. Bollens menemukan Metode Loss Ratio
untuk memperkirakan future performance dan future life. Penggunaan Metode ini
berkembang baik dan dijadikan dasar oleh ahli-ahli reservoir di tahun-tahun
berikutnya. Tahun 1935, S.J. Pirson mengemukakan klasifikasi Decline Curve
atas dasar Metode Loss Ratio menurut analisa matematik menjadi tiga tipe, yaitu :
Exponential Decline Curve , Hyperbolic Decline Curve dan Harmonic Decline
Curve .
Tahun 1944, J. J. Arps mengembangkan Metode Loss Ratio berdasarkan
harga eksponen decline-nya atau lebih dikenal dengan b. Harga b berkisar 0
sampai dengan 1. Jika harga b=0 maka disebut sebagai exponential decline, jika
35
harga (0<b<1) maka disebut hyperbolic decline, dan jika harga b=1 disebut
dengan harmonic decline.
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam penggunaan Metode Decline
Curve yaitu rate of decline (D) yang didefinisikan sebagai perubahan dalam laju
relatif dari produksi per-unit waktu, tanda (-) menunjukkan arah slope yang
dihadirkan plot antara laju produksi dan waktu dari kurva logaritma. Menentukan
harga rate of decline menggunakan persamaan dibawah ini :
(
......................................................................................... ..(3-12)
Definisi dari loss ratio ( a ) adalah fungsi inverse dari rate of decline (D).
Penentuan harga loss ratio menggunakan persamaan dibawah ini :
a
1
. ............................................................................ ..(3-13)
dq dt
q
dq
dt
.................................................................................. ..(3-14)
Keterangan :
da
dt
(
da
............................................................................................ ..(3-15)
dt
Keterangan :
b = Eksponen decline.
q = Laju produksi, BOPD.
t = Waktu, hari.
36
m
1/ b
e Lim 1 Lim1 b ................................................... ..(3-16)
n
b 0
n
Keterangan : m = Di.t
1
n =
b
Harga m dan n diatas disubstitusikan kepersamaan (3-17), sehingga menjadi :
1
b
D .t
Lim 1 i e Di .t
1
1
b
....................................................................... ..(3-17)
q qi e Di .t ........................................................................................ ..(3-18)
Keterangan :
q
= Waktu, hari.
37
q qi e Di .t
ln
q
Di t
qi
q
ln
q
Di i
t
Hubungan
................................................................................... ..(3-19)
sebagai contoh diambil waktu pada periode t (misal 1 tahun) dan besar q adalah
sama sehingga persamaan (3-18) dan (3-19) dapat disederhanakan menjadi :
q = q
qi .e
Di t
qi .e Di = qi (1 De)
Initial Nominal decline rate merupakan fungsi dari effective decline rate,
sehingga:
Di = - ln (1 De) .............................................................................. ..(3-21)
Effective decline rate sebagai fungsi dari initial nominal decline rate:
De = 1 e-Di .................................................................................... ..(3-22)
Persamaan (3-18) akan membentuk suatu kurva linier apabila laju produksi
diplot terhadap waktu pada kertas semi log dengan kemiringan konstan sebesar Di,
seperti terlihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8.
Hubungan Laju Produksi Terhadap Waktu pada Exponential Decline 6)
38
Np q dt ....................................................................................... ..(3-23)
0
Np qi e Di t dt
Mengintegralkan,
q
Np i e Dit
Di
Np
qi
e Dit e 0
Di
Sehingga menghasilkan :
qi qi e Dit
Np
Di
Dimana q qi e Dt
Np
qi q
....................................................................................... ..(3-24)
Di
Besarnya
cadangan
pada
waktu
limit
(tl)
dapat
dicari
dengan
mengekstrapolasi garis lurus sampai batas economic limit rate (qlimit) atau dihitung
menggunakan persamaan :
Nptlimit
qi qlimit
Di
.......................................................................... ..(3-25)
Besarnya harga nominal decline rate dapat dihitung dari slope kemiringan
grafik, yaitu :
Di
qi q
tan ........................................................................... ..(3-26)
Npt limit
Lamanya waktu produksi sampai qlimit dapat dihitung dengan Persamaan (318) yaitu :
39
qlimit qi . e Di .tl
t limit
ln( qi / qlimit )
.............................................................................. ..(3-27)
Di
t limit
N ptlimit
qi qlimit
ln
qi
.................................................................... ..(3-28)
ql
Persamaan (3-25) akan memberikan grafik garis lurus bila laju produksi (q)
diplot terhadap produksi kumulatif (Np) pada kertas skala kartesian seperti terlihat
pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9.
Hubungan Laju Produksi terhadap Produksi Kumulatif
pada Exponential Decline 6)
3.5.2. Hyperbolic Decline Curve
Hyperbolic Decline Curve adalah suatu tipe kurva dimana harga loss ratio (a)
mengikuti deret hitung, sehingga turunan pertama loss ratio terhadap waktu yaitu
eksponen decline (b) mempunyai harga konstan atau relatif konstan.
3.5.2.1. Hubungan Laju Produksi terhadap Waktu
Tipe ini dikatakan sebagai hyperbolic decline mempunyai harga (b>0, b1).
Persamaan hyperbolic decline dapat diuraikan seperti dibawah ini :
Di K .q b
K qb =
dq
q dt
dq / dt
q
40
K=
dq
dq
b 1
q q dt
q dt
b
Keterangan : K = konstanta
Untuk kondisi awal :
Di
dq
= b 1 ........................................................................... ..(3-29)
b
q dt
qi
t
Di
dq
.
dt
0 qib
q q b1
i
t
Di t
q (b 1) dq
b
qi
qi
t
Di t
1
q (b 1)1dq
b
(b 1) 1
qi
qi
Di t 1 b
q
qib b
qtqi
b.Di .t
b
b
qt qi
b
qi
b.Di .t
1
1
b b
b
qi
qt qi
Kedua ruas dikali qib
b Di t
qi
qt
-1
q
1+ b Di t = i
qt
a x = n ; a = n1/x
(1 + b Di t)1/b
q
= i
qt
Keterangan :
q
41
= Waktu, hari.
Penentuan initial nominal decline rate (Di) dari persamaan (3-30) untuk jenis
hyperbolic Decline Curve sebagai berikut :
1
q qi (1 b.Di .t ) b
bx
b
q b qi (1 b.Di .t )
b
qi
1 b.Di .t
qi
1 b.Di .t
qi
q
Di
................................................................................ ..(3-31)
b.t
Plot laju produksi terhadap waktu pada kertas kartesian akan membentuk
suatu kurva hiperbola seperti terlihat pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10.
Hubungan Laju Produksi terhadap Waktu
pada Tipe Hyperbolic Decline 6)
Penentuan besarnya effective decline rate (De) yaitu menggunakan
persamaan dibawah ini:
42
qi q
De
qi
...................(3-32)
1
b
Dimana t = 1, maka :
qi .(1 b.Di )
= qi(1 De)
Persamaan di atas dipangkatkan dengan (-b) pada ruas kiri dan kanan, sehingga
persamaan tersebut menjadi :
(1 b.Di )
1 x b
b
(1 b.Di )
= (1 De)-b
= (1 De)-b
Initial nominal decline rate merupakan fungsi dari effective decline rate,
sehingga:
Di =
1
1 De b 1 ....................................................................... ..(3-34)
b
Effective decline rate sebagai fungsi dari initial nominal decline rate :
De = 1 1 b.Di
1
b
...................................................................... ..(3-35)
kumulatif
produksi
pada
hyperbolic
decline
didapat
dari
Np qi (1 bDi .t ) 1 / b dt
0
Integralkan (b 1 ), menjadi :
43
1
qi
1
(1 b.Di t ) b
1
b.Di
1
b
Np
t
0
Np
qi
b
(1 b.Di t ) b
b 1 (b.Di )
Np
qi
(b 1) Di
t
0
1b
b 1
b
.
D
t
i
Np
1b
b 1
b
.
D
t
i
qib
1b
b
qi (1 b.Di t ) qi
(b 1) Di
Np
1 1b
qi (1 b.Di t ) b qi1b
Np
qib
q1b qi1b
(b 1) Di
1
b
............................................................. .(3-37)
qi b
qi1b q1b ............................................................... ..(3-38)
(1 b) Di
Lamanya waktu produksi sampai batas economic limit rate (tl) dapat diperoleh
dari persamaan (3-30) yaitu :
1
q qi (1 b.Di .t ) b
b
t limit
qi
1
qlimit
............................................................................. ..(3-39)
b.Di
44
t limit
1 b N ptlimit
b
qi
qi
q
limit
1b
qi
q
limit
qi
q
limit
1b
.................................... ..(3-40)
1
b
qi
, ..................................................................................... ..(3-41)
1 Di..t
q qi 1 Di .t
q
qi
1 Di .t
1 Di .t
1 Di .t
qi
q
Di
................................................................................... ..(3-42)
t
45
qi
= qi qi.De ................................................................... ..(3-43)
1 Di .t
Dimana t = 1, maka :
qi
= qi(1 De)
1 Di
1
= (1 De)
1 Di
Initial nominal decline rate merupakan fungsi dari effective decline rate,
sehingga:
Di =
De
..................................................................................... ..(3-44)
1 De
Effective decline rate sebagai fungsi dari initial nominal decline rate :
De =
Di
1 Di
................................................................................... ..(3-45)
Hubungan antara laju produksi terhadap waktu dari persamaan (3-41) jika
diplot pada kertas log-log maka akan diperoleh suatu kurva garis lurus seperti
pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11.
Hubungan Laju Produksi terhadap Waktu Pada Harmonic Decline 6)
46
kumulatif
produksi
pada
harmonic
decline
didapat
dari
Np q.dt
0
t
qi
dt
1 Di t
0
Np
Np qi 1 Di t dt
0
dx ln x C
qi
ln (1 Di t ) ,............................................................................(3-46)
Di
q
dimana : (1 Di t ) i
q
Np
Np
qi qi
ln
............................................................................... ..(3-47)
Di
q
Plot antara laju produksi terhadap kumulatif produksi dari persamaan (3-47)
pada kertas semilog akan membentuk suatu kurva garis lurus seperti pada
Gambar 3.12.
Gambar 3.12.
Hubungan Laju Produksi terhadap Produksi Kumulatif
pada Harmonic Decline 6)
47
Lamanya waktu produksi sampai batas economic limit rate (tlimit) dapat
dihitung dari persamaan (3-41) yaitu :
qi
1 Dit limit
q limit
t limit
q / q 1 .............................................................................. ..(3-48)
i
limit
Di
q / q 1
i
limit
qi
q
ln i
N pt
q
limit
limit
t limit
.................................................................... ..(3-49)
N ptlimit qi / q limit 1
qi ln qi / q limit
Gambar 3.13.
Tipe Grafik Antara qo vs t dan qo vs Np
Pada Ketiga Jenis Decline Curve 6)
48
Tabel III-1.
Persamaan Decline Curve 8)
Tipe Decline
Exponential
Hyperbolic
Harmonic
Characteristic
Decline is
constant
Decline is directly
proportional to the
instantaneous rate.
Exponen
b=0
b > 0, b 1
b =1
Rate time
relationship
q qi .e
Rate
cumulative
Relationship
Np
Dimensionless
Time, tD
Di .t
q qi (1 bDi t ) b
b
(qi q )
Di
Np
qi
1b
(qi q1b )
(1 b) Di
qi
q
Dt
q
Di t ln i
q
Dimensionless
Production,qD
q qi (1 bDi t ) 1
q
1 i
Np
q
qi t
q
ln i
q
Np
qi t
q
1 i
q
qi
b 1
1 b
Np
qi qi
ln
Di q
q
Di t i
q
q
ln i
q
qi t qi
1
q
Np
49
rate dan disajikan dalam bentuk tabulasi untuk keperluan ekstrapolasi dan
identifikasi jenis Decline Curve.
Langkah-langkah perhitungan eksponen decline (b) dengan Metode Loss
Ratio adalah sebagai berikut:
1. Membuat tabulasi yang meliputi: waktu (t), q (laju alir), dt, dq, a (loss
ratio), da, dan b.
2. Untuk kolom dt (waktu), persamaannya : dt = t0 - t1
3. Untuk kolom dq (bbl/waktu), persamaannya : dqn = q0 q1
4. Untuk kolom a (loss ratio), persamaannya : an = -
q
dq
dt
da
dt
b
Jumlah data
50
q
ln i
qt
Pada b = 0, hitung Di : Di =
tt
(q i /q t ) b 1
b tt
qi
1
qt
Pada b = 1, hitung Di : Di =
tt
dimana untuk harga qi = harga qactual, harga Di didapat dari langkah 3 dan
harga dari t = dt.
5. Menghitung X2 (selisih antara qactual dengan qforecast) dengan menggunakan
rumus Chi-Square Test, seperti persamaan dibawah ini:
X2n
( fi Fi ) 2
...............................................................................(3-50)
Fi
b=0
X2n
( fi Fi ) 2
Fi
b = 0.1 0.9
X2n
( fi Fi ) 2
Fi
b=1
X2n
( fi Fi ) 2
Fi
51
Exponential Decline
b=0
Hyperbolic Decline
b > 0, b 1
Harmonic Decline
b =1
3.5.5. Prediksi Laju Produksi Minyak (qo) dan Kumulatif Produksi Forecast
(Nptlimit)
Setelah harga b, Di, dan tipe decline-nya diketahui maka prediksi laju
produksi minyak (qo) dan kumulatif produksi forecast (Nptlimit) dapat dilakukan.
Selanjutnya akan dijelaskan pada sub-bab berikut ini.
Keterangan :
q = Prediksi Laju produksi, Bbl/bulan.
qi = Laju produksi awal pada saat dilakukan analisa decline, Bbl/bulan.
b = Eksponen Decline.
Di = Decline Rate, fraksi/waktu.
t = Umur produksi reservoir, bulan.
52
qi ql
Di
qib
qi1b ql1b
Jika Hyperbolic Decline (b > 0, b 1) : Nptlimit
Di (b 1)
q
q
Jika Harmonic decline (b = 1) : Nptlimit i ln i
Di ql
Keterangan :
qlimit
= Eksponen decline.
Di
ln( qi / ql )
Di
53
q / q 1
b
Di b
qi
1
ql
Jika Harmonic Decline (b = 1) : t
Di
Keterangan :
t = Umur produksi reservoir, bulan.
qi = Laju produksi awal pada saat dilakukan analisa decline, bbl/bulan.
ql = Economic Limit Rate, bbl/bulan.
b = Eksponen decline.
Di = Decline Rate, fraksi/waktu.
3.5.8. Recovery Factor (RF)
Recovery Factor (RF) adalah perbandingan antara estimated ultimate
recovery (EUR) dengan original oil in place (OOIP).
RF
EUR
x 100 % ....................................................................... ...(3-52)
OOIP
BAB IV
PERHITUNGAN DAN ANALISA DECLINE CURVE
Boi
0,0422
k wi
oi
54
0,0770
Pi
Sw 0,193
Pa
0,2159
55
0,20 (1 0,40)
54,898
1,14
0,0422
70 x 0,24
1,5
0,0770
0,40
655
160
0,2159
0,193
= 30,98 %
Estimated Ultimated Recovery (EUR) volumetrik dihitung menggunakan
persamaan (3-4) :
EUR = OOIP x RF
= 2.938.000 x 30,98 %
= 910.304,53 STB
Kumulatif produksi minyak (Np) Lapisan D Lapangan T yang sudah
diproduksikan hingga Juli 2009 sebesar 7375,75 STB. Maka, Recovery Factor
(RF) dan cadangan minyak sisa (volumetrik) hingga Juli 2009 :
RFJuli 09 =
x 100 %
x 100 %
= 0,25 %
Cadangan minyak sisa (volumetrik) = EUR (volumetrik) Np
= 910.304,53 7.375,75
= 902.928,78 STB
Sw
Boi
(%)
(%)
(v/v)
20
40
1,14
OOIP, STB
2.938.000
RF
EUR
(Volumetrik),
(Volumetrik),
STB
30,98
910.304,53
9)
Primary Rec.
Np, STB
RF,%
7.375,75
0,25
902.928,78
56
(OPC ) (WI )
(1 PTR) ( SP) ( NRI )
( Rp.18.575.958,- ) (1 )
( 1 0,44 ) ( Rp. 960.500,- ) ( 1 )
= 34,54 BOPM
57
hCb = 56,10 ft
; hC1 = 13,78 ft
; hC2 = 103,02 ft
; hD = 74,15 ft
qo D = 119,17
= 57,93 BOPM
Sumur TA-18
Menggunakan data laju produksi bulan Juli 2006 :
hC1 = 12,47 ft
; hD= 58,73 ft
( 38,54 x 58,73 )
(( 38,54 x 58,73 ) (18,66 x 12,47 ))
58
qo D = 862,14 x 0,47
= 781,77 BOPM
Sumur TA-22
Menggunakan data laju produksi bulan Maret 1995 :
hC2 = 95,47 ft
; hD= 46,92 ft
( 45,19 x 46,92 )
((45,19 x 46,92) (153,51 x 95,47))
= 2.387 x 0,13
qo D = 2.387
qo D
= 301,69 BOPM
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.
Berdasarkan data hasil pengelompokan dan perhitungan alokasi produksi
tersebut kemudian dilakukan plotting laju produksi (qo) vs waktu (t) masingmasing sumur untuk pemilihan analisa periode produksi dan penentuan tipe
Decline Curve.
59
q limit
qo, bopm
1000
100
10
1
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.1.
Grafik qo vs waktu Sumur TA-09 Lapisan D Lapangan T
q limit
qo, bopm
1000
100
10
1
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.2.
Grafik qo vs waktu Sumur TA-18 Lapisan D Lapangan T
60
q limit
1000
qo, bopm
100
10
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.3.
Grafik qo vs waktu Sumur TA-22 Lapisan D Lapangan T
Pemilihan trend produksi untuk analisa Decline hanya dapat dilakukan pada
dua sumur yaitu sumur TA-09 dan TA-22. Sumur TA-18 tidak dapat dilakukan
analisa Decline karena sumur tersebut tidak memliki data produksi yang cukup
memadai untuk dianalisa penurunan produksinya.
Berdasarkan kriteria pemilihan trend Decline, sumur TA-09 memiliki
penurunan produksi yang paling memungkinkan untuk dianalisa yaitu bulan
Januari 2009 sampai dengan bulan Juni 2009 seperti yang terlihat pada Gambar
4.4. Sedangkan sumur TA-22 dipilih trend penurunan produksi mulai bulan
61
September 2006 sampai dengan bulan Oktober 2007 seperti yang terlihat pada
Gambar 4.5.
q limit
trend
1000
qo, bopm
100
10
1
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.4.
Grafik qo vs t untuk Pemilihan Trend Analisa Sumur TA-09 Lapisan D
q limit
trend
1000
qo, bopm
100
10
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.5.
Grafik qo vs t untuk Pemilihan Trend Analisa Sumur TA-22 Lapisan D
62
- 1
dt
=
D2 = -
= -0,05
197,83
q2
5. Menghitung kolom a (loss ratio), yaitu :
197,83
q2
a2 = == -21,18
9,34
dq 2
1
dt
6. Menghitung kolom da, yaitu :
da3 = a2 a3= -21,18 0,35 = -21,53
7. Menghitung kolom b (eksponen decline), yaitu :
da
21,53
b3 = - 3 =
= -21,53
1
dt
8. Mengulangi prosedur perhitungan untuk data-data selanjutnya pada langkah 2
sampai langkah 7. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel IV-2.
Tabel IV-2.
Penentuan Tipe Decline Curve dengan Metode Loss-Ratio
Sumur TA-09 Lapisan D
t
1
2
3
4
5
6
Waktu
(Bulan)
qo
(BOPM)
dt
(Bulan)
dq
(BOPM)
Jan-09
Feb-09
Mar-09
Apr-09
May-09
Jun-09
188,49
197,83
51,60
289,15
161,45
152,79
-1
-1
-1
-1
-1
-9,34
146,23
-237,54
127,70
8,66
D=-(dq/dt)/q
a=-qo/(dq/dt)
da
b=-da/dt
-0,05
2,83
-0,82
0,79
0,06
2,81
-21,18
0,35
-1,22
1,26
17,65
-21,53
1,57
-2,48
-16,38
-21,53
1,57
-2,48
-16,38
-38,83
63
b
jumlah data
38,83
= -6,47
6
b 1.
Langkah-langkah perhitungan eksponen decline (b) untuk trend sumur TA22 dengan metode loss ratio adalah sebagai berikut :
1. Membuat tabulasi yang meliputi : waktu (t), q, dt, dq, D (rate of decline), a
(loss ratio), da, dan b (eksponen decline).
2. Menghitung kolom dt (bulan), yaitu :
d2 = t1 t2 = 1-2 = -1
3. Menghitung kolom dq (bbl/bulan), yaitu :
dq2 = q1 q2 = 78,5 74,40 = 3,15
4. Menghitung kolom D, yaitu :
3,15
dq 2
- 1
dt
=
D2 = -
= 0,04
75,50
q2
5. Menghitung kolom a (loss ratio), yaitu :
a2 = -
75,50
q2
== -24
3,15
dq 2
1
dt
da 3
5,80
=
= 5,80
1
dt
64
Tabel IV-3.
Penentuan Tipe Decline Curve dengan Metode Loss-Ratio
Sumur TA-22 Lapisan D
t
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Waktu
(Bulan)
q
(BOPM)
dt
(Bulan)
dq
(BOPM)
Sep-06
Oct-06
Nov-06
Dec-06
Jan-07
Feb-07
Mar-07
Apr-07
May-07
Jun-07
Jul-07
Aug-07
Sep-07
Oct-07
78,65
75,50
71,57
50,33
76,29
80,22
47,19
49,55
56,63
44,83
56,63
48,76
39,32
41,68
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
3,15
3,93
21,23
-25,95
-3,93
33,03
-2,36
-7,08
11,80
-11,80
7,86
9,44
-2,36
D=-(dq/dt)/q
a=-qo/(dq/dt)
da
b=-da/dt
0,04
0,05
0,42
-0,34
-0,05
0,70
-0,05
-0,13
0,26
-0,21
0,16
0,24
-0,06
1,06
24,00
18,20
2,37
-2,94
-20,40
1,43
-21,00
-8,00
3,80
-4,80
6,20
4,17
-17,67
5,80
15,83
5,31
17,46
-21,83
22,43
-13,00
-11,80
8,60
-11,00
2,03
21,83
5,80
15,83
5,31
17,46
-21,83
22,43
-13,00
-11,80
8,60
-11,00
2,03
21,83
41,67
b
jumlah data
41,67
= 2,98
14
b 1.
65
b=0
Menghitung Di dengan Persamaan (3-19) :
Di = ln (qi /qt)/t
Di = ln (188,49 / 152,79) / (5)
= 0,042 / bulan
b = 0,1
Menghitung Di dengan Persamaan (3-31)
b
qi 1
qt
Di =
b.t
188,49
152,79
=
0,1 x 5
0 ,1
= 0,042 / bulan
b=1
Menghitung Di dengan Persamaan (3-42)
qi 1
Di = qt
t
188,49
1
152,79
=
5
= 0,047 / bulan
5. Menghitung q dengan perumpamaan :
66
b=0
2
X2 = (197,83 180,74) = 1,62
180,74
b = 0,1
(197,83 180,68) 2
X2 =
= 1,63
180,68
b=1
X2 =
(197,83 180,08) 2
= 1,75
180,08
7. Menent kan harga X2 yang pa ing keci . Harga X2 yang paling kecil
menunjukkan kurva yang paling fit untuk mewakili titik-titik data yang sedang
dianalisa. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel IV-4.
8. Berdasarkan perhitungan Tabel IV-4. nilai X2 yang terkecil (nilai yang paling
fit) untuk trend Lapisan D, harga b=0 dengan Di=0,042/bulan dimana tipe
kurva declinenya adalah Exponential Decline. Trend analisa Lapisan D
dapat dilihat pada Gambar 4.6.
67
qi 1
qt
Di =
b.t
78,65
41,68
=
0,1 x 13
0 ,1
= 0,050 / bulan
b=1
Menghitung Di dengan Persamaan (3-42)
qi 1
Di = qt
t
78,65
1
41,68
=
13
= 0,068 / bulan
5. Menghitung q dengan perumpamaan :
b = 0 dan t = 1 dengan Persamaan (3-18) :
q = qi e-D.t
= 78,65 e-0,049 (1)
= 74,90 BOPM
68
b=0
2
X2 = (75,50 74,90) = 0,005
74,90
b = 0,1
X2 =
(75,50 74,79) 2
= 0,01
74,79
b=1
(75,50 73,63) 2
X =
= 0,05
73,63
2
7. Menent kan harga X2 yang pa ing keci . Harga X2 yang paling kecil
menunjukkan kurva yang paling fit untuk mewakili titik-titik data yang sedang
dianalisa. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel IV-5.
8. Berdasarkan perhitungan Tabel IV-5. nilai X2 yang terkecil (nilai yang paling
fit) untuk trend Lapisan D, harga b=0 dengan Di=0,049/bulan dimana tipe
kurva Declinenya adalah Exponential Decline. Trend analisa Lapisan D
dapat dilihat pada Gambar 4.7.
55
Tabel IV-4.
Penentuan Nilai b dari Trend Sumur TA-09 dengan Metode Trial-Error dan X2 Chi-Square Test
Waktu
Bulan
b=0
Aktual
Di
b = 0,1
0,042
Di
2
b = 0,2
0,042
Di
2
b = 0,3
0,043
Di
2
b = 0,4
0,043
Di
2
0,044
2
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
0,00
188,49
0,00
188,49
0,00
188,49
0,00
188,49
0,00
Jan-09
188,49
188,49
Feb-09
197,83
180,74
1,62
180,68
1,63
180,61
1,64
180,55
1,66
180,48
1,67
Mar-09
51,60
173,31
85,47
173,21
85,38
173,12
85,30
173,03
85,22
172,94
85,13
Apr-09
289,15
166,18
90,99
166,09
91,17
166,00
91,35
165,92
91,53
165,83
91,70
May-09
161,45
159,34
0,03
159,29
0,03
159,23
0,03
159,18
0,03
159,12
0,03
Jun-09
152,79
152,79
0,00
152,79
0,00
152,79
0,00
152,79
0,00
152,79
0,00
Kumulatif
178,11
178,21
178,32
178,43
178,54
Bulan
b = 0,5
Aktual
Di
b = 0,6
0,044
2
Di
b = 0,7
0,045
Di
2
b = 0,8
0,045
2
Di
b = 0,9
0,046
2
Di
b=1
0,046
Di
0,047
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
Sep-06
188,49
188,49
0,00
188,49
0,00
188,49
0,00
188,49
0,00
188,49
0,00
188,49
0,00
Okt-06
197,83
180,41
1,68
180,35
1,70
180,28
1,71
180,21
1,72
180,15
1,74
180,08
1,75
Nov-06
51,60
172,85
85,05
172,75
84,96
172,66
84,88
172,57
84,79
172,47
84,71
172,38
84,62
Des-06
289,15
165,74
91,88
165,66
92,06
165,57
92,23
165,48
92,41
165,40
92,58
165,31
92,76
Jan-07
161,45
159,07
0,04
159,01
0,04
158,96
0,04
158,91
0,04
158,86
0,04
158,81
0,04
Feb-07
152,79
152,79
0,00
152,79
0,00
152,79
0,00
152,79
0,00
152,79
0,00
152,79
Kumulatif
178,65
178,75
178,86
178,97
179,07
0,00
179,18
56
Tabel IV-5.
Penentuan Nilai b dari Trend Sumur TA-22 dengan Metode Trial-Error dan X2 Chi-Square Test
Waktu
Bulan
b=0
Aktual
Di
b = 0,1
0,049
Di
2
b = 0,2
0,050
Di
2
b = 0,3
0,052
Di
2
b = 0,4
0,054
Di
2
0,056
2
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
Sep-06
78,65
78,65
78,65
0,00
78,65
0,00
78,65
0,00
78,65
0,00
Oct-06
75,50
74,90
0,005
74,79
0,01
74,68
0,01
74,56
0,01
74,44
0,02
Nov-06
71,57
71,33
0,001
71,14
0,00
70,94
0,01
70,75
0,01
70,54
0,02
Dec-06
50,33
67,93
4,56
67,68
4,45
67,43
4,34
67,18
4,22
66,92
4,11
Jan-07
76,29
64,69
2,08
64,41
2,19
64,13
2,31
63,84
2,43
63,56
2,55
Feb-07
80,22
61,61
5,62
61,31
5,83
61,02
6,04
60,72
6,26
60,42
6,49
Mar-07
47,19
58,67
2,25
58,38
2,14
58,09
2,04
57,79
1,95
57,50
1,85
Apr-07
49,55
55,88
0,72
55,60
0,66
55,32
0,60
55,05
0,55
54,78
0,50
May-07
56,63
53,21
0,22
52,96
0,25
52,71
0,29
52,47
0,33
52,23
0,37
Jun-07
44,83
50,68
0,67
50,46
0,63
50,25
0,58
50,04
0,54
49,84
0,50
10
Jul-07
56,63
48,26
1,45
48,09
1,52
47,92
1,58
47,76
1,64
47,61
1,71
11
Aug-07
48,76
45,96
0,17
45,84
0,19
45,73
0,20
45,62
0,22
45,51
0,23
12
Sep-07
39,32
43,77
0,45
43,71
0,44
43,65
0,43
43,59
0,42
43,54
0,41
Oct-07
41,68
41,68
41,68
0,00
41,68
0,00
41,68
0,00
41,68
0,00
13
Kumulatif
18,19
18,30
18,43
18,58
18,75
57
Waktu
Bulan
b = 0,5
Aktual
Di
b = 0,6
0,057
2
Di
b = 0,7
0,059
Di
2
b = 0,8
0,061
2
Di
b = 0,9
0,064
2
Di
b=1
0,066
Di
0,068
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
qo, BOPM
Sep-06
78,65
78,65
0,00
78,65
0,00
78,65
0,00
78,65
0,00
78,65
0,00
78,65
0,00
Oct-06
75,50
74,31
0,02
74,19
0,02
74,05
0,03
73,91
0,03
73,77
0,04
73,63
0,05
Nov-06
71,57
70,33
0,02
70,12
0,03
69,90
0,04
69,67
0,05
69,44
0,07
69,21
0,08
Dec-06
50,33
66,66
4,00
66,39
3,88
66,12
3,77
65,85
3,65
65,57
3,54
65,29
3,42
Jan-07
76,29
63,27
2,68
62,97
2,82
62,68
2,95
62,38
3,10
62,09
3,25
61,79
3,40
Feb-07
80,22
60,13
6,72
59,83
6,95
59,53
7,19
59,24
7,43
58,94
7,68
58,65
7,94
Mar-07
47,19
57,22
1,76
56,93
1,67
56,64
1,58
56,36
1,49
56,08
1,41
55,81
1,33
Apr-07
49,55
54,51
0,45
54,25
0,41
53,99
0,36
53,73
0,33
53,48
0,29
53,23
0,25
May-07
56,63
51,99
0,41
51,76
0,46
51,53
0,50
51,31
0,55
51,09
0,60
50,88
0,65
Jun-07
44,83
49,65
0,47
49,45
0,43
49,27
0,40
49,08
0,37
48,90
0,34
48,73
0,31
10
Jul-07
56,63
47,45
1,77
47,31
1,84
47,16
1,90
47,02
1,96
46,89
2,02
46,75
2,08
11
Aug-07
48,76
45,40
0,25
45,30
0,26
45,21
0,28
45,11
0,30
45,02
0,31
44,93
0,33
12
Sep-07
39,32
43,48
0,40
43,43
0,39
43,38
0,38
43,34
0,37
43,29
0,36
43,25
0,36
Oct-07
41,68
41,68
0,00
41,68
0,00
41,68
0,00
41,68
0,00
41,68
0,00
41,68
13
Kumulatif
18,94
19,15
19,39
19,64
19,91
0,00
20,21
72
q limit
1000
qo, bopm
100
10
1
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.6.
Grafik qo vs t dari Trend Analisa Sumur TA-09 Lapisan D
Grafik qo versus waktu Sumur TA-22 Lapisan D
qo
q limit
1000
qo, bopm
100
10
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.7.
Grafik qo vs t dari Trend Analisa Sumur TA-22 Lapisan D
4.4.3. Prediksi Laju Produksi Minyak (qo) dan Kumulatif Produksi Forecast
(Nptlimit) Lapisan D
Prediksi laju produksi minyak (qo) dan kumulatif produksi forecast
(Nptlimit) untuk sumur TA-09 dan sumur TA-22 menggunakan tipe kurva
exponential decline. Sumur TA-09 menggunakan harga b=0 dan Di=0,042/bulan,
sedangkan untuk sumur TA-22 menggunakan harga b=0 dan Di=0,049/bulan
dengan tipe kurva exponential decline.
73
q i q lim it
Di
q i q lim it
Di
249,68 34,55 =
47,19 34,54 =
0,042
0,049
5.122,56 STB.
259,09 STB.
74
waktu,
(bulan)
Jul-09
Aug-09
Sep-09
Oct-09
Nov-09
Dec-09
Jan-10
Feb-10
Mar-10
Apr-10
10
May-10
11
Jun-10
12
Jul-10
13
Aug-10
14
Sep-10
15
Oct-10
16
Nov-10
17
Dec-10
18
Jan-11
19
Feb-11
20
Mar-11
21
Apr-11
22
May-11
23
Jun-11
b =
0,042
0
qo forecast
(BOPM)
Np forecast
(STB)
249,68
239,41
229,57
220,12
211,07
202,39
194,06
186,08
178,43
171,09
164,05
157,31
150,84
144,63
138,68
132,98
127,51
122,27
117,24
112,41
107,79
103,36
99,11
95,03
0,00
244,51
478,96
703,78
919,34
1126,04
1324,24
1514,28
1696,51
1871,24
2038,79
2199,44
2353,49
2501,20
2642,84
2778,65
2908,88
3033,75
3153,48
3268,29
3378,37
3483,93
3585,15
3682,20
EUR
(STB)
1395,32
1634,73
1864,30
2084,42
2295,49
2497,88
2691,94
2878,02
3056,45
3227,54
3391,60
3548,90
3699,74
3844,37
3983,05
4116,03
4243,54
4365,80
4483,04
4595,45
4703,25
4806,60
4905,71
5000,74
75
waktu,
(bulan)
24
Jul-11
25
Aug-11
26
Sep-11
27
Oct-11
28
Nov-11
29
Dec-11
30
Jan-12
31
Feb-12
32
Mar-12
33
Apr-12
34
May-12
35
Jun-12
36
Jul-12
37
Aug-12
38
Sep-12
39
Oct-12
40
Nov-12
41
Dec-12
42
Jan-13
43
Feb-13
44
Mar-13
45
Apr-13
46
May-13
47
Jun-13
b =
0,042
0
qo forecast
(BOPM)
Np forecast
(STB)
91,12
87,37
83,78
80,33
77,03
73,86
70,82
67,91
65,12
62,44
59,87
57,41
55,05
52,78
50,61
48,53
46,53
44,62
42,79
41,03
39,34
37,72
36,17
34,54
3775,27
3864,50
3950,06
4032,11
4110,78
4186,21
4258,55
4327,90
4394,41
4458,18
4519,32
4577,96
4634,18
4688,08
4739,77
4789,34
4836,86
4882,43
4926,13
4968,03
5008,21
5046,73
5083,67
5122,56
EUR
(STB)
5091,86
5179,23
5263,01
5343,35
5420,38
5494,24
5565,06
5632,98
5698,09
5760,53
5820,40
5877,81
5932,86
5985,64
6036,26
6084,79
6131,32
6175,94
6218,73
6259,75
6299,09
6336,81
6372,98
6517,78
76
TABEL IV.7.
Prediksi Laju Produksi Minyak dan Kumulatif Produksi Forecast
Sumur TA-22 Lapisan D
Di =
t
waktu,
(bulan)
Mar-08
Apr-08
May-08
Jun-08
Jul-08
Aug-08
Sep-08
b =
0,049
0
qo forecast
(BOPM)
Np forecast
(STB)
47,19
44,94
42,80
40,76
38,82
36,96
34,54
0,00
46,05
89,91
131,68
171,46
209,34
259,09
EUR
(STB)
4738,97
4783,91
4826,71
4867,47
4906,28
4943,25
4998,06
ln(qi / q limit )
ln(qi / q limit )
Di
Di
77
EUR Lapisan D
OOIP
12.757,40
2.938.000
x 100 % = 0,43 %
Recovery factor pada bulan Juli 2009 adalah 0,25 % dan setelah dilakukan
analisa decline, recovery factor mengalami peningkatan sebesar 0,18 % sehingga
recovery factor minyak pada Lapisan D adalah 0,43 %.
78
= 30,55 %
41
pemilihan trend
q limit
qo forecast
trend decline
Np aktual
Np forecast
1000
t limit
100000
10000
EUR 6.517,88
10
100
ERR 5.122,56
1
1000
Npt 1.395,32
10
0,1
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.8.
Grafik (qo vs t) dan (Np vs t) Sumur TA-09 Lapisan
Np, STB
qo, BOPM
100
qlimit 34,54
41
q limit
pemilihan trend
qo forecast
trend decline
Np aktual
Np forecast
t limit
6000
1000
Npt 4.739,04
EUR 4.998,13
5000
q limit 34,54
ERR 259,09
4000
3000
10
2000
1
t limit Sept'08
0,1
1000
waktu, bulan
Gambar 4.9.
Grafik (qo vs t) dan (Np vs t) Sumur TA-22 Lapisan D
Np, STB
qo, bopm
100
BAB V
PEMBAHASAN
melakukan
pemilihan periode produksi untuk analisa (trend), dan penentuan tipe Decline
Curve.
Berdasarkan plot grafik qo vs t masing-masing sumur, ditentukan periode
waktu produksi (trend) yang digunakan untuk analisa jenis Decline Curve (nilai b
dan Di) dan memenuhi syarat untuk analisa decline. Periode waktu produksi yang
dipilih untuk sumur TA-09 adalah Januari 2009 sampai bulan Juni 2009.
Sedangkan untuk sumur TA-22 selang waktu produksi yang dipilih mulai bulan
September 2006 sampai Oktober 2007. Sumur TA-18 tidak dapat dianalisa karena
data produksi tidak memadai untuk dilakukan pemilihan trend penurunan
81
82
produksi. Trend tersebut dipilih untuk menentukan nilai eksponen decline (b),
harga rate of decline (Di) dan tipe Decline Curve dengan menggunakan Metode
loss ratio dan Metode trial-error dan x2 chi square test.
Metode loss ratio dilakukan dengan cara membagi laju produksi (qo) pada
periode tertentu dengan kehilangan produksi selama periode tersebut. Hasil
ekstrapolasi data produksi menggunakan Metode loss ratio untuk sumur TA-09
menghasilkan harga b=-6,47 dan sumur TA-22 menghasilkan harga b=2,98 Nilai
b tersebut tidak akurat karena nilai b yang diperoleh tidak memenuhi syarat yaitu
0 b 1 sehingga tidak dapat ditentukan jenis Decline Curve yang tepat.
Metode ekstrapolasi selanjutnya adalah menggunakan Metode trial-error
and x2 chi-square test. Metode trial-error dilakukan dengan menentukan harga
laju produksi minyak (qo) untuk semua harga b (b=0 sampai b=1). Metode
selanjutnya yang harus dilakukan untuk menentukan data laju produksi yang
paling mendekati dengan laju produksi (qo) aktual yaitu metode x2 chi-square test.
Metode ini dilakukan dengan menghitung selisih kuadrat antara laju produksi
aktual (qo) dengan laju produksi minyak prediksi (qo forecast) yang kemudian
dibagi dengan qo forecast sehingga didapatkan harga x2 terkecil yang
menunjukkan penyimpangan terkecil dari harga qo aktual. Dari perhitungan untuk
sumur TA-09 diperoleh harga x2 terkecil = 178,11 yaitu pada harga b = 0 dan Di =
0,042/bulan, dengan tipe kurva exponential decline. Sumur TA-22 diperoleh harga
x2 terkecil =18,19 yaitu pada harga b=0 dan Di=0,049/bulan, dengan tipe kurva
exponential decline.
Berdasarkan harga economic limit rate (qlimit) yang dihitung mengunakan
Persamaan (3-5) diperoleh hasil sebesar 34,54 BOPM. Prediksi laju produksi
minyak dihitung menggunakan Persamaan (3-18) dan kumulatif produksi minyak
forecast (Nptlimit) dihitung menggunakan Persamaan (3-25) menunjukkan
Nptlimit sumur TA-09 diperoleh hasil sebesar 5.122,56 STB dan sumur TA-22
sebesar 259,09 STB. Perhitungan EUR (Estimate Ultimate Recovery) dihitung dari
jumlah kumulatif produksi aktual (Np) Lapisan D dengan total kumulatif
produksi forecast (Nptlimit). Np aktual Lapisan D sebesar 7.375,75 STB dan
83
harga Nptlimit total kedua sumur sebesar 5.381,65 STB maka diperoleh EUR
12.757,40 STB.
Ditinjau dari umur produksi kedua sumur pada Lapisan D yang dihitung
menggunakan Persamaan (3-40), sumur TA-22 memiliki umur produksi terlama,
sehingga diperoleh umur produksi Lapisan D yaitu 47 bulan atau 3 tahun 11
bulan dimulai dari Agustus 2009 sampai Juni 2013. Perhitungan Recovery Factor
(RF) Lapisan D menggunakan Persamaan (3-52) yaitu 0,43 %, sehingga
cadangan minyak sisa (ERR) Lapisan D sebesar 5.381,65 STB. Cadangan
minyak yang belum bisa diproduksi sebesar 897.547,13 STB atau 30,55 % dari
OOIP.
BAB VI
KESIMPULAN
Harga economic limit rate (qlimit) Lapisan D yaitu sebesar 34,54 BOPM.
2.
Hasil analisa Decline Curve menggunakan metode Trial Error dan X2Chisquare Test diperoleh harga-harga sebagai berikut:
Sumur TA-09 : Tipe Decline = Exponential Decline
b
=0
Di = 0,042 / Bulan
Sumur TA-22 : Tipe Decline = Exponential Decline
b
=0
Di = 0,049 / Bulan
3.
4.
5.
84
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR SIMBOL
API
Eksponen decline
Bbl
Barrel
BFPD
Bob
Boi
BOPD
BOPM
BWPD
cp
Centipoise
Di
dq/dt
EUR
ERR
FC
fi
Fi
GOR
Permeabilitas, mD
mD
Milidarcy
MSCF
Npt
Nptlimit =
NRI
OOIP
OPC
Pa
Pb
Pi
Pr
Psi
PTR
Pwf
qlimit
qo
re
RF
rw
Skin, fraksi
SCF
SP
STB
Sw
Swiavg
Waktu, hari.
tlimit
Vb
WI
WOR
ob
oi
wi
Porositas, fraksi
avg
LAMPIRAN A
RIWAYAT SUMUR TA -09
Tanggal
Mar-81
Keterangan
Hasil
Mei-81
250 - 1434,5 m
D ( 1425,5 - 1427,5) m
1420 m
C2 (1400 - 1402) m
Mei-81
C1 (1368 - 1370) m
C1 (1368 - 1370) m
1365 m
Cb (1357 - 1360) m
Jul-81
Okt-84
Perforasi lapisan C1
Cb (1350 - 1353) m
Ca (1324 - 1327) m
1341 m
Ca (1324 - 1327) m
Cb (1350 - 1353) m
Cb (1357 - 1360) m
Perforasi lapisan Ca
Dipasang 7" Baker Packer pada kedalaman 1341 m
Ca (1324 - 1327) m
Cb (1350 - 1353) m
Cb (1357 - 1360) m
Tes produksi
Ca (1324 - 1327) m
Cb (1350 - 1353) m
Cb (1357 - 1360) m
Cb (1350 - 1353) m
Cb (1357 - 1360) m
Ca (1324 - 1327) m
Tanggal
Keterangan
Sep-87
Ca (1324 - 1327) m
Nop-84
Jan-86
Hasil
Sumur berproduksi menggunakan gas lift
Ca : gross 9 m/d
Ca : 97,9 %
Okt-87
Ca (1324 - 1327) m
Mei-92
Apr-94
Jan-95
Agust-95
Mar-96
Ca (1324 - 1327) m
1338,6 m
1337,5 m
1340 m
Ca (1324 - 1327) m
Feb-99
1365 m
Cb (1348 - 1350) m
Mar-99
Cb (1350 - 1353) m
Jul-01
1365 m
1395 m
1420 m
1436 m
D (1425 - 1430) m
C2 (1375 - 1405) m
Cb (1348 - 1350) m
Cb (1350 - 1353) m
Cb ( 1357 - 1360) m
C1 (1368 - 1370) m
C2 (1375 - 1405) m
D (1425 - 1430) m
Cb (1348 - 1350) m
Cb (1350 - 1353) m
Cb ( 1357 - 1360) m
C1 (1368 - 1370) m
C2 (1375 - 1405) m
D (1425 - 1430) m
Jul-01
Sep-01
G/N : 61 / 2 m/d
Sumur menghasilkan minyak 1,6 bopd, air 145,9 bwpd, water cut
98%
Jan-09
Cb (1348 - 1350) m
Cb (1350 - 1353) m
Cb ( 1357 - 1360) m
C1 (1368 - 1370) m
C2 (1375 - 1405) m
D (1425 - 1430) m
LAMPIRAN A
RIWAYAT SUMUR TA -18
Bulan
Jul-84
1200 m
1193 m
575 m
2350 m
2102 m
2020 m
J1 (1982 - 1985) m
Nop-87
575 m
750-1997 m
Okt-84
Hasil
Agust-84
Aktifitas
1958 m
J1 (1982 - 1985) m
J1 (1982 - 1985) m
1980 m
J1 (1976 - 1979) m
C1 (1295,5 - 1298,5) m
Mei-91
C1 (1295,5 - 1298,5) m
C1 (1312 - 1312,4) m
1312 - 1312,4 m
Jun-91
Jul-91
Sep-91
Mei-96
Jul-96
Agust-96
Mei-97
C2 (1351 - 1355,5) m
C2 (1360 - 1366) m
C2 (1370 - 1377) m
C2 (1351 - 1355,5) m
C2 (1360 - 1366) m
C2 (1370 - 1377) m
C2 (1351 - 1355,5) m
C2 (1360 - 1366) m
C2 (1370 - 1377) m
C1 (1301 - 1307) m
C1 (1315 - 1318) m
C1 (1324 - 1335,5) m
C1 (1301 - 1307) m
C1 (1315 - 1318) m
C1 (1324 - 1335,5) m
F (1720 - 1730) m
C1 (1301 - 1307) m
C1 (1315 - 1318) m
C1 (1324 - 1335,5) m
F (1720 - 1730) m
F (1720 - 1730) m
Agust-97
1695 m
Lapisan C2 diisolasi menggunakan Baker Packer pada kedalaman Lapisan C2 (1351-1355,5; 1360-1366; 1370-1377)
1340 m
m terisolasi
Perforasi lapisan C1 dan dilakukan tes produksi
C1 gross : 4 m/d
Nop-97
Mei-06
Jun-06
D (1423 - 1425) m
C1 (1301 - 1307) m
C1 (1315 - 1318) m
C1 (1324 - 1335,5) m
D (1423 - 1425) m
F (1720 - 1730) m
Agust-06
Des-08
Jan-09
Feb-09
Perforasi lapisan D
built up pressure 350psi / 2 strokes, flow line pressure 20 psi
E (1546 - 1547,5) m
Swab lapisan C1
Swab lapisan C2
Perforasi lapisan E 1546 - 1547,5 m dan dipasang 7-2" eu tubing Sumur ditutup sementara
open end (kill string)
Mengeluarkan kill string dari dalam sumur dan dilakukan swabbed E : minyak 1,79 bbl; air formasi 16,07 bbl
test selama 12 jam
Dipasang 7-2" eu tubing open end (kill string)
Sumur ditutup sementara
Mengeluarkan kill string dari dalam sumur
Started pump jack @6 jam, stroke test pump to 450 psi / 2 strokes flow line pressure 10 psi, sumur diaktifkan kembali
Mar-09
Penggantian pompa
Started pump jack @3 jam, stroke test pump to 500 psi / 2 strokes Flow line pressure 28 psi, sumur diaktifkan kembali
Apr-09
Apr-09
Mei-09
Dilakukan pengecekan pump plunger, standart valve, tubing, pump Pump plunger dalam kondisi bagus
assy, meshrite
Tubing, pump assy, dan meshrite dalam keadaan
bersih ditutup sementara
Tubing 5-2" dipasang ke dalam sumur sebagai kill string
Sumur
LAMPIRAN A
RIWAYAT SUMUR TA -22
Bulan
Mar-75
Sep-85
J (1805 - 1810) m
Sep-87
Apr-88
Jun-88
Mar-89
J (1805 - 1810) m
J (1789 -1802) m
J (1789 -1802) m
J (1805 - 1810) m
J (1789 -1802) m
J (1805 - 1810) m
1735 m
F (1671 - 1674,5) m
Agust-89
F (1670 - 1674,5) m
F (1638 - 1642) m
F (1670 - 1674,5) m
F (1638 - 1642) m
Jan-90
C2 (1381 - 1383) m
C2 (1388 - 1391) m
Aktifitas
Sumur diselesaikan dengan perforasi pada Lapisan J
Tes produksi lapisan J
Penggantian tubing produksi
Perubahan metode dari natural flow menjadi artificial lift
Tes produksi lapisan J
Terjadi problem kepasiran
Mengatasi problem kepasiran dengan squeezed cementing
Perforasi ulang di lapisan J dengan kedalaman 1805 - 1810 m
Menambah perforasi di lapisan J pada kedalaman 1789 - 1802 m
Lapisan J (1789-1802 m, 1805-1810 m) dilakukan tes produksi
Hasil
Perforasi lapisan C2 pada dua interval kedalaman yaitu 1381 1383 m dan 1388 - 1391 m
Tes produksi lapisan C2 menggunakan pompa
Jan-90
Mar-97
Jun-97
Des-97
Sep-99
D (1433,5 - 1436,5) m
F (1643 - 1646) m
C2 (1381 - 1383)m
C2 (1388 - 1391) m
D ( 1433,5 - 1436,5) m
F (1643 - 1646) m
F (1643 - 1646) m
F (1643 - 1646) m
C2 (1381 - 1383)m
C2 (1388 - 1391) m
D ( 1433,5 - 1436,5) m
F (1643 - 1646) m
C2 (1365 - 1375) m
C1 (1348 - 1352,5) m
C1 (1348 - 1352,5) m
C2 (1365 - 1375) m
C2 (1381 - 1391)m
C2 (1388 - 1391) m
D (1433,5 - 1436,5) m
F (1643 - 1646) m
Okt-99
C1 (1348 - 1352,5) m
Mar-00
Mei-05
Perforasi lapisan D
Menambah perforasi di lapisan F
Tes produksi
Swabbed lapisan F
Swabbed lapisan F untuk evaluasi
Sumur menghasilkan produksi gas dengan jumlah kecil
Dipasang pompa dan started pump jack @ 12.55 jam, stroke test
300 psi / 3 strokes
Penggantian pompa
Swabbed lapisan C1 untuk evaluasi sebanyak 11x dalam waktu 2,5
jam dengan kedalaman swab 1280 m
Started jack pump @ 12.00 jam, stroke test 200 psi / 8 strokes
F : 10 bbl
F : 20,9 bbl
Gas : 1 Mscf/d
Mei-06
Jun-06
Jul-06
Pengantian pompa
Ada indikasi pump plunger tersangkut
2 " them pump plunger dimasukkan ke dalam lubang sumur,
Menghasilkan 15 liter pasir formasi dan air
tubing string diturunkan sampai kedalaman 1643,94 m, 2"x18'
them pump dimasukkan (terisi 2 liter pasir formasi), 4" turbo
bailer dijalankan sampai kedalaman 1642,02 m, bailled sand
formation di kedalaman 1642,02 - 1645,02 m sebanyak 280x
Penggantian pompa
Swabbed sumur sebanyak 2x dengan kedalaman swab 1200 mwlm Menghasilkan 2,6 bbl crude oil (100% crude oil)
Started pump jack @01.15 jam, sumur berproduksi, built up
Flow line pressure 50 psi
pressure 400 psi / 2 strokes
Penggantian pompa
Swabbed sumur dalam 10.00 jam sebanyak 35x dengan kedalaman Menghasilkan 47,52 bbl fluida ( 31 bbl crude oil dan
swab 1275 mwlm
16,25 bbl air)
Started pump jack @00.35 jam,built up pressure 400 psi / 3 strokes Flow line pressure 65 psi
Nop-07
Des-07
Des-07
Jan-08
Penggantian pompa
Started pump jack @11.00 jam,built up pressure 350 psi / 2 strokes Flow line pressure 25 psi, sumur kembali
berproduksi
Pompa tersangkut
Dilakukan usaha untuk melepaskan pompa yang tersangkut
Started pump jack @00.45 jam,built up pressure 350 psi / strokes Flow line pressure 30 psi, sumur kembali
berproduksi
Pompa tersangkut
Dilakukan usaha untuk melepaskan pompa yang tersangkut
Swabbed sumur dengan kedalaman 1250 mwlm (IFL 1107 m , FFL Menghasilkan 35,64 bbl ( minyak 28,5 bbl dan air
1226 m)
7,14 bbl)
Flush bagian dalam tubing, pump barrel & PSN dengan air 8 bbl
2% KCL dan dijalankan 2" them pump plunger tandem dengan
standart valve
Started pump jack @01.10 jam,built up pressure 350 psi / 2 strokes Flow line pressure 55 psi, sumur kembali
berproduksi
Lampiran B
Alokasi Data Produksi Sumur TA-09 Lapangan "T"
Date
Agust-83
Okt-83
Nop-83
Des-83
Jan-84
Feb-84
Mar-84
Apr-84
Mei-84
Jun-84
Jul-84
Agust-84
Sep-84
Okt-84
Des-84
Jan-85
Feb-85
Mar-85
Apr-85
Mei-85
Jun-85
Jul-85
Agust-85
Sep-85
Okt-85
Nop-85
Des-85
Jan-86
Feb-86
Mar-86
Apr-86
Mei-86
Jun-86
Jul-86
Agust-86
Okt-86
Nop-86
Jan-87
Feb-87
Mar-87
qo total
(BOPM)
12384,36
13441,49
16891,13
14464,24
14561,43
12898,07
14815,76
10449,90
11003,87
11327,91
11159,21
10853,00
10854,95
11561,52
7887,06
13726,80
6248,76
7071,41
7271,10
7071,41
7072,20
7051,88
7565,24
7233,30
7101,17
6307,80
6545,96
6524,88
5237,68
5648,20
4641,90
4824,22
3918,60
4792,91
4478,26
4459,35
3766,20
3015,68
2870,00
3245,39
qo
lapisan Ca
(BOPM)
10699,63
11612,95
14593,32
12496,57
12580,54
11143,46
12800,27
9028,33
9506,94
9786,90
9641,15
9376,59
9378,28
9988,73
6814,13
11859,45
5398,70
6109,44
6281,96
6109,44
6110,12
6092,57
6536,09
6249,31
6135,15
5449,71
5655,47
6524,88
5237,68
5648,20
4641,90
4824,22
3918,60
4792,91
4478,26
4459,35
3766,20
3015,68
2870,00
3245,39
qo
lapisan Cb
(BOPM)
1684,73
1828,54
2297,81
1967,67
1980,89
1754,61
2015,49
1421,57
1496,93
1541,01
1518,06
1476,41
1476,67
1572,79
1072,93
1867,35
850,06
961,97
989,14
961,97
962,08
959,31
1029,15
983,99
966,02
858,09
890,49
qo
lapisan C1
(BOPM)
qo
lapisan C2
(BOPM)
qo
lapisan D
(BOPM)
Date
Apr-87
Mei-87
Jun-87
Jul-87
Agust-87
Sep-87
Okt-87
Nop-87
Des-87
Jan-88
Feb-88
Mar-88
Apr-88
Mei-88
Jun-88
Jul-88
Agust-88
Sep-88
Okt-88
Nop-88
Des-88
Jan-89
Feb-89
Mar-89
Apr-89
Mei-89
Jun-89
Jul-89
Agust-89
Sep-89
Okt-89
Nop-89
Des-89
Jan-90
Feb-90
Mar-90
Apr-90
Mei-90
Jun-90
Jul-90
Agust-90
qo total
(BOPM)
2811,60
3314,83
3346,20
2937,25
2320,35
1104,00
1052,76
1985,10
1527,37
2116,99
484,30
767,25
1044,00
2113,27
1270,50
1246,51
1671,21
742,20
1364,93
1314,00
1280,30
1348,50
2387,28
1553,41
1478,10
1673,07
1698,30
1437,16
2885,79
2371,20
1176,14
1195,20
2456,75
2066,77
1597,68
1028,58
1081,80
1107,01
2017,20
2019,03
2203,17
qo
lapisan Ca
(BOPM)
2811,60
3314,83
3346,20
2937,25
2320,35
1104,00
1052,76
1985,10
1527,37
2116,99
484,30
767,25
1044,00
2113,27
1270,50
1246,51
1671,21
742,20
1364,93
1314,00
1280,30
1348,50
2387,28
1553,41
1478,10
1673,07
1698,30
1437,16
2885,79
2371,20
1176,14
1195,20
2456,75
2066,77
1597,68
1028,58
1081,80
1107,01
2017,20
2019,03
2203,17
qo
lapisan Cb
(BOPM)
qo
lapisan C1
(BOPM)
qo
lapisan C2
(BOPM)
qo
lapisan D
(BOPM)
Date
Sep-90
Okt-90
Nop-90
Des-90
Jan-91
Feb-91
Mar-91
Apr-91
Mei-91
Jun-91
Jul-91
Agust-91
Sep-91
Okt-91
Nop-91
Des-91
Jan-92
Feb-92
Mar-92
Apr-92
Mei-92
Jun-92
Jul-92
Agust-92
Sep-92
Okt-92
Nop-92
Des-92
Jan-93
Feb-93
Mar-93
Apr-93
Mei-93
Jun-93
Jul-93
Agust-93
Sep-93
Nop-93
Feb-94
Mar-94
Apr-94
qo total
(BOPM)
3246,90
2840,22
2586,90
2976,62
3119,84
2710,96
3006,38
2589,60
2794,65
2792,70
1474,98
695,02
1779,90
1364,93
2418,00
2084,44
2484,34
2629,14
3465,80
3025,50
3327,23
2622,90
2494,57
2063,05
1685,10
1345,40
1008,60
909,85
1377,33
1370,60
1346,02
1572,60
1195,98
1132,20
1006,26
679,21
1313,70
981,30
88,65
150,33
234,62
qo
lapisan Ca
(BOPM)
3246,90
2840,22
2586,90
2976,62
3119,84
2710,96
3006,38
2589,60
2794,65
2792,70
1474,98
695,02
1779,90
1364,93
2418,00
2084,44
2484,34
2629,14
3465,80
3025,50
3327,23
2622,90
2494,57
2063,05
1685,10
1345,40
1008,60
909,85
1377,33
1370,60
1346,02
1572,60
1195,98
1132,20
1006,26
679,21
1313,70
981,30
88,65
150,33
234,62
qo
lapisan Cb
(BOPM)
qo
lapisan C1
(BOPM)
qo
lapisan C2
(BOPM)
qo
lapisan D
(BOPM)
Date
Mei-94
Jun-94
Jul-94
Agust-94
Sep-94
Okt-94
Nop-94
Jan-95
Agust-95
Sep-95
Okt-95
Nop-95
Des-95
Jan-96
Jul-01
Agust-01
Sep-01
Jan-09
Feb-09
Mar-09
Apr-09
Mei-09
Jun-09
Jul-09
qo total
BOPM
700,00
546,29
816,60
584,44
898,85
1019,67
541,82
145,93
17,89
125,58
26,83
6,00
5,87
32,63
47,41
119,17
48,04
387,75
406,96
106,15
594,80
332,11
314,30
513,62
qo
lapisan Ca
BOPM
700,00
546,29
816,60
584,44
898,85
1019,67
541,82
145,93
17,89
125,58
26,83
6,00
5,87
32,63
qo
lapisan Cb
BOPM
qo
lapisan C1
BOPM
qo
lapisan C2
BOPM
qo
lapisan D
BOPM
6,82
17,14
6,91
55,78
58,55
15,27
85,57
47,78
45,22
73,89
2,38
5,99
2,41
19,48
20,44
5,33
29,87
16,68
15,79
25,80
15,16
38,11
15,36
124,00
130,14
33,95
190,21
106,21
100,51
164,25
23,05
57,93
23,35
188,49
197,83
51,60
289,15
161,45
152,79
249,68
Lampiran B
Alokasi Data Produksi Sumur TA-18 Lapangan "T"
Bulan
Jan-85
Jun-91
Agust-91
Mar-92
Agust-96
Sep-96
Okt-96
Nop-96
Des-96
Jan-97
Feb-97
Mar-97
Apr-97
Mei-97
Jun-97
Jun-06
Jul-06
Agust-06
Mar-09
Apr-09
qo total
(BOPM)
5388,86
37,16
108,12
84,16
188,79
239,13
201,38
289,48
119,57
88,10
125,86
18,88
30,00
31,00
30,00
251,72
862,14
6,29
205,08
43,67
qo
lapisan C1
(BOPM)
108,12
84,16
188,79
239,13
201,38
289,48
119,57
88,10
125,86
18,88
30,00
31,00
30,00
23,47
80,37
0,59
19,12
4,07
qo
qo lapisan qo lapisan qo lapisan qo lapisan
lapisan C2
D
E
F
J
(BOPM)
(BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM)
5388,86
37,16
228,25
781,77
5,71
185,96
39,60
Lampiran B
Alokasi Data Produksi Sumur TA-22 Lapangan "T"
Bulan
Jun-85
Jul-85
Agust-85
Sep-85
Okt-85
Nop-85
Des-85
Jan-86
Feb-86
Mar-86
Apr-86
Mei-86
Jun-86
Jul-86
Agust-86
Sep-86
Okt-86
Nop-86
Des-86
Jan-87
Feb-87
Mar-87
Apr-87
Mei-87
Jun-87
Jul-87
Agust-87
Sep-87
Okt-87
Apr-88
Mei-88
Apr-89
Mei-89
Jun-89
Jul-89
Agust-89
Sep-89
Okt-89
Mar-95
Apr-95
qo total
(BOPM)
12420
10416
13392
10380
16430
15420
16957
16492
13048
15438
15240
15934
11040
15283
15469
15180
15624
14430
15996
16275
12628
14601
13680
14663
14190
9362
1581
210
155
630
620
18960
9083
5310
3813
5177
3750
1240
2387
2310
qo
lapisan C1
(BOPM)
qo
lapisan C2
(BOPM)
qo
lapisan D
(BOPM)
qo
lapisan F
(BOPM)
18960
9083
5310
3813
5177
3750
1240
2085,31
2018,04
301,69
291,96
qo
lapisan J
(BOPM)
12420
10416
13392
10380
16430
15420
16957
16492
13048
15438
15240
15934
11040
15283
15469
15180
15624
14430
15996
16275
12628
14601
13680
14663
14190
9362
1581
210
155
630
620
Bulan
Mei-96
Jun-96
Jul-96
Agust-96
Sep-96
Okt-96
Nop-96
Des-96
Jan-97
Feb-97
Sep-99
Okt-99
Nop-99
Des-99
Jan-00
Mar-00
Mei-05
Jun-05
Jul-05
Agust-05
Sep-05
Okt-05
Nop-05
Des-05
Jan-06
Feb-06
Mar-06
Apr-06
Mei-06
Jun-06
Jul-06
Agust-06
Sep-06
Okt-06
Nop-06
Des-06
Jan-07
Feb-07
Mar-07
Apr-07
Mei-07
qo total
(BOPM)
1829
2370
2666
2449
660
1488
1290
961
124
112
180
217
1020
682
620
0,75
843,26
836,97
780,33
471,98
484,56
490,85
509,73
497,15
534,91
465,68
471,98
528,61
446,80
471,98
572,66
471,98
629,30
604,13
572,66
402,75
610,42
641,89
377,58
396,46
453,10
qo
lapisan C1
(BOPM)
2,01
2,43
11,41
7,63
6,94
0,01
9,43
9,36
8,73
5,28
5,42
5,49
5,70
5,56
5,98
5,21
5,28
5,91
5,00
5,28
6,41
5,28
7,04
6,76
6,41
4,51
6,83
7,18
4,22
4,43
5,07
qo
lapisan C2
(BOPM)
1597,83
2070,45
2329,04
2139,47
576,58
1299,93
1126,96
839,54
108,33
97,84
155,49
187,45
881,11
589,14
535,58
0,65
728,44
723,01
674,08
407,71
418,58
424,02
440,33
429,45
462,07
402,27
407,71
456,63
385,97
407,71
494,69
407,71
543,61
521,87
494,69
347,91
527,30
554,49
326,17
342,48
391,40
qo
lapisan D
(BOPM)
231,17
299,55
336,96
309,53
83,42
188,07
163,04
121,46
15,67
14,16
22,50
27,12
127,48
85,23
77,49
0,09
105,39
104,60
97,52
58,99
60,56
61,35
63,70
62,13
66,85
58,20
58,99
66,06
55,84
58,99
71,57
58,99
78,65
75,50
71,57
50,33
76,29
80,22
47,19
49,55
56,63
qo
lapisan F
(BOPM)
qo
lapisan J
(BOPM)
Bulan
Jun-07
Jul-07
Agust-07
Sep-07
Okt-07
Nop-07
Des-07
Jan-08
Feb-08
Mar-08
qo total
(BOPM)
358,70
453,10
390,17
314,65
333,53
195,08
6,29
132,15
213,96
377,58
qo
lapisan C1
(BOPM)
4,01
5,07
4,36
3,52
3,73
2,18
0,07
1,48
2,39
4,22
qo
lapisan C2
(BOPM)
309,86
391,40
337,04
271,81
288,11
168,52
5,44
114,16
184,83
326,17
qo
lapisan D
(BOPM)
44,83
56,63
48,76
39,32
41,68
24,38
0,79
16,52
26,74
47,19
qo
lapisan F
(BOPM)
qo
lapisan J
(BOPM)
Lampiran D
Data Water Oil Ratio dan Gas Oil Ratio Lapisan D
Bulan
Mar-95
Apr-95
Mei-96
Jun-96
Jul-96
Agust-96
Sep-96
Okt-96
Nop-96
Des-96
Jan-97
Feb-97
Sep-99
Okt-99
Nop-99
Des-99
Jan-00
Jul-01
Agust-01
Sep-01
Mei-05
Jun-05
Jul-05
Agust-05
Sep-05
Okt-05
Nop-05
Des-05
Jan-06
Feb-06
Mar-06
Apr-06
Mei-06
Jun-06
Jul-06
Agust-06
Sep-06
Okt-06
Nop-06
qo
Lapisan D
(BOPD)
9,73
9,42
7,71
9,66
11,23
9,98
2,69
6,72
5,26
4,05
0,51
0,47
0,73
0,94
4,11
2,84
2,50
0,77
1,87
0,75
3,51
3,37
3,25
1,90
1,95
2,19
2,05
2,07
2,16
1,94
1,90
2,13
1,86
9,27
28,44
2,09
2,54
2,70
2,31
GOR
Lapisan D
(SCF/STB)
2531,17
2888,31
3169,49
2025,32
895,35
924,05
4250,00
2250,00
1476,74
2183,87
7000,00
15200,00
5166,67
7085,71
2050,00
2786,36
1210,00
0,00
0,00
0,00
2485,11
5351,45
7059,43
13970,44
13738,21
14323,61
12388,84
11959,84
11359,03
9313,65
9996,72
8132,62
2303,48
2604,56
2490,12
4085,39
3303,67
3612,48
3389,43
Water Cut
Lapisan D
%
4,85
4,85
5,18
2,24
0,82
0,46
3,95
3,01
3,73
4,64
4,21
4,21
10,97
11,04
5,53
4,17
2,88
48,24
47,75
48,08
7,70
7,83
8,39
8,16
9,13
8,83
8,75
8,79
8,83
8,55
8,35
9,04
9,05
83,49
62,42
98,29
9,24
9,42
9,76
Des-06
Jan-07
Feb-07
Mar-07
Apr-07
Mei-07
Jun-07
Jul-07
Agust-07
Sep-07
Okt-07
Nop-07
Des-07
Jan-08
Feb-08
Mar-08
Jan-09
Feb-09
Mar-09
Apr-09
Mei-09
Jun-09
Jul-09
1,68
2,46
2,67
1,52
1,60
1,89
1,45
1,89
1,57
1,27
1,44
0,79
0,03
0,53
0,89
1,52
6,08
7,07
7,66
10,96
5,21
5,09
8,05
4941,50
2595,09
1801,57
3456,49
3654,85
3509,85
4215,21
3503,01
4060,07
4433,50
3596,99
2045,28
492,61
2674,17
4147,47
1083,74
0,06
1996,36
2303,76
1361,95
2528,29
2501,98
1595,61
10,38
9,37
9,46
10,91
10,81
10,38
10,71
10,53
10,62
10,85
10,97
10,76
11,46
11,28
11,36
10,57
47,28
46,40
131,22
126,48
46,62
46,38
44,50